Abstract: Social media is an online platform through internet-based applications and most of
the users are Adolescents. Adolescent habits of spending a long time using social media caused
disruption of rest and sleep patterns resulting poor quality of sleepr. The purpose of this study
was to determine the relationship between the usage of social media and sleep quality of
Adolescents in grade XI Mathematics and Sciences State Senior High School 1 Langowan. This
study used descriptive analytic with Cross Sectional Study approach. The sampling technique
used purposive sampling with a total sample of 80 Adolescents. The Result of statistical test
studies using the Fisher Exact test and obtained a significant value ρ = 0,000 < α = 0.05. This
study concluded there was a relationship between the use of social media and sleep quality in
adolescents in class XI Mathematics and Sciences State Senior High School 1 Langowan. This
study recommend that adolescents will be able to reduce the use of social media and be able
to manage the rest and sleep patterns, for schools and parents to continue watching and
educating adolescents in using social media.
Abstrak: Media sosial merupakan sebuah media online melalui aplikasi berbasis internet dan
untuk pengguna terbanyak adalah remaja. Kebiasaan remaja menghabiskan waktu yang cukup
lama untuk menggunakan media sosial mengakibatkan terganggunya pola istirahat dan tidur
sehingga kualitas tidur menjadi buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penggunaan media
sosial dengan Kualitas tidur pada remaja di kelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA) SMA N 1
Langowan. Desain Penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Analitik dengan pendekatan
Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 80 remaja. Hasil Penelitian uji statistik menggunakan uji Fisher Exact
dan didapatkan nilai signifikan ρ Value = 0,000 < α = 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan
antara penggunaan media sosial dan kualitas tidur pada remaja dikelas XI Matematika Ilmu
Alam (MIA) SMA N 1 Langowan. Saran diharapkan remaja mampu mengurangi penggunaan
media sosial dan mampu memenejemen pola istirahat dan tidur, bagi pihak sekolah dan orang
tua agar tetap mengawasi dan mengedukasi remaja dalam menggunakan media sosial.
1
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
2
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
3
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
4
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
5
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
tutorial, humor, kegiatan keseharian dalam kategori penggunaan yang tinggi dan
vlogger yang dapat membuat subjek merasa pengguna pasif dalam kategori yang
tenang, bahagia, senang, terharu, nyaman, rendah. Hal ini sejalan dengan hasil
tentram, hal tersebut menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Nurniati
perasaan ke arah positif. Untuk pengguna (2018) bahwa penggunaan media sosial
Whatsapp mencapai 83% dari total yang aktif berjumlah 93 siswa (66,9%)
penduduk indonesia menurut KataData dimana dalam menggunakan media sosial
(2019). Sejalan dengan penelitian yang siswa menggunakan berbagai fungsi dari
dilakukan oleh Pangestika (2018) media sosial tersebut seperti melihat
Whatsapp di manfaatkan untuk gambar, berbagi pemikiran atau
menyebarkan informasi pembelajaran pengalaman, meng-klik link atau simbol
antara lain : Group chat, foto, Video, pesan tertentu sebagai bentuk feedback ataupun
suara, dan dokumen, sehingga siswa juga hanya sekedar menjelajahi konten halaman
dipermudah dalam berinteraksi untuk media sosial tersebut. Menurut peneliti
menyelesaikan tugas dan juga penyebab dari tingginya penggunaan media
mempermudah untuk berkomunikasi secara sosial tersebut karena remaja harus
umum maupun personal. Menurut peneliti menyesuaikan waktu mereka antara
sendiri untuk Youtube dan Whatsapp adalah penggunaan media sosial untuk sekedar
salah satu sarana media sosial dimana hiburan dan aktivitas belajar mengajar yang
memiliki peran dan manfaat bagi saat ini harus menggunakan media sosial
masyarakat umum tak terkecuali remaja sebagai media belajar dan juga media untuk
yang duduk dibangku sekolah. Bagi remaja bersosialisasi.
sendiri Youtube dan Whatsapp dapat
menjadi sarana untuk bersosialisasi dalam Berdasarkan hasil penelitian yang
kepentingan akademik maupun non dilakukan pada 80 responden menunjukkan
akademik, sehingga kedua media tersebut jumlah responden yang mengalami kualitas
paling banyak dimiliki oleh kalangan tidur yang buruk berjumlah 58 siswa
remaja. (72,5%), sedangkan untuk kualitas tidur
yang baik berjumlah 22 siswa (27,5%).
2. Hubungan penggunaan media sosial Ulumudin (2011) manusia mempunyai
dengan kualitas tidurRemaja kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi
secara memuaskan melalui proses
Berdasarkan Waktu Penggunaan Media homeostasis, baik fisiologis maupun
sosial, Dari keseluruhan responden yaitu 80 psikologis. Seseorang memiliki beberapa
responden yang diteliti hasil yang di kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih
dapatkan adalah waktu penggunaan media dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya
sosial dalam kategori tinggi berjumlah 67 dibandingkan kebutuhan orang lain.
siswa (83,75%) dan untuk waktu Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya
pengunaan media sosial dalam kategori adalah istirahat dan tidur. Hal yang
tinggi berjumlah 13 siswa (16,25%). mempengaruhi kualitas tidur menurut
Penggunaan media sosial dibagi dua tipe penelitian yang dilakukan oleh Case
pengguna yaitu aktif dan pengguna pasif. Western Reserve School of Medicine
Menurut Woods & Scott (2016) (2008) yaitu internet, karena pada saat ini
menjelaskan pengguna media sosial dapat penggunaan media elektronik dan akses
dibedakan berdasarkan seberapa aktif atau internet serta jejaring sosial/media sosial
pasif pengguna dalam menggunakan media bukan lagi hal baru, remaja banyak
sosial. Pengguna aktif ataupun pasif menghabiskan waktunya untuk beraktivitas
dibedakan berdasarkan bagaimana di media sosial sehingga membuat waktu
pengguna menggunakan media sosial untuk tidur berkurang, yang seharusnya
tersebut dalam hal ini pengguna Aktif waktu tidur 8 jam menjadi 4 atau 5 jam
6
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
perhari karena menggunakan media sosial rentang umur 16 tahun yang dominannya
yang berlebihan, kemudian penggunaan berjenis kelamin perempuan.
internet sendiri juga layanan yang di
sediakan dapat membantu dalam bidang Berdasarkan hasil yang ada juga remaja di
akademik. Menurut peneliti sendiri terkait kelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA)
dengan remaja yang mengalami kualitas SMA N 1 Langowan menggunakan media
tidur yang buruk karena mereka sosial dalam situasi apapun, pada saat
mengerjakan tugas pada malam hari, jatwal pelajaran dipadatkan pada pagi
chatting dengan teman pada malam hari, hingga siang hari membuat responden
browsing dan downloading hal-hal yang memanfaatkan waktu untuk istirahat
berkaitan dengan hobi dan streaming film dengan menggunakan media sosial
ataupun vlog untuk hiburan pada malam walaupun hanya sekedar istirahat untuk
hari. makan siang dan juga pada malam hari,
banyak waktu yang digunakan oleh
Dalam penelitian ini ditemukan adanya responden untuk menggunakan media
hubungan antara penggunaan media sosial sosial hingga melupakan waktu untuk
dengan kualitas tidur pada remaja, dapat istirahat dan jam untuk tidur tidak
dilihat melalui Uji Fisher’s exact test digunakan sebagaimana mestinya.
didapat koefisien korelasi bernilai negatif
dengan tingkat signifikan pValue adalah Penggunaan media sosial yang tinggi pada
sebesar 0,000 (tabel 5.6, artinya terdapat remaja secara langsung mengakibatkan
hubungan yang signifikan antara kualitas tidur yang buruk (Xanidis &
penggunaan media sosial dengan kualitas Brignell, 2016). Kualitas tidur adalah
tidur pada remaja di kelas XI Matematika kemampuan individu untuk tetap tidur dan
Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 langowan. mendapatkan jumlah tidur yang baik yaitu
Hal ini membuktikan dengan hasil dari total tidur tenang, segar saat bangun di pagi hari
80 responden 67 responden menggunakan dan semangat melakukan aktivitas.
media sosial dalam kategori tinggi dan 58 Kualitas tidur mempengaruhi kehatan dan
dari 80 responden mengalami kualitas tidur kualitas hidup secara keseluruhan
yang buruk. Dari data yang didapatkan (Syamsoedin, 2015).
bahwa penggunaan media sosial yang Hasil ini sejalan dengan penelitian Woods
tinggi dapat menyebabkan kualitas tidur & Scott (2016) yang menyatakan bahwa
buruk bagi remaja kemudian sebaliknya, penggunaan media sosial sangat dikaitkan
responden yang rendah penggunaan media dengan kualitas tidur yang buruk.
sosialnya dan memiliki kualitas tidur yang Kontribusi baru dari penelitian ini adalah
baik kurang dari setengah. Dari hasil temuan bahwa penggunaan media sosial
penelitian dapat dilihat bahwa penggunaan malam hari lebih kuat berhubungan dengan
media sosial memiliki hubungan dengan tidur yang buruk. Penggunaan media sosial
kualitas tidur pada remaja. disaat akan tidur akan mengganggu
produksi melatonin melalui paparan layar
Hasil pengisian kuesioner menunjukkan digital pada waktu tidur, selain itu
bahwa sebagian besar remaja di kelas XI peringatan media sosial dapat mengganggu
Matematika Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 proses tidur remaja.
Langowan menggunakan media sosial Penelitian dari Levenson, J.C. et al. (2016)
dalam kategori tinggi, selain itu sebagian memiliki persamaan membahas
besar juga mengalami kualitas tidur yang penggunaan media sosial dengan tidur,
buruk akibat penggunaan media sosial yang perbedaannya, penelitian ini lebih
tinggi. Responden yang mengalami kualitas menjelaskan bagaimana media sosial dapat
tidur buruk karena penggunaan media menyebabkan munculnya gangguan tidur.
sosial yang tinggi adalah responden dengan Mereka mengungkapkan beberapa
7
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
8
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
9
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152
10