Anda di halaman 1dari 11

RESENSI

PEMBERONTAKAN
PETANI BANTEN
1888 Nama Kelompok
Moh. Alif Alvian Hidayat 200210302050
AZKIYAH NISRINA 200210302080
Muhammad Riyadlul 'Adn 200210302086
ADHELIA MAHIRA PUTRI 200210302090
IDENTITAS BUKU

Judul Buku Asli : The Peasant’s


Revolt Of Banten In
1888
Judul Buku : Pemberontakan
Petani Banten 1888
Pengarang : Prof. DR. Sartono
Kartodirdjo
Penerjemah : Hasan Basari
Penerbit : Komunitas Bambu
Kota Terbit : Depok
Dicetak Tahun : 2015
Jumlah Halaman : 423
Riwayat Kepengarangan

Nama : Aloysius Sartono Kartodirdjo


Lahir : 15 Februari 1921 Wonogiri, Hindia Belanda
Meninggal : 7 Desember 2007, Yogyakarta, Indonesia
Kebangsaan : IndoneSsia
Almamater : Universitas Indonesia, Universitas Yale, Universitas
Amsterdam
Dikenal atas : Sejarawan Indonesia sekaligus pelopor dalam
penulisan sejarah dengan pendekatan multidimensi
dan Indonesia-sentris
Penghargaan : Benda Prize 1977
sinopsis
• Dijelaskan Dalam buku ini bahwa pada tahun 1888 Terjadi
pemberontakan di distrik Anyer, ujung barat Pulau Jawa. Latar
Belakang terjadinya peristiwa ini disebabkan oleh beberapa faktor
yang saling berkesinambungan diantaranya faktor ekonomi, sosial,
politik, dan agama. Pemberontakan ini terjadi karena masuknya
sistem perekonomian barat yang menyebabkan tergesernya sistem
tatanan tradisional masyarakat ke sistem yang lebih modern.

• Dengan diberlakukannya sistem modern ini, semakin membuat


rakyat terutama petani semakin menderita, karena mengharuskan
petani membayar pajak tanah yang berlebih, diterapkannnya
sistem tanam paksa, masalah kepemilikan tanah
sinopsis
Dijelaskan di dalam buku ini bahwa pada abad ke-19 kesultanan
Banten dihapuskan kemudian peran-peran bangsawan pun semakin
lama semakin menghilang dan adanya kebangkitan agama yang
membuat banyak sekali orang-orang yang naik haji dan juga
dibangunnya banyak pesantren-pesantren dan juga adanya aliran-
aliran seperti gerakan tarekat. Hal ini pun semakin membuat rakyat
membenci pemerintah kolonial dimulai dengan dihapuskannya sistem
kesultanan dan juga pada saat naik haji orang-orang terus
berhubungan tidak dengan hanya kerabatnya saja melainkan orang-
orang yang sekampung di tanah air dan juga mereka yang sedang
menunaikan ibadah haji cara ini pun menciptakan saluran rasa
permusuhan terhadap penguasa kolonial.
sinopsis
Sebelum pemberontakan ini dimulai Kaum elite bangsawan dan para
pemuka agama mempersiapkan diri untuk menghasut rakyat dan
menanamkan rasa kebencian kepada rakyat terhadap kolonial yang
menganggap bahwa bangsa kolonial ini adalah orang-orang kafir dan
kaum elit agama pun semakin sering melakukan khotbah-khotbah tentang
perang jihad.

Gerakan kebangkitan Islam ini diwarnai oleh gerakan anti barat gerakan ini
seringkali memperlihatkan semangat yang menggelora untuk mematahkan
dominasi barat dan kembali ke zaman keemasan cara hidup Islam yang
benar.
sinopsis

Pemberontkan terjadi begitu singkat dan cepat serta mudah dipadamkan


oleh tentara pemerintah. Pemberontakan yang berlangsung kurang dari 1
bulan ini terjadi antara tanggal 9-30 juli 1988. Para pemberontak ditangkap,
dipenjara, dibuang sampai dibunuh. Sementara pemimpin yang berhasil
melarikan diri dikejar oleh tentara pemerintah yang pada akhirnya tertangkap
dan dibunuh. Para pemimpin yang terlibat dalam pemberontakan petani
Banten ini yaitu dari kalangan pemuka agama, seperti Haji Abdul Karim, Haji
Tubagus Ismail, Haji Wasid, dan Haji Marjuki
Keterkaitan dengan sjarah lokal

Buku ini memberikan gambaran bagaimana keadaan


politik, sosial, budaya dan ekonomi di daerah Banten.
Dengan ada nya buku ini, kita menjadi tahu tentang awal
mula mengapa terjadinya begitu banyak pemberontakan di
Banten.
Kelebihan Buku

Kelebihan dalam buku Pemberontakan Petani Banten 1888 ini secara runtut
menjelaskan mengenai jalannya peristiwa pemberontakan hingga tokoh-
tokoh yang terlibat. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan Glosarium, Daftar
Pustaka, Catatan Belakang di setiap Bab sehingga memudahkan untuk
mencari, Tentang Penulis. Buku ini tebal dan dicetak dengan kertas ringan
sehingga tidak memberatkan saat dibaca.
Kekurangan Buku

Kekurangan buku dalam pergantian bab belum ada desain yang


menghiasi, tulisan judul terlalu formal sehingga agak kurang
menarik.
kesimpulan

Secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca, karena buku ini
menjelaskan mengenai sejarah pemberontakan kaum pribumi terhadap
sistem perekonomian Barat yang dianggap lebih modern. Selain itu, buku
ini juga dianggap sebagai gebrakan untuk mengangkat sudut pandang
yang Indonesia-sentris.

Anda mungkin juga menyukai