Oleh
Mencegah bibit penyakit masuk kedalam tubuh ternak dengan vaksinasi merupakan cara
terbaik yang dapat dilakukan. Keberhasilan vaksinasi tidak hanya ditentukan dari kualitas
produk vaksin yang digunakan, namun ada faktor lain yang juga turut andil, bagian penting
yakni ketepatan teknik dan metode vaksinasi. Faktor-faktor yang perlu dilakukan evaluasi
adalah sebagai Berikut pembahasannya:
Terkait dalam mendapatkan dosis yang tepat dan seragam maka dalam tiap aplikasi
vaksinasi ini harus diperhatikan beberapa hal , antara lain:
Tetes mata, hidung atau mulut
Sebelum digunakan, vaksin perlu dilarutkan kedalam larutan untuk menaikan suhu
secara bertahap/thawing. Saat meneteskan larutan vaksin pada mata satu tetes tiap
ekor, tunggu sampai vaksin benar-benar masuk kedalam mata (ayam akan
mengejapkan mata berkali-kali) baru dilepaskan. Jika melakukan tetes hidung
tutup salah satu hidung pada saat meneteskan vaksin dan lepaskan setelah vaksin
terhirup. Apabila menggunakan tetes mulut teteskan satu tetes larutan vaksin
melalui mulut dan pastikan vaksin benar-benar masuk kedalam mulut hingga ayam
melakukan reflek menelan.
Vaksinasi Spray
Dalam hal ini pelarut yang digunakan adalah aquades. Boleh juga menggunakan
air biasa namun setelah memastikan bahwa air tersebut bebas dari desinfektan dan
aman dari zat logam lain. Seluruh isi vial vaksin dilarutkan kedalam pelarut sampai
tercampur rata dan masukan kedalam sprayer. Pada saat aplikasi pastikan seluruh
ventilasi didalam kandang dalam keadaan tertutup rapat. Dan dapat dibuka kembali
setelah 20-30 menit setelah penyemprotan. Vaksinasi sprayer yang dilakukan pada
DOC akan lebih hemat waktu dibandingkan dengan aplikasi tetes.
Tusuk sayap
Vaksinasi cara ini biasanya dilakukan untuk vaksin aktif cacar/pox. Caranya yaitu
disuntik dari bagian dalam sayap. Sayap direntangkan dan jarum ditusukkan pada
bagian lipatan sayap yang tipis. Jangan sampai mengenai pembuluh darah , tulang
dan daging sayap. Vaksinasi dinyatakan berhasil apabila terdapat radang berupa
benjolan pada lokasi tusukan. Reaksi ini akan muncul 3-7 hari setelah vaksinasi
dan akan sembuh kembali dalam waktu 3 minggu kemudian.