Anda di halaman 1dari 7

Materi

BETERNAK AYAM RAS PETELUR

Disusun Oleh :
Yasin H. Bano

MAN 1 KOTA GORONTALO


6. Kesehatan Ayam

6.1 Pemberian Vaksinasi dan Obat


Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan
cara membuat kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk
mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksin aktif yaitu vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih
usang daripada dengan vaksin inaktif/pasif.
Vaksin inaktif, yaitu vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan
tanpa merubah struktur antigenic, hingga bisa membentuk zat kebal. Kekebalan yang
ditimbulkan lebih pendek, manfaatnya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.

Macam-macam vaksin:
a) Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna
b) Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
c) Vaksin NCD HB-1/Pestos.
d) Vaksin Cacar/pox, virus Diftose.
e) Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:


a) Ayam yang divaksinasi harus sehat.
b) Dosis dan kemasan vaksin harus tepat.
c) Sterilisasi alat-alat.

6.2. Vaksinasi Ayam


Vaksinasi terhadap penyakit Fowl Pox dan Newcastle dapat dilakukan setiap saat setelah
ayam bemmur 8 minggu. Jangan menunggu lebih lama setelah 8 minggu karena akan
menghadapi risiko besar atas kehilangan beberapa ayam. Untuk mencegah reaksi yang tidak
diinginkan akibat dari vaksin, pada saat divaksinasi ayam
hams berada dalam keadaan sehat atau tidak sedang terinfeksi parasit. Sekali vaksinasi
hanya untuk satu jenis penyakit, sedangkan vaksinasi untuk jenis penyakit
Iainnya dapat dilakukan kurang lebih 3 minggu sesudahnya.

2
Tabel 3. Program vaksinasi untuk Leghom
Umur Saat Divaksinasi Jenis Vaksinasi
Umur I hari Marek 's
15 hari (1/2 dosis) Infectious Bursa/
20 hari (1/2 dosis) Infectious Bursa/
25 hari Bronchitis, New Castle, Infectious Bursa/
30 hari (Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
49 hari Bronchitis, New Castle, Infectious Bursa/
10 minggu (Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
12 minggu Bronchitis, New Castle, Infectious Bursa/
13 minggu (Contoh merek di pasar: Combo Vec. 30)
16 min Fowl Por and Laryngotracheitis
(biasa dikenal sebagai LT)
Combo Vec. 30
Vian Encephalomyelitis
(biasa dikenal sebagai AE)
Newcastle
Metode yang digunakan untuk memvaksinasi terhadap penyakit Fowl Pox dan
Newcastle adalah metode jaringan sayap. Metode ini sangat sederhana. Semua bulu di dekat
siku dari salah satu sayap dibuang sehingga jaringan kulit yang cukup luas kelihatan sebagai
tempat untuk penyuntikkan vaksin agar semua vaksin dapat dimasukkan pada ayam. Isi
jamm vaksin dengan obat vaksin dan suntikkan pada jaringan kulit tersebut (Anonim,
2009a).

6.3. Penyakit
Penyakit lantaran Bakteri
Berak putih (pullorum); Menyerang ayam kampung dengan angka janjkematian yang
tinggi. Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dengan antibiotika.
Foel typhoid; Sasaran yang diserang yaitu ayam muda/remaja dan dewasa. Penyebab:
Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yang berwarna hijau
kekuningan. Pengendalian: dengan antibiotika/preparat sulfa.
Parathyphoid; Menyerang ayam dibawah umur satu bulan. Penyebab: kuman dari
genus Salmonella. Pengendalian: dengan preparat sulfa/obat sejenisnya.
Kolera; Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain
menyerang ayam menyerang kalkun dan burung merpati. Penyebab: pasteurella
multocida. Gejala: pada serangan yang serius pial ayam (gelambir dibawah paruh)
akan membesar. Pengendalian: dengan antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin).
Pilek ayam (Coryza); Menyerang semua umur ayam dan terutama menyerang anak
ayam. Penyebab: makhluk intermediet antara kuman dan virus. Gejala: ayam yang
terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek. Pengendalian: sanggup
disembuhkan dengan antibiotia/preparat sulfa.

3
CRD; CRD yaitu penyakit pada ayam yang terkenal di Indonesia. Menyerang anak ayam
dan ayam remaja. Pengendalian: dilakukan dengan antibiotika (Spiramisin dan Tilosin).
Infeksi synovitis; Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler
dan kalkun. Penyebab: kuman dari genus Mycoplasma. Pengendalian: dengan
antibiotika.

Penyakit lantaran Virus


Newcastle Disease (ND); ND yaitu penyakit oleh virus yang terkenal di peternak ayam
Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan.
Penemuan tersebut tidak tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit
ini ditemukan lagi dan diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut
Newcastle disease.
Infeksi bronchitis; Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada cukup umur
penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan
yang serius untuk anak ayam dan ayam remaja. Tingkat janjkematian ayam dewasa
adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Bila menyerang ayam
petelur mengakibatkan telur lembek, kulit telur tidak normal, putih telur encer dan
kuning telur gampang berpindah tempat (kuning telur yang normal selalu ada ditengah).
Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini tetapi sanggup dicegah dengan vaksinasi.
Infeksi laryngotracheitis; Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan
yang serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yang diindetifikasikan dengan Tarpeia
avium. Virus ini di luar gampang dibunuh dengan desinfektan, contohnya karbol.
Pengendalian: (1) belum ada obat untuk mengatasi penyakit ini; (2) pencegahan
dilakukan dengan vaksinasi dan sanitasi yang ketat.
Cacar ayam (Fowl pox); Gejala: tubuh ayam bagian jengger yang terserang akan
bercak-bercak cacar. Penyebab: virus Borreliota avium. Pengendalian: dengan
vaksinasi.
Marek; Penyakit ini menjadi terkenal semenjak tahun 1980-an hingga kini menyerang
bangsa unggas, akhir serangannya mengakibatkan janjkematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dengan vaksinasi.
Gumboro; Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di tempat Delmarva
Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak
ayam umur 3-6 minggu.

4
Penyakit lantaran Jamur dan Toksin
Penyakit ini lantaran ada jamur atau sejenisnya yang merusak makanan. Hasil perusakan
ini mengeluarkan zak racun yang kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan materi
yang mengakibatkan asam amino bermetamorfosis zat beracun. Beberapa penyakit ini
yaitu :
Muntah darah hitam (Gizzerosin); Ciri kerusakan total pada gizzard ayam. Penyebab:
yaitu racun dalam tepung ikan tetapi tidak semua tepung ikan menimbulkan penyakit
ini. Timbul penyakit ini akhir pemanasan materi kuliner yang menguraikan asam amino
hingg menjadi racun. Pengendalian: belum ada.
Racun dari bungkil kacang; Minyak yang tinggi dalam bungkil kelapa dan bungkil
kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. Untuk menghindari
keracunan bungkil kacang maka dalam rancung tidak digunakan antioksidan atau
bungkil kacang dan bungkil kelapa yang mengandung kadar lemak tinggi.

Penyakit lantaran Parasit


Cacing; Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yang higienis dan
terpelihara baik. Tetapi peternakan yang kotor banyak siput air dan minuman kotor
maka mungkin ayam terserang cacingan. Ciri serangan cacingan yaitu tubuhnya
kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot dan kurang aktif.
Kutu; Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tidak
terlihat tapi bila bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terjangkit
ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di sangkar yang tidak terkena sinar matahari
pribadi maka sisi samping sangkar diarahkan melintang dari Timur ke Barat.
Penggunaan semprotan kutu sama dengan cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan
ini dihentikan mengenai tangan dan mata secara langsung dan penyemprotan
dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih gampang lantaran ayam tidak
aktif.

Penyakit lantaran Protozoa


Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis dan Blachead),
penyakit ini dimasukkan ke golongan benalu tetapi sesungguhnya berbeda. Penyakit ini
jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang dan
genangan air.

Faktor yang mendorong berjangkitnya penyakit mareks pada ayam antara Iain (Prabowo,
2007) :
a. Perkandangan.
Kandang yang kurang bersih, berdebu dan lembab mendorong berjangkitnya mareks.
b. Pemeliharaan.
Pola pencampuran ayam muda dengan ayam dewasa (tidak seragam umurnya).
c. Stress.
Ayam yang stress mudah terserang penyakit

5
d. Adanya Penyakit Iain.
Beberapa penyakit Iain yang meurunkan kekebalan berpotensi terserang mareks.

6.4. Pencegahan Penyakit


Pencegahan yang paling baik untuk Coccidiosis adalah pengelolaan dan sanitasi yang
cermat. Semua peralatan agar senantiasa dijaga dalam keadaan bersih, temtama tempat
pakan dan tempat air. Organisme coccidia membutuhkan tempat yang lembab atau basah
untuk melanjutkan siklus kehidupannya. Apabila membersihkan tempat air, jangan
membuang Sisa air ke alas kandang. Alas kandang harus senantiasa kering dengan
membalikannya tiap minggu senantiasa membuang kotoran yang menempel padanya.
Ventilasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga alas kandang tidak sampai lembab.
Sirkulasi udara dalam kandang hams baik, tetapi hindarkan penggunaan kipas angin
temtama apabila anak ayam masih kecil. Jangan menunggu sampai semua ayam di kandang
menunjukkan gejala yang sama baru mengambil tindakan pengobatan. Begitu kelihatan ada
tanda yang mengarah pada penyakit itu, segera dapatkan obat yang cocok dali toko obat atau
perusahaan petemakan ayam. Lakukan pengobatan segera dengan mengikuti petunjuk yang
teltera pada label obat. Untuk mencegah penyebaran mareks tindakan yang harus dilakukan
adalah melakukan desinfeksi kandang dan peralatannya, mengontrol penyebaran penyakit
dan meminimalisir temak kontak langsung dengan manusia (Anonim, 2009a).

7. Saat Menempatkan Anak Ayam Ke Dalam Kandang


7.1 Penyiapan Bibit
Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara
lain:
a. Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.
b. Pertumbuhan dan perkembangan normal.
c. Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.
Ada beberapa pedoman teknis untuk menentukan bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur
sehari:
a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c. Tidak terdapat abnormalitas pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
e. Ukuran tubuh normal, ukuran berat tubuh antara 35-40 gram.
f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.
Saat anak ayam dimasukkan ke dalam kandang, kondisi kandang hams kering, suhu kandang
hams tepat, tempat air dan pakan terisi, lantai tertutup dengan litter. Anak ayam dimasukkan ke
dalam kandang dengan lembut. Jangan dijatuhkan atau ditaburkan begitu saja karena dapat
melukainya dan akan cacat. Anak ayam yang masih kecil hams mendapat banyak makanan dan
air segera setelah diletakkan di kandang. Sediakan paling sedikit empat tempat berukuran satu
quart ( ± satu liter) atau dua tempat berukuran satu galon (empat qualt) air untuk tiap 100 anak
ayam. Masukkan sekitar lima anak ayam ke tempat air agar mereka tahu dimana air berada.

6
Tempatkan pakan pemula (starter feed) pada kalton tempat telur atau keltas yang bemkuran 30
cm x 30 cm dan diletakkan di sekitar tempat minum. Penempatan pakan yang bersifat sementara
ini diperlukan agar mudah kelihatan oleh anak ayam dan memancingnya agar segera
memakannya. Tempat pakan biasa yang berukuran kecil ditempatkan di dalam kandang pada
ke dua untuk mengurangi penghamburan makanan. Kalton telur atau keltas tempat makanan
sementara bisa dikeluarkan bila anak ayam telah bemsia 5 hari dan terlihat telah makan dari
tempat pakan yang disediakan (Anonim, 2009a).

Anda mungkin juga menyukai