✓ Biosekuriti
Biosekuriti merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah masuknya
bibit penyakit ke ternak dan sebaliknya.
✓ Vaksinasi
Vaksinasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan cara memberikan
vaksin atau bibit penyakit yang telah dilemahkan pada ternak yang sehat.
Pemberian vaksin akan menyebabkan tubuh ternak membentuk memori
dan kekebalan imunitas sesuai dengan jenis vaksin atau bibit penyakit yang
diberikan. Sehingga ke depannya tubuh ternak dapat membentuk antibodi
secara cepat apabila terinveksi penyakit tertentu.
✓ Medikasi
Medikasi merupakan pemberian obat-obatan tertentu kepada ternak yang
sakit. Obat yang diberikan diharapkan dapat membunuh atau melemahkan
sumber penyakit yang menjangkiti ternak maupun dapat menginisiasi
pembentukan antibodi lebih banyak untuk melawan penyakit
1. BIOSECURITY
TUJUAN UTAMA BIOSECURITY
– Gejala:
Ayam terlihat lemah, pucat, malas, bulu kusam dan nafsu makan kurang.
Hidung, paruh dan tenggorokannya berlendir. Kotoran mencret, berwarna
kehijauan.
PENCEGAHAN :
1. VAKSINASI
2. Optimalkan pertubumbuhan ayam di usia 2-3
minggu
3. Sanitasi dengan embersihkan kandang secara
teratur
4. Penerapan Biosecurity
5. Pemisahan ayam yang sakit dan ayam yang
sehat dikandang karantina
6. Recording
AI / FLU BURUNG
Gejala Klinis
1. Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi
bulu berwarna biru keunguan (sianosis).
2. Kadang-kadang ada cairan dari mata dan
hidung.
3. Pembengkakan di daerah bagian muka dan
kepala.
4. Pendarahan di bawah kulit (sub kutan).
5. Pendarahan titik (ptechie) pada daerah dada,
kaki dan telapak kaki dan beberapa organ
dalam
6. Batuk, bersin dan ngorok.
7. Unggas mengalami diare dan kematian tinggi.
AI/FLU BURUNG
PENCEGAHAN :
1. VAKSINASI
2. Sanitasi dengan embersihkan kandang secara
teratur
3. Penerapan Biosecurity
4. Pemisahan ayam yang sakit dan ayam yang sehat
dikandang karantina
5. Depopulasi / tindakan pemusnahan selektif /
terbatas
6. Disposal :Yaitu melakukan penguburan/pembakaran
dengan kedalaan minial 1,5 m untuk Semua unggas mati
(bangkai), karkas, telur terinfeksi, Kotoran, bulu, alas
kandang
7. Recording
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
BAKTERI
CRD
GEJALA KLINIS :
1. Penyakit ini ditandai dengan Ngorok dan bersifat
kronis
2. Pertumbuhan terhambat,
3. Mutu karkas jelek, produksi telur menurun,
4. Keseragaman bobot badan yang tidak tercapai
dan banyaknya ayam yang harus diafkir.
5. Alas kandang atau litter yang sudah lama dan
lembab sebagai pemicu munculnya berbagai
kasus penyakit pernafasan pada ayam.
6. Bisa ditularkan secara vertikal dari induk melaui
telur
CRD
PENCEGAHAN dan PENGOBATAN
1. Penerapan Biosecurity
2. Sanitasi dengan embersihkan kandang secara teratur
3. Ayam sakit dipisahkan dan diberi pengobatan dengan
penyuntukan antibiotik golongan equinolon, sedangkan
Ayam sehat diberi vitamin antistress dan pakan yang
cukup gizi
4. Bagi induk-induk yang terkena serangan penyakit ini
sebaiknya dipotong dan dikonsumsi, jangan dijadikan
induk, karena produktifitasnya akan terganggu.
5. Bagi induk-induk yang terkena serangan penyakit ini
sebaiknya dipotong dan dikonsumsi, jangan dijadikan
induk, karena produktifitasnya akan terganggu.
6. untuk ayam yang sakit dapat diobati dengan antisnot
dikandangkan dalam kandang yang lebih hangat
CORYZA (SNOT)
GEJALA KLINIS :
1. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan bagian
atas tepatnya pada sinus infraorbitalis
2. Ayam terlihat lesu, lemah, sesak nafas, ngorok,
batuk-batuk dan bersin.
3. Paruh dan hidung berlendir, kadang mata bengkak
dan berair.
4. Jengger dan pial kadang-kadang bengkak
5. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Haemophilus
galinarium
6. semakin aktif pada cuaca dingin dan lembab.
CORYZA (SNOT)
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN :
Berikan multivitamin, seperti Injeksi Vitamin B
Kompleks atau Fortevit untuk membantu mengembalikan
stamina, memperbaiki membran sinus hidung yang
mengalami peradangan, dan merangsang nafsu makan
ayam.
Gejala Klinis
1. Penyebab penyakit ini adalah Protozoa coccidian.
2. Ayam lemah, lesu, nafsu makan berkurang. Bulu
kusam, sayap menggantung bahkan bulu-bulu
berdiri seperti kedinginan.
3. Posisi ayam berdiri sering membungkuk seperti
menahan sakit perut.
4. Kotoran encer berwarna merah, kemudian menjadi
merah kehitaman.
5. Pengamatan bedah bangkai terlihat radang usus
halus atau usus buntu dengan pendarahan yang
jelas terlihat
COCCIDIOSI (BERAK DARAH)
Gejala Klinis
1. Feses berwarna putih seperti kapur, terdapat
feses yang menempel di anus ayam,
2. jengger keunguan, tidak nafsu makan, lemas, bulu
kusam, sayap menggantung,
3. Menyerang Semua umur, akan tetapi sering pada
ayam muda
4. pembengkakan pada sendi kaki.
5. Perubahan patologis yang dapat ditemukan saat
bedah bangkai antaralain adanya nekrotik hati,
pembengkakan hati, ptekie pada usus, infeksi
lokal folikel, dan ptekie pada otot ventrikulus
PULLORUM (BERAK KAPUR)