Anda di halaman 1dari 51

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron,

mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu
. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila
arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang
digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke
kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak
kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun
hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas.
Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC


Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole
Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan
tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak
mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang
besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang
setiap saat mengikuti gelombang arus AC.
1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah.
Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua
kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat
50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol.
Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan

magnetnya 100 kali.

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat
belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada
kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan
secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak
timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus
DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan

bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan turun
kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka
dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat
kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka.
Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih
cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak
NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus
utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas
dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang
diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar
togel dan saklar Cam adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.
Bahan bakar

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)[4] menggunakan panas sebuah reaktor nukliruntuk
menggerakkan generator turbin uap. Kira-kira 20% pembangkitan listrik di Amerika Serikat dihasilkan
oleh PLTN.

Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil juga dapat menggunakan generator turbin uap di
dalam kasus pembangkit berbahan bakar gas alam yaitu turbin gas. Pembangkit listrik tenaga
batubara (PLTB) menghasilkan listrik dengan membakar batubara untuk menguapkan air, dan memiliki
dampak samping buangan karbon dioksida yang cukup besar, yang dilepaskan dari pembakaran
batubara dan berperan bagi pemanasan global. Kira-kira 50% pembangkitan listrik di Amerika Serikat
dihasilkan dari PLTB.


Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) menggunakan uap yang disarikan dari bebatuan
yang panas dari bawah tanah.

Energi terbarukan atau Pembangkit listrik tenaga biomassa dapat dibahanbakari olehampas
tebu, sampah kota, metana dari peternakan, atau bentuk biomassa lainnya.

Di dalam industri peleburan baja, gas buang tanur tinggi berbea rendah, kendati kepadatanenergi-rendah, bahan bakar.

Panas buangan dari proses industri kadang-kadang cukup ekonomis untuk digunakan sebagai
sumber pembangkit, biasanya di dalam turbin dan pendidih uap.

Pembangkit listrik tenaga surya menggunakan cahaya matahari untuk mendidihkan air, yang
kemudian uapnya menggerakkan turbin.
[sunting] Penggerak primer

Pembangkit turbin uap menggunakan tekanan dinamis yang dihasilkan oleh desakan uap untuk
menggerakkan lengan kipas. Hampir semua pembangkit listrik non-hidro yang besar menggunakan
sistem ini. Kira-kira 80% semua energi listrik yang dibuat di dunia menggunakan turbin uap.

Pembangkit turbin gas menggunakan tekanan dinamis dari gas yang mengalir (udara dan hasil
pembakaran) untuk menggerakkan turbin secara langsung. Pembangkit turbin bakar gas alam (juga
minyak bumi) dapat segera memulai gerakan dan biasa digunakan untuk memasok energi "puncak"
selama masa padat penggunaan, kendati berbea lebih mahal daripada pembangkit biasa. Biasanya
berupa satuan-satuan yang cukup kecil, dan kadang-kadang tak berawak, dioperasikan dari kejauhan.
Jenis ini dirintis oleh Britania Raya, Princetown[5]

PLTS LAMPU INDUSTRI

PLTS PENERANGAN INDUSTRI

Paket PLTS Penerangan Industri digunakan untuk penerangan area TIDAK ADA dari jaringan PLN dan
cocok untuk area industri kecil-menengah-besar, area pergudangan, area produksi, area gedung-gedung
olah raga, area perkantroran, area pertokoan, gedung sekolahan, dll.
Paket PLTS ini menggunakan Lampu Merk KING LED type Industri ini memiliki Type Power 10, 20, dan 30
Watt Input Tegangan 12Vdc dan menggunakan LED Ultra Bright Ceramic dilengkapi dengan driver yang
tangguh serta reflektor khusus lampu indoor dengan sudut cahaya 50-100 derajat.
Saran Kami mulai pasang paket PLTS Penerangan Industri untuk penerangan area Industri, gudang,
gedung dan pertokoan anda tanpa memikirkan jaringan PLN atau Genset karena Paket Industri KING
LED memberikan solusi yang tepat untuk penerangan area indoor Anda. Garansi lampu LED 1 tahun
penuh.
KEUNTUNGAN :
Daya LED yang dibutuhkan super hemat hanya 10, 20 dan 30 Watt
Terang cahayanya + - 150 s/ d 250 Watt lampu biasa.

Dilengkapi driver Led khusus : effesien, berkualitas dan memperpanjang umur Led.
Warna cahaya lampu yang dihasilkan Pure White dan Warm.
Tidak menimbulkan panas tinggi sehingga cocok juga digunakan dalam/ luar ruangan.
Bebas perawatan dan umur LED sampai 50.000 jam.
Cocok untuk area daya terbatas karena lampu ini sangat hemat energi.
Khusus dengan desain paket PLTS
Tagihan listrik bulanan anda pasti turun dratis.
Ketinggian lampu maksimal 5, 6 dan 7 meter.

Manfaat :
Tidak memerlukan bahan bakar minyak (BBM) dan PLN, hanya menggunakan sinar matahari yang gratis.
Cocok digunakan penerangan indoor area perindustrian yang baru berdiri dan tanpa ada jaringan PLN
serta menghemat pengeluaran jaringan pembangkit Genset.
Bisa dipindah-pindah sehingga sangat fleksibel digunakan untuk tempat berpindah-pindah.
Desain yang lebih modern, effesien, awet, berkualitas dan lebih bermanfaat.
Perawatan sangat mudah, ramah lingkungan serta solar cell bisa bertahan sampai 20 tahun lebih.
Paket Penerangan Industri tersedia sebagai berikut :
TYPE PLR AS100/10W.EBS Tinggi 5 m ( Flux 2000lm) setara lampu konvensional + 150W
TYPE PLR AS300/10W.EBS Tinggi 6 m ( Flux 2400lm) setara lampu konvensional + 200W
TYPE PLR AS500/10W.EBS Tinggi 7 m ( Flux 3400lm) setara lampu konvensional + 250W

~ Depperin Dorong Pembangunan Pabrik Pembuat Listrik Tenaga Surya


Departemen Perindustrian (Depperin) berencana membangun pabrik bahan baku pembuat listrik tenaga
surya. Hal ini dilakukannya karena Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kekurangan pasokan listrik untuk
proses produksi yang terdapat pada pabrik. Ansari Bukhari, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin,
Tekstil dan Aneka mengatakan konsumsi listrik di Sumut adalah sebeser 170 Mega Watt (MW) sementara
ketersediaan listriknya hanyalah 150 MW. Artinya listrik di propinsi ini mengalami defisit sebanyak 20
MW.
Oleh karena itu, dibutuhkan tambahan daya listrik untuk menutupi kebutuhan tersebut. Menurut
Ansari, defisit ini akan tertutupi pada akhir tahun 2009. Pasalnya, saat ini PT Pembangunan Listrik
Negara (PLN) berencana membangun pembangkit listrik 2 X 200 MW. "Saat ini sedang proses
pembebasan lahan dan diharapkan pembangunannya selesai di tahun 2009," tegas Ansari.
Sementara itu, Direktur Industri Elektronik Abdul Wahid sedang menjajaki pembangunan sentra industri
elektonik di Langkat, Sumatera Utara. Nantinya, industri ini akan mampu mengelola silika alias bahan
baku pembuat industri elektronik dan industri listrik tenaga surya. "Ada 300 hektar dan satu lokasi
penuh di Pulau Sembilan yang mengandung silika," papar Abdul Wahid. Saat ini ia sedang menjajaki
pemerintah pusat untuk mendatangkan teknologinya. "Investasinya sekitar Rp 100 miliar," tutur Abdul
Wahid tanpa menyebutkan asal teknologinya. Pada prinsipnya untuk membuat bahan baku tenaga
surya, silika harus dirubah menjadi poly crystal*

Sistem Distribusi Tenaga Listrik


Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen,
seperti dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu
daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai24
kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV
,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan
tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal
ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan dayayang
sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehinggakerugian
daya juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga
listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilahgardu-gardu
distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem
tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan olehsaluran distribusi sekunder ke
konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusimerupakan bagian yang penting
dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan
menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan
beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapanperlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban.
Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik
sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbedabeda.
Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.


Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta pembatasan-pembatasan
seperti pada Gambar diatas:
Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)
Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan rendah.
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi materi Sistem
Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat dikelasifikasikan menurut beberapa cara,
bergantung dari segi apa klasifikasi itu dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi
adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan peralatan perlengkapannya,
serta peralatan pengaman dan pemutus.
b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel, pipapipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band, peralatan grounding,dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM. Yang
membedakan hanya dimensinya.
Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut nilai tegangannya:
a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu antara titik
Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan
menengah 20 kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut
jaringan distribusi.
b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi, yaitu antara titik sekunder
dengan titik cabang menuju beban (Lihat Gambar 2-2)
2. Menurut bentuk tegangannya:
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan searah.

b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem tegangan bolak-balik.


3. Menurut jenis/tipe konduktornya:
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga (tiang) dan
perlengkapannya, dan dibedakan atas:
- Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi pembungkus.
- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b. Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan kabel tanah (ground cable).
c. Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut (submarine cable)
4. Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:
a. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluran fasa terhadap fasa yang lain/terhadap netral, atau
saluran positip terhadap negatip (pada sistem DC) membentuk garis horisontal.

b. Saluran Konfigurasi Vertikal, bila saluran-saluran tersebut membentuk garis vertikal .

c. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk suatu segitiga (delta).

5. Menurut Susunan Rangkaiannya


Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan menjadi dua yaitu sistem
distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.
a. Jaringan Sistem Distribusi Primer,
Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk distribusike
pusat-pusat beban. Sistem ini dapat menggunakan saluran udara, kabel udara, maupun kabel
tanah sesuai dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi lingkungan.Saluran
distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban.
Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer, yaitu:
- Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial dengan tie dan switch pemisah,
Radial dengan pusat beban dan Radial dengan pembagian phase area.
- Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan bentuk Close loop.
- Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET)
- Jaringan distribusi spindle
- Saluran Radial Interkoneksi
b. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder,
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke bebanbeban yang ada di konsumen. Pada sistem distribusi sekunder bentuk saluran yang paling banyak
digunakan ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang berisolasi maupunkonduktor
tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan
kepada konsumen/pemakai tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:
- Papan pembagi pada trafo distribusi,
- Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse atau pengaman pada pelanggan.

gambar 2. Komponen Sistem Distribusi


Tegangan Sistem Distribusi Sekunder
Ada bermacam-macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut standar; (1) EEI : Edison Electric
Institut, (2) NEMA (National Electrical Manufactures Association). Pada dasarnya tidak berbeda
dengan sistem distribusi DC, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah besar teganganyang
diterima pada titik beban mendekati nilai nominal, sehingga peralatan/beban dapat dioperasikan
secara optimal. Ditinjau dari cara pengawatannya, saluran distribusi AC dibedakan atas beberapa
macam tipe dan cara pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya, yaitu:

1. Sistem
2. Sistem
3. Sistem
4. Sistem
5. Sistem
6. Sistem
7. Sistem
8. Sistem
9. Sistem

satu fasa dua kawat 120 Volt


satu fasa tiga kawat 120/240 Volt
tiga fasa empat kawat 120/208 Volt
tiga fasa empat kawat 120/240 Volt
tiga fasa tiga kawat 240 Volt
tiga fasa tiga kawat 480 Volt
tiga fasa empat kawat 240/416 Volt
tiga fasa empat kawat 265/460 Volt
tiga fasa empat kawat 220/380 Volt

Di Indonesia dalam hal ini PT. PLN menggunakan sistem tegangan 220/380 Volt. Sedang
pemakailistrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari PT. PLN, menggunakan salah satu sistem
diatas sesuai dengan standar yang ada. Pemakai listrik yang dimaksud umumnya mereka bergantung
kepada negara pemberi pinjaman atau dalam rangka kerja sama, dimana semua peralatan listrikmulai
dari pembangkit (generator set) hingga peralatan kerja (motor-motor listrik) di suplai dari negara
pemberi pinjaman/kerja sama tersebut. Sebagai anggota, IEC (International Electrotechnical
Comission), Indonesia telah mulai menyesuaikan sistem tegangan menjadi 220/380 Volt saja,
karena IEC sejak tahun 1967 sudah tidak mencantumkan lagi tegangan 127 Volt. (IEC Standard Voltage
pada Publikasi nomor 38 tahun 1967 halaman 7 seri 1 tabel 1).
Diagram rangkaian sisi sekunder trafo distribusi terdiri dari:
1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat, Tipe ini merupakan bentuk dasar yang paling
sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek,
yaitu daerah perumahan dan pedesaan.
2. Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama dengan sistem
distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat dua alternatif besar tegangan. Sebagai
saluran netral disini dihubungkan pada tengah belitan (center-tap) sisi sekunder trafo, dan
diketanahkan, untuk tujuan pengamanan personil. Tipe ini untuk melayani penyalur daya berkapasitas
kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan pedesaan.
3. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk melayani penyalur
daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan pedesaan dan perdagangan
ringan, dimana terdapat dengan beban 3 fasa.
4. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/208 Volt.
5. Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan secara ekstensif. Dalam
hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat diperoleh dalam bentuk rangkaian delta (segitiga)
ataupun rangkaian wye (star/bintang). Diperoleh dua alternatif besar tegangan, yang dalam
pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya pembagian seimbang antara ketiga fasanya. Untuk rangkaian
delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt, dan 480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban
industri atau perdagangan.
6. Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder (output) trafo distribusi
terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa
yang lain, di sini perlu diperhatikan keseimbangan beban antara ketiga fasanya, dan disini terdapat dua
alternatif besar tegangan.

Panel Distribusi Listrik


Untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau gardu induk step down (GI Step down) ke beban Listrik
(konsumen) harus melewati panel daya dan panel distribusi listrik. Panel daya adalah tempat untuk
menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari gardu listrik step down ke panel-panel distribusinya.
Sedangkan yang dimaksud panel distribusi listrik adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan
energi listrik dari panel daya ke beban (konsumen) baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi
penerangan. Perhatikan gambar diagram satu garis panel daya dan panel distribusi listrik dibawah ini.

Gambar 1. Diagram satu garis Panel Daya dan Panel distribusi listrik
Panel daya maupun panel distribusi daya merupakan keharusan, hal tersebut akan memudahkan:
a)
b)
c)

Pembagian energi listrik secara merata dan tepat


Pengamanan instalasi dan pemakaian listrik
Pemeriksaan, perbaikan atau pemeliharaan

Untuk itu didalam pembuatan panel harus diperhatikan hal-hal yang penting agar:
a)
b)
c)
d)

Mudah dilayani dan aman


Dipasang pada tempat yang mudah dicapai
Di depan panel ruangannya harus bebas
Panel tidak boleh di tempatkan pada tempat yang lembab

Perlu diketahui juga dalam pemasangan instalasi panel ditribusi listrik harus memperhatikan persyaratan
sesuai dengan PUIL.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Semua penghantar/kabel harus disusun rapi


Semua komponen harus dipasang rapi
Semua bagian yang bertegangan harus terlindung
Semua komponen terpasang dengan kuat
Jika tejadi gangguan tidak akan meluas
Mudah diperluas/dikembangkan jika diperlukan
Mempunyai keandalan yang tinggi

Mengoperasikan Motor 3 Fasa Dengan Sistem Pengendali Elektromagnetik


Ditulis dalam Elektro tagged Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star Delta???,Mengoperasikan
Motor 3 Fasa Dengan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada 2:49 pm oleh royers

Kali ini saya akan memberikan sedikit materi tentang bagaimana cara dan proses kerja System Kendali
Elektromagnetik pada motor induksi 3 fasa. Tetapi sebelumnya terlebih dahulu kita perlu mengetahui
cara kerja dari sebuah motor 3 fasa.
Cara kerja motor 3 fasa :

Motor 3 phasa akan bekerja/ berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu.

Mendapat tegangan (jala-jala/ power/ sumber) sesuai dengan kapasitas motornya.


1. Motor 3 fasa bekerja dengan 2 hubungan yaitu :
a. Motor bekerja Bintang/ Star
Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol.

Gambar 1. Hubungan Bintang/ Star (Y)


b. Motor bekerja segitiga /Delta ()

Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian
kontrol. Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP, maka motor tersebut wajib bekerja
segitiga () dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik, manual, PLC.

Gambar 2. Hubungan Delta ()


Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu
barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :

1.
Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa
menjadi satu.
2.

Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga () :


1.
Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa III
2.
Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa I
3.
Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan
phasa II.
Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star Delta???
1.
Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan menyebabkan waktu starting motor
menjadi lama untuk mencapai kecepatan nominalnya.
2.
Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan rotor akan mengalir arus yang
besar sehungga bisa terjadi pemanasan berlebih (overheating) pada motor
3.
Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-jala sumber listriknys
sehingga akan menurunkan tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik lainnya.
4.
Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi seringkali di start dengan level
tegangan yang lebih rendah dari tegangan nominalnya.
5.
Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi dayas yang diberikan ke
motor, namun demikian disis lain pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode starting (waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan nominalnya).
2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa
Rangkaian sederhana dengan menggunakan kontaktor magnet yaitu mengontrol sebuah motor listrik.
Pengontrolan oleh kontaktor magnet menggunakan 2 rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian
utama. Peralatan kontrol yang digunakan dalam pengoperasianya yaitu, MCB 3 fasa, TOR (Thermal
Overload Relay), sakelar tekan ON/ OFF dan kontaktor.
Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang mengendalikan/ mengoperasikan rangkaian utama,
sedangkan rangkaian utama merupakan aliran hubungan ke beban (motor 3 fasa). Rangkaian utama
menggunakan kontak utama (1-3-5 dan 2-4-6) dari kontaktor magnet untuk menghubungkan/
memutuskan jaringan dengan motor listrik. Karena arus yang mengalir pada rangkaian utama relaitf
lebih besar daripada rangkaian kontrol, maka pada rangkaian utama dilengkapi dengan TOR (Thermal
Overload Relay) atau pengaman beban lebih dari hubung singkat ataupun beban yang lebih.
Pada rangkaian kontrol, arus yang mengalir relatif kecil. Rangkaian kontrol dilengkapi dengan sakelar
tekan NO untuk tombol NP dan NC untuk tombol OFF. Karena menggunak open.an tombol (sakelar)
tekan, maka pada tombol ON dibuat pengunci (sakelar bantu) dari kontak bantu kontaktor yang

normally open.
Gambar 3. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa

2. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga
Rangkaian daya hubungan bintangsegitiga menggunakan tiga buah kontaktor Q1, Q2, dan Q3Gambar
4. Fuse F1 berfungsi mengamankan jika terjadi hubungsingkat pada rangkaian motor. Saat motor
terhubung bintang kontaktor Q1 dan Q2 posisi ON dan kontaktor Q3 OFF. Beberapa saat kemudian timer
yang disetting waktu 60 detik energized, akan meng-OFF-kan Q1, sementara Q2dan Q3 posisi ON, dan
motor terhubung segitiga. Pengaman beban lebih F3 (thermal overload relay) dipasangkan seri dengan
kontaktor, jika terjadi beban lebih disisi beban, relay bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol
berikut kontaktor akan OFF.
Tidak setiap motor induksi bias dihubungkan bintang-segitiga, yang harus diperhatikan adalah
tegangan name plate motor harus mampu diberikan tegangan sebesar tegangan jala-jala (Gambar 4),
khususnya pada saat motor terhubung segitiga. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya belitan
stator bisa terbakar karena tegangan tidak sesuai. Rangkaian kontrol bintang-segitiga (Gambar 4),

dipasangkan fuse F2 untuk pengaman hubung singkat pada rangkaian kontrol.

Gambar 4. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa


Hubungan Bintang Segitiga
Hubungan Bintang
Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian koil Q1 dan menjadi energizedbersamaan
dengan koil Q2. Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung bintang. Koil timer K1akan energized,
selama setting waktu berjalan motor terhubung bintang.
Hubungan Segitiga
Saat Q1 dan Q2 masih posisi ON dan timer K1 masih energized, sampai setting waktu berjalan motor
terhubung bintang. Ketika setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan
akanOFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir
kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup
dengan meng-OFF-kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh kontaktor dalam
posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja. Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat
dipasangkan, baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat rangkaian kondisi OFF,
caranya dengan menambahkan kontak bantu normally open yang diparalel dengan k

Memasang Instalasi Motor 3 Fasa Menggunakan Kontaktor dan Push


Button
I. Tujuan Pembelajaran
1. Agar dapat memasang instalasi motor 3 fasa menggunakan kontaktor dan push button.
2. Agar dapat mengoperasikan motor 3 fasa menggunakan kontaktor dan push button.
II. Alat dan Bahan
a. Alat-alat
1. Tang Kombinasi
2. Tang Pengupas Kabel
3. Tang Pemotong
4. Obeng (+) (-)

5. Tes Pen
6. Multimeter
b. Bahan
1. Motor Induksi 3 Fasa
2. Kontaktor Magnet
3. Over Load
4. MCB 3 Fasa
5. Tombol Off, On
6. Kabel NYA 2,5 mm2
7. Terminal Strip 10 mm
III. Langkah Kerja
1. Teliti dengan baik gambar kerja.
2. Buat dahulu gambar pengawatan sesuai gambar diagram.
3. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
4. Mulailah bekerja sesuai rencana.
5. Setelah selesai melaksanakan pengawatan, cek dahulu kebenaran rangkaian dengan menggunakan
multimeter.
6. Dalam pengawasan instruktur hubungkan rangkaian ke sumber tegangan.
7. Lakukan pengoperasian :
- Tekan tombol On, motor akan bekerja.
- Tekan tombol Off, motor akan berhenti.
8. Amati hasil percobaan anda.
9. Buatlah kesimpulan hasil percobaan anda.
10. Bongkar kembali rangkaian dan bersihkan kembali tempat kerja anda.
IV. Keselamatan Kerja
1. Letakkan semua peralatan pada tempat yang aman.
2. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
3. Tanyakan pada instruktur bila mengalami kesulitan.
Gambar Rangkaian Daya

Gambar Rangkaian Pengendali

oil kontaktor dan sebuah lampu indicator.

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET


Diposkan oleh royers di 07:51
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet
memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan,
thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol
motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating
bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain.
A. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya
sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontakkontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja
normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor
kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus
AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk
menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan
pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.
1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)
Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi
bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah
yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik
terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker
sehingga kontak kembali membuka atau menutup.
Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun
hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas.
Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC


Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole
Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan
tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak
mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang
besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan
Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang
setiap saat mengikuti gelombang arus AC.
1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)
Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah.
Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua
kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan
terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua
kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan
magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor
Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka
dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet
pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat
dipertahankan secara terus menerus (kontinu).
Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak
timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus
DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan
bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100
kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 % dari tegangan kerja, bila tegangan
turun kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat
beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup
(Normally Close = NC). Kontak No berarti saat kontaktor magnet belum bekerja kedudukannya
membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti
saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu
membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat
lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama terdiri dari
kontak NO dan kontak bantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan
arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat
pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus
yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.
Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar
togel dan saklar Cam adalah,
* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.
* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

KONTAKTOR MAGNET

Gb. Panel Motor 3 Fasa

Gb. Membalik Putaran Motor 3 Fasa

Gb. Menjalankan Motor 3 Fasa Secara STAR - DELTA Dg Kontaktor Magnet

Gb. Menjalankan Motor 3 Fasa STAR


- DELTA Dg Kontaktor Magnet
Secara Otomatis Dg TDR ( Time Definite Relay )

Gb. Rangkaian Menjalankan Beban Secara


Berurutan Menggunakan Kontaktor Magnet.

Gb. Rangkaian Menjalankan Beban Dari 2 Tempat


Menggunakan Kontaktor Magnet.

Gb. Rangkaian Menjalankan Beban Menggunakan


Kontaktor Magnet.

Gb. Kontaktor Magnet

Kontaktor Magnet Merupakan Jenis Saklar Yang Bekerja Secara Magnetic Yaitu Kontak ( NO &
NC ) Bekerja Apabila Kumparan Di Aliri Arus / Tegangan, Penggunaan Kontaktor Magnet Jauh
Lebih Baik Dari Pada Saklar Biasa.
Sebuah Kontaktor Magnet Terdiri Dari :
1. Kumparan / Koil.
2. Beberapa Kontak NO ( Normally Open )
3. Beberapa Kontak NC ( Normally Close )

Kumparan / Koil Adalah Lilitan yang Apabila Di Aliri Arus / Tegangan Maka Akan Tejadi
Magnetisasi Yang Akan Menarik Kontak - Kontaknya Sehingga Input & Output Pada Kontak
NO Akan Terhubung & Sebaliknya Untuk Kontak NC Akan Terputus / Tidak Terhubung.
Apabila Pada Kumparan Kontaktor Diberi Tegangan Terlalu Tinggi / Tidak Sesuai Dengan
Spesifikasi Maka Akan Menyebabkan Berkurangnya Umur / Merusak Kumparan Kontaktor.
Tetapi Bila Tegangan Yang Diberikan Terlalu Rendah Maka Akan Menimbulkan Tekanan
Antara Kontak-Kontak Dari Kontaktor Menjadi Berkurang Yang Nantinya Dapat Menimbulkan
Bunga Api Pada Permukaannya Serta Dapat Merusak Kontak-Kontaknya.
Untuk Beberapa Keperluan Digunakan Juga Kumparan Arus ( Bukan Tegangan ), Akan Tetapi
Dari Segi Produksi Lebih Disukai Kumparan Tegangan Karena Besarnya Tegangan Umumnya
Sudah Di Normalisasi & Tidak Tergantung Dari Keperluan Alat Pemakaiannya.
Kontaktor Magnet Ada 2 Jenis :
1. Kontaktor Magnet AC ( Terdapat Kumparan Hubung Singkat Berfungsi Sebagai Peredam
Getaran
Saat Kedua Inti Besi Saling Melekat )
2. Kontaktor Magnet DC.
Spesifikasi Dari Kontaktor Magnet Yang Harus Di Perhatikan :
1. Kemampuan Daya Kontaktor yang disesuaikan dengan Beban yang akan diperlukan.
2. Kemampuan menghantarkan arus dari kontak-kontaknya.
3. Kemampuan Tegangan dari Kumparan Magnet.
Kontak Pada Kontaktor Magnet Terdiri Dari :
1. Kontak Utama ( Digunakan Untuk Rangkaian Daya )
2. Kontak Bantu ( Digunakan Untuk Rangkaian Pengontrol / Pengunci )
Agar Penggunaan Kontaktor Dapat Disesuaikan Dengan Beban Yang Akan Dikontrol, Maka
Pada Setiap Kontaktor Selalu Dilengkapi Dengan Plat Nama Yang Berisikan Data-Data
Mengenai :
1. Perusahaan Pembuat Kontaktor.
2. Nomor Seri Pembuatan.
3. Tegangan Nominal Beban.
4. Tegangan Kerja Kontaktor.
5. Kemampuan Arus Yang Dapat DiAlirkan.
6. Kelas Operasi.
Kontak In Put / Kontak Yang DiHubungkan Ke Supply Pada Kontaktor Magnet Biasanya
Kontak Dengan Nomor 1, 3, 5 . Dan Untuk Kontak Out Put / Kontak Yang DiHubungkan Pada
Beban / Rangkaian Biasanya Dengan Nomor 2, 4, 6 . Sedangkan Untuk Kontak Penguncinya
DiGunakan Kontak Nomor 13 & 14.

KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC


CONTACTOR (MC)

11 Jul
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan
kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan
kapasitas yang besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact).
Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai
spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk
menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing

pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok untuk
menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A
dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple / kompak, ukuran kecil dan ringan,
secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau
perangkat listrik lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang
paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa
dilakukan penambahan di samping atau depan. Pneumatic Timer juga sering dipakai dalam wiring
sebuah system, misalnya pada Star Delta Starter.
.
Prinsip Kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally Close
( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan
menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi
tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau
bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling
bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik maka gambar
prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada gambar berikut :
.

Gambar 1 : Simbol-simbol kontaktor magnet


.
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan di
atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar
sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan
yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung
dari bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga kumparan
arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih disukai kumparan tegangan karena
besarnya tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai
tertentu.
Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis dalam
ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus dari
kontak kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet, apakah
untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap
tegangan rendah, misalnya ditulis 20 % dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi keamanan dan
kepraktisan, penggunaan kontaktor magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.
.

Gambar 2 : Cara Kerja Kontak


.
Relay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (Push Button)
dan saklar (Switch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 1A s/d 5A. Sedangkan Kontaktor dapat di
analogikan juga sebagai sebagai Breaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada
beban. Karena pada Kontaktor, selain terdapat kontak NO dan NC juga terdapat 3 buah kontak NO
utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor
tersebut. Misalnya 10A, 15A, 20A, 30A, 50Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar dibawah ini.
.

Gambar 3 : Gambar Kontak MC


.

Gambar 4 : Cara Kerja MC


Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan
secara manual meliputi hal :
Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih
dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk
membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan
alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.Kontaktor memungkinkan operasi
majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan
dan bahaya operasi.Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan
kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor
akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis
dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan
menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan
instalasi.Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang
jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan.Dengan
kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol
logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).
.

Gambar 5 : Contoh Rangkaian Penggunaan MC

Pemanfaatan Programmable Logic Controller dalam Dunia Industri


Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan amat pesat
seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai
industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan
baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu
meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin
produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan
sistem pengendalian proses industri (sistem kontrol industri). Dalam era industri modern, sistem
kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem
kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan (misalnya dalam merespon besaranbesaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa
pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan) telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem
kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan
produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang
ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah
Programmable Logic Controller (PLC). Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari
industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada
pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari
sistem kontrol sebelumnya (misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis) dan kemudahan

trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya
PLC ini.
Artikel ini mecoba memberikan gambaran ringkas tentang PLC ini dari sudut pandang piranti
penyusunnya.

Apakah Sebenarnya PLC itu?


NEMA (The National electrical Manufacturers Association) mendefinisikan PLC sebagai piranti
elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari
sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial,
pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses
melalui modul I/O digital dan atau analog. PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi,
mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data
yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLCmenerima masukan dan
menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian
besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan, sebelum diolah olehPLC, akan diubah menjadi
sinyal listrik baik analog maupun digital,yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang
dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut
untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses,
dimana subproses tertentu akan berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang
digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah proses sekuensial (sequential process). Sebagai
perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System (DCS),
mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu (continuous process)
serta mencakup loop kendali yang relatif banyak.

Piranti Penyususnan PLC


PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini biasanya
mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari segi aplikasi (perangkat
tambahan) maupun modul utama sistemnya. Meskipun demikian pada umumnya
setiapPLC (sebagaimana komputer pribadi Anda yang cenderung mengalami standarisasi dan
kompatibel satu sama lain) mengandung empat bagian (piranti) berikut ini:
1.
Modul Catu daya.
2.
3.

Modul CPU.

Modul Perangkat Lunak.


4.

Modul I/O.

Gambar 1
Gambar 2. Interaksi antar modul dalam PLC Trisen TS3000.

Modul Catu Daya (Power Supply: PS)


PS memberikan tegangan DC ke berbagai modul PLC lainnya selain modul tambahan dengan
kemampuan arus total sekitar 20A sampai 50A, yang sama dengan battery lithium integral (yang

digunakan sebagai memory backup). Seandainya PS ini gagal atau tegangan bolak balik masukannya
turun dari nilai spesifiknya, isi memori akan tetap terjaga. PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen
TS3000 bahkan mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua
otomatis akan mengambil alih fungsi catu daya sistem.

Modul CPU
Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua bagian:
1.
Prosesor
2.
Memori
o

1. Prosesor berfungsi:
mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial atau
paralel yang ada.
o
Mengeksekusi program kontrol.
2. Memori, yang berfungsi:
Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data, register citra,
atau RLL (Relay Ladder Logic), yang merupakan program pengendali proses.

Pada PLC tertentu kadang kita jumpai pula beberapa prosesor sekaligus dalam satu modul, yang
ditujukan untuk mendukung keandalan sistem. Beberapa prosesor tersebut bekerja sama dengan suatu
prosedur tertentu untuk meningkatkan kinerja pengendalian. Contoh PLC jenis ini ialah Trisen TS3000
mempunyai tiga buah prosesor dengan sistem yang disebut Tripple Redundancy Modular.Kapasitas
memori pada PLC juga bervariasi. Trisen TS3000, misalnya, mempunyai memori 384 Kbyte (SRAM)
untuk program pengguna dan 256 Kbyte (EPROM) untuk sistem operasinya. Simatic S5 buatan
Siemens mempunyai memori EPROM 16Kbyte dan RAM 8 Kbyte. PLC FA-3S Series mempunyai
memori total sekitar 16 Kbyte. Kapasitas memori ini tergantung penggunaannya dan seberapa jauh Anda
sebagai mengoptimalisasikan ruang memori PLC yang Anda miliki, yang berarti pula tergantung
seberapa banyak lokasi yang diperlukan program kontrol untuk mengendalikan plant tertentu. Program
kontrol untuk pengaliran bahan bakar dalam turbin gas tentu membutuhkan lokasi memori yang lebih
banyak dibandingkan dengan program kontrol untuk menggerakkan putaran mekanik robot pemasang
bodi mobil pada industri otomotif. Suatu modul memori tambahan bisa juga diberikan ke sistem utama
apabila kebutuhan memori memang meningkat.

Modul Program Perangkat Lunak


PLC mengenal berbagai macam perangkat lunak, termasuk State Language, SFC, dan bahkan C.
Yang paling populer digunakan ialah RLL (Relay Ladder Logic). Semua bahasa pemrograman
tersebut dibuat berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant (sistem yang dikendalikan).
Semua instruksi dalam program akan dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan program itu bisa
dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat bisa ditulisi program kontrol pada
saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu pengendalian yang sedang dilakukan. Eksekusi
perangkat lunak tidak akan mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung.

Modul I/O
Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas mengatur hubungan PLC
dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit
penggerak motor, dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant.

1. Modul masukan
Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan memberikan
pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari
piranti periferal akan di-scan dan keadaannya akan dikomunikasikan melalui modul antarmuka
dalam PLC.Beberapa jenis modul masukan di antaranya:

- Tegangan masukan DC (110, 220, 14, 24, 48, 15-30V) atau arus C(4-20mA).
- Tegangan AC ((110, 240, 24, 48V) atau arus AC (4-20mA).
- Masukan TTL (3-15V).
- Masukan analog (12 bit).
- Masukan word (16-bit/paralel).
- Masukan termokopel.
- Detektor suhu resistansi (RTD).
- Relay arus tinggi.
- Relay arus rendah.
- Masukan latching (24VDC/110VAC).
- Masukan terisolasi (24VDC/85-132VAC).
- Masukan cerdas (mengandung mikroprosesor).
- Masukan pemosisian (positioning).
- Masukan PID (proporsional, turunan, dan integral).
- Pulsa kecepatan tinggi.
- Dll.

2. Modul keluaran
Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti seperti aktuator hidrolik, pneumatik, solenoid,
starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul
keluaran lainnya mencakup conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada.
Proses aktivasi itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang
relevan, berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti digital. Beberapa modul keluaran yang
lazim saat ini di antaranya:
- Tegangan DC (24, 48, 110V) atau arus DC (4-20mA
- Tegangan AC (110, 240V) atau arus AC (4-20mA).
- Keluaran analog (12-bit).
- Keluaran word (16-bit/paralel)
- Keluaran cerdas.
- Keluaran ASCII.
- Port komunikasi ganda.
Dengan berbagai modul di atas PLC bekerja mengendalikan berbagai plant yang kita miliki. Mengingat
sinyal-sinyal yang ditanganinya bervariasi dan merupakan informasi yang memerlukan pemrosesan saat
itu juga, maka sistem yang kita miliki tentu memiliki perangkat pendukung yang mampu mengolah
secara real time dan bersifat multi tasking,. Anda bayangkan bahwa pada suatu unit pembangkit tenaga
listrik misalnya, PLC Anda harus bekerja 24 jam untuk mengukur suhu buang dan kecepatan turbin, dan
kemudian mengatur bukaan katup yang menentukan aliran bahan bakar berdasarkan informasi suhu
buang dan kecepatan di atas., agar didapatkan putaran generator yang diinginkan! Pada saat yang sama
sistem pelumasan turbin dan sistem alarm harus bekerja baik baik di bawah pengendalian PLC! Suatu
piranti sistem operasi dan komunikasi data yang andal tentu harus kita gunakan. Teknologi cabling,
pemanfaatan serat optik, sistem operasi berbasis real time dan multi tasking semacam Unix, dan fasilitas
ekspansi yang memadai untuk jaringan komputer merupakan hal yang lazim dalam instalasi PLC saat ini.

Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa


Pengasutan Motor Induksi 3 Fasa
Pada motor induksi yang diam apabila tegangan normal diberikan ke stator maka akan ditarik arus
yang besar oleh belitan primernya. Motor induksi saat dihidupkan secaralangsung akan menarik arus 5 sampai
7 kali dari arus beban penuh dan hanya menghasilkan torsi 1,5 sampai 2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula

yang besar ini dapat mengakibatkan drop tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain
yang dihubungkan pada saluran yang sama.
Untuk mengurangi besarnya arus pengasutan pada motor, ada beberapa metoda pengasutan motor
induksi yang biasa digunakan, yaitu :
Pengasutan dengan primary resistors (rheostat)
Pengasutan dengan auto-transformator
Pengasutan bintang - segitiga (Y - )
Pengasutan dengan tahanan rotor (rheostat), khusus untuk motor tipe rotor belitan.
Pengasutan Motor Induksi Tiga Fasa Metode BintangSegitiga (Y-)
Secara umum, pengasutan motor induksi dapat dilakukan baik dengan cara menghubungkan rotor
secara langsung ke rangkaian pencatu atau dengan menggunakan tegangan yang telah dikurangi ke motor
selama periode pangasutan. Pengendalian yang digunakan untuk pengasutan motor pada kedua metode tersebut
dapat dioperasikan secara manual atau secara magnetik.
Sistem pengasutan bintang segitiga adalah metode pengasutan dengan pengurangan tegangan. Sebuah
motor induksi dengan hubungan bintang - segitiga memiliki enam buah terminal sehingga dapat diswitch, baik
untuk hubungan bintang atau segitiga. Motor dihubungkan bintang (Y) pada waktu pertama kali di-start, dan
ketika motor telah mendekati kecepatan normal, hubungan diubah menjdi hubungan segitiga ().
Saat terhubung bintang, tegangan masing-masing fasa dikurangi sebesar 1/3 (57,7 % tegangan
saluran) karena itu torsi yang timbul menjadi 1/3 dari apabila motor langsung terhubung delta. Arus saluran
dikurangi sebesar 1/3.

dimana :
Isc = arus start bila motor terhubung
Ist = arus start bila motor terhubung Y

Pada pengasutan ini selama periode start lilitan motor akan berada dalam hubungan bintang dan
setelah selang waktu tertentu akan berpindah ke hubungan lilitan delta. Dengan cara ini kenaikan arus
start dapat dibatasi hingga sepertiga kali saja dibandingkan bila motor langsung terhubung delta.
Gambar berikut memperlihatkan rangkaian daya dan rangkaian kendali pengasutan star delta.

Rangkaian kendali pengasutan dengan cara ini disuplai oleh tegangan 220 Volt. Cara kerjanya:
Jika tombol start S2 ditekan, arus mengalir melalui F2 S1 S2 kontak bantu timer T (NC)
kontak bantu K3 K1. Kontaktor magnetik 1 (K1) bekerja dan motor terhubung dalam lilitan bintang. Saat itu
juga kontak bantu K1 (NC) membuka dan kontak bantu K1 (NO) menutup sehingga arus mengalir melalui F2
S1 S2 kontak bantu K1 (NO) K2. Kontaktor magnetik 2 (K2) bekerja dan motor terhubung pada
sumber tegangan. Pada saat yang sama kontak bantu K2 (NO) menutup dan timer T bekerja. Setelah t detik
kontak bantu T (NC) membuka sehingga K1 tidak dilewati arus (K1 tidak bekerja), kontak bantu T (NC)
menutup, arus mengalir melalu F2 S1 kontak K2 (NO) kontak bantu T (NO) kontak bantu K1 (NC)
K3. Kontaktor magnetik K3 bekerja, motor terhubung dalam belitan delta. Tombol S1 digunakan untuk
melepaskan motor dari sumber tegangan.
Pada artikel klasifikasi mesin listrik, Motor listrik termasuk kedalam kategorimesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,
mengangkat bahan, dll di industri dan digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor
listrik,kipas angin).
Anda dapat melihat animasi prinsip kerja motor DC ini di sini.
Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan
sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum sama (Gambar 1), yaitu:
Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar kumparan.
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan
medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor listrik, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor. Beban
mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan kedalam tiga kelompok:
Beban torsi konstan, adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan
operasinya, namun torsi nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
Beban dengan torsi variabel, adalah beban dengan torsi yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban
dengan torsi variabel adalah pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
Beban dengan energi konstan, adalah beban dengan permintaan torsi yang berubah dan berbanding terbalik
dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Gambar 1. Prinsip Dasar Kerja Motor Listrik.


JENIS MOTOR LISTRIK
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: motor DC dan motor AC. Motor tersebut
diklasifikasikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi, dan dijelaskan lebih lanjut dalam
bagan dibawah ini.

Gambar 2. Klasifikasi Motor Listrik.

1. Motor DC/Arus Searah


Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang tidak langsung/directunidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau
percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran
pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang
diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis
magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih
besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo yang berbentuk
silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
Kommutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk membalikan arah
arus listrik dalam dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Gambar 3. Motor DC.


Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan
daya. Motor DC ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan.
Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk beberapa
penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling
mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga,
motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api
pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut:

Gaya elektromagnetik: E = KN
Torsi: T = KIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torsi electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Jenis-Jenis Motor DC/Arus Searah
a. Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited, Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut
motor DC sumber daya terpisah/separately excited.
b. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh karena itu
total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus dinamo.

Gambar 4. Karakteristik Motor DC Shunt.


Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu setelah kecepatannya
berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah,
seperti peralatan mesin.
Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan
berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan bertambah).

c. Motor DC daya sendiri: motor seri. Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus
dinamo.
Berikut tentang kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM.
Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan
alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).

Gambar 5. Karakteristik Motor DC Seri.


d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi
persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula
torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini
cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok
(myElectrical, 2005).

Gambar 6. Karakteristik Motor DC Kompon.


2. Motor AC/Arus Bolak-Balik
Motor AC/arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu
tertentu. Motor listrik AC memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam
Gambar 7.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk
mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang dari
harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor
DC).
Jenis-Jenis Motor AC/Arus Bolak-Balik
a. Motor sinkron. Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistim frekwensi tertentu.
Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh
karena itu motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan
frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering
digunakan pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 7):
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan
pada kecepatan yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada

posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.


Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekwensi yang dipasok.
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):
Ns = 120 f / P
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub

Gambar 7. Motor Sinkron.


b. Motor induksi. Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai peralatan industri.
Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat langsung
disambungkan ke sumber daya AC.
Komponen Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):
Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batangbatang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub
stator. Tiga fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini
dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat .
Klasifikasi motor induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor
ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin
cuci dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor

tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Tersedia
dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

Gambar 8. Motor Induksi.


Kecepatan motor induksi
Motor induksi bekerja sebagai berikut, Listrik dipasok ke stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan
magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang menyebabkan rotor berputar. Walaupun begitu, didalam
prakteknya motor tidak pernah bekerja pada kecepatan sinkron namun pada kecepatan dasar yang lebih rendah.
Terjadinya perbedaan antara dua kecepatan tersebut disebabkan adanya slip/geseran yang meningkat dengan
meningkatnya beban. Slip hanya terjadi pada motor induksi. Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin
geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan motor cincin geser/slip ring motor.
Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung persentase slip/geseran(Parekh, 2003):
% Slip = (Ns Nb)/Ns x 100
Dimana:
Ns = kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi

Gambar 9. Grafik Torsi vs Kecepatan Motor Induksi.


Gambar 9 menunjukan grafik torsi vs kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang sudah ditetapkan. Bila
motor (Parekh, 2003):
Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torsi yang rendah (pull-up torque).
Mencapai 80% kecepatan penuh, torsi berada pada tingkat tertinggi (pull-out torque) dan arus mulai turun.
Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torsi dan stator turun ke nol.
Kategori: Mesin Listrik

Kabel kawat tembaga ini ada beberapa macam, diantara yang umum dipakai adalah tipe kabel NYA, NYM dan NYY.
Keterangan masing-masin kabel sebagai berikut:
1. NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah,
kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

kabel NYA
Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak
mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
2. NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM
memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA).
Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.

kabel NYM
3. NYY : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk
instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM).
Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

kabel NYY

4 Maret 2012
Kategori: Informasi

tokogobeng

Tinggalkan Komentar

MACAM MACAM KABEL


Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan
atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap
pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.

Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :


Kategori 1 : Untuk koneksi suara / sambungan telepon/telpon
- Kategori 2 : Untuk protocol localtalk (Apple) dengan kecepatan data hingga 4 Mbps
- Kategori 3 : Untuk protocol ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps
- Kategori 4 : Untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps
- Kategori 5 : Untuk protocol fast ethernet dengan kecepatan data hingga 100 Mbps.

Ada 3 jenis Kabel UTP yg dibedakan dengan category (cat) :- UTP cat 3 untuk
sistem 10Base-T (Standard Ethernet) dgn speed 10Mbps- UTP cat 5 untuk sistem 100Base-T (Fast Ethernet) dgn speed
100Mbps- UTP cat 5 Enhanced untuk sistem 1000Base-T (Gigabit Ethernet) dgn speed 1Gbps.Media Koneksi Sebagai media
penghubung antar komputer, kita akan membutuhkan kabel. Karena jaringan di STT Telkom menggunakan hub atau switch,
maka kabel yang dibutuhkan adalah UTP (Unshielded Twisted Pair).
Kabel UTP memiliki karakteristik:- Connector yg dipakai pada ujung kabel (semua jenis/category) UTP adalah RJ45- terdiri
dari 4 pasang (pair) kabel yang dipilin (twisted)- 1 pasang untuk Tx (mengirim informasi) yaitu pada pin nomor 1 (TX+) & 2
(TX-)- 1 pasang untuk Rx (menerima informasi) yaitu pada pin nomor 3 (RX+) & 6 (RX-)- 2 pasang tidak terpakai (Not
Connected), yg dpt digunakan untuk mengirim daya listrik (power over Ethernet) untuk mencatu perangkat yg ada di ujung
kabel UTP- kabel straight: jika ujung A terkoneksi langsung dengan ujung B (TXA-TXB, RXA-RXB)- kabel cross: jika
ujung A terkoneksi silang dengan ujung B (TXA-RXB, RXA-TXB)- kabel straight digunakan untuk menghubungkan
komputer dengan hub (switch)- kabel cross digunakan untuk menghubungkan hub (switch) dengan hub (switch) lainnyamaksimum panjang kabel UTP yg dpt dipakai untuk menyalurkan informasi adalah 50mtr
cara pemasangan kabel utp
Pemasangan kabel UTP pada port RJ-45 tidak dapat digunakan urutan warna sembarangan. Untuk penggunaan tertentu, harus
digunakan urutan warna yang berbeda karena sudah menjadi aturan. Apabila aturan itu diabaikan, maka koneksi akan gagal atau
kurang maksimal.
Cara pemasangan kabel jaringan dengan media transmisi kabel UTP dibagi menjadi dua, yaitu :
- Straigh-Through
- Cross-Over
1. Straigh-Through
Kabel UTP dengan pemasangan straigh-through digunakan jika hubungan terjadi antara :

Port Ethernet/FastEthernet Router dengan Port Ethernet yang terdapat di hub.


Port Ethernet/FastEthernet Router dengan Port Ethernet/FastEthernet yang terdapat di switch.
Network adhapter yang terpasang di PC dengan Port Ethernet di hub.
Network adhapter yang terpasang di PC dengan port Ethernet/FastEthernet di switch.
2. Cross-Over
Pemasangan kabel UTP dengan cara cross-over digunakan jika hubungan terjadi antara :

- Switch dengan switch.


- Hub dengan switch.
- Hub dengan hub.
- Router dengan router.
- NetPC dengan PC secara langsung.
Setiap pin memiliki tugas dalam transmisi, dapat dilihat pada tabel berikut :
No

Tugas Dalam Transmisi

TD+ ( Data kirim + )

-> transfer data(+)

TD- ( Data Kirim )

-> transfer data(-)

RD+ ( Data Terima + )

NC ( Tidak Dipakai )

NC ( Tidak Dipakai )

RD- ( Data Terima )

NC ( Tidak Dipakai )

NC ( Tidak Dipakai )

-> receive data(+)

-> receive data(-)

Tabel Tugas Pin Dalam Transmisi


Cara memasang konektor RJ-45 ke ujung kabel UTP :

Buka dan lepas pembungkus kabel UTP dengan menggunakan tang crimping.
Urutkan wire sesuai dengan standar internasional.
Rapikan dan ratakan ujung-ujung 8 wire yang telah diurutkan.
Wire yang telah diurutkan dimasukkan ke dalam konektor RJ-45 dan pastikan urutannya tidak berubah.
Pastikan bahwa ujung 8 wire yang dimasukkan mencapai bagian terdalam (ujung) konektor RJ-45.
Kunci konektor RJ-45 dengan menggunakan tang crimping UTP.
Hal yang sama dilakukan pada ujung kabel yang lain.
Periksa koneksi kedua ujung kabel menggunakan UTP cable tester
KABEL STP
Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi
dua pair kabel (empat kabel) yang masing-masing pair dipilin (twisted). Masing-masing kabel berupa kabel dengan inti kawat
tembaga tunggal yang berisolator. Keempat kabel tersebut dibungkus dengan anyaman kabel serabut yang berfungsi sebagai
pelindung dan grounding (shielded).
Sebagai pelindung luar adalah lapisan isolator yang merupakan kulit kabel. Kabel ini mampu mentransmisikan ata hingga 16
Mbps dengan jarak maksimal 100 meter.
Coaxial (Kabel Coaxial)
kabel coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki
fungsi sebagai berikut :

Konduktor, berupa kabel tunggal atau kabel serabut yang merupakan inti dari kabel Coaxial. Bagian ini merupakan bagian
kabel yang digunakan untuk transmisi data atau sebagai kabel data.
Isolator dalam, merupakan lapisan isolator antara konduktor dengan grounding, yang juga berfungsi sebagai pelindung kabel
inti (konduktor).
Isolator luar, bagian berupa lapisan isolator yang juga merupakan kulit kabel.
Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum.

Ada beberapa tipe kabel coaxial yang digunakan dalam jaringan komputer, yaitu :

Coaxial RG-62A/U
Coaxial RG-58A/U (Thinnet)
Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet)
a. Kabel Coaxial RG-62A/U
Kabel Coaxial RG-62A/U berupa kabel Coaxial kecil berwarna hitam dengan inti berupa kabel serabut. Ukuran kabel ini kurang
lebih 0.25 inch (6 mm). Kabel coaxial ini mampu mentransfer data dengan kecepatan mencapai 2,5 Mbps, yang merupakan
kecepatan yang cukup rendah rendah untuk sebuah komunikasi data dalam sebuah jaringan komputer, namun karena kemudahan
instalasinya maka kabel ini banyak digunakan. Kabel ini mempunyai impedensi sebesar 93 ohm dan mampu mentransfer data
sampai jarak 1000 feet pada topologi bus dan mencapai 2000 feet pada topologi star dengan menggunakan bantuan active hub.
b. Kabel Coaxial RG-58A/U (Thinnet) Baseband
Kabel Coaxial RG-58A/U merupakan kabel coaxial kecil berwarna hitam mirip seperti kabel coaxial RG-62A/U. Kabel Coaxial
RG-58A/U menggunakan inti kabel berupa kabel tembaga tunggal, namun ada juga yang menggunakan kabel serabut. Kabel ini
memiliki impedensi sebesar 50 ohm. Kabel ini mampu menghubungkan hingga 30 simpul jaringan (node) dengan jarak
maksimum mencapai 185 meter (607 feet).
c. Kabel Coaxial RG-8 (Yellow Cable / Thicknet) Broadband
Kabel Coaxial RG-8 ini berwarna kuning maka kabel ini sering disebut dengan Yellow Cable. Kabel coaxial ini memiliki ukuran
fisik dua kali lebih besar dibanding kabel coaxial RG-58A/U , yaitu berdiameter 13 mm (0.5 inch). Namun demikian kabel ini
memiliki nilai independensi sama dengan kabel coaxial RG-58A/U, yaitu sebesar 50 ohm. Kabel Coaxial ini mampu
mentransmisikan data hingga jarak 500 meter tanpa perangkat tambahan repeater atau lainnya
FIBER OPTIC
Fiber optic merupakan salah satu jenis media transfer data dalam jaringan komputer. Sekilas bentuknya seperti sebuah kabel,
namun berbeda dengan kabel lainnya karena media ini mentransfer data dalam bentuk cahaya. Untuk menggunakan fiber optic
dibutuhkan kartu jaringan yang memiliki konektor tipe ST (ST connector). Kelebihan utama fiber optic dibandingkan dengan
media kabel adalah dalam hal kecepatan transfer data yang cukup tinggi. Selain itu, fiber optic mampu mentransfer data pada
jarak yang cukup jauh, yaitu mencapai 1 kilometer tanpa bantuan perangkat repeater. Fiber opti juga memiliki kelebihan dalam
hal ketepatan dan keamanan transmisi data. Hal ini dimungkinkan karena fiber optic tidak terpengaruh oleh interferensi dari
frekuensi-frekuensi liar yang mungkin ada disepanjang jalur transmisi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya. Mengingat bahwa media ini mentransmisikan
data dalam bentuk gelombang cahaya, maka tidak bisa menginstal media ini dalam jalur yang berbelok secara tajam atau
menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung. Di samping itu juga harus betul-betul
terhindar dari kemungkinan terjadinya tekanan fisik pada media tersebut.
Fiber Optic Multi Mode
Jenis serat optik ini penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan cahaya.
Fiber Optic Single Mode
Serat optik single mode atau mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecil 3 10 mm, sehingga hanya satu
berkas cahaya saja yang dapat melaluinya
Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card adalah kartu maksudnya papan elektronik yang ditanam pada setiap komputer yang terhubung ke
jaringan. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dari suati NIC tipe kartu, jenis protokol dan tipe kabel yang didukungnya. Ada dua
macam tipe kartu, yaitu PCI dan ISA.
Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast Ethernet, yang lainnya IBM
Token Ring dan ARCNet. Dalam memilih kartu harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah / akan dipasang. Jika
dirangkum dari ciri-ciri yang menentukan tipe kartu adalah kombinasi sebagai berikut :

PCI ( UTP )
PCI ( UTP BNC )
PCI Combo ( UTP BNC AUI )
ISA ( UTP )
ISA ( UTP BNC )
ISA Combo ( UTP BNC AUI )
Demikian blog yang saya buat agar dapat bermanfaat bagi pembaca diblog saya thanks to all. tikel kali ini lebih saya tujukan
kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah

berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.
1. Arus Listrik
adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah
elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri
dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan
dengan arah gerakan elektron.

Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.


1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb
per detik melewati suatu penampang konduktor
Formula arus listrik adalah:
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
2. Kuat Arus Listrik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat
dalam satuan waktu.
Definisi : Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak
murni dalam satu detik.
Rumus rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q=Ixt
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik
muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif
dibawa oleh elektro. Satuan muatan coulomb (C), muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x
10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik
3. Rapat Arus

Difinisi :
rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm luas penampang kawat.

Gambar 2. Kerapatan arus listrik.


Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir
dalam kawat berpenampang 4mm, maka kerapatan arusnya 3A/mm (12A/4 mm), ketika penampang penghantar
mengecil 1,5mm, maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm (12A/1,5 mm).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300C, dimana
kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).

Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)


Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm, 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki
kerapatan arus 8,5A/mm. Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar
penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:
J = I/A
I=JxA
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm]

4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar


Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik
yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan
aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya
terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat
menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :


1 (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm pada
temperatur 0 C"
Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:
Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang
mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang
berarti sangat sulit dialiri arus listrik.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ /ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]

Gambar 3. Resistansi Konduktor


Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan
konduktor sesuai hukum Ohm.
Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis (rho), maka tahanan
penghantar tersebut adalah :
R = x l/q
Dimana :
R = tahanan kawat [ /ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
= tahanan jenis kawat [mm/meter]
q = penampang kawat [mm]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung
pada :
panjang penghantar.
luas penampang konduktor.
jenis konduktor .
temperatur.
"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat
akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan
penghantar"

5. potensial atau Tegangan


potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut,
kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference atau perbedaan
potensial. satuan dari potential difference adalah Volt.
Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik
satu coulomb
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb

RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

Gambar 4. Rangkaian Listrik.


Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan
mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu
rangkaian harus tertutup.
1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari
Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan
dalam dari Amper meter sangat kecil.
alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik
dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :
I = V/R

V=RxI
R = V/I
Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm
Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P=IxV
P=IxIxR
P = I x R
3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (I=0).

http://ripandi.wordpress.com
4 Maret 2012
tokogobeng
Kategori: Ilmu Komputer

Tinggalkan Komentar

Anda mungkin juga menyukai