Anda di halaman 1dari 4

5.

Kisah perjuangan a. Peristiwa pertempuran diwilayah Donomulyo 1) Periode tahun 1945. Kegiatan yang dilakukan rakyat Donomulyo dalam mengalang persatuan dan kesatuan adalah membentuk organisasi kemasyarakatan diantaranya PMI, PNI, PNU, PKRI, dan PKI. Dengan terbentuknya organisasi tersebut diatas dipersiapkan untuk berjuang melawan penjajahm pada saat itu, sehingga pertmpuran terjadi disekitar pasar Donomulyo Belanda dapat dikalahkan, untuk mengenang peristiwa kemenangannya maka oleh masyarakat Donomulyo didirikan Tugu peringatan kemerdekaan yang ditempatkan didepan pasar Donomulyo. 2) Periode tahun 1946 (Kles Ke-I). Untuk menghadapi adanya kemungkinan serangan balas dari pihak musuh, maka mengatur siasat pertahanan yang diberi nama Laskar Pertahanan Asistenan (LPA), disamping mengadakan siasat pertahana yang diberi nama Laskar Pertahanan Asistenan (LPA), disamping mengadakan siasat Pertahanan juga melakukan kegiatan-kegiatan sabotase-sabotase dipabrik-pabrik perkebunan karet, perkebunan kopi milik Belanda yang berada di Kalipare dengan pembumi hangusan. 3) Periode tahun 1948. Situasi politik dalam negeri menghangat, PKI merampas kekuasaan pemerintah yang syah didaerah Donomulyo dengan menawan camat, Mantri Polisi dan stafnya Kepala Desa. PKI menguasai pemerintahan Donomulyo selama 3 hari 3 malam dengan mengadakan aksi serangan dan pelucutan senjata markas CPM di Donomulyo dan markaas TNI di Ngliyep dan melaksanakan serangan di desa Kedungsalam. Selama Berkuasa di Donomulyo PKI mendapat serangan dari pasukan DEPO dari jurusan utara dan pasukan Brimob dari jurusan Timur, pertempuan terjadi mulai pukul : 12.00 s/d 13.00 selanjutnya PKI melarikan diri kearah barat (daerah Wates/ Blitar). Setelah kejadian tersebut TNI dikerahkan untuk menduduki Donomulyo dan sekitarnya dengan melakukan operasi secara terus menerus, akhirnya dapat menagkap pimpinan PKI Tjokro Bagong Cs kemudian ditawan di Kepanjen, dengan dibantu pasukan Brimob keamanan dapat dipulihkan dan selanjutnya pemerintahan yang syah dapat berjalan kembali. b. Pertempuran melawan tentara NICA elanda pada tahun 1948 (Peristiwa di Kali Jahe didaerah Jabung).

1) Pertempuran ini terjadi pada saat Kles ke-II dimana Tentara NICA Belanda telah menguasai sektor, sedangkan pasukan TNI sebanyak 2 Kompi 300 orang yang diberi nama pasukan wanara tertipu oleh 3 (tiga) orang mata-mata yang telah menghalang-halangi gerak maju pasukan Wanara. 2) Dengan tidak sengaja bahwa datangnya informasi tersebut dari mata-mata musuh, maka semula pasukan kita akan mengadakan operasi kewilayah Dukuh Begawan akhirnya tidak jadi disebabkan oleh informasi mata-mata musuh. Perintah Komandan Pasukan bagi yang akan melaksanakan operasi diharuskan kembali dan mencari tempat yang aman, namun karena kedudukan tersebut sudah diplot atau diketahui oleh musuh sehingga pasukan kita mendapat serangan mendadak, dan pada saat itulah jatuh jatuh korban yang tidak sedikit dari pasukan kita. 3) Karena semangat juang yang tidak mengenal menyerah, perlawanan oleh musuh terhadap TNI dapat dipatahkan meskipun korban banyak yang berjatuhan, disitulah letaknya suatu keyakinan jiwa juang yang selalu membaja walaupun perbandingan musuh dengan TNI 2 : 1 namun perlawanan terhadap musuh dapat dipatahkan dan Belanda mengundurkan diri ke arah timur Nongkojajar, pengorbanan yang tidak sia-sia baik dari TNI maupun masyarakat yang ikut membantu akhirnya pertempuran dapat dimenangkan. c. Kegagalan Belanda merebut keutuhan mendalan 1) Persiapan TNI setelah jatuhnya Kota Malang a) Setelah Malang dan Batu habis diduduki Belanda maka pertahanan TNI berada digaris sepanjang desa Sebaluh (Pujon) yang dikoordinir oleh Mayor Abdulmanan, dan dibantu oleh pasukan-pasukan dari BN. Soenandar, BN. Isa Idris dan pasukan Kolonel Dr. Mustopo sejak itulah mendalan tampak sebagai Obyek Vital dan strategis yang terletak 40 Km dari garis Han. b) Dari pertimbangan strategis ini maka mendalan dijadikan suatu daerah istimewa dan dipersiapkan alat alat peledak untuk kemungkinan dapat dihancurkannya. Pimpinan daerah yang istimewa ini adalah Letnan Soemadi Komandan Kompi-3 dari Bn. Soenandar, kepadanyalah diserahkan tugas penghancuran bila Belanda merebut tempat ini, dan daerah ini dipakai juga sebagai basis dari Kompi Soemadi, mengingat Kompi ini disamping bertugas di Mendalan juga bertugas di garis depan Pujon. 2) Kisah Serangan

a)

Kedudukan pertahanan TNI pada waktu itu adalah : (1) (2) (3) (4) (5) Pront Pujon Daerah Kawedanan Daerah Ngantang Daerah Mendalan Daerah kandangan : Dpp. Bn. Abdulmanan : Dpp. Sabarudin : Dpp. Bn. Soenandar : Dpp. Kompi Soemadi : Dpp. Kompi Sutrisno

b) Pada tanggal 19 12 1948 Belanda telah bermalam di desa Pakan dan tanggal 20 12 1948 pagi-pagi bergerak menuju ke barat ke desa Benu dan Srono, penyerangan selalu dilancarkan oleh Kompi-Kompi Rono Pradopo dan Kompi Soebari dan Bn. Sabarudin juga kompi mistar dari Bn. Sunandar yang berada di Ngantang, tetapi Belanda selalu menghindarinya, hanya pada waktu terjadi saja mereka mengerahkan sebagian kecil pasukannya untuk mengikat pasukan TNI yang menyerang setelah melepaskan diri dari pertempuran, lalu melanjutkan gerakannya. c) Pada tanggal 21 12 1948 Pagi-pagi betul selama 2 jam pasukan TNI mengadakan perlawanan dengan Belanda yang mengerahkan seluruh kekuatannya sehingga TNI yang berkekuatan 2 seksi karena tidak imbang maka pasukan TNI tepat pada waktunyamelepaskan diri dari pertempuran dan mengundurkan diri serta membuat pertahanan di bukit Mendalan.Dua seksi lainnya dari Kompi Soemadi tetap digunakan sebagai cadangan untuk menghadapi pesawat musuh yang sedang membantu musuh diatas wilayah mendalan, sebagai cadangan disiapkan sejak pagi-pagi ditempatkan dipos-pos peninjauan dan senjata-senjata siap untuk menembak apabila musuh datang, sedangkan seksi pioner yang sudah menyiapkan bahan peledak sudah siap dan menunggu perintah untuk meledakkannya. Pada saat itulah Belanda mengadakan serangan terhadap kedudukan TNI dengan formasi frontal, tetapi pasukan TNI tetap gagah beraninya, tidak ketinggalan pula ratusan pemuda ikut bertempur bersama TNI di bawah pimpinan kampungnya Bapak Wongso Astro. d) Pada saat yang krisis ini datanglah Mayor Kadim Prawiro Dirdjo di Mendalan, dan saat itulah Letnan Soemadi melaporkan segala keadaan pertempuran juga rencana penghancuran dan pengunduran, setelah laporan, Beliau kembali dengan meninggalkan pesan : Selamat Bertempur dan laksanakan semua rencana yang baik itu . Saat inilah yang sangat tepat sekali karena

tembakan dari infanteri Belanda telah menghujani pabrik, akhirnya tepat pada tanggal 21 12 1948 jam 11.00 Letnan Soemadi memerintahkan untuk meledakkan semua bom yang telah terpasang oleh seksi pioner guna mematahkan moril musuh sehingga mendalan tidak dapat dikuasai oleh Belanda karena sudah dibumi hangguskan oleh Pasukan TNI, namun Belanda dapat mendudukkinya. e) Pada tanggal 25 12 1948 jam 24.00 diadakan serangan umum terhadap Mendalan yang diduduki oleh Belanda, serangan dipimpin oleh Letnan Soemadi, dengan dibantu oleh pasukan yang terdiri dari Kompi Mistar bergerak dari jurusan Ngantang melalui Gunung Luksongo, kompi Kasiin Bergerak dari sebelah Barat Sungai Konto, sedangkan Kompi Soemadi sendiri bergerak dari arah jalan Kasembon. Serangan ini bukan bertujuan untuk merebut kembali Mendalan tetapi bermaksud untuk menghancurkan musuh (Belanda). f) Pada tanggal 26 12 1946 jam 03.00 Kompi Letnan Soemadi telah dapat memasuki daerah pabrik Mendalan bersama seksi yang dipimpin Soediarto, sedangkan semua pasukan yang lainya gagal dan tidak sampai memasuki mendalan. Belanda melancarkan serangan balas terhadap seksi Soediarto yang pada saat itu terjepit. Karena Posisi pasukan yang terjepit maka terjadilah pertempuran perorangan sampai jam 05.00 sehingga dari kedua belah pihak jatuh korban yang sangat banyak. Dalam pertempuran tersebut korban yang jatuh sebanyak 30 orang terdiri dari Kompi Soemadi dan Kompi Mistar, Letnan Soediarto dan 2 sersannya serta 2 anggota dari Kompi Mistar termasuk bapak kepala g) Kampung Wongso Astro Walaupun bapak Wongso Astro telah gugur namun pemuda Mendalan tetap aktif membantu Kompi Soemadi, sedangkan yang lainnya mendapat tugas untuk mengungsikan semua rakyat dari Mendalan. Rakyat disekitar Kepung, Kandangan, Kasembon dan Bayempatut mendapat pujian karena aktif terus membantu pemberian makanan kepada TNI dan mengadakan penjagaan. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KODIM 0818 /KAB. MALANG

Anda mungkin juga menyukai