Anda di halaman 1dari 8

Title: 

PENYAKIT FLU BURUNG

1
PENYAKIT FLU BURUNG
2
EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNG

 FLU burung atau flu unggas ( bird flu, avian


influenza ) adalah penyakit flu yang disebabkan
oleh virus yang terdapat pada burung liar atau
unggas.
 Penyebab FLU BURUNG adalah Virus Influenza tipe A
 Virus Influenza termasuk family Orthomyxoviridae
 Virus Influenza tipe A dapat berubah-ubah bentuk
(Drift or Shift) dan dapat menyebabkan epidemi
dan pandemi

3
EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNG

 Virus flu burung hidup didalam saluran pencernaan


unggas. Kuman ini kemudian dikeluarkan bersama
kotoran secara oral atau saluran pernafasan.
 Tipe Virus Influenza Tipe A, B dan C
 Virus Tipe A terdiri beberapa strain H1N1, H3N2,
H5N1, H7N7, H9N2
 Penyebabnya Highly Pothogenic Avian Influenza
Viruse, strain H5N1

4
EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNG

 Berdasarkan sub tipenya terdiri


 H Hemaglutinin dan N Neuramidase
 Kedua huruf tersebut digunakan sebagai
identifikasi kode subtipe flu burung yang banyak
jenisnya.
 Pada manusia hanya terdapat jenis H1N1, H2N2,
H3N3, H5N1, H9N2, H1N2 dan H7N7
 Sedang pada binatang H1-H5 dan N1-N98
 Strain yang sangat virulens dan ganas dan
menyebabkan Flu Burung adalah Sub tipe A H5N1

5
EPIDEMIOLOGIPenyebab FLU BURUNG

 Tidak semua virus pada binatang dapat menyerang


manusia. Virus flu burung yang tingkat kemampuan
mematikannya tinggi atau high-pathogenic avian
influenza --dan dapat menginfeksi manusia (
zoonosis )-- adalah tipe H5N1 dan H9N2
 Virus dapat bertahan hidup dalam air selama 4
hari pada suhu 22 oC atau lebih 30 hari pada 0 oC
 Virus akan mati pada pemanasan 60 oC selama 30
menit atau 56 oC selama 3 jam dengan detergent /
desinfectant seperti formalin dsb
6
EPIDEMIOLOGI

 Ada dua bentuk infeksi yang terjadi akibat virus


flu burung ini pada unggas
 low pathogenic Gejala yang terjadi pada low
pathogenic kadang tidak dapat diteksi dan
biasanya hanya menyebabkan gejala ringan seperti
bulu yang kusut serta produksi telur yang
menurun.
 extremes pathogenic dapat menyebar lebih cepat
melalui kawanan unggas, serta dapat menyebabkan
kerusakan pada beberapa organ sehingga
menyebabkan kematian yang dapat mencapai 90
hingga 100 persen, dalam waktu empat puluh
delapan jam.

7
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi nasional pernah mendengar flu burung


64,7
 Konfirmasi Laboraturium Nasional Badan Litbangkes
Depkes (Juli 2005-23Februari 2006)
 Jumlah kasus konfirmasi flu burung Laboratorium
Nasional 28 kasus, 20 di antaranya meninggal
 Konfirmasi Laboratorium WHO Reference (Juli
2005-23 Februari 2006)
 Jumlah kasus yang dikonfirmasi sebanyak 27. 19
diantaranya meninggal (CFR 70,3).
 Dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi AI,
Indonesia menempati urutan ke 2 di dunia. Pada
urutan pertama adalah Vietnam dengan jumlah kasus
93.
 Untuk jumlah cluster AI dalam keluarga (family
cluster), Indonesia memiliki jumlah terbesar,
sebanyak 5 cluster.
 Menurut jenis kelamin, 59,2 (16 kasus) adalah
laki-laki, dan 40,8 (11 kasus) perempuan.

8
EPIDEMIOLOGI

 5 Propinsi memiliki kasus AI (dikonfirmasi) pada


manusia, yaitu Banten, DKI Jakarta, Lampung, Jawa
Barat, Jawa Tengah, pada 14 kabupaten . Propinsi
Jawa Barat memiliki jumlah kasus terbanyak, 10
orang dengan 8 diantaranya meninggal. DKI Jakarta
pada urutan berikutnya dengan 9 kasus, 8
diantaranya meninggal. Berikutnya, Banten,
memiliki 4 kasus, 3 diantaranya meninggal

9
EPIDEMIOLOGI

 Walaupun program pencegahan dan pengendalian flu


burung pada binatang, terutama unggas telah
dilaksanakan Departemen Pertanian (Deptan), kasus
flu burng pada unggas secara sporadis masih
terjadi dari waktu ke waktu terutama di
peternakan masyarakat (backyard farming).
 Selama flu burung masih menular pada populasi
binatang terutama unggas sebagai sumber infeksi,
maka selama itu pula terdapat kemungkinan
terjadinya kasus baru pada manusia yang merupakan
penularan dari binatang terutama unggas kepada
manusia, sehingga kita harus selalu waspada.
 Flu burung pada unggas sudah endemik di 26
propinsi dan dari waktu ke waktu di berbagai
daerah yang sudah tergolong endemik (161
kabupaten/kota) di Indonesia.

10
EPIDEMIOLOGI

 Indonesia menempati urutan ke 2 dunia untuk angka


fatalitas kasus (Case Fatality Rate), yaitu
sebesar 70,3 (dari 27 kasus, 19 meninggal).
Kamboja menempati urutan pertama dengan CFR 100,
RRC di urutan 3 dengan CFR 66,6 (dari 12 kasus,
8 meninggal), Thailand di urutan 4 dengan CFR
63,6 (dari 22 kasus, 14 meninggal), Vietnam di
urutan 5 dengan CFR 45,16 (dari 93 kasus, 42
meninggal), Turki di urutan 6 dengan CFR 33,3
(dari 12 kasus, 4 meninggal).

11
EPIDEMIOLOGI

 Penyakit flu burung memiliki angka kematian


tinggi, disebabkan karakteristik virus H5N1 yang
sangat ganas, hingga disebut highly pathogenic,
cepat merusak organ dalam (terutama paru-paru),
cepat berkembang dan menular pada unggas, dapat
terjadi mutasi adaptif dan reasortment, serta
mudah resisten terhadap obat anti viral

12
EPIDEMIOLOGIGejala FLU BURUNG

 Gejala pada UNGGAS


 Jengger berwarna biru
 Borok di kaki
 Kematian mendadak
 Gejala pada MANUSIA
 Demam (suhu badan diatas 38 oC)
 Batuk dan nyeri tenggorokan
 Radang saluran pernafasan atas
 Pneumonia
 Infeksi mata
 Nyeri otot

13
EPIDEMIOLOGIGejala FLU BURUNG

 Masa Inkubasi
 Pada Unggas 1 minggu
 Pada Manusia 1-3 hari
14
EPIDEMIOLOGIDEFINISI KASUS FLU BURUNG

 Suspect Cases
 Adalah Seseorang yang menderita ISPA dengan
gejala demam (temp gt 38 oC), batuk dan sakit
tenggorokan dan atau beringus serta dengan salah
satu keadaa
 Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang
sedang berjangkit KLB Flu Burung
 Kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam
masa penularan
 Bekerja pada suatu laboratorium yang sedang
memproses specimen manusia atau binatang yang
dicurigai menderita flu burung

15
EPIDEMIOLOGIDEFINISI KASUS FLU BURUNG

 Probable Cases
 Adalah suspect case disertai salah satu keadaan
 Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada
virus influenza A (H5N1)
 Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonial
gagal pernafasan/meninggal
 Terbukti tidak terdapat penyebab lain

16
EPIDEMIOLOGIDEFINISI KASUS FLU BURUNG

 Confirmation Cases
 Adalah suspect case atau probable didukung oleh
salah satu hasil pemeriksaan laboratorium
 Kultus virus influenza H5N1 positif
 PCR influenza (H5) positif
 Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

17
(No Transcript)
18
(No Transcript)
19
Gejala KlinisFlu Burung Pada Manusia?

 Sama seperti flu biasa, penderita akan mengalami


demam tinggi, sekitar 40 0 C, batuk-batuk,
tenggorokan sakit, badan lemas, hidung beringus,
pegal linu, pusing, peradangan selaput mata( mata
memerah ). Gejala lain seperti mencret dan muntah
seringkali juga terjadi, terutama pada anak-anak.
 Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi
lebih berat berupa peradangan di Paru-paru
(Pneumonia) dan dapat menyebabkan kematian.
 Untuk memastikan apakah Anda menderita flu biasa
atau flu burung harus melalui pemeriksaan darah.

20
Gejala KlinisFlu Burung Pada Manusia?
 Kemampuan Virus flu burung adalah membangkitkan
hampir seluruh respon bunuh diri dalam sistem
imunitas tubuh manusia.
 Semakin banyak virus yang terreplikasi semakin
banyak pula sitoksin-sitoksin protein yang memicu
untuk peningkatan respon imunitas dan memainkan
peran penting dalam peradangan yang diproduksi
tubuh
 Sitoksin yang membanjiri aliran darah, karena
virus yang bertambah banyak, justru melukai
jaringan-jaringan dalam tubuh efek bunuh diri

21
Bagaimana Penularannya Pada Manusia?

 Penularan dari unggas ke manusia terjadi bila


kita melakukan kontak langsung ( misalnya,
memelihara atau menyembelih ) dan tinggal di
sekitar unggas hidup yang terinfeksi penyakit
ini. Unggas yang terinfeksi dapat pula
mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang
kemudian mengering dan hancur menjadi semacam
bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia
atau binatang lainnya.
 Cara terbaik untuk menghindari terinfeksi virus
ini adalah tidak melakukan kontak dengan unggas
hidup dimana wabah flu burung sedang merebak.
Kelompok profesi yang berisiko terinfeksi virus
influenza burung adalah para pekerja di
peternakan ayam, pasar burung dan rumah potong
ayam. anda juga dianjurkan segera mencuci tangan
setelah melakukan kontak dengan ayam, burung atau
jenis unggas lainnya.

22
(No Transcript)
23
Pencegahan Flu Burung

 Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang


berasal dari saluran cerna unggas harus
menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
 Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas
seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik (
ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber
penularan bagi orang disekitarnya.
 Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan
harus dicuci dengan desinfektan
 Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari
lokasi peternakan
 Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada
suhu 80C selama 1 menit, sedangkan telur unggas
perlu dipanaskan pada suhu 64C selama 5 menit.
 Melaksanakan kebersihan lingkungan.
 Melakukan kebersihan diri.

24
PENGOBATAN

 Belum ada Pengobatan yang efektif untuk flu


burung. Saat ini pengobatan anti virus belum
menunjukkan efikasi tinggi
 obat simptomatis untuk meredakan gejala yang
menyertai penyakit flu tersebut seperti demam,
batuk atau pusing. tetapi tidak mengobati
penyakitnya.
 Penderita sebaiknya banyak minum dan beristirahat
dan mengkonsumsi makanan bergizi, untuk
meningkatkan ketahanan tubuh

25
Terapi Obat

 Pengobatan bagi penderita Flu Burung


 Oksigenasi bila terdapat sesak napas
 Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral
(infus)
 Pemberian obat anti virus Oseltamivir 75 mg dosis
tunggal selama 7 hari. Anti replikasi neuramidase
(inhibitor) Tamiflu dan Zanamivir
 Amantadin diberikan pada awal infeksi. Segera
dalam 48 jam pertama selama 3-5 hari dengan dosis
5 mg/bb dibagi dalam 2 dosis

26
Cara Aman Mengkonsumsi Daging Unggas ( Ayam,
Itik, Burung, dll ) Bagi Konsumen.

 Ayam (hasil peternakan lainnya) yang dibekukan


tidak berbahaya bagi manusia terutama bila
dimasak diatas suhu 70 0 C, cucilah telur sebelum
disimpan atau digunakan.
 Biasakan untuk selalu mencuci tangan setelah
memegang unggas atau produknya.
 Talenan kayu (cutting board/ alas memotong
daging) sebaiknya dicuci dengan larutan
pemutih/bleach solution (agar kuman mati) dan
hanya digunakan untuk daging, tidak dipakai juga
untuk alas memotong sayuran, buah atau lainnya.

27
Kelompok yang Rentan terinfeksi

 Terutama menyerang anak-anak di bawah usia 12


tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada
manusia menimpa anak-anak. Hal ini disebabkan
sistem kekebalan tubuh anak-anak belum begitu
kuat.
 CFR (Case Fatality Rate) 76

28

 Terimakasih

Title: FLU BURUNG

1
FLU BURUNG DAN FLU BABI
2
DEFINISI
3
H5N1
4
Perjalanan Penyakit ????
5
GEJALA PADA UNGGAS
6
Yang dilakukan jika unggas Mati mendadak
Yang dilakukan jika unggas Mati mendadak

 Laporkan segera
 unggas mati diambil dengan pelindung tangan
(kantong
 plastik) ikat kuat bakar kemudian dikubur
 lakukan desinfeksi semua peralatan yg kontak dgn
unggas mati.
 Peralatan / pakan yg tidak bisa didesinfeksi
dibakar
 lakukan penyemprotan desinfektan pada semua
kandang dan
 sekitar rumah tempat tinggal
 ? Hindarkan kontak dengan unggas sakit

7
2. Pada Manusia
Gejala hampir sama dengan flu biasa, Cuma lebih
parah TERBAGI ATAS KASUS SUSPEK, KONFIRMASI DAN
PROBABLE
8

 Pada Unggas pemberian vaksin

9
Program Penanggulangan Penyakit
Peternakan
10
Pengangkutan
11
Penjualan
12
Pengolahan pangan konsumsi
13
Kebijakan Serta Peran Pemda Dalam Penanggulangan
Flu Burung

14

 Sosialisasi Flu Burung


 Monitoring
 Penelitian intensif cepat
 Memberikan layanan pengobatan gratis

Manusia
15
DEFINISI
Penyakit saluran pernafasan akut pada babi yang
sangat menular, disebabkan oleh virus influenza
tipe A (H1N1) yang umumnya menjangkiti babi, dan
dapat juga menular pada manusia bangsa burung .
16
(No Transcript)
17
Penyebaran penyakit
18
Perjalanan Penyakit ????
19
Pencegahan flu babi
20
(No Transcript)
21
Kebijakan Serta Peran Pemda Dalam Penanggulangan
Flu Babi


 Melakukan surveilan untuk pendatang ke
Indonesia, khususnya dari Amerika Utara dan
Singapura. Peternakan babi di Indonesia
 Memberikan Travel Advisory tentang situasi flu
babi dan langkah-langkah yang diberikan bagi
warga negara Indonesia yang akan berkunjung ke
amerika Utara.
 Memantau perkembangan dunia dan berkomunikasi
intensif dengan pemerintah Meksiko, Amerika
Serikat dan negara lain.

22

 Memberikan penjelasan publik secara sistematis


mengenai flu babi.
 Mengaktifkan memberdayakan pusat informasi.
 Memantapkan rencana kesiapsiagan nasional, baik
medis maupun non medis.

Anda mungkin juga menyukai