Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini akan disajikan hasil penelitian tentang Gambaran antara

pengetahuan gempa bumi dengan gangguan pola tidur dari 38 KK yang

dilakukan penelitian di RT 01 Desa Petimbelagi Kecamatan Biromaru

Kabupaten Sigi pada bulan Maret 2019.

1. Analisa Univariat

Pada penelitian ini hasil analisa univariat akan menggambarkan

variabel yang diteliti.

a. Pengetahuan Gempa Bumi

Berdasarkan hasil perhitungan keseluruhan kemudian ditetapkan

dua kategori berdasarkan nilai median yaitu 5, sehingga kategori

pengetahuan yang baik dengan skor ≥ 5 dan pengetahuan kurang

baik dengan skor < 5. Untuk memperoleh gambaran distribusi

responden menurut pengetahuan tentang gempa bumi dapat dilihat

sebagai berikut

34
Pengetahuan Tentang
TT Gempa
Bumi
Baik
34,2% 65,8 % Kurang Baik

65,8 %

Gambar 5.1
Distribusi frekuensi masyarakat pengetahuan tentang gempa bumi di RT 01
Desa Petimbelagi Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi Tahun 2019.
Gambar diatas terlihat dari 38 responden yang memiliki pengetahuan baik

tentang gempa bumi berjumlah 25 responden (65,8%) sedangkan

pengetahuan kurang baik tentang gempa bumi berjumlah 13 responden

(34,2%).

b. Gangguan Pola Tidur

Berdasarkan hasil perhitungan keseluruhan kemudian ditetapkan

dua kategori berdasarkan nilai median yaitu 5, sehingga kategori terganggu

dengan skor ≥ 5 dan tidak terganggu dengan skor < 5. Untuk memperoleh

gambaran distribusi responden menurut tentang gangguan pola tidur dapat

dilihat sebagai berikut.

35
Pengetahuan Gangguan Pola
Tidur Tidak terganggu
Terganggu

39,5%
60,5%

Sumber: Data primer yang diolah, (2019)

Gambar 5.2
Distribusi Frekuensi Masyarakat Tentang Gangguan Pola Tidur di RT 01
Desa Petimbelagi Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi Tahun 2019
Gambar diatas terlihat dari 38 responden yang terganggu gangguan pola

tidur berjumlah 15 responden (39,5%) sedangkan yang tidak mengalami

gangguan pola tidur berjumlah 23 responden (60,5%)

B. Pembahasan

1. Pengetahuan tentang gempa bumi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang baik

tentang gempa bumi lebih banyak dibandingkan dengan pengetahuan

yang kurang baik tentang gempa bumi. Peneliti beramsumsi bahwa

pengetahuan yang baik dapat terjadi oleh karena adanya stimulus dari

penginderaan terhadap suatu obyek tertentu obyek yang dimaksud

dalam hal ini dapat diperoleh secara visual melalu buku – buku tentang

gempa bumi internet ataupun penyuluhan tentang gempa bumi.

Memiliki pengetahuan yang baik dapat membantu seseorang untuk

melakukan hal yan baik terhadap dirinya

36
Seperti halnya, pada sikap yang obyektif untuk meningkatkan

pengetahuan dalam menghadapi bencana khususnya bencana gempa

bumi. Tingkat pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi sikap dan

praktik individu ketika menghadapi bencana gempa bumi. Sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrina dan Lenawia (2013)

bahwa pengetahuan yang dimiliki dapat mempengaruhi seseorang untuk

mengambil tindakan yang dilakukan untuk mempersiapkan diri

menghadapi bencana gempa bumi yang memberikan dampak yang kuat

maupun besar.

Pengetahuan merupakan faktor yang penting dalam seseorang

mengambil keputusan. Namun tidak selamanya pengetahuan seseorang

bisa menghindarkan dirinya dari kejadian bencana gempa bumi.

Masyarakat yang memiliki pengetahuan yang baik tidak selamanya

selalu siap menghadapi bencana gempa bumi. Namun pengetahuan

(kognitif) merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (behavior)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siti Irene, 2013 di

Jogjakarta bahwa sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan

yang baik dalam menghadapi gempa bumi oleh karena telah banyak

memperoleh informasi dari media dan informasi lainnya, asumsi dari

penelitian tersebut bahwa walaupun memiliki pengetahuan yang baik

tentang gempa bumi dapat menimbulkan pengaruh langsung maupun

37
tidaak langsung sehingga masyarakat dapat belajar untuk meningkatkan

pengetahua tentang gempa bumi

Sejalan dengan hal tersebut peneliti berasumsi bahwa pengetahuan

yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk mengahadapi

gempa bumi. sedangkan pengetahuan yang kurang baik tentang gempa

bumi, peneliti berasumsi hal tersebut di sebabkan oleh karena

kurangnya informasi yang diperoleh tentang gempa bumi melalui

koran, majalah televisi, internet bahkan kurangnya memperoleh

penyuluhan tentang gempa bumi.

Pada akhirnya hal yang lumrah menunjukkan bahwa akan sangat

penting bagi semua masyarakat untuk lebih meningkat pengetahuan

gempa bumi

2. Pengetahuan Tentang Gangguan pola tidur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat masyarakat yang

mengalamai gangguan pola tidur peneliti berasumsi bahwa masyarakat

yang mengalami gangguan pola tidur disebabkan karena kurang

mendapatkan informasi tentang gempa bumi, gangguan pola tidur

adalah salah satu gangguan tidur hal ini sejalan dengan pendapat

( Hidayat & Alif 2016 : 5) . Bahwa gangguan kuantitas yang terjadi

berhubungan dengan kualitas dengan kualitas tidur yang tidak efektif.

Pangau, 2015 berpendapat bahwa gejala pola tidur ditandai

buruknya kualitas kerja dan merasa lelah beberapa faktor yang dapat

menyebabkan dan mempengaruhi pola tidur antara lain adalah

38
lingkungan. Lingkungan yang tidak nyaman seperti tidur di tempat

yang terbuka karena keadaan dan bencana gempa bumi yang berulang

dapat menyulitkan seseorang untuk tidur sehingga menimbulkan

dampak bagi masyarakat.

Menurut Munir, 2015 dampak dari gangguan pola tidur cenderung

melakukan kesalahan saat bekerja daan mudah tersinggung

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, keterbatasan yang dihadapai oleh peneliti

adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

dirancang sendiri oleh peneliti tanpa melakukan uji coba.

39
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik tentang

gempa bumi di RT 01 Desa Petimbelagi Kecamatan Biromaru

Kabupaten Sigi.

2. Sebagian besar masyarakat mengalami gangguan pola tidur di RT 01

Desa Petimbelagi Kecamatan Biromaru Kabupaten Sigi.

2. Saran

1. Bagi Pemerintah

Sesuai dengan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran kepada

pemerintah di RT 01 Desa Petimbelagi kecamatan Biromaru agar

meningkatkan pengetahuan yang baik tentang gempa bumi

2. Bagi Peneliti Berikutnya

Untuk peneliti berikutnya di harap dapat melanjutkan penelitian

dengan variabel yang berbeda

40

Anda mungkin juga menyukai