DISUSUN OLEH :
MENTARI NESTIA PUTRI
XI MIPA 3
SMAN 22 BANDUNG
Jl. Rajamantri Kulon No.17A, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40264
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “
Perlawanan Rakyat Diberbagai Daerah Sebelum Abad 20” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penuliusan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang perang-perang yang terjadi sebelum abad 20 bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ikhsan, selaku guru mata
perlajaranb Sejarah Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurrna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN................................................................................1
A. PERANG PADRI...........................................................................1
B. PERANG PATTIMURA...............................................................3
C. PERANG DIPONEGORO.............................................................5
D. PERANG JAGARAGA BALI.......................................................7
E. PERANG BANJAR.......................................................................8
BAB I
PEMBAHASAN
Mulainya Perang
Pada abad keenam belas, Belanda atas nama East United India
Company sudah datang dan menjalin kontrak di Pulau Kalimantan.
Tepatnya pada tahun 1606. Pada tahun 1635, kontrak pertama
perdagangan lada ditandatangani bersama dengan Kesultanan Banjar.
Waktu itu, lada merupakan produk mewah di Eropa dan tentunya
menjadi alasan utama Belanda berada di tempat ini. Beberapa dekade
berikutnya sudah muncul peperangan kecil dan bentrokan senjata
karena kontrak lada yang tidak dipenuhi. Yang paling serius adalah
insiden pembunuhan 64 orang Belanda dan 21 orang Jepang di Kota
Waring pada tahun 1638.