SEJARA
JH
ENDERAL
SUDIRMAN
SELASA ● 26 SEPTEMBER ● 2023 BAB 2 (CERITA SEJARAH) XII IPS 3
NAMA ANGGOTA :
1. Anggun Kartika Sari (05)
2. Hellen Dwi Pratiwi (16)
3. Ivy Shafira Ramadhani (19)
4. M. Maulana Riduan (22)
5. Mahendra Putra Samudra (23)
ORIENTASI
Jendral Sudirman merupakan tokoh besar
bagi bangsa Indonesia yang merupakan panglima
besar TNI pertama dan cukup disegani. Jendral
Sudirman lahir di Purbalingga, Jawa Timur pada
tanggal 24 Januari 1916. Ia merupakan pahlawan
nasional yang turut memperjuangkan serta
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Berkat
jasa yang dimilikinya, bangsa Indonesia sekarang
bisa merasakan kemerdekaan secara utuh.
Dalam buku Soedirman Seorang Panglima, Seorang Martir oleh Tim BUKU TEMPO disebutkan, Sudirman diangkat menjadi
guru sekolah dasar di Hollandschlnlandsche School (HIS) Muhammadiyah Cilacap berkat seorang guru pribadinya bernama Muhammad
Kholil. Menurut Hatta, Sudirman belum dikenal pada zaman Belanda, namun orang-orang mengenalnya sebagai seorang guru.
Karier Militer Jenderal Sudirman
Sudirman berkenalan dengan dunia kemiliteran
diawali dengan menjadi semacam hansip yang mengantisipasi
serangan udara di zaman kolonial. Namun, sosoknya yang giat
dan pandai berorganisasi membuat karier militernya tidak lantas
berhenti di sana. Pada saat masa penjajahan, ia memilih untuk
bergabung dengan PETA di Bogor pada tahun 1944. Masyarakat
luas yang menyeganinya membuatnya mendapatkan posisi
sebagai komandan. Dalam perjuangannya untuk melawan
Jepang, dia berhasil merebut senjata pasukan Jepang yang ada di
Banyumas.
Kemudian dirinya menjadi Komandan Batalyon.
Pasca kemerdekaan Indonesia, ia mendapatkan tugas dari
Presiden Soekarno untuk mengawasi proses penyerahan diri
tentara Jepang yang ada di Banyumas. Dia juga terlibat dalam
perlawanan terhadap pasukan Inggris dan NICA dalam Perang
Palagan Ambarawa. Kemenangan tersebut menghadiahkan
dirinya sebagai Jenderal.
SELASA ● 26 SEPTEMBER ● 2023 BAB 2 (CERITA SEJARAH) XII IPS 3
REORIENTASI
Satu bulan setelah diangkat menjadi pimpinan militer Indonesia, Sudirman yang saat itu sedang menderita
sakit TBC harus menghadapi Agresi Militer II Belanda. Dengan kondisi fisik yang sebenarnya tidak memungkinkan
untuk memimpin perang gerilya, Sudirman tetap bersikeras melanjutkan perjuangan bersama pasukannya di dalam
tandu darurat.Sudirman melakukan pergerakan dengan keadaan sakit dan lemah itu hampir selama tujuh bulan. Hingga
pada akhirnya karena kondisi yang kian memburuk, Sudirman harus pulang dari medan perang agar mendapatkan
perawatan. Kondisi kesehatannya inilah yang kemudian menjadi penyebab wafatnya Sudirman pada 29 Januari 1950.
Dia berpulang pada usia yang masih cukup muda yaitu 34 tahun. Sang Jenderal Besar dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
ASPEK KEBAHASAAN
Kata lampau: Kata kerja mental: Merasakan dan memilih.
- Jendral Sudirman lahir di Purbalingga, Jawa Timur Kata kerja material: menuntut, menikahi,
pada tanggal 24 Januari 1916. mengajar , melawan, mengawasi.
- Menikahi Alfiah yang merupakan teman sekolahnya Pribahasa: -
pada tahun 1936. Pronomina, verba, adjektif :
- Ia memilih untuk bergabung dengan PETA di Bogor - Pronomina : Ia dan dia.
pada tahun 1944. - verba : Memperjuangkan, mempertahankan,
Konjungsi temporal: Saat itu, kemudian, saat, mengajar, melawan, mengawasi.
setelah. - Adjektif : giat, pandai, sakit, lemah.
Kata langsung : Sudirman berkenalan dengan dunia
kemiliteran diawali dengan menjadi semacam hansip
yang mengantisipasi serangan udara di zaman colonial.
Kata tidak langsung : Berkat jasa yang dimilikinya,
bangsa Indonesia sekarang bisa merasakan
kemerdekaan secara utuh.