belakang terjadinya Perang padri, Perang Padri merupakan perang yang Panjang dari tahun
1821-1837 sekitar 26 tahun lamanya berlangsungnya Perang Padri, Dalam Peperangan tersebut
memiliki berbagai Perjanjian-perjanjian, dan Perang Padri berasal dari Perjuangan rakyat di daerah
Sumatera Barat (Minangkabau), Nama Perang Padri diambil dari Kota yang ada di Sumatera barat
dan berbagai bahasa-bahasa Asing sehingga terbentuk nama Perang Paderi (Padri), Dalam
Peperangan ini memiliki tahap-tahap yang membuat Perang Padri sangat panjang, Dalam Perang
Padri terkenal seorang nama yang sangat terkenal karena keberaniannya menegakkan kebenaran
dan meluruskan ke jalan agama yang merupakan seorang tokoh yang sangat penting dalam
peperangan tersebut. Untuk Mengetahu lebih jelas Sejarah Perang Paderi (Paderi) dan berbagai
macam yang menyangkut Perang Padri , Mari kita lihat pembahasannya dibawah ini
Kaum
Kaum
Padrii
Padri
melawan
melawan
kaum
kaum
adat
dan
adat.
Belanda
mereka beraliran Wahabi Menurut ajaran agama banyak adat istiadat daerah Sumatera Barat
(Minangkabau) yang harus ditinggalkan seperti: minum-minuman keras,.(minum tuak), menyambung
ayam, berjudi, dan lain -lain.
Maksud kaum Padri untuk mengajarkan agama Islam secara murni dengan menghilangkan adatistiadat yang jelek itu telah mendapat tantangan yang sangat hebat dan pemimpin-pemimpin kaum
adat dan juga para bangsawan. Oleh sebab itu terjadinya peperanganantara kaum Padri dengan
kaum adat tidak dapat dielakkan. Di dalam peperangan tersebut kaum Padri mengenakan
pakaian serba putih (disebut kaum putth) dan kaum adat mengenakan pakaianserba hitam (kaum
hitam).
Di dalam peperangan itu pada awalnya kaum Padri mendapat kemenangan dimana-mana, sehingga
kedudukan kau adat terdesak dengan hebat. Karena adat-adat terdesak dengan hebat maka
pimpinan-pimpinan kaum adat yaitu Tuanku Suroso memerintahkan meminta batuan kepada pihak
Belanda di Padang. Permintaan ini sangat menyewakan pihak Belanda, sebab dengan demikian
Belanda dapat meluaskan kekuasaannya ke daerah minangkabau.
Pada tahun 1824, Belanda dan kaum Padri mengadakan perdamaian di masang (perjanjian
masang) yang isinya : .
Isi Perjanjian Masang :
1.
Penetapan
batas
daerah
kedua
belah
pihak.
Setelah kaum adat menyadari kekeliruannya maka kaum adat kemudian bersekutu/bergabung
dengan pihak kaum padre guna melawan pihak Belanda. Dengan bersatunya kaum adat dan kaum
padri maka peperangan melawan Belanda semakin menjadi hebat dan mencakup seluruh daerah
Minang.Akibatnya pihak Belanda mengalami kerugian yang sangat besar. Kemudian setelah pihak