(KMB II)
FITRIA KELIWAWA
HERLIN HATTU
MARYAM TUAHUNS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena hanya dengan
izin, rahmat dan kuasa-Nyalah kami diberikan kesehatan sehingga menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan Tentang GANGGUAN TIDUR. Pada
kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak terutama kepada dosen pengajar mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita khususnya mengenai
gangguan tidur kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami
berharap kritik dan saran demi perbaikan makalah ini di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya
Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Bab II Pembahasan
A. Konsep Medis
- Pengertian
- Penyebab/Etiologi
- Patofisiologi
- Tanda dan Gejala/Manifestasi Klinis
- Prosedur Penunjang
- Komplikasi
B. Konsep Keperawatan
- Pengkajian
- Masalah keperawatan
- Rencana keperawatan
- Implementasi
- Evaluasi
- Dokumentasi
1. Kesimpulan
2. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Gangguan tidur adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan
memengaruhi kualitas tidur. Meski penyebabnya beragam, gangguan tidur pada umumnya
disebabkan oleh stres atau beberapa kondisi medis yang menyebabkan seseorang sulit untuk
mengatur pola tidurnya.
Gangguan tidur memiliki bermacam-macam jenis, sampai sejauh ini, terdapat sekitar 80 jenis
gangguan tidur. Meski terdapat sekitar 80 jenis gangguan tidur, umumnya orang yang mengalami
gangguan tidur, mengidap obstructive sleep apnea, parasomnia, insomnia, gangguan tidur berjalan,
dan sebagainya. Gangguan tidur adalah kondisi yang tidak dapat dianggap sepele, karena dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari dan juga kesehatan seseorang.
Gangguan tidur yang paling sering dijumpai saat ini yaitu Insomnia. Insomnia merupakan
kesukaran dalam memulai dan mempertahankan tidur sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
tidur yang adekuat, baik kualitas maupun kuantitas (Saputra, 2013). Biasanya seseorang yang
mengalami insomnia akan lebih sulit memulai tidur, sering terbangun saat tidur hingga terbangun
lebih dini dan sulit untuk tidur kembali (Atoilah & Kusnadi, 2013).
Penyebabnya dikarenakan gangguan fisik maupun karena faktor mental seperti perasaan gelisah
(Ambarwati, 2014) Pada kelompok lansia kejadian insomnia tujuh kali lebih besar dibandingkan
dengan kelompok 20 tahun (Vaughans, 2013). Banyak Lansia yang mengeluh mengenai masalah
tidur (hanya dapat tidur tidak lebih dari lima jam sehari) dengan terbangun lebih awal dari pukul
05.00 pagi dan sering terbangun di waktu malam hari (Nugroho, 2000).
Banyaknya persoalan lanjut usia seiring dengan meningkatnya jumlah lansia di Indonesia
mengakibatkan munculnya beberapa fenomena seperti perubahan structural dan fisiologis salah
satunya kesulitan untuk tidur atau insomnia (Sitralita, 2010).
Tidur merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh manusia. Tidur adalah suatu
keadaan tidak sadarkan diri dimana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan
menurun atau hilang dan dapat di bangunkan kembali dengan indra atau ransangan yang
cukup (Atoilah & Kusnadi, 2013 dikutip dalam Guyton, 1981).
minim, tingkat kesadaran bervariasi, terjadi perubahan proses fisiologis dan terjadi
penurunan respons terhadap stimulus eksternal (Saputra, 2013)
III. Tujuan
a Mahasiswa mampu memahami konsep dasar Medis Gangguan Tidur
b Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan
Tidur
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
1. Pengertian
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan
reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau hilang dan dapat
dibangunkan kembali dengan stimulus dan sensori yang cukup
(Wahit Iqbal Mubarak et al., 2015)
Gangguan pola tidur merupakan gangguan yang terjadi pada kualitas
dan kuantitas waktu tidur seseorang akibat faktor eksternal (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
2. Etiologi
Adapun penyebab yang dapat menyebabkan seseorang mengalami
gangguan pola tidur (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016) yaitu:
a. Hambatan lingkungan yang terdiri dari:
1) Kelembaban lingkungan sekitar
2) Suhu lingkungan
3) Pencahayaan
4) Kebisingan
5) Bau yang tidak sedap
6) Jadwal pemantauan atau pemeriksaan atau tindakan
b. Kurang kontrol tidur
c. Kurang privasi
d. Restraint fisik
e. Ketiadaan teman tidur
f. Tidak familiar dengan peralatan tidur
g. gangguan tidur
h. kondisi fisiologis
3. Patofisiologi
Pola tidur, yang mencakup durasi dan waktu tidur, diatur oleh banyak
gen dan bersifat diwariskan. Sehingga terdapat individu-individu
yang secara genetik rentan mengalami gangguan tidur.
5. Pemeriksaan Penunjang
Salah satu pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah meminta pasien untuk
membuat sleep log, yaitu catatan harian mengenai informasi pola dan kualitas tidur yang
dialami pasien secara subyektif. Selain untuk penegakan diagnosis, catatan ini juga
bermanfaat untuk monitoring respon terapi.
Polisomnografi
B. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
a. Anamnesa
Identitas diri meliputih : Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, suku
bangsa, alamat, tanggal masuk, ruangan, nomor registrasi, diagnosa medis .
Riwayat penyakit
Keluhan utama:
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sebelumnya :.
Riwayat keluarga : Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital : TD : Pasien dengan gangguan tidur TD nya
rendah Nadi lemah, suhu tubuh menurun.
Pemeriksaan head to toe
1. Kepala : sakit kepala, pusing,
2. Mata : konjungtiva pucat
3. Mulut : bibir pucat
4. Jantung : berdebar debar
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
2. keletihan
- Gelisah
Keletihan ( hlmn ( menurun )
130 D 0057 ) Tingkat keletihan (hlmn
Defenisi : 141 D05046)
penurunan kapasitas
kerja fisik dan Defenisi : kapasitas kerja Tindakan
mental yang tidak fisik dan mental yang Observasi
pulih dengan tidak pulih dengan - Identifikasi kesiapan
istirahat istirahat dan kemampuan
menerima informasi
Penyebab : Setelah di lakukan Terapeutik
1. Gangguan tindakan keperawatan 1x - Sediakan materi dan
tidur 24 jm keletihan media pengaturan
2. Gaya hidup aktivitas dan istirahat
monoton - Gangguan
3. Kondisi konsentrasi - Jadwalkan pemberian
fisiologis ( menurun ) pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Gejala dan tanda - Sakit kepala - Berikan kesempatan
mayor : merasa ( menurun ) kepada pasien dan
energy tidak pulih keluarga untuk
walaupun telah bertanya
tidur. Edukasi
Merasa kurang - Jelaskan pentingnya
tenaga . melakukan aktivitas
fisik
Mengeluh lelah - Ajarkan cara
mengidentifikasi
Gejala dan tanda kebutuhan istirahat
minor : - Ajarkan cara
mengidentifikasi
merasa bersalah kebutuhan istirahat
akibat tidak mampu
menjalankan
tanggung jawab.
D. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dengan rencana tindakan yang telah disusun.
E. Evaluasi
Evaluasi di sesuaika dengan rencana tindakan yang tela disusun.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia
adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal sel darah merah,
kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit).
B. Saran
Kesehatan adalah harta yang paling penting dalam kehidupan kita,
maka dari itu selayaknya kita menjaga kesehatan dari kerusakan dan
penyakit. Cara mengatasi anemia yaitu dengan cara pola hidup yang
sehat dapat mencegah penyakit anemia, hidup terasa lebih nyaman dan
indah dengan melakukan pencegahan terhadap penyakit anemia dari
pada kita sudah terkena dampaknya.