Anda di halaman 1dari 5

JIM FKep Volume V No.

4 2022

HUBUNGAN JENIS KELAMIN DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA

Relationship Between Sex and Sleep Quality


in the Elderly

Lailatul Fitri1; Riski Amalia2; Juanita3


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
3
Bagian Keilmuan Keperawatan Gerontik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Email: juanita@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Kualitas tidur adalah kapasitas tidur seseorang yang sangat mempengaruhi kesehatan fisik maupun kesehatan
mental individu. Adapun jenis kelamin merupakan salah satu bagian basic conditioning factorsyang dapat
menyebabkan terjadi permasalahan pada kualitas tidur lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan jeniskelamin dengan kualitas tidur lansia. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan
desain cross sectional. Jumlah sampel yaitu 374 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisa data pada
penelitian ini menggunakan chi square didapatkan hasil bahwa adanya hubungan antara faktor jenis kelamin
(p=0,038) dengan kualitas tidur lansia. Sehingga diharapkan lansia dapat menerapkan secara rutin terapi
komplementer seperti relaksasi otot progresif, aromaterapi, dan juga dapat melakukan kegiatan untuk
meningkatkan aktivitas fisik lansia untuk meningkatkan kualitas tidur.

Kata Kunci: Jeniskelamin,Kualitas tidur, Lansia

ABSTRACT
Sleep quality is a person's sleep capacity which greatly affects the physical health and mental health of
individuals. Gender is one of the basic conditioning factors that can cause problems with the sleep quality of the
elderly. This study aims to determine the relationship between sex and sleep quality in the elderly. This type of
research uses descriptive correlation with cross sectional design. The number of samples is 374 respondents
using purposive sampling technique. The data collection tool used a Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
questionnaire. Analysis of the data in this study using chi square showed that there was a relationship between
the sex factor (p = 0.038) and the sleep quality of the elderly. So it is expected that the elderly can routinely
apply complementary therapies such as progressive muscle relaxation, aromatherapy, and can also carry out
activities to increase the physical activity of the elderly to improve sleep quality.

Keywords: Gender, Sleep Quality, Elderly

65
JIM FKep Volume V No. 4 2022

PENDAHULUAN proses penuaan juga akan menurunkan


Populasi lansia di dunia dan Indonesia imunitas lansia sehingga membuat lansia juga
semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
World Population Prospect, ada 703 juta Penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia
orang yang berusia 65 tahun ke atas pada antara lain penyakit saluran pernafasan,
tahun 2019. Diperkirakan jumlah warga penyakit jantung, hipertensi, gastritis, rematik
lanjut usia 65 tahun ke atas akan berlipat dan lain-lain (Ekasari, Ni, & Tien, 2018).
ganda antara 2019 dan 2050. Diperkirakan Hasil penelitian Sagayadevan et al (2016)
penduduk lanjut usia yang berusia 80 tahun menyatakan bahwa lansia dengan penyakit
ke atas akan meningkat dari 143 juta pada kronis dan depresi lebih mungkin menderita
tahun 2019 menjadi 426 juta pada tahun kualitas tidur yang buruk. Secara keseluruhan,
2050. 2018 adalah pertama kalinya dalam 13,7% lansia setidaknya pernah mengalami
sejarah bahwa populasi global 65 tahun ke satu kondisi kualitas tidur yang buruk. Pada
atas mendominasi (United Nations, 2019). kasus kualitas tidur yang buruk pada lansia,
Penduduk lanjut usia di Indonesia dari 69,4% lansia mengalami gangguan tidur pada
tahun 1971 hingga 2020 terus meningkat malam hari, 48,9% mengalami kesulitan tidur,
sebesar 9,92% atau setara dengan 26 juta 22,3% terbangun dini hari, dan 11,4%
orang. Lansia wanita sebesar 10,43%, dan mengalami ketiga masalah tersebut. Hasil
lansia pria sebesar 9,42%, sehingga dapat penelitian Li et al (2019) di Tiongkok
disimpulkan bahwa lansia wanita 1% lebih menunjukkan bahwa di antara lansia sebanyak
tinggi dari lansia pria. Di antara total 3.325 orang, 14,39% memiliki kualitas tidur
penduduk lanjut usia di Indonesia, lanjut usia yang buruk.
muda 60-69 tahun adalah yang paling Kualitas tidur yang buruk pada lansia
banyak, diikuti oleh lanjut usia tua 70-79 dapat menimbulkan berbagai dampak negatif,
tahun serta usia sangat tua 80 tahun ke atas yaitu kantuk di siang hari, kelelahan,
(Badan Pusat Statistik, 2020). Penduduk gangguan kognitif, peningkatan kemungkinan
lansia di Aceh telah mencapai 1,9 juta jiwa. kecelakaan, kematian, penurunan kesehatan
Jumlah lanjut usia di Kota Banda Aceh fisik dan mental, penurunan kualitas hidup,
sebanyak 13.979 lansia (Dinas Kesehatan dan penurunan produktivitas. Banyak lansia
Kota Banda Aceh, 2020). yang menganggap bahwa masalah tidur adalah
Peningkatan angka harapan hidup dapat hal yang wajar, namun pada dasarnya kualitas
terjadi karena penurunan angka kelahiran, tidur sangat berpengaruh terhadap risiko jatuh
kesakitan dan kematian, yang akan pada lansia sehingga mengancam mobilitas
mempengaruhi pertumbuhan penduduk lanjut dan kemandirian lansia (Sagayadevan et al.,
usia sehingga menimbulkan banyak masalah 2016).
kesehatan karena proses penuaan tersebut. Hasil penelitian Valero et al (2016)
Secara umum lansia sering mengalami menemukan bahwa wanita hampir dua kali
penyakit multipel yang memiliki ciri-ciri lebih mungkin mengalami kualitas tidur yang
penyakit kronis, dan biasanya akan terdapat buruk dibandingkan pria. Variasi ini dapat
lebih dari satu keluhan utama yang merupakan muncul sebagai akibat dari perubahan
manifestasi menyeluruh dari penyakit kronis hormonal yang terkait dengan menopause,
multipel. Karena proses penuaan, penurunan serta perubahan fisik, fisiologis, dan
fungsi fisiologis lansia dapat menyebabkan psikologis yang dapat memperburuk masalah
banyak penyakit tidak menular. Selain itu, terkait tidur. Sehingga peneliti tertarik untuk

66
JIM FKep Volume V No. 4 2022

meneliti lebih lanjut terkait dengan Bekerja 103 27,5


“Hubungan jeniskelamindengan Kualitas Pendidikan
Rendah 80 21,4
Tidur Lansia”. Menengah 222 59,4
Tinggi 72 19,3
METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif Tabel 1 mendapatkan hasil bahwa sebagian
korelasidengan desain cross sectional study. besar responden berjenis kelamin perempuan
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sebanyak 326 (87,2 %) orang, sebagian besar
lansia di Kota Banda Aceh yang berjumlah responden berusia 75-90 tahun sebanyak 211
13.979 lansia (Dinas Kesehatan Kota Banda (56,4 %) orang, sebagian besar responden tidak
Aceh, 2020).Jumlah sampel yang digunakan bekerja sebanyak 271 (72,5%) orang, dan
yaitu 374responden yang dipilih secara sebagian besar tingkat pendidikan responden
purposive samplingdengan beberapa kriteria yaitu menengah sebanyak 222 (59,4%) orang.
inklusi, seperti lansia yang berumur diatas 60
tahun, bisa membaca dan menulis, berdomisili Tabel 2. Distribusi frekuensi Kualitas
Banda Aceh, dan tidak ada gangguan kognitif. Tidurlansia (n=374)
Penelitian ini dilakukan dengan cara Kualitas Tidur f %
a. Baik 90 24,1
membagikan kuesioner setelah mendapatkan b. Ringan 68 18,2
persetujuan dari responden dengan mengisi c. Sedang 160 42,8
informed consent yang telah disediakan oleh d. Buruk 56 15,0
peneliti.
Penelitian ini menggunakan analisis bivariat. Berdasarkan tabel 2.dapat disimpulkan
Untuk penelitian ini, instrumen yang digunakan bahwa sebagian besar kualitas tidur responden
untuk mengumpulkan data diadopsi dari Asti, dalam penelitian ini yaitu sedang sebanyak 160
(2020) yang menjelaskan bahwa kualitas tidur orang atau 42,8 %.
dapat dinilai melalui 7 komponen penilaian
yang meliputi: Kualitas tidur subjektif, latensi Tabel 3. Hubungan faktor jenis kelamin,
tidur, efisiensi tidur, penggunaan obat tidur, dengan kualitas tidur lansia (n=374)
gangguan tidur, durasi tidur, dan Daytime Kualitas Jenis Kelamin P-
disfunction. Tidur Laki-laki Perempuan Value
f % f %
Baik 6 1,6 84 22,5 0,038
HASIL Sedang 6 1,6 62 16,6
Berdasarkan penelitian yang telah Ringan 24 6,4 136 36,4
dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: Buruk 12 3,2 44 11,8

Berdasarkan tabel 3. Dapat disimpulkan


Tabel 1. Distribusi Frekuensi Data
DemografiLansia (n = 374) bahwa ada hubungan antara faktor jenis kelamin
Data demografi f % dengan kualitas tidur lansia di Kota Banda Aceh
Jenis Kelamin (P= 0,038).
Laki-laki 48 12,8
Perempuan 326 87,2 PEMBAHASAN
Usia
Lansia Muda (60-74) 163 43,6
Hasil penelitian terhadap 374 lansia di Kota
Lansia Tua (75-90) 211 56,4 Banda Aceh, didapatkan dari total 87,2% lansia
Pekerjaan yang berjenis kelamin perempuan, terdapat
Tidak bekerja 271 72,5 36,4% memiliki kualitas tidur sedang dan dari

67
JIM FKep Volume V No. 4 2022

total 12,8% lansia yang berjenis kelamin laki- Menurut Khasanah & Wahyu (2012)
laki, terdapat 6,4% memiliki kualitas tidur Hormon progesteron dan estrogen memiliki
sedang. Berdasarkan hasil analisis bivariat pada reseptor di hipotalamus, sehingga adanya
penelitian ini didapatkan ada hubungan antara dampak langsung dalam ritme sirkadia dan pola
jenis kelamin dengan kualitas tidur lansia di tidur yang dapat membuat wanita memiliki
Kota Banda Aceh (p=0,038). kualitas tidur yang buruk. Gangguan psikososial
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil seperti kecemasan, dan emosi yang meningkat
penelitian Farisma (2018) yang mendapatkan dan tidak terkontrol pada wanita dapat
ada hubungan antara jenis kelamin dengan menyebabkan penurunan kadar estrogen, yang
kualitas tidur lansia (p=0,0001). Hasil penelitian mengakibatkan terjadinya kualitas tidur buruk
ini sejalan dengan penelitian Khasanah & pada wanita.
Wahyu (2012) yang mendapatkan bahwa wanita Menurut asumsi peneliti, jenis kelamin
memiliki kualitas tidur buruk yang lebih tinggi sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur.
yaitu 75,4% sedangkan laki-laki 57,1%. Dalam penelitian ini, sebagian besar lansia
Berdasarkan penelitian Erwani & Nofriandi perempuan termasuk dalam kategori kualitas
(2017) menyatakan bahwa jenis kelamin tidur sedang, dan terdapat hubungan yang
merupakan salah satu faktor yang dapat signifikan antara jenis kelamin dengan kualitas
mempengaruhi kualitas tidur. Ini juga didukung tidur. Hal ini disebabkan karena lansia
oleh penelitian Kumar & Nyoman (2017) yang perempuan mengalami fase menopause dan
menyatakan bahwa mayoritas lansia yang pada fase ini secara fisiologis tubuh akan
memiliki kualitas tidur buruk adalah wanita mengalami penurunan hormone estrogen yang
yaitu 73,3% dibandingkan dengan laki-laki. dapat mempengaruhi kondisi psikologis yaitu
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lou et al menjadi lebih emosional, gelisah, dan mudah
(2013) juga mendapatkan bahwa 45,8% lansia cemas, hal inilah yang membuat lansia
dengan jenis kelamin wanita mengalami perempuan sulit tidur dibandingkan lansia laki-
kualitas tidur yang buruk, sedangkan pria laki.
35,8%. Ini juga sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hajbaghery, Fatemehsadat, KESIMPULAN
& Hossain (2012) yang menemukan bahwa Berdasarkan hasil penelitian pada 374
peluang memiliki kualitas tidur yang baik lebih responden tentang Hubungan
banyak pada laki-laki daripada perempuan. jeniskelamindengan kualitas tidur lansia
Penelitian Wang et al (2019) juga mendapatkan (p=0,038).
hasil bahwa 39,2% wanita mengalami kualitas
tidur yang buruk sedangkan pria 26,3% SARAN
mengalami kualitas tidur yang buruk. Dalam Hasil penelitian ini diharapkan dapat
penelitian Valero et al (2016) juga mendapatkan dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga dapat
hasil bahwa perempuan hampir dua kali lebih meningkatkan upaya yang bisa meningkatkan
mungkin memiliki kualitas tidur yang buruk kualitas tidur lansia, yaitu dengan cara
dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini dapat memberikan edukasi dan mengadakan kegiatan
disebabkan karena perubahan hormonal gejala untuk meningkatkan aktivitas fisik lansia saat
menopause dan berhubungan dengan fisik, berlangsungnya kegiatan posyandu lansia.
fisiologis dan psikologis yang dapat
meningkatkan masalah yang berhubungan REFERENSI
dengan tidur.

68
JIM FKep Volume V No. 4 2022

Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Valero, J. J. M., Jose, M. M. S., Bruno, R. do
Penduduk Lanjut Usia. C., Juan, F. S. R., & Juan, R. O. (2016).
Ekasari, M. F., Ni, M. R., & Tien, H. (2018). Age and Gender Effects on the Prevalence
Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia. of Poor Sleep Quality in the Adult
Malang: Wineka Media. Population. G Model.
Erwani, & Nofriandi. (2017). Faktor-faktor Wang, P., Lin, S., Kaili, W., Xiaolei, H., Lin,
yang berhubungan dengan insomnia pada C., Yongxiang, W., … Yifeng, D. (2019).
lansia di puskesmas belimbing Padang. Prevalence and associated factors of poor
Jurnal Ilku Kesehatan (JIK), 1. sleep quality among chinese older adults
Farisma, O. (2018). Faktor-faktor yang living in a rural area: a population-based
mempengaruhi kualitas tidur pada lanjut study. Aging Clinical and Experimental
usia di indinesia. Universitas Sriwijaya. Research, 32, 125–131.
Hajbaghery, M. A., Fatemehsadat, I. A., &
Hossain, A. (2012). Quality of sleep and its
related risk factors in hospitalized older
patients in kashan’s hospitals, Iran 2009.
Iranian Journal of Nursing and Midwifery
Research, 17, 414–420.
Khasanah, K., & Wahyu, H. (2012). Kualitas
tidur lansia balai rehabilitasi sosial
“MANDIRI” Semarang. Jurnal Nursing
Studies, 1, 189–196.
Kumar, V. A. H., & Nyoman, R. (2017).
Kualitas tidur pada geriatri di panti jompo
tresna wana seraya, Denpasar-Bali. Intisari
Sains Media, 8, 151–154.
Li, N., Guangming, X., Gong, C., & Xiaoying,
Z. (2019). Sleep Quality Among Chinese
Elderly People: a Population Based Study.
Archives of Gerontology and Geriatrics.
Lou, J., Zhu, G., & Ding, D. (2013). Prevalence
and risk factors of poor sleep quality
among chinese elderly in an urban
community: result from the shanghai aging
study. Plos One, 8, 1–7.
Sagayadevan, V., Edimansyah, A., Saleha, B.
S., Anitha, J., Rajeswari, S., Yunjue, Z., …
Mythily, S. (2016). Prevalence and
Correlates of Sleep Problems Among
Elderly Singapoans.
United Nations. (2019). World Population
Prospects 2019. New York: Department of
Economic and Social Affairs.

69

Anda mungkin juga menyukai