DISUSUN OLEH
M.Cahyadi Qalbiansyah
XII IPA 2
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya
yang mungkin sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang apa itu seni kriya, apa itu teknik Macrame dan
teknik pembuatan karya 3 dimensi. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia sendiri, makrame sudah dikenal cukup lama. Tapi baru melejit
dua tahun belakangan. Tak semata-mata mengutamakan asas fungsional,
makrame pun juga indah bila digunakan sebagai elemen dekoratif. Seperti yang
dilakukan oleh Nadia Maya Ardiani, salah seorang pegiat makrame di
Surabaya.Maya, begitu wanita ini akrab disapa, mengaku makrame adalah
kegiatan menyimpul tali yang paling sekaligus simpel dibandingkan seni
menjalin yang lain: menyulam dan merajut. “Kalau merajut harus pakai
hakken, menyulam harus pakai jarum, sedangkan makrame hanya memakai
tangan”, tuturnya. Tapi jangan dibayangkan makrame sesederhana itu ya City
Explorer! Justru menurut Maya, kesederhanaan dalam membuat makrame
itulah yang menantang. Meskipun ‘hanya’ berbekal kelihaian tangan, sisi
menantangnya ada di kreatifitas dan ketepatan dalam mengukur panjang tali
serta menentukan pola agar karya yang dihasilkan tidak mengecewakan.
Dalam proses pembuatan makrame, dikenal ada teknik dasar. Teknik dasar
ini merupakan simpul yang mudah dilakukan untuk setiap karya makrame. Saat
menyimpulkan tali pada awal pembuatan makrame dikenal ada beberapa
simpul dasar, diantaranya simpul jangkar, pangkal, baling-baling, laso, dan
tiang. Tidak dikenal pola baku atau hitungan yang menyulitkan dalam
membuat makrame, karena semua tergantung pada hasil yang diinginkan.
Dalam satu karya buatan Maya, ia bisa memadukan sampai 16 simpul yang
berbeda bahkan lebih.Penggunaan tali untuk makrame disesuaikan dengan
karya yang akan dibuat, pada umumnya dipilih tali yang berasal dari bahan
yang lembut, kuat, dan tidak terlalu elastis. Beberapa jenis tali yang umum
digunakan untuk merajut makrame adalah tali katun, tali kur, tali linen, tali
acrylic, tali jute, dan tali nylon. Tapi yang umum digunakan adalah tali kur
yang lebih mudah ditemukan, dibentuk, dan harganya terjangkau. “Bisa juga
pakai tali katun untuk hasil yang lebih premium, hanya saja sementara ini
suppliernya masih susah didapat. Saya baru menemukan satu penyuplai tali
katun yang ada di Jakarta”, beber wanita yang membuka bisnis makrame
melalui brand Kembangapi Macramé & Some ini.
PEMBAHASAN
C. Ukuran
1. jari jari pot 10 cm
2. Tinggi pot 18 cm
3. Panjang keseluruhan73 cm
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa seni kriya sudah ditemukan sejak zaman
prasejarah. Dan teknik makrame adalah seni yang menyatukan simpul yang
terdiri atas satu,dua ,tiga bahkan lebih tali atau benang untuk membuat sebuah
karya tangan, dan gantungan pot bunga itu memiliki nilai keindahan yang
bagus karna dalam pembuatannya tersebut menggunakan teknik makrame
dengan menggunakan 3 tali yang berbeda warna.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siswa SMA Negri 2 Mempawah
hilir Indonesia khususnya, Dengan membaca makalah ini, kita harus
melestarikan seni kriya dan sebagai generasi muda agar bisa menjadi kreatif
dan inovatif.
DAFTAR PUSTAKA
https://cityguide.suarasurabaya.net/read/2018/06/28/1494/Makrame___Seni_Menj
alin_Simpul_yang_Menantang
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/seni-kriya.html
https://youtu.be/IzwE4ncQevQ