Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN GIYANTI

(HAMENGKUBUWANA I – KUMPENI)

Terjemahan dari yang berbahasa Belanda koleksi ANRI

Traktat rekonsiliasi perdamaian, persahabatan dan kerjasama antara Yang Mulia Nederlansche Oost
– Indische Compagnie di satu fihak, dan Sultan Haming Coboeana Senopatty Ingalaga Abdul Rachman
Sahidin Panatagama Kalifatollach di fihak lain, atas nama dan amanah khusus Yang Mulia Tuan Jacob,
Jendral pasukan Infanterie negara Staat der Zvereenigde Nederlanden, bersama dengan Gubernur
Jendral Yang Mulia Para Anggota Dewan Nederlands – India, dengan demikian mewakili daerah
tertinggi dan berwenang Oost – Indische Compagnie yang telah dipatenkan oleh Generaale
Vereenigde Nederlanden, dalam hal ini oleh Tuan Nikolas Harting, Gubernur dan Direktur urusan Jawa
dan ditetapkan serta diangkat sebagai penguasa perundingan perdamaian tersebut.

Pasal 1

Sulthan menunjuka rasa penyesalan yang tulus bahwa pada tahun 1746 ia mengingkari kepatuhan
pada baik rajanya yang syah yang memerintah waktu itu, yaitu Susuhunan Pakubuwana Senopati
Ingalaga Abdul Rachman Sahidin panata Gama, maupun kompeni. Rasa penyesalan itu meliputi pula
keterlibatan Sultan dalam masa ia diasingkan dari lingkungan kerajaan Surakarta Adiningrat dengan
para pangeran yang tidak puas dan memberontak hingga menimbulkan kerusuhan di pulau ini. Hal itu
sangat merugikan Kompeni dan wilayahnya yang luas di pantai ini sebagai kedudukan Kerajaan
Mataram. Setelah menerima peringatan dan teguran sangat keras dari Paduka Gubernur dan Direktur
wilayah pantai timur laut Jawa, Sultan kini memohon perelindungan dan dukungan Nederlansch Oost
– Indische Maatschappij.

Menimbang Sultan telah menunjukan penyesalan, Kompeni lalu memaafkan Sultan dan
mengangkatnya seagai Sultan dari setengan wilayah daratan tinggi kerajaan Jawa, mendampingi
penguasa saat ini yakni Susuhunan Pakubuana, menguasai propinsi dan distrik yang akan dibagi di
antara mereka. Sultan akan memerintah dengan gelar kehormatan Sulthan Hamengkubuwana
Senapati Ingalaga Abdul Rachman Sahidin Panata Gama Kalifatullah.

Demikian pernyataan saya, Nikolas Harting sebagai Gubernur, direktur dan pejabat berwenang
mengenai perundingan perdamaian ini, bertindak atas nama Yang Mulia Nederlansche Oost – Indische
Compagnie. Dengan demikian Sultan syah diangkat sebagai pemimpin wilayah yang dipinjamkan
padanya dengan hak mewariskan pada ahli waris syahnya yaitu putra-putranya Adipati Anom. Mas
Sundoro dan Hangabei, dengan kewajiban menjaga itikat baiknya terhadap Kompeni.

Saya, Sultan Hamengkubuwana dengan ini menyatakan rasa penghargaan dan terimakasih yang
sedalamnya atas pelimpahan anugerah ini dan menerimanya dengan syarat dan batasan yang oleh
kedua pihak akan dipatuhi sebagai hukum abadi yang tak terputus dan mutlak.

Pasal 2

Mulai saat ini dan seterusnya akan terjalin persahabatan tulus dan harmonis antara warga Yang Mulia
Oost Indische Compagnie dan rakyat Jawa. Mereka akan membantu secara moril dan materiil dalam
kekurangan dan kesusahan, berusaha saling menguntungkan dan menghindarkan kerugian, seolah
mereka merupakan satu bangsa.

Pasal 3

Untuk menjamin hal yang tersebut di atas, semua pejabat pemerintahan maupun bupati kepala dan
semua mereka yang mempunyai kekuasaan di dataran tinggi, dalam hal mereka diangkat oleh Sultan,
sebelum menjalankan jabatannya, harus secara pribadi datang ke Semarang untuk mengucapkan
sumpah kesetiaan dan kepatuhan pada Raja dan penguasa di hadapan Gubernur dan Direktur
Nederlansche Oost – Indische Compagnie yang berkuasa di sana.

Pasal 4

Sultan juga dilarang mengangkat siapapun menjadi pejabat pemerintah atau bupati kepala, begitu
juga dilarang mengangkat pejabat atau regent lain di dataran tinggi, sebelum memperoleh
persetujuan Yang Mulia Jenderal dan Anggota Dewan. Para calon pejabat harus dihadapkan pada
mereka untuk memperoleh persetujuan dengan diantar oleh Sultan sendiri atau seorang pejabat yang
mewakilinya dengan membawa surat yang ditujukan langsung pada Yang Mulia atau pada Gubernur
dan Direktur di Semarang, setelah hal ini diperintahkan padanya oleh kerajaan. Begitu pula Sultan tak
boleh memberhentikan pejabat atau bupati yang disebut tadi, sebelum mengajukan alasannya pada
Jendral dan Agnggota Dewan dan memperoleh persetujuan mereka. Semua ini demi membuktikan
bahwa mulai kini Kompeni dan Jawa Bersatu dan tak terpisahkan.
Pasal 5

Dengan ini Sultan juga menyatakan dan menjamin takkan pernah mengganggu-gugat terhadap para
Bupati yang masih hidup, atau meminta pertanggungjawaban mereka, tentang semua masalah yang
pernah terjadi dan perannan mereka dalam masalah itu. Sama halnya dengan Kompeni yang dengan
murah hati memaafkan kesalahan yang telah dilakukan terhadapnya, begitupun Sulthan tidak akan
pernah membalas dendam pada warganya mengenai segala kesalahan mereka padanya.

Pasal 6

Selanjutnya Sulthan berjanji dan menyatakan mulai sekarang tidak lagi dan takkan pernah menggugat
haknya atas seluruh pulau Madura, begitupun juga atas wilayah pantai yang sah diduduki oleh
Kompeni berdasarkan kontrak antara Kompeni dan Almarhum Susuhunan Pakubuana tertanggal 18
Mei 1746.

Sulthan juga berjanji tidak saja untuk dirinya tapi juga para ahliwarisnya, bahwa atas permintaan
Kompeni, ia akan memberi bantuan dengan segenap tenaga dan hartanya, untuk melindungi Kompeni
dalam mempertahankan kepemilikan tentang atas propinsi lautnya.

Di pihak lian, setelah Sulthan menyerahkan hasil tanahnya selama setahun pada Kompeni berdasarkan
harga yang akan ditentukan di bawah ini. Kompeni akan membayar pada Paduka jumlah setengah dari
20.000 real Spanyol sehubungan dilepaskannya wilayah kabupaten pingir pantai dan selanjutnya akan
dibayar secara tahunan.

Pasal 7

Demikian pula, Sulthan bertekad dan berjanji, akan dengan sebagian kemampuan mendampingi
Susuhunan Pakubuana, penguasa Surakarta Adiningrat, apabila hal ini diperlukan. Janji ini tidak saja
berlaku untuk raja yang memerintah sekarang, melainkan bagi semua mereka yang dari waktu ke
waktu diangkat oleh Kompeni untuk menjalankan kepemimpinannya atas nama di wilayah tertentu.
Para pemimpin ini akan dilindungi terhadap semua musuh, baik dari dalam, maupun luar negeri.

Pasal 8
Sulthan juga mengikat diri menyerahkan semua hasil tanah, yang dapat diangkut dari wilayahnya pada
Kompeni, atau membeli yang dikirim ke dataran tinggi untuk tujuan itu oleh Kompeni, dengan harga
yang selama ini diberlakukan, tepatnya ;

Satu coyang beras terdiri dari 28 pikul, masing-masing 130 pon, seharga 8,75 rds Belanda.

Satu coyang kacang hijau terdiri dari 28 pikul, masing-masing 130 pon, seharga 25 rds Belanda.

Satu coyang kacang putih terdiri dari 2 pikul, masing-masing 130 pon, seharga 1 rds Belanda.

Satu pikul terdiri atas 130 pon lada hitam bulat, diayak dua kali, 5 rds Belanda.

Satu pikul terdiri atas 130 pon lada hitam, diayak dua kali, 5 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon lada panjang, diayak dua kali, 5 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon kapulaga, diayak dua kali, 5 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon biji ketumbar , diayak dua kali, 3,432 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon biji finkel, diayak dua kali, 6 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon biji sawi, diayak dua kali, 6 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 130 pon indigo jenis pertama, dua kali diayak, 78,6 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon benang katun jenis pertama La.A. 40 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon benang katun jenis kedua La.B. 30 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon benang katun jenis ketiga La.C. 20 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon benang katun jenis keempat La.D. 16 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon benang katun jenis kelima La.E. 10 rds Belanda.

Satu pikul terdiri dari 128 pon tanduk rusa, 1,30 rds Belanda.

Sulthan dengan ini berjanji akan mengerahkan kekuasaan dan wewenangnya bila diperlukan untuk
memperlancar produksi bahan tersebut diatas, dan mempermudah pemungutan hasil dan
penyerahannya demi kepuasan Kompeni dan kesejahteraan warganya. Begitu pula Sulthan akan
mengawasi penanaman dan pemeliharaannya sesuai keinginan Kompeni, serta menyebarluaskan dan
mengumumkan hal ini.

Pasal 9
Akhirnya, dengan ini Sultan juga mengkukuhkan semua kontrak, perikatan dan perjanjian yang telah
diadakan sebelumnya antara Nederlanche Oost – Indische Compagnie dan para raja Mataram,
khususnya yang disepakati pada tahun 1705, 1733, 1743, 1746, dan 1749, sejauh mana perjanjian itu
tak mengandung hal yang bertentangan dengan traktat ini.

Dalam hal bertentangan dengan harapan dan dugaan, terjadi pelanggaran terhadap perjanjian ini baik
oleh Sultan Hamengkubuwono maupun para penerus tahtanya, maka mereka akan segera dan untuk
seterusnya lepas dari kepemilikan wilayah propinsi dan distrik yang kini diberikan sebagai pinjaman
kepada mereka. Semua wilayah itu kemudian akan kembali pada Kompeni, yang akan berwenang
atasnya sesuai dengan hasil pendapat Dewan.

Demikian kontrak ini dilaksanakan dan disyahkan di wilayah kerajaan Gianti, tanggal 13 Februari 1755.

Anda mungkin juga menyukai