PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
penduduk dengan usia > 60 tahun (lansia) pada tahun 2020 sebanyak 22%
Japan, 2020)
dialami lansia yang dapat terjadi baik secara fisik, mental dan psikososial
(Sya’diyah, 2018). Masalah fisik yang terjadi pada lansia terkait dengan
2012). Masalah kesehatan mental yang terjadi pada orang dewasa yang lebih
tua termasuk kecemasan, depresi, insomnia, paranoia, dan demensia (Sayekti &
Hendrati, 2015).
Perubahan kondisi fisik khususnya sistem saraf pada lansia dapat
tidur pada lansia (Potter & Perry, 2015). Oktara (2016) mengatakan bahwa
ritme sirkadian, dan tidur pada orang dewasa yang lebih tua diubah selama fase
3 dan 4 gerakan mata non-cepat (NREM). Akibatnya, orang dewasa yang lebih
tua jarang mengalami fase 4 atau tidur nyenyak. Hasil penelitian Frost (2011)
menunjukkan masih cukup tinggi kejadian lansia yang terganggu pada saat
Terganggunya tidur pada lansia terjadi pada saat mengawali tidur, saat
tidur sering terbangun, meskipun tidur nyenyak tetapi bangun terlalu pagi dan
tidak dapat melanjutkan tidur lagi (Khasanah & Hidayati, 2012). Gangguan
tidur pada lansia mempengaruhi kualitas tidur pada lansia. Kualitas tidur yang
buruk pada lansia disebabkan oleh peningkatan latensi tidur, kembalinya, dan
terkadang penurunan efisiensi tidur dan bangun lebih awal (Oktara, 2016).
Hasil penelitian Syauqy et al., (2017) dari 36 lansia yang tinggal di Panti
Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Kota Jambi, 66,7% responden menunjukkan
kualitas tidur yang buruk. Tidur memainkan peran penting dalam fungsi
manusia, fisiologi, kognisi dan pemulihan fisik (Mah et al., 2018). Kualitas
Wulandari, 2015).
Kebutuhan dasar pada semua orang yang wajib terpenuhi salah satunya
adalah istirahat dan tidur (Mah et al., 2018). Kebutuhan tidur yang cukup
ditentukan oleh jumlah tidur dan kualitas tidur. Beberapa faktor yang
sistem saraf simpatik dan menurunkan NREM dan REM stadium IV (Aspiani,
2014).
yang dialami lansia dipengaruhi karena penyakit yang diderita seperti DM dan
tidur lansia disebabkan oleh faktor umur serta jenis kelamin. Penelitian Sumirta
bahwa dari sebanyak 7422 lansia sebanyak 8,4% lansia mengalami penurunan
waktu tidur > 2 jam dan 19,7% lansia mengalami penurunan waktu tidur >1
hasil sebanyak 34,1% lansia mengalami kualitas tidur yang buruk dan
dengan baik. Keluhan yang umum dialami oleh lansia adalah gelisah di siang
kecemasan..
perawatan lansia yang ada di distrik Nan Kai. Jumlah lansia yang dirawat di
Iryouhojin Nanrenkai Katsuren Byouin Jepang pada tahun 2020 sebanyak 390
bangsal terdiri dari 10-12 ruang dengan kapasitas 4-5 lansia/ruangan. Hasil
diketahui bahwa di setiap bangsal terdapat 50-70% lansia dengan masalah tidur
diantaranya susah tidur, tertidur terus menerus dan sering terbangun di malam
hari.
tentang kualitas tidur pada lansia dengan judul “Gambaran Kualitas Tidur pada
dialami lansia yang dapat terjadi baik secara fisik, mental dan psikososial.
lansia akan berpengaruh pada kualitas tidur pada lansia tersebut. Kualitas tidur
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Byouin Jepang.
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
lansia semakin baik kualitas tidurnya agar dapat mengurangi masalah akibat
2. Manfaat Praktis
saran secara objektif mengenai kualitas tidur pada lansia dan dapat
tidur yang dialami oleh lansia seperti menentukan teknik/cara tidur dan
c. Bagi Lansia
baik.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
penelitian yang ingin menyelidiki lebih lanjut kualitas tidur pada orang
E. KEASLIAN PENELITIAN
4 Sleep Quality and Desain penelitian ini Hingga 44% orang Persamaan terdapat
Associated adalah cross sectional. dewasa yang lebih tua pada desain, sampel,
Factor among the Metode pengambilan mengalami kualitas variabel, instrumen
Elderly Living in sampel adalah tidur yang buruk.
Rural Chiang Rai pengambilan sampel Faktor yang Perbedaan terletak
Thailand hingga 266 orang mempengaruhi pada jumlah dan
(Thichumpa, dewasa yang lebih tua. kualitas tidur antara teknik sampling,
2018) Kuesioner PSQI lain penggunaan obat- tempat penelitian
digunakan sebagai obatan dan faktor dan analisis data
instrumen penelitian. psikologis
Analisis data dengan
analisis deskriptif