Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

ANALISIS HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN


KUALITAS TIDUR PADA REMAJA

Kezia Woran1, Rina M. Kundre2, Ferlan A. Pondaag3


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Univeristas Sam
Ratulangi, Indonesia
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email : Kezia.worann@gmail.com

Abstract: Social media is an online platform through internet-based applications and most of
the users are Adolescents. Adolescent habits of spending a long time using social media caused
disruption of rest and sleep patterns resulting poor quality of sleepr. The purpose of this study
was to determine the relationship between the usage of social media and sleep quality of
Adolescents in grade XI Mathematics and Sciences State Senior High School 1 Langowan. This
study used descriptive analytic with Cross Sectional Study approach. The sampling technique
used purposive sampling with a total sample of 80 Adolescents. The Result of statistical test
studies using the Fisher Exact test and obtained a significant value ρ = 0,000 < α = 0.05. This
study concluded there was a relationship between the use of social media and sleep quality in
adolescents in class XI Mathematics and Sciences State Senior High School 1 Langowan. This
study recommend that adolescents will be able to reduce the use of social media and be able
to manage the rest and sleep patterns, for schools and parents to continue watching and
educating adolescents in using social media.

Key Words : Social Media, Sleep Quality, Adolescents

Abstrak: Media sosial merupakan sebuah media online melalui aplikasi berbasis internet dan
untuk pengguna terbanyak adalah remaja. Kebiasaan remaja menghabiskan waktu yang cukup
lama untuk menggunakan media sosial mengakibatkan terganggunya pola istirahat dan tidur
sehingga kualitas tidur menjadi buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan Penggunaan media
sosial dengan Kualitas tidur pada remaja di kelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA) SMA N 1
Langowan. Desain Penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Analitik dengan pendekatan
Cross Sectional Study. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 80 remaja. Hasil Penelitian uji statistik menggunakan uji Fisher Exact
dan didapatkan nilai signifikan ρ Value = 0,000 < α = 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan
antara penggunaan media sosial dan kualitas tidur pada remaja dikelas XI Matematika Ilmu
Alam (MIA) SMA N 1 Langowan. Saran diharapkan remaja mampu mengurangi penggunaan
media sosial dan mampu memenejemen pola istirahat dan tidur, bagi pihak sekolah dan orang
tua agar tetap mengawasi dan mengedukasi remaja dalam menggunakan media sosial.

Kata Kunci : Media Sosial, Kualitas Tidur, Remaja

1
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

PENDAHULUAN Dalam penelitian yang dilakukan oleh


Indonesia adalah salah satu negara yang Nurniati (2018) yang berjudul “ Hubungan
menggunakan internet untuk berbagai durasi penggunaan media sosial dengan
macam hal, dan diIndonesia juga internet kualitas tidur pada remaja kelas VIII di
menjadi salah satu kemajuan teknologi SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta” ;
yang sangat diminati. Internet mampu sebagian besar responden adalah pengguna
membuat manusia mengalami aktiv media sosial (66,9%) sehingga
ketergantungan dengan kemajuan teknologi memerlukan waktu yang lama untuk
informasi ini. Hal yang sangat erat tertidur dari waktu biasanya akibat dari
kaitannya dengan internet adalah media kecanggihan yang disediakan smartphone
sosial dimana semua orang dapat saat ini yang mengakibatkan remaja
berinteraksi tanpa bertemu secara langsung. mengalami kualitas tidur yang buruk
Bukan hanya berinteraksi media sosial pun dengan presentase (54,7%).
dapat menjadi media untuk menjalankan Remaja banyak menghabiskan waktu untuk
bisnis jual beli, saling bertukar gambar, online media sosial, termasuk pada malam
mengirim suara bahkan bertukar informasi. hari. Hal ini juga dapat mengganggu proses
Media sosial juga dapat menjadi sarana tidur, sehingga kualitas serta pola tidur
untuk hiburan, dan pada saat ini pengguna menjadi buruk, sebagaimana harus tidur
media sosial menguasai semua kalangan tanpa beban pikiran. Pada faktanya, saat
mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, akan mulai tidur, mereka tetap
orang tua kini tidak asing lagi dalam menghiraukan pemberitahuan dari
menggunakan media sosial (Sudiyatmoko, ponsel/smartphone ataupun masih berkutat
2015). dengan media sosial dalam waktu yang
Perkembangan media sosial diIndonesia lama sehingga berdampak pada kualitas
mencapai total 150 juta pengguna, ini tidur (Woods & Scott 2016).
berarti mayoritas penggunaan internet Kualitas tidur adalah ukuran dimana
bersosialisasi melalui media sosial. Jumlah seseorang itu dapat kemudahan dalam
pengguna media sosial ini mencapai 56% memulai tidur dan untuk mempertahankan
dari jumlah total penduduk Indonesia, tidur, kualitas tidur seseorang dapat
dengan pengguna berbasis mobilenya digambarkan dengan lama waktu tidur, dan
mencapai 130 juta (Websindo, 2019). keluhan-keluhan yang dirasakan saat tidur
Menurut penetrasi pengguna internet dari ataupun sehabis bangun tidur. Kualitas
jumlah penduduk untuk Sulawesi utara ada tidur yang baik akan menghasilkan
70% penduduknya yang terkoneksi internet kesegaran dan kebugaran disaat terbangun,
dan hanya 30% yang belum terjangkau sebaliknya tidur yang tidak adekuat dan
akses internet. Penetrasi pengguna internet berkualitas buruk dapat mengakibatkan
berdasarkan kategori usia mempunyai berbagai gangguan keseimbangan
presentase setiap usia yaitu diberikan 100% fisiologis sehingga mempengaruhi
dan dibagi dua yaitu pengguna internet dan kesehatan karena waktu tidur yang cukup
bukan pengguna internet, dan untuk usia (minimal 7 jam dalam sehari), bila
15-19 tahun 91% pengguna internet dan 9% seseorang dapat tidur dalam waktu yang
bukan pengguna internet, dari presentase cukup, maka seseorang akan siap
yang ada untuk umur 15-19 tahun yaitu usia melakukan aktivitas-aktivitas yang harus
remaja menduduki persentase tertinggi dikerjakannya saat tersadar (Riyadi &
(APJII, 2018). Widuri, 2015).
Remaja dapat dikatakan memasuki tahap Penelitian yang dilakukan oleh Armaya
ketergantungan media sosial, terbukti (2017) yang berjudul “Hubungan
mereka menghabiskan 54% waktunya penggunaan gadget dengan kualitas tidur
untuk online menggunakan media sosial pada remaja” ; berdasarkan hasil yang
(Woods & Scoot 2016). didapatkan bahwa dari total penggunaan

2
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

gadget pada kategori tinggi memiliki mengatakan terlambat dengan alasan


kualitas tidur yang buruk sebanyak 35 menjelajahi media sosial pada malam hari
orang (62,5%) sehingga dapat disimpulkan dan 7 siswa lainnya memberikan alasan
teknologi yang tersedia ketika tidak mampu jarak rumah yang jauh dan susah
dikelola sehingga mengakibatkan kualitas mendapatkan kendaraan untuk pergi ke
tidur yang buruk yang dapat mengganggu sekolah.
kesehatan. Fakta dilapangan yang di temui bahwa
Kualitas Tidur yang buruk adalah keadaan siswa yang menjelajahi media sosial hingga
dimana seseorang tidak menjaga larut memiliki akun media sosial lebih dari
keteraturan tidur, keteraturan tidur dan dua dan dapat menghabiskan waktu hingga
terjaga adalah sesuatu yang sangat penting, berjam-jam dan jam untuk tidur dibawah 7
namun tak kalah penting dalam keteraturan jam perhari sehingga dari kebiasaan
itu adalah perlunya seseorang tidur awal tersebut membuat kebutuhan istirahat dan
dan bangun lebih awal. Hal yang penting tidur menjadi terganggu atau buruk dan
bagi setiap orang untuk menjaga terlambat bangun pagi menjadi alasan yang
biologisnya agar tetap selaras sepenuhnya paling sering di temui. Berdasarkan
dengan rutinitas harian, dengan membatasi fenomena-fenomena dan berbagai
aktivitas yang membuat terjaga dimalam penelitian terkait yang telah dipaparkan
hari sehingga dapat membantu untuk diatas, penulis memandang penting untuk
efektifitas jam tidur karena kurang tidur melakukan penelitian lebih dalam sehingga
dalam jangka waktu yang panjang dapat tujuan yang akan dicapai dalam penelitian
menyebabkan kerusakan otak, bahkan ini ialah diketahui adanya hubungan antara
kematian. (Woods & Scott 2016). penggunaan media sosial dengan kualitas
Berdasarkan hasil pendataan awal yang tidur pada remaja dikelas XI Matematika
diperoleh di SMA Negeri 1 Langowan pada Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 Langowan.
tanggal 18 Februari 2020 pada siswa kelas
XI Matematika Ilmu pengetahuan Alam METODE PENELITIAN
(MIA) di dapatkan hasil 6 kelas XI MIA Penelitian ini termasuk dalam jenis
yang ada. Dari hasil wawancara dengan 3 penelitian kuantitatif dengan menganalisis
guru wali kelas dan 1 Guru Bimbingan gambaran hubungan antara kedua variabel
Konseling (BK) dan data keterlambatan yaitu variabel independen (Penggunaan
terbanyak ada di kelas XI MIA jika di Media Sosial) dan variabel dependen
bandingkan dengan kelas yang lain dengan (Kualitas Tidur). Penelitian ini
presentase 42% untuk siswa kelas MIA, menggunakan desai penelitian cross
38% untuk siswa kelas IIS, dan 20% untuk sectional. Penelitian ini dilaksanakan
kelas Bahasa. Faktanya setiap siswa yang secara online pada siswa SMA N 1
terlambat saat ditanya alasan mereka Langowan pada tanggal 25-26 april 2020.
jawabannya adalah terlambat bangun pagi Populasi penelitian ini merupakan seluruh
dan alasan terlambat bangun pagi adalah Siswa kelas XI Matematika Ilmu Alam
karena bergadang untuk menjelajahi (MIA) berjumlah 181. Pengambilan sampel
internet diberbagai media sosial pada saat menggunakan teknik non random sampling
malam hari dan data keterlambatan dengan metode purposive sampling dengan
terbanyak yaitu pada kelas XI MIA. rumus slovin dengan mendapatkan jumlah
Sedangkan hasil wawancara pada 20 siswa minimal dari perhitungan yaitu 64 siswa
dari kelas XI MIA 1 Sampai XI MIA 6, dari dan yang masuk dalam sampel sesuai
20 siswa 17 diantaranya mengatakan waktu kriteria inklusi berjumlah 80 siswa.
tidur mereka hanya 4-5 jam dalam sehari Instrumen penelitian yang digunakan untuk
kemudian 3 siswa lainnya mengatakan mengukur variabel Penggunaan Media
waktu tidur mereka sekitar 6 jam/hari. Sosial menggunakan kuesioner, kuesioner
Untuk alasan keterlambatan 13 siswa ini terdiri dari 6 pertanyaan dalam bentuk

3
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

skala guttman dengan parameter penilaian HASIL dan PEMBAHASAN


yaitu waktu penggunaan, responden A. HASIL
dikatakan tinggi penggunaannya terhadap 1. Karakteristik Responden
media sosial jika ia memilih jawaban setiap Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
saat pada (No.2) dan di katakan rendah Menurut Umur.
penggunaannya jika memilih jawaban Umur n %
selain setiap saat. Pengukuran Kualitas
tidur menggunakan The Pittsburgh Sleep 15 11 13,75
Quality Index (PSQI) dengan mengkaji 7 16 65 81,25
komponen dalam kualitas tidur, yaitu 17 4 5
Latensi tidur (No.2), Durasi tidur (No. Total 80 100
1&3), Kualitas tidur (No.9), Efisiensi Sumber : Data Primer, 2020
kebiasaan tidur (No.4), gangguan tidur
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
(No.5), penggunaan obat tidur (No.6), dan
Menurut Jenis Kelamin
gangguan fungsi tubuh di siang hari
Jenis Kelamin n %
(No.7&8), penilaian kuesioner ini yaitu
skor dijumlahkan dan jika total nilai ≤5 Perempuan 53 66,25
berarti kualitas tidur baik dan jika totalnya Laki-laki 27 33,75
>5 menunjukkan bahwa kualitas tidur Total 80 100
buruk. Sumber : Data Primer, 2020
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
penelitian ini diolah secara manual dan
menurut jenis-jenis Media Sosial yang
dianalisis secara statistik melalui
digunakan.
komuterisasi dengan beberapa tahap yaitu
selecting, editing, coding, cleaning, Jenis Media Sosial n %
tabulating dan entry (Notoadmodjo, 2012). Instagram 76 95
Analisa Univariat bertujuan untuk Twitter 19 23,75
menjelaskan atau mendeskripsikan Youtube 80 100
karakteristik setiap variabel penelitian, Facebook 78 97,5
untuk data Numerik (Umur) dan Kategorik Zoom/Ruang 53 66,25
(Jenis Kelamin) sedangkan Analisa bivariat Guru/Google Meet
adalah analisis yang dilakukan terhadap Whatsapp 80 100
dua variabel yang diduga saling Sumber : Data Primer, 2020
berhubungan atau berkolerasi
(Notoatmodjo, 2012). Analisis Bivariat 2. Analisa Univariat
dilakukan untuk membuktikan hipotesa a. Penggunaan Media Sosial
penelitian yaitu adakah hubungan antara Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
penggunaan media sosial dengan kualitas Berdasarkan Waktu Penggunaan Media
tidur remaja di kelas XI Matematika Ilmu Sosial.
Alam (MIA) SMA N 1 Langowan, peneliti
menggunakan uji Fisher Exact. Uji Fisher Waktu n %
Exact digunakan untuk menguji keterkaitan Penggunaan
antara dua variabel kategorik dimana ada Tinggi 67 83,75
sel yang memiliki nilai harapan kurang dari Rendah 13 16,25
5, dengan kata lain data yang terlibat dalam Total 80 100
uji Fisher Exact sedikit. Dengan nilai α = Sumber : Data Primer, 2020
0,05. Bila nilai p ≤ nilai α, maka
keputusannya adalah Ho ditoloak dan Ha
diterima.

4
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

b. Kualitas Tidur untuk mencari sumber atau bahan untuk


Tabel 5. Distribusi Frekuensi Menurut menyelesaikan penelitian sekolah
Kualitas Tidur. (Qomariyah, 2009).
Kualitas Tidur n % b. Berdasarkan Jenis Kelamin
Buruk 58 72,5 Dari keseluruhan responden yaitu 80
Baik 22 27,5 responden yang di teliti, jumlah terbanyak
Total 80 100 penggunaan media sosial adalah
Sumber : Data Primer, 2020 perempuan dengan total 53 siswa (66,25%).
Hal ini dikarenakan perempuan ternyata
3. Analisa Bivariat lebih aktif menggunakan media sosial dari
Tabel 6. Hubungan Penggunaan Media pada laki-laki. Dalam waktu yang
Sosial dengan Kualitas Tidur remaja bersamaan mereka juga dapat menulis blog,
dikelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA) bahkan waktu penggunaanupdate status di
SMA N 1 Langowan. twitter dan facebook (Arif, 2013). Hasil
Kualitas Tidur penelitian Finances Online menemukan
Waktu Baik Buruk Total Pv bahwa perempuan lebih tertarik untuk
Penggunaan berinteraksi melalui media sosial di
Media Sosial n % n % n %
banding pria (Telekomunitas, 2013).
Rendah 13 100 0 100 13 100 Remaja perempuan lebih cenderung
Tinggi 9 13,4 58 86,6 67 100 0,000 menggemari interaksi melalui media sosial
Total 22 27,5 58 72,5 80 100
dikarenakan remaja perempuan lebih
memiliki keinginan untuk berbagi/bercerita
Sumber : Data Primer, 2020 dengan orang lain, hal ini yang
menyebabkan remaja perempuan lebih
B. PEMBAHASAN
dominan menggunakan media sosial di
Penelitian ini dilakukan di SMA N 1
bandingkan dengan remaja laki-laki.
Langowan pada 80 siswa yang menjadi
Remaja perempuan cenderung memiliki
responden. Penelitian ini dilaksanakan pada
tingkat keakraban yang dalam dengan
tanggal 25-26 April 2020 yang bertujuan
orang-orang sekitarnya (Syamsoedin,
untuk mengetahui hubungan penggunaan
2015).
media sosial dengan kualitas tidur pada
c. Berdasarkan Jenis-jenis Media Sosial
remaja di kelas XI Matematika Ilmu Alam
(MIA) SMA N 1 Langowan. yang digunakan
Berdasarkan Jenis-jenis media sosial yang
dimiliki hasil hasil penelitian pada 80
1. Karakteristik Responden
responden di dapatkan hasil bahwa
a. Berdasarkan Umur
penggunaan youtube dan whatsapp adalah
Dari 80 responden yang diteliti diperoleh
pemngguna terbanyak dengan presentase
data menunjukkan bahwa semua
(100%) di bandingkan dengan Twitter 19
responden adalah remaja yang berumur 15-
pengguna (23,75%), facebook 78 pengguna
17 tahun. Berdasarkan hal tersebut dapat
(97,5%), Zoom/Ruang Guru/Google Meet
dikatakan bahwa pada usia tersebut remaja
53 pengguna (66,25%). Untuk pengguna
berada pada masa yang rentan dimana
Youtube di indonesia menurut KataData
mereka lebih senang melakukan aktivitas
(2019) mencapai 88% dari total penduduk
yang dapat memberi mereka kesenangan
indonesia menggunakan youtube. Menurut
secara pribadi (Young, 2009). Hal ini
penelitian yang di lakukan oleh Iksanti
sejalan dengan survey nasional yang
(2018) tentang penggunaan youtube
digelar Pew Internet & American Life
menunjukan bahwa alasan remaja
Project pada 17 juta remaja berumur 12
sampai dengan 17 tahun di amerika menggunakan youtube yaitu untuk mencari
hiburan yang berkaitan dengan video blog
menyatakan bahwa 94% remaja amerika
yang berisi hal-hal yang bermanfaat seperti
melakukan aktivitas online dimedia sosial

5
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

tutorial, humor, kegiatan keseharian dalam kategori penggunaan yang tinggi dan
vlogger yang dapat membuat subjek merasa pengguna pasif dalam kategori yang
tenang, bahagia, senang, terharu, nyaman, rendah. Hal ini sejalan dengan hasil
tentram, hal tersebut menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Nurniati
perasaan ke arah positif. Untuk pengguna (2018) bahwa penggunaan media sosial
Whatsapp mencapai 83% dari total yang aktif berjumlah 93 siswa (66,9%)
penduduk indonesia menurut KataData dimana dalam menggunakan media sosial
(2019). Sejalan dengan penelitian yang siswa menggunakan berbagai fungsi dari
dilakukan oleh Pangestika (2018) media sosial tersebut seperti melihat
Whatsapp di manfaatkan untuk gambar, berbagi pemikiran atau
menyebarkan informasi pembelajaran pengalaman, meng-klik link atau simbol
antara lain : Group chat, foto, Video, pesan tertentu sebagai bentuk feedback ataupun
suara, dan dokumen, sehingga siswa juga hanya sekedar menjelajahi konten halaman
dipermudah dalam berinteraksi untuk media sosial tersebut. Menurut peneliti
menyelesaikan tugas dan juga penyebab dari tingginya penggunaan media
mempermudah untuk berkomunikasi secara sosial tersebut karena remaja harus
umum maupun personal. Menurut peneliti menyesuaikan waktu mereka antara
sendiri untuk Youtube dan Whatsapp adalah penggunaan media sosial untuk sekedar
salah satu sarana media sosial dimana hiburan dan aktivitas belajar mengajar yang
memiliki peran dan manfaat bagi saat ini harus menggunakan media sosial
masyarakat umum tak terkecuali remaja sebagai media belajar dan juga media untuk
yang duduk dibangku sekolah. Bagi remaja bersosialisasi.
sendiri Youtube dan Whatsapp dapat
menjadi sarana untuk bersosialisasi dalam Berdasarkan hasil penelitian yang
kepentingan akademik maupun non dilakukan pada 80 responden menunjukkan
akademik, sehingga kedua media tersebut jumlah responden yang mengalami kualitas
paling banyak dimiliki oleh kalangan tidur yang buruk berjumlah 58 siswa
remaja. (72,5%), sedangkan untuk kualitas tidur
yang baik berjumlah 22 siswa (27,5%).
2. Hubungan penggunaan media sosial Ulumudin (2011) manusia mempunyai
dengan kualitas tidurRemaja kebutuhan tertentu yang harus dipenuhi
secara memuaskan melalui proses
Berdasarkan Waktu Penggunaan Media homeostasis, baik fisiologis maupun
sosial, Dari keseluruhan responden yaitu 80 psikologis. Seseorang memiliki beberapa
responden yang diteliti hasil yang di kebutuhan yang belum terpenuhi akan lebih
dapatkan adalah waktu penggunaan media dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya
sosial dalam kategori tinggi berjumlah 67 dibandingkan kebutuhan orang lain.
siswa (83,75%) dan untuk waktu Kebutuhan fisiologis tersebut salah satunya
pengunaan media sosial dalam kategori adalah istirahat dan tidur. Hal yang
tinggi berjumlah 13 siswa (16,25%). mempengaruhi kualitas tidur menurut
Penggunaan media sosial dibagi dua tipe penelitian yang dilakukan oleh Case
pengguna yaitu aktif dan pengguna pasif. Western Reserve School of Medicine
Menurut Woods & Scott (2016) (2008) yaitu internet, karena pada saat ini
menjelaskan pengguna media sosial dapat penggunaan media elektronik dan akses
dibedakan berdasarkan seberapa aktif atau internet serta jejaring sosial/media sosial
pasif pengguna dalam menggunakan media bukan lagi hal baru, remaja banyak
sosial. Pengguna aktif ataupun pasif menghabiskan waktunya untuk beraktivitas
dibedakan berdasarkan bagaimana di media sosial sehingga membuat waktu
pengguna menggunakan media sosial untuk tidur berkurang, yang seharusnya
tersebut dalam hal ini pengguna Aktif waktu tidur 8 jam menjadi 4 atau 5 jam

6
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

perhari karena menggunakan media sosial rentang umur 16 tahun yang dominannya
yang berlebihan, kemudian penggunaan berjenis kelamin perempuan.
internet sendiri juga layanan yang di
sediakan dapat membantu dalam bidang Berdasarkan hasil yang ada juga remaja di
akademik. Menurut peneliti sendiri terkait kelas XI Matematika Ilmu Alam (MIA)
dengan remaja yang mengalami kualitas SMA N 1 Langowan menggunakan media
tidur yang buruk karena mereka sosial dalam situasi apapun, pada saat
mengerjakan tugas pada malam hari, jatwal pelajaran dipadatkan pada pagi
chatting dengan teman pada malam hari, hingga siang hari membuat responden
browsing dan downloading hal-hal yang memanfaatkan waktu untuk istirahat
berkaitan dengan hobi dan streaming film dengan menggunakan media sosial
ataupun vlog untuk hiburan pada malam walaupun hanya sekedar istirahat untuk
hari. makan siang dan juga pada malam hari,
banyak waktu yang digunakan oleh
Dalam penelitian ini ditemukan adanya responden untuk menggunakan media
hubungan antara penggunaan media sosial sosial hingga melupakan waktu untuk
dengan kualitas tidur pada remaja, dapat istirahat dan jam untuk tidur tidak
dilihat melalui Uji Fisher’s exact test digunakan sebagaimana mestinya.
didapat koefisien korelasi bernilai negatif
dengan tingkat signifikan pValue adalah Penggunaan media sosial yang tinggi pada
sebesar 0,000 (tabel 5.6, artinya terdapat remaja secara langsung mengakibatkan
hubungan yang signifikan antara kualitas tidur yang buruk (Xanidis &
penggunaan media sosial dengan kualitas Brignell, 2016). Kualitas tidur adalah
tidur pada remaja di kelas XI Matematika kemampuan individu untuk tetap tidur dan
Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 langowan. mendapatkan jumlah tidur yang baik yaitu
Hal ini membuktikan dengan hasil dari total tidur tenang, segar saat bangun di pagi hari
80 responden 67 responden menggunakan dan semangat melakukan aktivitas.
media sosial dalam kategori tinggi dan 58 Kualitas tidur mempengaruhi kehatan dan
dari 80 responden mengalami kualitas tidur kualitas hidup secara keseluruhan
yang buruk. Dari data yang didapatkan (Syamsoedin, 2015).
bahwa penggunaan media sosial yang Hasil ini sejalan dengan penelitian Woods
tinggi dapat menyebabkan kualitas tidur & Scott (2016) yang menyatakan bahwa
buruk bagi remaja kemudian sebaliknya, penggunaan media sosial sangat dikaitkan
responden yang rendah penggunaan media dengan kualitas tidur yang buruk.
sosialnya dan memiliki kualitas tidur yang Kontribusi baru dari penelitian ini adalah
baik kurang dari setengah. Dari hasil temuan bahwa penggunaan media sosial
penelitian dapat dilihat bahwa penggunaan malam hari lebih kuat berhubungan dengan
media sosial memiliki hubungan dengan tidur yang buruk. Penggunaan media sosial
kualitas tidur pada remaja. disaat akan tidur akan mengganggu
produksi melatonin melalui paparan layar
Hasil pengisian kuesioner menunjukkan digital pada waktu tidur, selain itu
bahwa sebagian besar remaja di kelas XI peringatan media sosial dapat mengganggu
Matematika Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 proses tidur remaja.
Langowan menggunakan media sosial Penelitian dari Levenson, J.C. et al. (2016)
dalam kategori tinggi, selain itu sebagian memiliki persamaan membahas
besar juga mengalami kualitas tidur yang penggunaan media sosial dengan tidur,
buruk akibat penggunaan media sosial yang perbedaannya, penelitian ini lebih
tinggi. Responden yang mengalami kualitas menjelaskan bagaimana media sosial dapat
tidur buruk karena penggunaan media menyebabkan munculnya gangguan tidur.
sosial yang tinggi adalah responden dengan Mereka mengungkapkan beberapa

7
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

kemungkinan prinsip yang mendasari kualitas tidur yang dikorbankan sebagian


hubungan antara penggunaan media sosial besar dari mereka.
dan gangguan tidur. Pertama, penggunaan Potter & Perry (2010) menjelaskan ada
media sosial akan menggantikan tidur, beberapa faktor yang mempengaruhi tidur,
misalnya seorang tetap berkutat dengan salah satunya adalah gaya hidup. Gaya
Instagram, dengan begitu waktu tidur akan hidup remaja saat ini yang tidak dapat
berkurang. Kedua, pengunaan media sosial terpisahkan dari smartphone menyebabkan
dapat meningkatkan gairah emosional, mereka menggunakan media sosial setiap
kognitif dan fisiologis. Ketiga, cahaya saat, sesuai dengan kuesioner media sosial
terang yang di pancarkan oleh perangkat yang menunjukkan hampir seluruh
media sosial dapat menunda ritme responden mengatakan menggunakan
sirkadian. media sosial setiap saat. Proses tidur
Sejalan dengan suatu penelitian yang menjadi terganggu akibat remaja yang
menyebutkan bahwa remaja yang fokus memainkan media sosial hingga larut
kecanduan smartphone cenderung malam dan masih menghiraukan peringatan
menghabiskan lebih banyak waktu di dari media sosial ketika remaja memulai
smartphone mereka, namun mungkin tidak untuk tidur. Pertanyaan tersebut didukung
dapat menggunakan smartphone secara dengan hasil kuesioner PSQI yang telah di
intensif disiang hari karena kegiatan isi, bahwa nilai tinggi dan yang banyak
akademis dan larangan dari sekolah, dialami responden adalah poin latensi dan
sehingga remaja akan intensif durasi tidur. Latensi merupakan durasi dari
menggunakan smartphone di malam hari berangkat tidur hingga tertidur, sedangkan
yang akan mengurangi waktu tidur. durasi adalah waktu mulai tertidur hingga
Elektromagnetik yang dipancarkan oleh bangun dipagi hari.
smartphone mempengaruhi aliran darah Menurut peneliti kualitas tidur yang buruk
serebral dan melatonin dimana merupakan akibat dari penggunaan media sosial yang
suatu hormon penting meningkatkan tinggi dapat berdampak buruk bagi
kualitas tidur (Liu et al. 2017). kesehatan fisik dan psikologis, Kualitas
Beberapa responden menggunakan media tidur yang buruk yang berdampak pada segi
sosial dengan tinggi namun memiliki fisik khususnya pada remaja yang masih
kualitas tidur yang baik, hal ini disebabkan duduk dibangku sekolah yaitu seperti
karena mereka mampu mengatur waktu mudah mengantuk pada siang hari karena
kapan menggunakan media sosial dan kurang tidur pada malam hari yang
kapan untuk tidur sehingga mereka tidur menyebabkan menurunnya konsentrasi
pada waktunya. Kualitas tidur buruk yang belajar sehingga berdampak buruk bagi
dialami oleh penggunaan media sosial yang prestasi akademik remaja tersebut di
rendah, karena adanya faktor lain yang sekolah, kemudian untuk dampak pada
menyebabkan kualitas tidur buruk, seperti psikologis yaitu pada perubahan emosi
kegiatan dan tugas sekolah. (mood) juga menurunkan semangat dalam
Fitur-fitur baru dari media sosial mampu aktivitas sehari-hari. Menurut peneliti
menarik perhatian semua kalangan, tidak sendiri ada beberapa faktor yang dapat
terkecuali remaja. Mulai dari instagram, mempengaruhi hasil dari penelitian ini
twitter, youtube, facebook, zoom/ruang yaitu kurangnya pemahaman responden
guru/google meet, dan whatsapp adalah tentang penggunaan media sosial dan
sebagian dari media sosial yang hampir kualitas tidur, misalnya pada penggunaan
dimiliki oleh semua responden. Akses yang media sosial apakah penggunaannya terlalu
luas tanpa batas didukung dengan sering menggunakan media sosial ataupun
kepemilikan kuota sendiri menjadikan sebaliknya, kemudian untuk kualitas tidur,
penggunanya menikmati tanpa yang dapat mengakibatkan kualitas tidur
menghiraukan aktivitas lain sehingga buruk pada responden bisa saja bukan

8
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

hanya penggunaan media sosial tapi Armaya, J. (2017). Hubungan penggunaan


penggunaan obat tidur dan juga gadget dengan kualitas tidur pada
kenyamanan saat akan tidur, tetapi peneliti remaja di SMP Negeri 1 Banda Aceh.
dalam penelitian ini telah membuat Diakses 13 Februari 2020 :
panduan yang menjelaskan cara mengisian, http://jim.unsyiah.ac.id/FKep/article/d
serta kuesioner yang digunakan sangat jelas ownload/3872/2942.
pertanyaannya sehingga mudah dimengerti Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
dan di pahami dalam pengisian kuesioner Indonesia (APJII). (2018). Penetrasi &
tersebut. profil perilaku pengguna internet
Indonesia survei 2018. Diakses : pada
Oleh karena peneliti menyimpulkan bahwa 18 februari 2020
ketidakmampuan remaja dalam https://apjii.or.id/survei2018/downloa
memenejemen waktu penggunaan media d/94IpUV5Kjaqnt3GdHWFwMvOE6
sosial dengan baik dan benar ketika berada hZiuJ
di sekolah ataupun berada dirumah, akan
berdampak pada ketidakaturan pola Case Western Reserve School of
istirahat dan tidur pada remaja sehingga Medicine. (2008). Poor Teen Sleep
kualitas tidur pada remaja menjadi buruk. Habits may raise Blood Pressure.
Hal ini dikarenakan tidak terpenuhinya pola Diakses pada 3 Mei 2020 :
tidur ideal bagi remaja yaitu 8-10 jam https://www.cleveland.com/health/20
semalam apalagi saat siswa mengikuti 08/08/cleveland_study_says_sleepstar
pembelajaran jarak jauh atau PJJ, sehingga .html
rendahnya waktu bagi remaja untuk Iksanti. (2018). Sikap Remaja Terhadap
memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur, Tayangan Vlog. Diakses : 4 Mei 2020
akan menyebabkan kualitas tidur remaja http://eprints.ums.ac.id/66375/11/NA
menjadi buruk sehingga membuat semakin SKAH%20PUBLIKASI-27.pdf
tinggi dampak negatif dari penggunaan
media sosial tersebut. KataData. (2019). Profil Pengguna Medsos
Indonesia. Diakses : 4 Mei 2020
https://katadata.co.id/infografik/2019/
KESIMPULAN 03/06/youtube-medsos-no-1-di-
Responden menunjukkan gambaran indonesia#
penggunaan media sosial dalam kategori
Tinggi dan gambaran kualitas tidur dalam Liu, Q. et al., (2017). Computers In human
kategori buruk. Terdapat hubungan antara behavior mobile phone addiction and
penggunaan media sosial dengan kualitas sleep quality among chinese
tidur pada remaja di kelas XI Matematika adolescents : A moderated mediation
Ilmu Alam (MIA) SMA N 1 Langowan, model. Computers in human behavior,
maka dari itu semakin tinggi waktu 72, pp.108-114. Available at :
penggunaan media sosial maka semakin http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2017.0
buruk kualitas tidur yang akan di alami. 2.042.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
DAFTAR PUSTAKA penelitian kesehatan. Jakarta : PT.
Arif. (2013). Perempuan ternyata lebih Rineka Cipta
aktif di internet dibanding pria.
Nurniati, N. (2018). Hubungan durasi
Diakses : 4 Mei 2020
penggunaan media sosial dengan
https://www.merdeka.com/teknologi/p
kualitas tidur pada remaja kelas VIII di
erempuan-ternyata-lebih-aktif-di-
SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
internet-dibanding-pria.html
Diakses : 13 Februari 2020

9
Jurnal Keperawatan (JKp) Volume 8 Nomor 2, [Agustus 2020], 1-10 ISSN:2302-1152

http://digilib.unisayogya.ac.id/4392/1/ Woods, H. C., & Scott, H. (2016).


naspub%20fix.pdf-min.pdf. #Sleepyteens: Social media use in
adolescence is associated with poor
Pangestika. (2018). Pengaruh pemanfaatan
sleep quality, anxiety, depression and
media sosial whatssapp terhadap
low self-esteem. Journal of
penyebaran informasi pembelajaran di
Adolescence, 51, 41–49.
SMA negeri 5 Depok. Diakses :
doi:10.1016/j.adolescence.2016.05.00
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bi
8.
tstream/123456789/41759/1/NUR%2
0LIA%20PANGESTIKA-FITK.pdf Xanidis, N. & Brignell, C.M., (2016). The
association between the use of social
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2010).
network sites, sleep quality and
Fundamental keperawatan 7th ed.,
cognitive function during the day.
Jakarta: Salemba Medika.
Computers in human behavior, 55,
Qomariah, Astutik. (2009). Perilaku pp.121-126. Available at :
penggunaan internet pada kalangan http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2015.0
remaja di perkotaan. Di akses : 4 Mei 9.004.
2020http://repository.unair.ac.id/1824
1/ Young, K. (2009). Understanding Online
Gaming Addiction and Treatment
Riyadi, S. & Widuri, H. (2015). Kebutuhan Issues for adolescents. The American
dasar manusia aktivitas istirahat Journal of Family Therapy, 37(5),
diagnosis nanda. Yogyakarta: Gosyen 355-372. doi:
Publishing. 10.1080/01926180902942191.
Sudiyatmoko, R. (2015). Panduan Diakses pada 30 Mei 2020
optimalisasi media sosial untuk
kementrian perdagangan RI.
Syamsoedin, W.K.., Bidjuni, H. &
Wowiling, F. (2015). Hubungan
durasi penggunaan media sosial
dengan kejadian insomnia pada
remaja di SMANegeri 9 Manado.
ejournal keperawatan, 3(1). Diakses :
21 Februari 2020
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
/jkp/article/view/6691/6211
Ulumudin, Bahrul. (2011). Hubungan
tingkat stress dengan kejadian
insomnia pada mahasiswa program
studi ilmu keperawatan universitas
diponegoro. Diakses 4 Mei 2020
https://id.scrib.com/doc/188228462/ar
tikel-hubungan-tingkat-stres-dengan-
kejadian-insomnia
Websindo. (2019). Indonesia digital 2019 :
media social. Diakses : 13 Februari
2020 https://websindo.com/indonesia-
digital-2019-media-sosial/

10

Anda mungkin juga menyukai