A.KONSEP
a. Pengertian Penyakit
1. Sehat
Interaksi pertama ini dikatakan berada pada equilibrium (keseimbangan antara, Host,
Agent, dan Environtment), individu dalam kondisi ini dapat disebut sehat
Interaksi ini dapat dikatakan bahwa agen mendapat kemudahan untuk menumbulkan
penyakit pada host. Agen memberatkan keseimbangan sehingga batang pengungkit
miring kearah agen. Contohnya ada mutasi virus influenza sehingga muncul jenis
yang baru seperti flu burung (H5N1) atau Flu Babi (H1N1)dimana masyarakat belum
memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus tersebut.
KASUS
Penyakit flu burung adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus influenza A subtype
H5N1.Penyakit flu burung umumnya menyerang unggas serta menimbulkan gejala yang ringan
sampai yang berat dan fatal yaitu menimbulkan kematian.Namun kadang-kadang unggas yang
terserang penyakit terutama unggas liar seperti itik dan burung liar tidak menunjukkan gejala
klinis tetapi dapat menyebarkannya pada hewan lain maupun manusia.
Unggas yang menderita flu burung dapat menularkan virus berjumlah besar dalam
kotoran(feses) maupun sekreta yang di keluarkannya.Virus flu burung dapat bertahan hidup
dalam air sampai 4 hari pada suhu 22oC dan lebih dari 30 hari pada 0oC.Di dalam tinja unggas
dan dalam tubuh unggas yang sakit,virus dapat bertahan lebih lama,namun akan mati pada
pemanasan 60oC selama 30 menit atau 90oC selama 1 menit.Virus mempunyai masa inkubasi
yang pendek yaitu antara beberapa jam sampai 3 hari,tergantung pada jumlah virus yang
masuk,rute kontak dan spesies unggas yang terserang. H5N1 sebenarnya adalah jenis virus yang
menyerang reseptor galactose yang ada pada hidung hingga ke paru-paru pada unggas yang
tidak di temukan pada manusia,dan serangan hanya terjadi di sekitar alveoli yaitu daerah di
paru-paru di mana oksigen di sebarkan melalui darah.Oleh karena itu virus ini tidak mudah di
sebarkan melalui udara saat batuk atau bersin seperti layaknya virus flu burung bisa.]
Penyakit flu burung yang di sebut pula Avian Influenza di sebabkan oleh virus Influenza
A.Virus ini merupakan virus RNA dan mempunyai aktivitas haemaglutinin (HA) dan
Neuraminidase(NA).Pembagian subtiape virus berdasarkan permukaan antigen,permukaan
haemaglutinin dan neuraminidase yang di milikinya.Saat ini 15 jenis HA telah di kenali,mulai H1
sampai H15 dan 9 jenis NA,mulai N1 sampai N9.Di antara 15 subtipe HA,hanya H5 dan H7 yang
bersifat ganas pada unggas. Variasi antigenic virus influenza sering di temukan melalui drift shift
antigenic.Drift antigenic terjadi karena adanya perubahan struktur antigenic yang bersifat minor
pada permukaan antigen H dan atau N,sehingga shift antigenic terjadi karena adanya perubahan
yang bersifat dominan pada struktur antigenic.Pengaturan kembali struktur genetic virus pada
unggas dan manusia di perkirakan merupakan suatu sebab timbulnya stain baru virus pada
manusia yang bersifat pandemic.
3. Cara Penularan
Virus flu burung subtype H5N1 dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui
makanan,minuman dan sentuhan.Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin.Bahan makanan
yang di dinginkan atau di bekukan dapat menyimpan virus. Penularan penyakit dapat terjadi
secara langsung dan tidak langsung.Penularan secara langsung adalah penularan dengan cara
kontak langsung antara hewan penderita flu burung atau hewan lain yang peka maupun
manusia.Hewan yang terinfeksi mengeluarkan virus dari saluran pernapasan,mata dan
kotoran.Jadi hewan yang peka atau manusia dapat pula mengalami penularan secara langsung
bila mengalami kontak dengan material tersebut.
Penularan secara tidak langsung dapat terjadi melalui udara yang tercemar material atau
perlengkapan peternakan,kandang,kurungan ayam,dan lain-lain.Oleh karena itu alat-alat yang
telah berhubungan dengan penderita flu burung harus di desinfeksi.Virus penyakit flu burung
mempunyai amplop,sehingga relative sensitive bila terkena zat kimia yang mengandung
lipid,seperti deterjen.Virus pun akan rusak oleh formalin,asam encer,panas,PH yang terlalu
tinggi dan kekeringan sehingga bahan-bahan kimia tadi bisa di gunakan untuk melakukan
desinfeksi kandang maupun peralatan peternakanyang telah terkontaminasi virus flu burung.
Secara garis besar cara-cara penularan flu burung yang di sebabkan oleh virus H5N1 adalah
sebagai berikut:
1. Bersentuhan langsung dengan unggas yang sakit atau produk dari unggas yang sakit
tersebut akan membuat Anda tertular.
2. Media lain untuk menularkan penyakit flu burung ini adalah lingkungan sekitar.
Penularan flu burung dengan melewati produk dari ternak unggas.Sebagian orang memilih
mengkonsumsi produk unggas mentah atau tidak masak sempurna.Fillet ayam,telur mentah
dan beragam produk mentah unggas dapat menjadi media penularan virus H5N1 pada
pengkonsumsinya.Virus flu burung ini akan mati apabila produk unggas tersebut di masak
secara sempurna.Mengkonsumsi daging setengah matang dan telur setengah
matang
4. masih berpeluang terjangkit virus flu burung,jika unggas yang di potong sudah terjangkit
oleh virus ini.
4. Gejala Flu Burung
Masa inkubasi virus adalah 1-7 hari di mana setelah itu muncul gejala-gejala seseorang
terkena flu burung adalah dengan ciri-ciri sebagai berikut:
5. Sakit kepala.
6. Lemas mendadak.
Mengingat gejala flu burung mirip dengan flu biasa maka tidak ada yang
membedakan flu burung dengan flu biasa.Jika ada penderita yang batuk,pilek dan demam
yang tidak kunjung turun,maka di sarankan untuk segera mengunjungi dokter atau rumah
sakit terdekat.Namun gejala yang di turunkan oleh virus H5N1 ini berbeda-beda di mana ada
kasus seseorang anak laki-laki yang mengalami diare parah dan di ikuti dengan koma
panjang tanpa mengalami gejala-gejala seperti influenza.
Penyakit flu burung di tularkan baik ke sesama unggas maupun spesies lainnya dan manusia
melalui kotoran burung.Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi mengandung virus yang
dapat membunuh 1 juta burung.Virus ini kemudian menempel di berbagai media seperti sarana
transportasi ternak,peralatan kandang yang tercemar,pekerja di peternakan dan burung-burung
liar.Gejala klinis yang dapat di temukan pada unggas yang terinfeksi flu burung adalah sebagai
berikut:
2. Jengger kebiruan.
5. Kerontokan bulu.
9. Kaki berwarna kemerah-merahan seperti di keroki dan jika di buka terdapat pendarahan.
10. Gangguan syaraf yang di tandai unggas membentur-benturkan kepala serta gangguan
keseimbangan,seperti berdiri dan berjalan sempoyongan.
Sebagian besar penderita gejala AI (H5N1) pada dasarnya sama dengan influenza lainnya
awal demam lebih 38° C dan gejala saluran napas bawah,gejala tersebut antara lain :
- Diare,muntah-muntah,
- nyeri perut, nyeri dada (pleuritik)
- dan perdarahan dari hidung dan gusi pada beberapa penderita.
- Sputum yang dihasilkan bervariasi kadang-kadang dengan darah,
- pernapasan tertekan(respiratory distress), tachipnea dan inspirasi dedas(crackle).
Kegagalan pernapasan yang progresif difus, bilateral, infiltrasi dan tampilan gejala
napas akut(ARDS=acute respiratoric distress syndrome).Kegagalan banyak organ
disfungsi ginjal, jantung termasuk dilatasi dan supraventrikular aritmia. Komplikasi
yang lain ventilator berhubungan pneumonia, perdarahan paru, pneumothoraks,
pancytopenia, gejala dari Reye dan sepsis tanpa bakteremia.
- Awal penyakit yang tiba-tiba dan cepat memburuk, demam tinggi, nyeri otot, dan
batuk kering sering dijumpai di infeksi AI(H5N1).9 Diagnosis banding AI (H5N1)
diantaranya ialah respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, parainfluenza virus,
rhinovirus, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, Legionella
pneumophila.
5. Cara Mencegah Flu Burung
Pencegahan flu burung pada hewan dapat di lakukan dengan 3 jalan yaitu dengan
peningkatan biosekuriti,pemberian vaksinisasi dan depopulasi serta stamping out.
a. Biosekuriti
Biosekuriti adalah cara menangani ternak secara higenis.Caranya meliputi semua tindakan
yang merupakan pertahanan pertama untuk mengendalikan wabah dengan mencegah
semua kemungkinan kontak atau penularan dengan peternakan yang tertular dan
penyebaran penyakit.Tindakannya meliputi:
1. Memberi lalu lintas orang atau pekerja dan kendaraan yang keluar masuk lokasi
peternakan.
2. Para pekerja dan semua orang yang ada di lokasi peternakan harus dalam keadaan sehat.
3. Untuk keamanan petugas maupun unggas,para pekerja dan semua orang yang ada di
lokasi peternakan harus menggunakan pakaian pelindung,kacamata,masker,sepatu
pelindung dan harus menggunakan tindakan desinfeksi serta sanitasi.
4. Mencegah kontak antara unggas dengan burung liar atau burung air,tikus,lalat dan hewan
lainnya.
b. Vaksinisasi
Vaksinisasi merupakan program pengebalan dengan memasukkan virus flu burung yang
sudah di lemahkan atau di matikan.Tujuannya adalah merangsang tubuh membentuk
antibody untuk melawan virus flu burung apabila suatu saat menyerang.
Vaksin flu burung memang cukup sehat untuk hewan sehat,tetapi jika sudah terlanjur sakit
sebaiknya jangan di vaksin karena keamanannya tidak bisa di jamin.Pemilik sebaiknya
melakukan program vaksinisasi secara rutin dan yidak usah menunggu ada ayam yang sakit
baru di vaksin karena antibody untuk melawan flu burung tidak langsung timbul
seketika.Pada umumnya unggas akan membentuk antibody 2 minggu setelah di vaksin.Jadi
jika menunggu ayam yang sakit maka akan terlambat dan mungkin menimbulkan bahaya
pada ayam atau unggas sakit yang di vaksin flu burung.
c. Depopulasi
d. Stamping Out
Stamping out adalah tindakan pemusnahan secara menyeluruh yaitu memusnahkan seluruh
unggas yang sakit maupun sehat pada peternakan tertular dan semua unggas yang berada
dalam radius 1 km dari peternakan tertular.
Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2,pertama adalah obat seperti amantadine
dan rimantadine yaitu ion channel(M2) blocker,yang menghalangi aktivitas ion chanel dari
virus flu jenis A sehingga aliran ion hydrogen dapat di blok dan virus tidak dapat berkembang
biak.
Jenis obat yang kedua adalah Neurimidase(NA) inhibitor,seperti zanamivir dan oseltamivir
dengan protein NAnya yang berfungsi melepaskan virus yang bereplikasi di dalam sel
sehingga virus tidak dapat keluar dari dalam sel.Virus ini nantinya akan menempel di
permukaan sel saja dan tidak akan pindah ke sel lain.
Gambar 2 dan 3 merupakan model-model yang menggambarkan untuk masing-masing
perbedaan kondisi sehat dan sakit tersebut.
Model pada Gambar 2 merupakan model di mana pengungkit berada dalam kondisi
seimbang. Ini artinya, bahwa masyarakat berada dalam keadaan sehat. Sebaliknya, apabila
resultan dari interaksi ketiga unsur tadi menghasilkan keadaan yang tidak seimbang, maka
diperoleh keadaan yang tidak sehat atau sakit seperti yang digambarkan pada Gambar 3.
Keadaan ke-1 :
Keadaan ke-2 :
Keadaan ke-3 :
Keadaan ke-4 :
Model Gordon ini selain memberikan gambaran umum tentang terjadinya penyakit pada
masyarakat, dapat pula digunakan untuk melakukan analisis dan mencari solusi terhadap
permasalahan kesehatan.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang penulis paparkan di atas,maka penulis dapat mengambil simpulan
sebagai berikut:
a. Penyakit flu burung merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus influenza A subtype
H5N1.
c. Cara penularan flu burung ada 2 yaitu dengan cara lansung dan dengan cara tidak
langsung.
d. Pencegahan flu burung pada hewan dapat di lakukan dengan 3 cara yaitu dengan
peningkatan biosekuriti,pemberian vaksinisasi,dan depopulasi serta stamping out.
e. Jenis obat penanggulangan infeksi flu burung ada 2 yaitu amantadine atau rimantadine
dan neurimidase.
2 Saran
a. Agar para pembaca dapat mengetahui lebih dalam tentang penyakit flu burung.
2. Lebih baik mencegah dari pada mengobati dan kesehatan lebih berharga dari pada
kekayaan.
3. Di harapkan manusia bisa mensyukuri nikmat yang telah di berikan Allah SWT yang berupa
kesehatan dan keselamatan.
TUGAS :EPIDEMIOLOGI DAN KESLING
DOSEN : IBU.EVY SETYAWATI SKM.M.KES
DISUSUN
OLEH : YUSTINIWIN.Y
NIM :2061IP258
DISUSUN
OLEH : SIEN
NIM : 2061IP253