Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN TIDUR

(KMB II)

DMK: U.B. Ohorella,M.Kep.,Sp.Kep.MB

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

WINDY LESTARI WATTIMENA

FITRIA KELIWAWA

HERLIN HATTU

DWI IRMHA LILIS KUSUMA WARDANI

MARYAM TUAHUNS

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena hanya dengan
izin, rahmat dan kuasa-Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan Tentang GANGGUAN TIDUR. Pada
kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak terutama kepada dosen pengajar mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai
gangguan tidur kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami
berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya

Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

Bab II Pembahasan

A. Konsep Medis
- Pengertian
- Penyebab/Etiologi
- Patofisiologi
- Tanda dan Gejala/Manifestasi Klinis
- Prosedur Penunjang
- Komplikasi
B. Konsep Keperawatan
- Pengkajian
- Masalah keperawatan
- Rencana keperawatan
- Implementasi
- Evaluasi
- Dokumentasi

Bab III penutup

1. Kesimpulan
2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan
memengaruhi kualitas tidur. Meski penyebabnya beragam, gangguan tidur pada umumnya
disebabkan oleh stres atau beberapa kondisi medis yang menyebabkan seseorang sulit untuk
mengatur pola tidurnya.

Gangguan tidur memiliki bermacam-macam jenis, sampai sejauh ini, terdapat sekitar 80 jenis
gangguan tidur. Meski terdapat sekitar 80 jenis gangguan tidur, umumnya orang yang mengalami
gangguan tidur, mengidap obstructive sleep apnea, parasomnia, insomnia, gangguan tidur berjalan,
dan sebagainya. Gangguan tidur adalah kondisi yang tidak dapat dianggap sepele, karena dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga kesehatan seseorang.

Gangguan tidur yang paling sering dijumpai saat ini yaitu Insomnia. Insomnia merupakan
kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas (Saputra, 2013). Biasanya seseorang yang
mengalami insomnia akan lebih sulit memulai tidur, sering terbangun saat tidur hingga terbangun
lebih dini dan sulit untuk tidur kembali (Atoilah & Kusnadi, 2013).

Penyebabnya dikarenakan gangguan fisik maupun karena faktor mental seperti perasaan gelisah
(Ambarwati, 2014) Pada kelompok lansia kejadian insomnia tujuh kali lebih besar dibandingkan
dengan kelompok 20 tahun (Vaughans, 2013). Banyak Lansia yang mengeluh mengenai masalah
tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari lima jam sehari) dengan terbangun lebih awal dari pukul
05.00 pagi dan sering terbangun di waktu malam hari (Nugroho, 2000).

Banyaknya persoalan lanjut usia seiring dengan meningkatnya jumlah lansia di Indonesia
mengakibatkan munculnya beberapa fenomena seperti perubahan structural dan fisiologis salah
satunya kesulitan untuk tidur atau insomnia (Sitralita, 2010).

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Tidur adalah suatu
keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan
menurun atau hilang dan dapat di bangunkan kembali dengan indra atau ransangan yang
cukup (Atoilah & Kusnadi, 2013 dikutip dalam Guyton, 1981).

minim, tingkat kesadaran bervariasi, terjadi perubahan proses fisiologis dan terjadi
penurunan respons terhadap stimulus eksternal (Saputra, 2013)

II. Rumusan Masalah


a Apa itu Gangguan Tidur?
b Apa saja tanda dan gejala dari Gangguan Tidur?
c Bagaimana terjadinya Gangguan Tidur?
d Apa saja tanda dan gejala dari Gangguan Tidur?
e Bagaimana penatalaksanaan Gangguan Tidur?
f Apa saja komplikasi yang terjadi pada Gangguan Tidur?
g Apa saja pemerikasaan penunjang pada Gangguan Tidur?

III. Tujuan
a Mahasiswa mampu memahami konsep dasar Medis Gangguan Tidur
b Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan
Tidur
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Medis
1. Pengertian
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan
reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat
dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup
(Wahit Iqbal Mubarak et al., 2015)
Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang terjadi pada kualitas
dan kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor eksternal (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

2. Etiologi
Adapun penyebab yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
gangguan pola tidur (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) yaitu:
a. Hambatan lingkungan yang terdiri dari:
1) Kelembaban lingkungan sekitar
2) Suhu lingkungan
3) Pencahayaan
4) Kebisingan
5) Bau yang tidak sedap
6) Jadwal pemantauan atau pemeriksaan atau tindakan
b. Kurang kontrol tidur
c. Kurang privasi
d. Restraint fisik
e. Ketiadaan teman tidur
f. Tidak familiar dengan peralatan tidur
g. gangguan tidur
h. kondisi fisiologis
3. Patofisiologi
Pola tidur, yang mencakup durasi dan waktu tidur, diatur oleh banyak
gen dan bersifat diwariskan. Sehingga terdapat individu-individu
yang secara genetik rentan mengalami gangguan tidur.

Perubahan jam biologis, misalnya karena perubahan shift kerja atau


bepergian ke zona waktu yang berbeda, juga bisa memicu timbulnya
gangguan tidur.
Irama sirkadian fisiologis juga bisa berubah seiring bertambahnya
usia sebagaimana yang terjadi pada lansia. Selain itu, paparan
terhadap yang berle bih dari peralatan elektronik juga dapat
mengganggu irama dan pola tidur

4. Manifestasi Klinis/Tanda dan Gejala


 Bangun dan tidur di waktu yang tidak teratur
 Sulit tidur di malam hari.
 Gerakan tungkai yang tidak disengaja saat ingin tertidur.
 Irama napas yang tidak normal saat tidur.
 Ketakutan, bermimpi buruk, berteriak, atau berjalan
ketika tidur
 Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin
 Tampak lesu

5. Pemeriksaan Penunjang

Salah satu pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah meminta pasien untuk
membuat sleep log, yaitu catatan harian mengenai informasi pola dan kualitas tidur yang
dialami pasien secara subyektif. Selain untuk penegakan diagnosis, catatan ini juga
bermanfaat untuk monitoring respon terapi.
Polisomnografi

Instrument yang dikembangkan sebagai pemeriksaan penunjang untuk gangguan tidur


adalah polisomnografi.
6. Komplikasi
Komplikasi gangguan tidur
Gangguan tidur bisa menyebabkan Anda kekurangan tidur, yang
efeknya dapat menimbulkan beberapa hal berikut ini.

Kewaspadaan menurun dan mengantuk pada siang hari yang berisiko


mengalami kecelakaan dan cedera.
Tubuh kelelahan dan tidak dapat beraktivitas secara optimal.
Fungsi otak menurun, seperti tidak dapat berpikir dengan jernih,
daya ingat memburuk, sulit memproses informasi, memecahkan
masalah, dan mengambil keputusan.
Suasana hati menjadi buruk dan mudah marah sehingga bisa memicu
konflik antara Anda dan orang sekitar.
Sistem imun akan melemah sehingga membuat Anda mudah sakit.
Risiko penyakit kronis meningkat, mulai dari hipertensi hingga
penyakit jantung.
Hubungan dengan pasangan menjadi memburuk karena fungsi
seksual menurun.

B. KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
a. Anamnesa

 Identitas diri meliputih : Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, suku
bangsa, alamat, tanggal masuk, ruangan, nomor registrasi, diagnosa medis .
 Riwayat penyakit
 Keluhan utama:
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit sebelumnya :.
 Riwayat keluarga : Pemeriksaan fisik
 Tanda-tanda vital : TD : Pasien dengan gangguan tidur TD nya
rendah Nadi lemah, suhu tubuh menurun.
 Pemeriksaan head to toe
1. Kepala : sakit kepala, pusing,
2. Mata : konjungtiva pucat
3. Mulut : bibir pucat
4. Jantung : berdebar debar

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pola tidur

2. keletihan

3. gangguan rasa nyaman

Masalah Etiologi Sympton


1.gangguan pola tidur Kurang kontrol tidur Mengeluh sulit tidur
2. keletihan Gangguan tidur Tampak lesuh
3. gangguan rasa nyaman Gejala penykakit Tampak merintih/ dan
menanggis

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA(SDKI) LUARAN INTERVENSI (SIKI)


(hlmn 126 : D0055) (SLKI)
Gangguan pola tidur Pola tidur Dukungan tidur
1 Defenisi : gangguan Defenisi : keadekuatan Defenisi : Mefasilitasi siklus
kualitas dan kualitas dan kuantitas tidur dan terjaga yang
kuantitas waktu tidur. teratur
tidur akibat factor Tindakan:
ekstrenal. Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1 - Mengidentifikasi pola
Penyebab : kali 24 jam pada pola tidur aktivitas dan tidur
-hambatan dengan kriteria hasil : - Mengidentifikasi
lingkungan Membaik faktor penganggu
- kurang control - Keluhan sulit tidur tidur(fisik atau
tidur meningkat (5) psikologis)
- ketiadaan teman - Keluhan sering - Mengidentifikasi
tidur terjaga menigkat makanan dan
(5) minuman yang
Gejala dan tanda - Keluhan tidak puas menganggu tidur
mayor : tidur meningkat (5) (mis.
1. Mengeluh - Keluhan pola tidur Kopi,teh,alkohol,maka
sulit tidur berubah meningkat n mendekati waktu
2. Mengeluh (5) tidur,minum banyak
Tidak puas tidur - Keluhan istirahat air sebelum tidur)
3. Mengeluh tidak cukup - Mengidentifikasi obat
pola tidur meningkat (5) tidur yang
berubah - dikomsumsi
4. Mengeluh Terapeutik
istrahat tidak - Memodifikasi
cukup lingkungan (mis.
Pencahayaan,kebisisn
Gejala dan tanda gan,suhu,matras,dan
minor : mengeluh tempat tidur)
kemampuan - Membatasi waktu
beraktivitas tidur siang,jika perlu
menurun - Memfasilitasi
menghilangkan stres
sebelum tidur
- Mentetapkan jadwal
tidur rutin
- Melakukan prosedur
untuk meningkatkan
kenyamanan (mis.
Pijat,pengaturan
posisi,terapi
akupresur)
- Menyusuaikan jadwal
pemberian obat
dan/atau tindakan
untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
Edukasi
- Menjelaskan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
- Menganjurkan
menepati kebiasaan
waktu tidur
- Menganjurkan
menghindari
makanan/minuman
yang menganggu tidur
- Menganjurkan
pengguanaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Mengajarkan faktor-
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (mis.
Psikologis,gaya
hidup,sering berubah
shift bekerja)
- Mengajarkan relaksasi
otot autogenik atau
cara nonfarmakologi
lainnya

Gangguan rasa nyaman


( halmn465)
Intervensi utama terap
relaksasi ( halmn 436 )
2
Tindakan
Gangguan rasa nyaman . Observasi
Gangguan rasa Luaran utama : - Identifikasi lokasi,
nyaman ( hlmn 166 Status kenyamanan karakteristik, durasi,
D 0074 ) (hlmn 110 D08064 ) frekuensi, kualitas,
Defenisi : keseluruhan intensitas nyeri
defenisi : kurang rasa aman dan nyaman - Identifikasi skala nyeri
senag legah dan dana man secarah fisik, - Identifikasi respon nyeri
sempurna dalam di psikologis spiritual social non verbal
mensi fisik , budaya dan lingkungan - Identifikasi faktor yang
psikospritual , memperberat dan
lingkungan social. Setelah di lakukan memperingan nyeri
tindakan keperawatan 1x - Identifikasi
Peneyebab : 24 jm pada gangguan rasa pengetahuan dan
1. Gejala nyaman keyakinan tentang nyeri
penyakit - Identifikasi
pengetahuan budaya
2. Kurang Terhadap respon nyeri
pengendalian - Sulit tidur - Identifikasi pengaruh
situasional/ ( meningkat ) nyeri pada kualitas
lingkungan - Keluhan hidup
3. Gangguan kedinginan - Monitor keberhasilan
stimulus ( meningkat ) terapi komplementer
lingkungan - Keluhan kepanasan yang suda di berikan
( meningkat ) - Monitor efek samping
Gejala dan tanda - Gatal penggunaan alalgetik
mayor ( meningkat )
Terapeutik
1. Mengeluh - Berikan teknik
tidak nyaman nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
( mis. TEKS, hipnosis,
Gejala dan tanda
akupresur, terapi musik,
minor biofeedback, terapi
1. Mengeluh pijat, aromaterapi,
sulit tidur teknik imajinasi
2. Tidak terbimbing, kompres
mampu rileks hangat atau dingin,
3. Mengeluh terapi bermain)
kedinginan - Kontrol lingkungan
/kepanasan yang memperberat rasa
4. Mengeluh nyeri (mis. Suhu
lelah ruangan, pencahayaan,
Kebisingan)
- Fasilitasi istrahat dan
tidur
- Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri dalam
pemeliha strategi
merendah nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi
meresahkan nyeri
3

- Gelisah
Keletihan ( hlmn ( menurun )
130 D 0057 ) Tingkat keletihan (hlmn
Defenisi : 141 D05046)
penurunan kapasitas
kerja fisik dan Defenisi : kapasitas kerja Tindakan
mental yang tidak fisik dan mental yang Observasi
pulih dengan tidak pulih dengan - Identifikasi kesiapan
istirahat istirahat dan kemampuan
menerima informasi
Penyebab : Setelah di lakukan Terapeutik
1. Gangguan tindakan keperawatan 1x - Sediakan materi dan
tidur 24 jm keletihan media pengaturan
2. Gaya hidup aktivitas dan istirahat
monoton - Gangguan
3. Kondisi konsentrasi - Jadwalkan pemberian
fisiologis ( menurun ) pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Gejala dan tanda - Sakit kepala - Berikan kesempatan
mayor : merasa ( menurun ) kepada pasien dan
energy tidak pulih keluarga untuk
walaupun telah bertanya
tidur. Edukasi
Merasa kurang - Jelaskan pentingnya
tenaga . melakukan aktivitas
fisik
Mengeluh lelah - Ajarkan cara
mengidentifikasi
Gejala dan tanda kebutuhan istirahat
minor : - Ajarkan cara
mengidentifikasi
merasa bersalah kebutuhan istirahat
akibat tidak mampu
menjalankan
tanggung jawab.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah disusun.

E. Evaluasi
Evaluasi di sesuaika dengan rencana tindakan yang tela disusun.

BAB III

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia
adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah,
kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita,
maka dari itu selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan
penyakit. Cara mengatasi anemia yaitu dengan cara pola hidup yang
sehat dapat mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan
indah dengan melakukan pencegahan terhadap penyakit anemia dari
pada kita sudah terkena dampaknya.

Anda mungkin juga menyukai