Anda di halaman 1dari 75

Cara Memvaksinasi Ayam

Dalam Artikel Ini:Mempersiapkan VaksinasiMemvaksinasi dengan Injeksi SCMemvaksinasi dengan Injeksi IMMemvaksinasi dengan Tetes MataMemvaksinasi
dengan Air MinumMemvaksinasi dengan SemprotanMemvaksinasi Pada Jaringan SayapMelakukan Pembersihan Setelah Vaksinasi

Jika Anda memiliki ayam—baik ribuan atau hanya tiga ekor—Anda akan perlu memvaksinasi mereka untuk menjaga kesehatannya. Ada banyak cara melakukan
vaksinasi, walau beberapa lebih efektif untuk peternakan ayam berskala besar, contohnya metode penyemprotan, sementara beberapa lainnya lebih baik untuk
vaksinasi per ekor, seperti metode injeksi SC. Gulir ke bawah ke Langkah 1 untuk mempelajari tentang berbagai metode yang berbeda ini. Jika Anda tidak pernah
memvaksinasi ayam sebelumnya, Anda harus berkonsultasi dengan seorang dokter hewan yang bisa mendiskusikan cara terbaik untuk situasi Anda.

Metode 1

Mempersiapkan Vaksinasi

1.
1
Berikan vaksin pertama pada saat yang tepat. Berbagai vaksin biasanya perlu diberikan pada beberapa waktu yang berbeda dalam kehidupan seekor
ayam. Kebanyakan vaksin diberikan segera setelah ayam-ayam menetas. Anda harus selalu berbicara kepada dokter hewan sebelum melakukan
vaksinasi jika Anda tidak pernah memvaksinasi ayam sebelumnya.[1] Berikut beberapa panduan umum tentang vaksinasi yang paling sering diberikan
dan kapan semua cara ini harus dilakukan:

o E.Coli: Diberikan saat ayam berumur satu hari.


o Penyakit Marek: Diberikan saat ayam berumur satu hari hingga 3 minggu.
o Penyakit Infectious Bursal (Bursal Menular)/Gumboro: Diberikan saat ayam berumur antara 10 hingga 28 hari.
o Penyakit Infectious Bronchitis (Bronkitis Menular): Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
o Penyakit Newcastle: Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
o Adenovirus: Diberikan saat ayam berumur antara 16 hingga 20 minggu.
o Salmonellosis: Diberikan saat ayam berusia satu hari hingga 16 minggu.
o Coccidiosis: Diberikan saat ayam berusia 1 hingga 9 hari.
o Penyakit Infectious Laryngotracheitis (Peradangan Laring/Trakea Menular): Diberikan sejak ayam berumur 4 minggu.
2.
2
Jangan berikan vaksin ke ayam yang bertelur. Risiko virus yang ditularkan melalui oviduk ayam ke telurnya, lalu dibawa ke tempat lain sehingga bisa
menularkan risiko ke keluarga burung lainnya, terlalu tinggi saat Anda memvaksinasi ayam ketika mereka sedang dalam masa bertelur.

o Beberapa produsen vaksin menyarankan vaksinasi terhadap burung dewasa setidaknya 4 minggu sebelum ia mulai bertelur. Hal ini memastikan
bahwa penerima vaksinasi tidak lagi menularkan virus, sehingga ia tidak menciptakan risiko penularan tidak langsung melalui telur terhadap burung-
burung lain di lokasi yang berbeda.
3.
3
Pahami jenis-jenis vaksin yang harus diberikan rutin setiap tahun. Beberapa vaksin memerlukan dosis penguat tahunan untuk memastikan bahwa
vaksin-vaksin ini masih efektif dalam berperang melawan virus yang awalnya menjadi basis rancangan. Beberapa vaksin lainnya hanya perlu diberikan satu
kali dan akan melindungi ayam seumur hidupnya.[2]

o Vaksin-vaksin yang memerlukan dosis tahunan: Infectious Bronchitis, Newcastle Disease, Adenovirus (Egg Drop Syndrome), Salmonella.
o Vaksin-vaksin yang tidak memerlukan dosis tambahan: Marek’s Disease, Infectious Bursal Disease, Coccidiosis, Infectious Laryngotracheitis.
4.
4
Periksa kesehatan ayam pada umumnya sebelum Anda memvaksinasi. Jangan sampai Anda memvaksinasi burung-burung yang sakit, karena virusnya
mungkin terlalu kuat dan bisa membunuh mereka. Cara terbaik untuk mengetahui jika Anda harus memvaksinasi atau tidak adalah dengan meminta
seorang dokter hewan memeriksa kesehatan ayam-ayam Anda.

o Pada saat yang bersamaan, dokter hewan bisa memberitahu cara terbaik untuk melakukan vaksinasi terhadap ayam-ayam Anda secara spesifik.
5.
5
Periksa dan catat informasi vaksinasinya. Sangatlah penting bahwa Anda melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan vaksin
yang benar, dosis yang benar, dan memahami cara terbaik untuk memvaksinasi ayam dengan vaksin tersebut. Periksa ulang bahwa Anda memiliki semua
informasi yang benar dan telah menuliskan semuanya, termasuk:

o Nama vaksin
o Nomor vaksin
o Nama produsen
o Tanggal produksi
o Tanggal kedaluwarsa
o Ayam mana yang akan divaksin
6.
6
Periksa ulang untuk mengetahui apakah vaksin telah disimpan dengan benar. Jika vaksin seharusnya disimpan pada suhu atau lokasi spesifik, penting
bagi Anda untuk mencari tahu bahwa kondisi penyimpanan ini tidak dikompromikan dalam cara apa pun.

o Jika Anda memperhatikan adanya retakan, atau suhu yang tidak sesuai, Anda harus membatalkan vaksinasi dan memesan vaksin baru melalui dokter
hewan Anda.
7.
7
Kumpulkan semua material Anda. Seksi-seksi selanjutnya dalam artikel ini membicarakan berbagai cara untuk melakukan vaksinasi pada ayam. Setiap
metode hanya bisa digunakan untuk sebagian jenis vaksinasi tertentu, jadi selalu pastikan Anda melakukannya dengan benar sesuai prosedur. Setelah Anda
memeriksa ulang dan tahu apa yang Anda lakukan, kumpulkan semua material Anda agar Anda bisa segera mengambilnya saat akan memvaksinasi ayam.

o Beberapa metode vaksinasi mengharuskan adanya satu atau dua orang lain untuk membantu Anda, jadi bentuklah sebuah tim jika ini yang Anda
perlukan untuk metode vaksinasi Anda.
8.
8
Bersihkan titik tempat Anda berencana melakukan injeksi untuk vaksinasi. Jika Anda berencana menggunakan suntikan dan jarumnya untuk
melakukan vaksinasi, bersihkan titik tempat Anda akan menyuntik. Untuk membuat kulit ayam menjadi steril, rendam bola kapas dalam cairan bedah
(seperti alkohol oles), pisahkan bulu-bulu pada titik injeksi, dan olesi kulitnya dengan kapas yang sudah direndam alkohol tersebut.

Metode 2

Memvaksinasi dengan Injeksi SC

1.
1
Persiapkan vaksinasi SC (subkutan). Biarkan vaksin memanas ke suhu ruangan dalam waktu 12 jam sebelum proses vaksinasi. Sebelum Anda
mempersiapkan campurannya, periksa kembali dan pastikan bahwa vaksin Anda memang harus disuntikkan secara subkutan. Subkutan berarti jarum Anda
hanya perlu masuk ke lapisan kulit ayam dan tidak boleh masuk terlalu dalam hingga ke otot ayam di balik kulitnya.

o Untuk mempersiapkan vaksin, ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin.


2.
2
Pilih titik suntik Anda. Injeksi SC bisa diberikan pada dua titik—bagian dorsal (atau bagian teratas) leher ayam, atau di lipatan inguinalnya. Lipatan
inguinal ini merupakan kantung yang tercipta di antara perut dan paha ayam.

3.
3
Minta seorang asisten memegangi ayam untuk Anda. Lebih mudah untuk memberikan suntikan jika Anda menyiagakan kedua tangan Anda. Cara
memegang ayam akan bergantung pada lokasi penyuntikan vaksin.

o Leher: Minta si asisten memegang ayam agar kepala ayam menghadap ke arah Anda. Sang asisten harus memegang sayap-sayap ayam dan kakinya
untuk memastikan ayam tidak bergerak.
o Lipatan inguinal: Minta si asisten memegang ayam dalam cara yang membuat ayam terbalik, dengan bagian dadanya menghadap ke arah Anda.
Ayam harus terlihat seperti sedang berbaring telentang dalam tangan asisten Anda.
4.
4
Buat bentuk tenda dengan kulit ayam. Walau kedengarannya aneh, melakukan ini akan membantu Anda untuk memasukkan jarumnya. Pegang kulit ayam
pada titik injeksi dan angkatlah dengan jari-jari serta jempol tangan Anda yang tidak dominan.[3]

o Leher: Angkat kulit di tengah-tengah bagian teratas leher dengan jari tengah, jari telunjuk, dan jempol Anda. Hal ini akan menciptakan sebuah
kantung di antara otot-otot leher dan kulit.
o Lipatan inguinal: Sekali lagi, lipatan inguinal ini dibuat di antara perut dan paha ayam. Angkat lipatan inguinal menggunakan jari-jari Anda, dan
rasakan kantung atau ruang yang tercipta.
5.
5
Masukkan jarum ke dalam kulit ayam. Injeksikan jarum ke kantung yang tercipta. Pada awalnya akan ada penolakan, tetapi setelah jarum menembus kulit
dan masuk ke area subkutan, jarum akan melaluinya dengan mulus. Anda akan merasakan penolakan awal ini, yang lalu diikuti oleh gerakan mulus.[4]

o Jika Anda masih merasakan penolakan (seperti ada sesuatu yang menghalangi jarumnya), ini berarti Anda mungkin telah terlalu dalam dan
memasukkan jarum ke otot. Jika ini yang terjadi, keluarkan jarum dan ubah sudut jarum Anda agar masuk lebih dangkal ke dalam kulit ayam.
6.
6
Suntikkan vaksinnya. Setelah Anda memasukkan jarum dengan benar, tekan penyuntik dan lakukan injeksi vaksin bagi ayam. Pastikan bahwa semua
vaksin disuntikkan dan jarumnya tidak keluar lagi pada sisi lain lipatan kulit yang sedang Anda pegang.

Metode 3

Memvaksinasi dengan Injeksi IM

1.
1
Persiapkan vaksinasi IM (intramuscular). Vaksinasi ini berarti jarum yang akan Anda gunakan harus disuntikkan ke otot ayam. Otot dada merupakan titik
terbaik untuk melakukan injeksi bagi vaksin jenis ini. Ikuti instruksi-instruksi pada kemasan vaksin untuk memastikan Anda mempersiapkannya dengan
benar.

2.
2
Minta seorang asisten memegang ayam di atas meja. Injeksi ini akan paling mudah dilakukan saat ayam diletakkan di atas meja. Minta sang asisten
memegang sendi-sendi dan kaki-kaki ayam dengan satu tangan, sementara tangan satunya memegang kedua sayap pada bagian dasarnya, sembari
membiarkan ayam berbaring pada sisi tubuhnya.

3.
3
Temukan lokasi tulang lunas. Tulang lunas adalah tulang yang membagi dada ayam. Suntikkan vaksin dalam sebuah titik berjarak 1 hingga 1,5 inci (2,5-
3,7 cm) pada sisi tulang lunas ini. Titik ini merupakan bagian yang meliputi otot dada terbesar, sehingga mudah untuk melakukan injeksi vaksin.[5]

4.
4
Masukkan jarumnya dengan sudut 45 derajat. Mempertahankan jarum pada sudut 45 derajat dan memasukkannya ke ayam akan memastikan jarum
mencapai otot di bawah kulit. Pastikan tidak ada pendarahan.[6]

o Jika Anda menyadari bahwa titik tersebut berdarah, itu berarti Anda telah mengenai pembuluh vena atau arteri. Keluarkan jarum dan cobalah titik
yang berbeda.
5.
5
Tekan suntikan dan lakukan injeksi vaksin. Pastikan tidak ada vaksin yang tumpah saat Anda melakukan injeksi. Setelah semua vaksin disuntikkan,
keluarkan jarum dari ayam.

Metode 4

Memvaksinasi dengan Tetes Mata

1.
1
Gunakan penetes mata untuk vaksin-vaksin pernapasan. Cara ini agak lambat tetapi merupakan cara paling efektif dan pasti untuk memberikan vaksin
pernapasan. Rute ini lebih sering digunakan pada tempat breeder (tempat ayam dikembangbiakkan untuk memproduksi anak-anak ayam), atau peternakan
layer (tempat ayam digunakan untuk memproduksi telur), dan ketika Anda hanya memiliki sedikit jumlah ayam untuk divaksinasi.

2.
2
Persiapkan vaksin dengan mengencerkannya. Buka vial atau botol vaksin dan encerkan menggunakan suntikan dengan 3 ml larutan pengencer (suntikan
dan larutan pengencer ini biasanya dikemas bersama dengan vaksin). Pastikan suhu larutan pengencer berada pada kisaran 2 hingga 8 derajat C.[7]

o Untuk memastikan larutan pengencer selalu dingin, persiapkan selalu kotak es yang mengandung es, dan letakkan tempat vaksin serta larutan
pengencer di dalamnya.
o Jika Anda akan memvaksinasi banyak burung, Anda bisa memisahkan cairan vaksin yang sudah diencerkan ke dalam dua atau tiga botol kering dan
memasukkan semuanya ke dalam kotak es. Dengan cara ini, vaksin akan tetap berada pada suhu yang tepat.
3.
3
Pasang penetes mata ke vial atau botol vaksin. Kocok tempat vaksin ini dengan perlahan selama beberapa kali sebelum Anda memasangkan penetes
matanya. Setelah dikocok, pasangkan penetes mata (penetes mata ini biasanya disediakan bersama dengan vial atau botol vaksin).

o Tampilan penetes mata akan berbeda-beda, tergantung pada apakah Anda menggunakan vial atau botol. Akan tetapi, Anda seharusnya bisa
memasangkannya dengan menarik melalui bibir atau kontainernya, atau dengan memelintirkannya.
4.
4
Minta seorang asisten untuk memegang ayam dan gunakan vaksinnya. Pegang kepala ayam dan pelintir dengan perlahan agar matanya menghadap ke
arah Anda. Teteskan 0,03 ml vaksin ke mata ayam dan tunggu selama beberapa detik. Waktu beberapa detik ini akan memastikan vaksin diserap mata dan
mengalir melalui nostril ayam.[8]

Metode 5

Memvaksinasi dengan Air Minum

1.
1
Gunakan metode ini jika Anda punya sistem pengairan pada rumah ayam Anda. Metode vaksin ini hanya bisa digunakan jika Anda memiliki
peternakan ayam komersial, karena memvaksinasi hanya sebagian kecil ayam akan menghabiskan banyak vaksin.

2.
2
Pastikan sistem pengairan Anda bersih. Sistem pengairan yang bersih memang sangat penting, tetapi pastikan sistem ini juga bebas klorin. Berhentilah
mengalirkan klorin dan pengobatan-pengobatan lainnya setidaknya selama 48 jam sebelum merencanakan untuk memvaksinasi ayam-ayam Anda.[9]

3.
3
Berhentilah mengalirkan air sebelum memvaksinasi ayam-ayam Anda. Untuk memastikan bahwa ayam-ayam Anda akan meminum air yang
mengandung vaksin, Anda harus berhenti mengalirkan air kepada ayam-ayam ini selama beberapa waktu tertentu sebelum proses vaksinasi.

o Ambil air dengan jarak waktu 30 hingga 60 menit sebelum vaksinasi pada iklim yang panas, dan 60 hingga 90 menit untuk iklim yang dingin.
4.
4
Kalkulasikan jumlah air yang akan digunakan oleh burung-burung Anda ini selama periode dua jam. Sebagai panduan kasar, konsumsi air dalam
satuan liter selama 2 jam bisa dihitung dengan mengalikan jumlah ayam dengan umurnya, lalu mengalikan hasilnya dengan dua.

o Contoh: 40,000 burung berusia 14 hari berarti 1.120 liter air selama 2 jam.
o Jika Anda memiliki sistem penyeimbang pada sistem pengairan Anda, tambahkan langkah ekstra pada perhitungan ini. Untuk rumah-rumah dengan
sistem penyeimbang yang memiliki tingkat injeksi 2%, persiapkan cairan vaksin dalam ember berkapasitas 50 liter. Untuk melakukan ini, kalikan 2%
dengan perkiraan hasil konsumsi air selama 2 jam, dan masukkan jumlah ini ke dalam ember, untuk contoh di atas: 0,02 x 1.120 liter = 22,4 liter.
Campurkan vaksin di dalam ember ini dan tempatkan selang penghisap sistem penyeimbang di dalam ember ini.
5.
5
Stabilkan air jika Anda menggunakan sistem minum manual. Stabilkan air dengan menggunakan 500 gram susu skim untuk setiap 200 liter air, atau
dengan menggunakan penetral klorin seperti Cevamune®, dengan dosis 1 tablet untuk setiap 100 liter air. Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel,
campurkan vaksin pada tangki minuman.[10]

o Untuk sistem minum otomatis dengan penyeimbang, gunakan Cevamune® untuk menstabilkan airnya. Contohnya, pada langkah sebelum ini, Anda
akan memerlukan sekitar 11 tablet. Hal ini didasarkan pada penghitungan 1.120 liter yang dibagi dengan 100 liter = 11,2 (1 tablet untuk setiap 100
liter). Campurkan tablet-tablet ini di dalam ember dengan air sebesar 22,4 liter (dari contoh di atas).
6.
6
Biarkan air mulai mengalir kembali agar ayam-ayam bisa divaksinasi. Saat airnya kembali menyala, ayam akan mulai minum. Dengan cara ini, mereka
akan mendapatkan vaksinasi. Cobalah memastikan agar ayam meminum seluruh air vaksin dalam satu hingga dua jam. Jangan gunakan klorin atau
pengobatan lainnya kembali ke dalam air selama setidaknya 24 jam.

o Untuk rumah-rumah dengan sistem minum manual atau basin, bagikan campuran vaksin secara merata pada setiap basin atau tempat minum ayam.
Untuk rumah-rumah dengan sistem minum bel, Anda tinggal membuka tangki air agar para ayam bisa minum. Untuk rumah-rumah dengan sistem
minum puting otomatis, buka katupnya.

Metode 6

Memvaksinasi dengan Semprotan

1.
1
Gunakan penyemprot punggung untuk vaksinasi berskala besar. Jika ada banyak ayam yang harus Anda vaksinasi, penyemprot punggung merupakan
salah satu tercepat untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Alat ini dikenakan seperti ransel pada punggung Anda dan bisa memvaksinasi banyak ayam secara
bersamaan.

2.
2
Lakukan uji coba pada alat penyemprot punggung ini. Semprotkan empat liter air sulingan dari dalamnya, dan catat waktu yang diperlukan hingga alat
ini benar-benar kosong. Pastikan ukuran partikel penyemprotnya tepat.

o Untuk anak ayam (berusia 1 hingga 14 hari), ukuran ini harus berada pada skala 80 hingga 120 mikron, untuk burung-burung yang lebih tua (mulai
dari hari ke 28 dan seterusnya), ukuran ini harus berada pada skala 30 hingga 60 mikron (1).[11]
o Desvac®, dan Field Spravac memiliki semprotan dengan ukuran-ukuran partikel yang berbeda.
3.
3
Siapkan jumlah air sulingan yang tepat berdasarkan ukuran setiap ayam. Jumlah total air sulingan akan bergantung pada jumlah burung yang akan
divaksinasi, dan usia vaksinasinya. Sebagai panduan kasar [12]:

o Air sulingan sebanyak 500 hingga 600 ml diperlukan untuk setiap 1.000 ekor burung pada usia 14 hari, dan 1.000 ml air sulingan diperlukan untuk
setiap 1.000 ekor burung pada usia 30 hingga 35 hari. Contohnya: untuk kawanan burung berusia 14 hari sebanyak 30.000 ekor: 30 x 500 = 15.000
ml, atau 15 liter air sulingan.
4.
4
Persiapkan campuran vaksin. Campurkan vaksin hanya ketika Anda benar-benar siap memvaksinasi ayam. Buka vial vaksin terlebih dahulu, dan tuangkan
air sulingan ke dalamnya sebelum Anda mencampurnya dengan jumlah air sulingan yang diperlukan (lihat Langkah 2).

o Campurkan vaksin secara merata dengan menggunakan pengaduk plastik yang bersih.
5.
5
Bagi vaksin secara merata ke dalam penyemprot punggung dan persiapkan kandang ayam. Persipakan kandang dengan mengatur tingkat ventilasi
minimum, dan meredupkan cahaya untuk menenangkan burung-burung ini. Selalu lakukan vaksinasi di waktu-waktu yang lebih sejuk dalam satu hari.

6.
6
Vaksinasi ayam-ayam Anda. Setelah mempersiapkan kandang dan vaksinnya, mulailah vaksinasi dengan satu orang yang berjalan perlahan di depan Anda
untuk memisahkan burung-burung ini, dan Anda di belakangnya dengan bergerak ke kiri dan kanan. Orang yang menyemprotkan vaksin harus berjalan
perlahan dan mengarahkan semprotan pada jarak 90 cm di atas kepala burung-burung ini.

o Saat Anda menyemprot, pertahankan agar tekanan semprotan berada pada ukuran 65 hingga 75 PSI. Setiap merek penyemprot punggung berbeda,
tetapi selalu ada cara untuk membaca tekanan pada alat ini.
7.
7
Kembalikan keadaan normal kandang ayam. Setelah vaksinasi, segera restorasi pengaturan ventilasi ke normal. Nyalakan kembali lampu-lampunya
setelah beberapa menit (5 hingga 10 menit), untuk memberikan waktu istirahat bagi ayam.

8.
8
Bersihkan penyemprot punggung ini. Bersihkan menggunakan 4 liter air, dengan mengocok dan menyemprotkannya sampai penyemprot benar-benar
kosong. Selalu cek bagian-bagian penyemprot punggung dan gantilah bila diperlukan. Untuk alat penyemprot dengan baterai, selalu isi ulang dayanya
setelah setiap penggunaan.

Anda mungkin juga menyukai