Anda di halaman 1dari 5

METODE PEMBERIAN VAKSIN PADA UNGGAS:

1.vaksinasi meliputi air minum (drink water)


a) Sebaiknya jangan diberikan pada ternak unggas yang umurnya kurang
dari 5 hari
b) Gunakanlah air yang bersih,dingin dan segar.jangan gunakan air ledeng
atau air yang telah diklorinasi
c) Untuk memperpanjang fungsi vaksin,tambahkan 2-3 gram susu skim
dalam 1 liter air yang digunakan untuk mencampur vaksin
d) Ternak dipuasakan 1-2 jam sebelum divaksin supaya haus dan minum
secepatnya
e) Jangan mencuci tempat minum dengan disfektan seama 72 jam,sebelum
vaksin dan 24 jam sesudah vaksin
f) Hindari tempat minum dari sinar matahari pada waktu menvaksinasi
a.  Tetes Mata dan tetes hidung (Intra-ocular and intranasal)
Vaksinasi tetes mata dilakukan dengan cara meneteskan vaksin ke mata dan hidung
ayam. Cara pelaksanaannya sebagai berikut.

 Tuangkan pelarut ke dalam botol vaksin hingga terisi 2/3 bagian botol.
 Tutup botol, lalu kocok secara perlahan hingga vaksin tercampur merata.
 Ganti tutup botol dengan tutup botol untuk vaksin tetes mata.
 Agar vaksin cepat habis, bagi vaksin menjadi 3-4 bagian yang dipakai secara
bersamaan oleh vaksinator yang berbeda.
b. Melalui Mulut atau Cekok (Intraoral)
Pada metode vaksinasi mulut, vaksin diumpankan ke ayam melalui mulutnya
dengan cara dicekok. Pelaksanaan vaksinasi ini sama dengan cara vaksin melalui
air minum. Perbedaannya, vaksinasi dilakukan pada ayam secara individu sehingga
setiap ayam mendapatkan dosis vaksin yang sama.
Contohnya : 1.000 ekor ayam akan dicekok 0,5 cc/ekor, sehingga air yang
diperlukan sebanyak 500cc. Satu vil vaksin (dosis untuk 1.000 ekor) diampur dengan
air akuades hingga 2/3 volume botol vaksin dan diaduk hingga tercampur merata.
Setelah dituangkan ke dalam 500cc akuades. Larutan vaksin diaplikasikan melalui
mulut atau dicekok.

2.vaksinasi dengan injeksi


a.suntik bawah kulit
penusukan jarum suntik dilakukan dibawah kulit leher bagian bawah,bagian belakang
dari arah kepala kearah jantung,alat injeksi sebaiknya jangan sampai menusuk
otot,saraf dan tulang didaerah leher.
b. Suntik Daging (Intramuscular)
Vaksinasi suntik daging dilaksanakan dengan cara menyuntikkan vaksin ke dalam
daging. Biasanya, penyuntikan dilakukan di bagian dada dan paha. Vaksin yang
disutikkan bisa berupa vaksin yang masih hdup atau sudah mati. Cara pencampuran
vaksin dan banyaknya air yang dibutuhkan untuk vaksin hidup sama seperti pada
vaksinasi melalui mulut. Namun, tentu saja, vaksinasi dilakukan melalui jarum sunik.
Adapun pelaksanaan vaksinasinya sebagai berikut :

 Sebelum digunakan, kocok vaksin ecara hati-hati hingga tercampur merata.


 Suntikkan vaksin ke daging dengan dosis sesuai anjuran.
 Semua peralatan yang digunakan harus steril, baik ketika melakukan
vaksinasi maupun setelah digunakan.Suntik Bawah Kulit (Subcutaneous

c. Tusuk Sayap (Wing web)


Vaksinasi tusuk sayap dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum di sekitar
selaput sayap ayam dari arah bagian dalam sayap. Cara melarutkan vaksin metode
ini sama dengan cara melarutkan vaksin melalui tetes mata. Pelarut yang digunakan
biasanya pelarut khusus untuk vaksinasi melalui tusuk sayap. Alat yang dipakai
dalam vaksinasi ini berupa jarum bercabang dua.
3.vaksin dengan semprot (spray)
Vaksinasi dengan cara penyemprotan sering digunakan untuk memberikan vaksin
kepada ayam yang baru berumur satu hari. Sebelum ayam tersebut dimasukkan ke
dalam kandang pemanas, alat semprot yang akan digunakan harus sudah terpasang
sehingga boks ayam bisa langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer. Setelah
semua peralatan siap, vasinasi segera dilaksanakan dengan cara menyemprotkan
vaksin sebanyak 1-2 kali. Aplikasi vaksinasi untuk ayam besar dilakukan dengan
menggunakan sprayer khusus. Aplikasi ini akan lebih efektif jika dilakukan di
lingkungan yang terkontrol atau tidak banyak angin.

Anda mungkin juga menyukai