Anda di halaman 1dari 49

k . e.

w o r o s j i l o v
Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS

di

INDONESIA

S WIIIA l\i IA
l/ c A

) /
$
K. E. WOROSJILOV
Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS

di

IN D O N ESIA

t v 3 0 ST

1957

Penerbit
MULTATULI"
BOGOR
- FAK,. ^ rr \
Tar.ggal^^"* ...
No. J L M 9 1 ........ ....
A .-6. W o ro sjifo o , futua ]arcSib i m S o o jct t e r t in g g i V K S S .
K. E. W O R O S JIL O V
KETUA PRESIDIUM SOVJET TERTINGGI UR55
I INDONESIA
Pada tanggal 6 Mei 1957 djam 16.20 dilapangan terbang
'Kemajoran telah mendarat dua buah kapal terbang rak-
sasa TU. 104 dan tibalah Tamu Agung negara Indonesia
K. E. Worosjilov, Ketua Presidium Sovjet Tertinggi URSS
dengan rombongannja jang terdiri dari Wakil Ketua Presi
dium Sovjet Tertinggi URSS dan Ketua Presidium Sovjet
Tertinggi RSS Uzbekistan Sj. R. Rasjidov, Menteri Penga-
djaran Tinggi URSS W. P. Eljutin, Wakil Menteri Luar
Negeri URSS N. T. Fedorenko, dan lain2 pembesar Sovjet
Uni.

Pada waktu itu ibu-kota Republik Indonesia, Djakarta,


diliputi suasana riang gembira dan djalan2 dihiasi dengan
bendera2 Merah-Putih dan bendera2 Sovjet Uni, sembojan2,
gambar2 Presiden K. E. Worosjilov dan Presiden Sukarno.
Di 15 gedung bioskop di Djakarta diputar film dokumenter
tentang kundjungan Bung Karno ke Sovjet Uni. Ber-ratus2
ribu penduduk ibu-kota berdjedjal-djedjal dilapangan ter
bang dan disekitarnja untuk turut menjambut kedatangan
para Tamu Agung dari Sovjet Uni.

Dilapangan terbang Kemajoran Presiden Worosjilov di-


sambut oleh Presiden Sukarno, Perdana Menteri Djuanda,
Ketua D.P.R. Sartono, Ketua Dewan Konstituante Wilopo,
dan tokoh- Republik Indonesia jang terkemuka, Duta Be-
sar URSS D. A. Zhukov serta staf anggautanja dan kelu-
arga mereka, Korps Diplomatik, para wartawan dan para
djuru kamera.
'VWcmcriksci G a risn tt k c h o o n o tn ti bi (n |j< m rjntitcr(*ruiq A c m o jo ro n

]0tcsiben ban jOresiben


Ketika Presiden K. E. Worosjilov turun dari kapal ter
bang jang dibarengi dengan 21 tembakan kehormatan/
Presiden Sukarno mendekati kapal terbangnja dan me-
njambut beliau dengan hangat dan mesra. Kemudian be-
liau diperkenalkan kepada P. M. Djuanda, Ketua D.P.R.
Sartono, dan para pembesar lainnja. Dalam pidato sambut-
annja antara lain Bung Karno mengutjapkan sebagai be-
rik u t:

Paduka Jang Mulia akan berada ditengah-tengah rakjat


Indonesia. Rakjat Indonesia jang peramah. Rakjat Indone
sia jang ingin mendjadi sahabat daripada sekalian bangsa
didunia. Rakjat Indonesia jang tjinta kepada perdamaian
dunia. Seluruh rakjat Indonesia berterima kasih dan ber-
gembira, bahwa Paduka Jang Mulia sekarang berada dite
ngah-tengah mereka sebagai wakil daripada rakjat Sovjet
Uni. Rakjat Sovjet Uni jang negaranja besar dan jang ha-
tinja besar pula .

Presiden K. E. Worosjilov setelah mengutjapkan terima


kasihnja atas undangan Presiden Sukarno, berpidato anta
ra lain :

,,Kami tiba di Indonesia dengan kundjungan persahabat-


an dan kami berkejakinan bahwa kerdjasama baik dalam
lapangan politik, ekonomi dan kebudajaan jang sudah di-
tjapai antara kedua negara kita berdasarkan atas prinsip-
ko-eksistensi setjara damai jang bersedjarah itu, akan te-
rus berkembang. Pada waktu sekarang ini, ketika golong-
an2 imperialis sedang mendjalankan politik untuk mem-
pertadjam ketegangan internasional, terus melakukan
perlombaan persendjataan nuclear, maka pada saat inilah
kerdjasama dalam semangat Bandung antara semua nega
ra2 jang tjinta damai adalah masalah jang urgen.

Hanja dengan adanja persatuan dari segala bangsa2 jang


Kopnt rn k s n s n bl Co|Jftigcm-VHci'bc(to t^ jn k o rtf*
tjinta damai, maka semua kekuatan perang serta reaksi
jang gelap dapat ditentang. Dari sudut ini kerdjasama an-,
tara Sovjet Uni dan Indonesia amatlah besar artinja .

Setelah itu Wali-Kota Djakarta Raja Sudiro menjerah-


kan kuntji emas Kota Djakarta kepada beliau jang menjam-
butnja dengan mengatakan bahwa hadiah ini merupakan
simbul persahabatan jang makin erat antara rakjat2 Indo
nesia dan Sovjet Uni.

Kemudian Tamu Agung itu bersama-sama Bung Karno


menudju ke Istana Merdeka. Disepandjang djalan mereka
memperoleh sambutan meriah dari kurang lebih satu-se-
tengah djuta penduduk ibu kota jang mengadakan demon-
strasi rasa persahabatan dan simpatik dari rakjat Indone
sia terhadap rakjat Sovjet Uni.

Pada esok paginja tanggal 7 Mei setelah Tamu Agung


mengadakan kundjungan resmi kepada Bung Karno di Is
tana Merdeka, beliau serta rombongannja menudju kege-
dung Proklamasi 17 Agustus untuk meletakkan karangan
bunga ditugu kemerdekaan dan seterusnja mengundjungi
Taman Pahlawan di Kalibata untuk meletakkan pula ka
rangan bunga mawar putih dan mengheningkan tjipta
dimakam pahlawan2 jang telah gugur bagi kemerdekaan
tanah airnja.

Pada malam harinja beliau dan rombongannja didjamu


di Istana Merdeka oleh Bung Karno, para Menteri Kabinet
Republik Indonesia, para anggauta D.P.R., para anggauta
Dewan Konstituante, jang dihadiri pula oleh Kepala2 Per-
wakilan Negara2 Asing di Indonesia.

Setelah pidato Bung Karno dalam djamuan itu jang me-


nekankan pentingnja kundjungan beliau ke Indonesia un
tuk mempererat persahabatan rakjat2 Indonesia dan Sovjet
fk.-G. ^V3otosji(ov> vnpat-iim utu bi tjljc*
Uni, beliau menjambut antara,lain: Mengapa rakjat So
vjet begitu memperhatikan dan mengikuti penghidupan
dan nasibnja rakjat Indonesia ? Mengapa rakjat2 Sovjet
dan Indonesia mengerti baik satu sama lain dan ingin
memperkokoh dan memperkembangkan persahabatan kita
jang sudah ada ?

Sebab rakjat kami pernah mengalami penindasan jang


berabad-abad baik dari pihak tsarisme maupun dari pi-
hak modal asing ; rakjat kami dapat mengerti baik tjita2
bangsa2 jang masih mengeluh dibawah penindasan kolo-
nial untuk membebaskan diri dari penindasan itu ; kami
selalu memihak dan terus-terang akan memihak bangsa2
itu ...........

Negeri kami, seluruh rakjat Sovjet Uni sungguh2 ber-


simpati terhadap rakjat Indonesia dalam perdjuangannja
untuk pembebasan penuh dari sisa2 kolonialisme. Sovjet
Uni tetap menjokong tuntutan jang adil dari rakjat Indo
nesia ialah memasukkan sebagian dari Indonesia Irian
Barat kedalam wilajah Republik Indonesia ...........

Djamuan itu diachiri dengan malam kesenian jang di-


meriahkan oleh penari2 Indonesia jang terkemuka dan
kedua puteri Bung Karno. Pada achirnja beliau dan rom-
bongannja mengutjapkan banjak terima kasih kepada para
seniman dan seniwati.

Pada pagi tanggal 8 Mei, Tamu Agung bersama-sama


Bung Karno meninggalkan ibu kota untuk menudju ke
Bogor dan diikuti oleh para pembesar Sovjet Uni Rasjidov,
Eljutin, Fedorenko dan Menteri Penerangan Sudibjo, Men
teri P.P. dan K. Prof. Prijono, Duta Besar Indonesia di
Sovjet Uni Maramis dan Sekdjen Kementerian Luar Ne
geri Tamzil. Disepandjang djalan menudju ke Bogor pen-
duduk2 berdjedjal-djedjal menjambut rombongan itu de

ll
Di Bogor Tamu Agung melihat-lihat Istana Bogor dan
Kebun Raja jang terkenal diseluruh dunia dan mengutjap-
kan pidato kepada para penduduk.' Perdjalanan diterus-
kan ke Tjipanas dimana Tamu Agung dan rombongannja
beristirahat hingga tanggal 10 Mei. Dikota pegunungan
ini beliau memperoleh sambutan dari para petani jang
datang berbondong-bondong dengan membawa buah-buah-
an, sajur-sajuran, barang2 keradjinan, sebagai hasil peker-
djaan mereka untuk dipersembahkan kepada para Tamu
Agung.

Dari Tjipanas rombongan meneruskan perdjalanannja


dengan mobil ke Bandung dan tiba pada djam 16.08 di-
waktu hudjan sedang lebatnja. Meskipun demikian, lebih
kurang 600.000 penduduk ibu-kota A.A. ini dengan tidak
menghiraukan basah kujup berdiri berderet-deret dikiri-
kanan djalan dan menaburi rombongan Tamu itu dengan
bunga2 jang merupakan lambang kota Bandung. Iring-
iringan mobil itu menudju ke Gubernuran tempat pengi-
napan Tamu Agung.

Setelah selesai upatjara penjambutan Tamu Agung de


ngan diperdengarkan lagu2 kebangsaan dari kedua negara,
Presiden W orosjilov mendekati mikrofoon dan menjampai-
kan terima kasihnja dengan menjatakan sebagai berikut:

Kota saudara2 terkenal diseluruh dunia. Tetapi rakjat2


tidak sadja mengenal Bandung, akan tetapi djuga sangat
. menjukai Bandung sebagai tempat dimana beberapa waktu
jang lalu telah berkumpul utusan2 dari negara2 Asia dan
Afrika, jaitu sebagian terbesar dari umat manusia, untuk
memproklamirkan seruan2 kepada seluruh dunia guna
memperkokoh perdamaian, kerdjasama dan persaudaraan
antara rakjat2 jang berdaulat .
W o ro sjilo v b n n )9rcsibcH S u ltn rn o itic iig u iib ju fig i
V luivcrsitrts Ijn b jafi-W lab n
Pada malam harinja rombongan itu didjamu oleh Gu-
bernur Djawa Barat Wilaga Sumantri dalam suasana jang
hangat dan bersahabat jang diachiri dengan pertundjukan
kesenian daerah, setelah saling mengutjapkan pidato.

Dalam pidatonja K. E. W orosjilov mengatakan :

,,Rakjat Sovjet dengan sepenuh hati dan dengan penger-


tian jang dalam mengikuti djalannja konperensi Bandung
itu karena kepentingan2 dari negara2 Asia dan Afrika ada-
lah dekat dengan rakjat Sovjet Uni jang multi-nasional.
Pendiri negara Sovjet, Lenin Jang Besar, pernah berkata
bahwa waktunja pasti datang dimana rakjat2 Timur akan
menghapuskan keadaan mereka dengan hubungan2 jang
tidak sederadjat dan dimana mereka mendjadi anggauta2
masjarakat jang bebas dan pentjinta2 penghidupan baru,
mendjadi faktor jang aktif dalam sedjarah dunia dan akan
mengambil bagian dalam menentukan nasib umat manu-
sia. Zaman ini sudah datang. Salah satu pernjataan dari
zaman ini adalah Konperensi Bandung itu. Sovjet Uni me-
njambut dan menjokong putusan2 Konperensi Bandung .

Tanggal 11 Mei atjara perkundjungan beliau adalah Ge-


dung Konstituante, dimana Konperensi A.A. jang bersedja-
rah itu telah dilangsungkan. Dari sini rombongan dengan
pesavvat terbang menudju ke Djogjakarta, pusat kota ke-
budajaan Indonesia. Setelah meletakkan karangan bunga
di Taman Pahlawan Semaki, para Tamu Agung menudju
kegedung Universitas Gadjah Mada, dimana K. E. Woro
sjilov mengutjapkan pidatonja didepan para Guru Besar
dan Mahasiswa serta pembesar daerah sebagai berikut:

P em uda m em ainkan peranan jang besar dalam pembi-


naan negara nasionalnja ........... Beliau selandjutnja me-
ngutip pidato Bung Karno di Tasjkent jang mengatakan
bahwa : Kalau kita orang- tua bersatu-padu dapat memin-
ft.-G. WWosji(o\> be?$iaraf? fce ]Oaf?(cm>cm
bt tyjoQjaUciYtci
dahkan gunung, tetapi kalau seluruh pemuda bersatu-padu
dapat merobah seluruh dunia ...........

Saudara- pemuda akan harus mengatasi seluruh warisan2


kolonial dan mentjapai keadaan dalam mana tanah-air sau
dara2 mendjadi salah satu negara jang paling madju didu-
nia ...........

Pidato beliau telah memperoleh tepuk tangan jang riuh


dan pekik sorak : Mir ! D am ai! Merdeka ! Setelah mana
para Mahasiswa menjampaikan hadiah2 kepada beliau dan
memintanja untuk menjampaikan salam mereka kepada
para Mahasiswa Moskow.

Atjara ini ditutup dengan sebuah djamuan kehonnatan


oleh Sri Sultan Djogjakarta Hamengku Buwono jang ber-
langsung dengan sukses.

Pada tanggal 12 Mei pagi, K. E. Worosjilov dan Bung


Karno menggunakan mobil ke Solo dan Borobudur, tjandi
peninggalan abad ke-VIII, dan museum Pahlawan Pange-
ran Diponegoro dikota Magelang. Seterusnja rombongan
menudju ke Salatiga untuk menghadiri rapat umum jang
dikundjungi oleh kurang lebih 50.000 orang.

Pada tanggal 13 Mei setelah memeriksa Rehabilitasi


Sentrum bagi kaum tjatjad, rombongan menghadiri rapat
umum dilapangan udara Surakarta jang dibandjiri oleh
kurang lebih 200.000 penduduk. Gemuruh suara sorak dan
tepuk tangan ribuan manusia dan pelepasan balon2 ke-
udara mendahului pidato2 kedua Pembesar itu.

Bung Karno berkata antara l a i n :

Rapat ini dinamakan rapat persahabatan. Memang bang-


sa Indonesia adalah suatu bangsa jang sangat peramah.
fs.. Worosjifov* bmt J'Jrcsibcti Sukarno bitcttcjof^ romlongnn [jctinri scsubal?
jOcrtunbjuftan ma(om ftcecnion Jnboncsia bi Surakarta
Bangsa Indonesia ingin bersahabat dengan seluruh dunia.

Nah, ini hari kita kedajohan, saudara2 ......... bukan


kita gelarkan keloso bagi beliau, tetapi kita gelarkan per-
madani di Solo ini. Kita tidak gelarkan keloso bedah bagi
Presiden Worosjilov, kita gelarkan babut, permadani jang
indah. Kita tabur beliau dengan bunga mawar dan melati.
Dan terutama sekali kita tabur beliau dengan hati kita
jang tjinta kepada kemerdekaan.

Sebabnja apa ? Ialah sebagai kemarin saja tela_h katakan


di Salatiga, antara Sovjet Uni jang beliau mendjadi wakil-
nja dan Rakjat Indonesia itu, ada titik2 pertemuan tjita2.
Antara Sovjet Uni dan Indonesia djaraknja berribu-ribu
berratus-ratus, berpuluh-puluh ribu kilometer, tetapi kok
ja petukan, tjotjok? saudara2 didalam tjita2. Jaitu, pertama-
tama saudara2, tjita2 kemerdekaan nasional jang penuh.
Pernah rakjat Sovjet Uni jang sudah memproklamirkan
kemerdekaannja didalam tahun 1917 dikerojokoleh kaum
imperialis. Sebagai tadi saja katakan pernah pula kinepung
wakul Ginojo ngranggap saudara2. Delapan belas negara
mau menggempur, mau menghantjur-leburkan mereka, te
tapi mereka tjinta kepada kemerdekaan nasional, mereka
mempertahankan kemerdekaan nasional. Kita pun mem-
pertahankan kemerdekaan nasional. Ini adalah titik perte-
muan jang pertama. Kedua adalah titik pertemuan bahwa
mereka bertjita-tjita mengadakan satu masjarakat jang adil
dan makmur.

Kitapun bertjita-tjita sebagai tertulis didalam Undang2


Dasar Sementara kita, mengadakan satu masjarakat jang
adil dan makmur, makmur dan adil, sebagai jang saja
katakan tempo hari disini. Ini titik pertemuan jang
ke-2.

Titik-pertemuan ke-3 ialah mereka ingin adanja perda-


maian dunia. Kitapun ingin adanja perdamaian didunia
itu, saudara2.

Saja ini sudah pernah keliling dunia, meskipun belum


semua. Sudah pernah handjadjah desa amilang kori, ja
Amerika, ja Kanada, ja ke Swis, ja ke Austria, ja ke
Djerman, ja ke Italia, ja ke India, ja ke RRT, ja ke So
vjet Uni, ja ke Tjekoslowakia, ja ke Mongolia, dimana saja
disuguh susu kuda, katanja, tempo hari. Sudah kemana-
mana, saudara2, dan saja perhatikan satu hal.

Saja melihat bahwa rakjat djelata dimana-mana itu ingin


damai. Diluar negeri ada kabar bohong : dikatakan rakjat
RRT mau perang, senang perang ........... bohong ! Rakjat
RRT tjinta damai. Dikatakan pula : rakjat Sovjet Uni tjin
ta perang ...........bohong ! Rakjat Sovjet Uni tjinta dam ai!
Bahkan saja melihat di Amerika, saudara2, rakjat djelata
tjinta damai.

Maka ini menggembirakan, saduara2 ! Sebab rakjat dje


lata diseluruh dunia ini sebenarnja tjinta damai. Hanja,
ja, ada orang2 jang tidak tjinta damai, tetapi rakjat djela-
tanja tjinta damai .

Kemudian K. E. Worosjilov menjambut antara lain :

,,Dengan penuh perhatian dan simpati Sovjet Uni meng-


ikuti perdjoangan jang sengit dan lama dari rakjat sauda
ra melawan meradjalelanja kekuasaan asing, perdjoangan
jang mentjapai sukses dalam bulan Agustus 1945.

Selama masa waktu jang masih pendek dari kemerdeka-


annja Republik Indonesia telah mentjapai sukses2 besar.
Sekarang Indonesia memainkan peranan penting dalam
memutuskan masalah2 internasional. Sudah diakui djasa
negara saudara2 dalam soal mempersatukan bangsa2 jang
tjinta perdamaian dari negara2 Asia dan Afrika. Itu telah
ditjerminkan setjara konkrit dalam Konperensi Bandung
jang bersedjarah. Saja sependapat penuh dengan kata2
Presiden saudara2, sahabat kami Sukarno. Kata2nja berisi
kebenaran untuk mana rakjat kami telah dan sedang me-
ngerdjakannja., Memang betul bahwa rakjat kami adalah
rakjat jang besar. Dinegara kami terdapat 15 Republik
Sovjet dan 16 Republik Otonom jang sebenarnjalah hidup
bersama-sama sebagai satu keluarga. Dan kami menjukai
semua orang jang mendjadi pemihak perdamaian, persa
habatan 'dan kebahagiaan seluruh manusia.

Orang2 Sovjet gembira karena sukses saudara2 dan ka


mi bangga, dengan ketegasan rakjat Indonesia melenjap-
kan semua sisa2 kolonialisme dalam waktu jang singkat.
Kami beranggapan bahwa tuntutan rakjat Indonesia ten-
tang Irian Barat jang tidak dapat dipisahkan dari In
donesia adalah adil dan sjah. ( W o r o s j i l o v dan
P r e s i d e n Sukarno b e r d j a b a t a n ta -
n g a n). Dengan rasa puas kami menekankan pada fakta
bahwa perhubungan persahabatan antara rakjat2 kita terus
diperluas dan diperkokoh. Dan perhubungan ini berguna
bagi Indonesia dan Sovjet Uni dan mengabdi untuk mem-
perkokoh perdamaian dunia .

Kota Solo pada hari itu benar2 mengalami peristiwa


jang hebat dan bersedjarah, dan pada waktu itu oleh Pe-
merintah setempat telah diumumkan sebagai hari Raja
untuk menjambut wakil2 sahabat rakjat Indonesia dari
Sovjet Uni. Rapat diachiri setjara meriah dengan njanji-
an bersama lagu2 rakjat jang diikuti oleh kedua Kepala
Negara jang ditjintai rakjatnja.

Pada tanggal 14 Mei rombongan dari Djogjakarta ter-


bang kepulau Bali untuk mengundjungi upatjara adat
Pura. Di Denpasar rombongan disambut setjara kebesar-
Y O o r o s j il o v b a it y J r c s ib c n S u k a rn o b o ta m r a jjo t-r a k s a s o
b i W lc b a t i

ftcbuo jOicsibcn scbang incnjnfcsifcan tori .ftcfjoh" bi <t)c>|jnsac


an oleh pawai adat jang diikuti oleh gadis2 dalam pakaian
adat jang beraneka-warna dan gemerlap.

Dalam rapat raksasa Bung Karno memberi penghargaan


tinggi terhadap adat-istiadat Bali jang luhur dan memper-
kenalkan Presiden Worosjilov jang tjinta damai kepada
chalajak Bali jang berkebudajaan tinggi. Pidato itu di-
sambung oleh sambutan Presiden Worosjilov antara lain
demikian :

,,Rakjat Sovjet menjukai kemerdekaan. Negara kami


menjukai kebudajaan bangsa. Kami menghormati adat-is-
tiadatnja ........... Tiap2 orang perlu mempeladjari bangsa2
lain dengan sebaik-baiknja. Adalah perlu bahwav rakjat
hidup dalam perdamaian dan persahabatan dengan mema-
kai dasar lima azas ko-eksistensi .

Dalam perdjamuan pada malam harinja K. E. Worosji


lov menerima hadiah2 kehormatan, keris- dan gambar oleh
tukang2 Bali, dan telah diadakan-pertundjukan tari-tarian
oleh para seniman dan seniwati Bali jang terkemuka.

Pada tanggal 15 Mei rombongan meninggalkan Pulau


Bali, terbang diatas gunung2 api Bromo, Semeru, Selat
Madura dan mendarat pada djam 9.50 dilapangan terbang
Perak, Surabaja, dimana para Tamu Agung menjaksikan
parade peradjurit2, perwira2 dan pelaut2. Setelah upatja-
ra penjambutan oleh Gubernur Djawa Timur Samadikun,
Panglim a Teritorium V Kolonel Sarbini, Walikota Sura
baja Istidjab, dan berribu-ribu penduduk kota, rombongan
menudju kerapat raksasa jang dihadiri oleh kurang lebih
sedjuta manusia.

Bung Karno mengutjapkan pidatonja sebagai berikut:

Kita tidak heran, saudara2, djikalau panggilan untuk me-


l
ngadakan perdamaian dunia, perdamaian seluruh umat ma-
nusia disambut oleh sekian banjak rakjat dimuka bumi ini.

Maka oleh karena itupun kita menjambut kedatangan


Bapak W orosjilov ini dengan hati jang riang-gembira, oleh
karena beliaupun salalr seorang pahlawan jang mengan-
djurkan perdamaian dunia, mengandjurkan kemerdekaan
nasional, mengandjurkan kepada keadilan sosial.

Kita bangsa Indonesia, terutama di Surabaja ini jang


sekarang duduk berdiri dibawah naungan daripada tugu
pahlawan ini, kita dari Surabaja ini tahu harganja kemer
dekaan, tahu harganja perdamaian, tahu harganja tjita2
keadilan sosial.

Maka oleh kjarena itulah kita bergembira bahwa Su


rabaja pada saat sekarang ini didatangi pula oleh Bapak
W orosjilov .

K. E. Worosjilov membalas sebagai berikut:

Kami merasa senang mengundjungi kota saudara2 dan


djuga karena Surabaja adalah kotanja pemuka negara jang
terkenal. Pedjoang tegas melawan kolonialisme untuk per
damaian, persahabatan dan persamaan hak ialah kotanja
sahabat kami jang baik Paduka Jang Mulia Presiden Re
publik Indonesia Dr. Sukarno ...........

Kami ingin agar sehari kesehari Republik Indonesia di-


kembangkan dan dikokohkan untuk kebahagiaan rakjatnja
untuk kemadjuan. Presiden Sukarno disini mengatakan
bahwa muka kami, mata kami tidak sama dengan orang
Indonesia tetapi kita mempunjai apa2 jang sama, jaitu ke-
mauan untuk perdamaian dan persahabatan .

Rapat raksasa ditutup dengan njanji bersama lagu In


donesia Raja dan perlombaan karapan sapi.

Dari sini para tamu terbang ke Djakarta dan pada tang-


gal 16 Mei meneruskan perdjalanannja dengan pesawat
udara ke Medan.

Dilapangan Merdeka dikota Medan diadakan rapat rak-


sasa jang dihadiri oleh kurang lebih 400.000 orang kaurn
buruh, pegawai jang membawa sembojan2 dan bendera2,
kaum buruh minjak, kaum buruh pelabuhan, kaum buruh
perkebunan dan lain-lainnja.

Bung Karno terlebih dahulu mengatakan antara lain :

Persahabatan antara Sovjet Uni dan Republik Indo


nesia bukan sekedar persahabatan dua persoon Sukarno
dan Worosjilov. Persahabatan Sovjet Uni dan Indonesia
ialah persahabatan dari rakjat Indonesia dan rakjat Sovjet
Uni, oleh karena kedua rakjat itu sama2 tjinta kemer-
dekaan, sama2 tjinta keadilan sosial, sama2 tjinta kepada
perdamaian dunia ...........

Perdamaian dunia kita bantu adakan, saudara2. Perda


maian dunia diadakan oleh segenap manusia didunia ini
jang tjinta pada perdamaian sebagai dimana-mana tem-
pat saja katakan 2000 djuta manusia tjinta kepada per-
damaian.^Djikalau 2000 djuta manusia ini bergerak untuk
mengadakan perdamaian, saudara2, meskipun kaum impe-
rialis mengadakan 10 djuta kapal udara, 10 djuta tank,
10 djuta meriam, bom, dinamit, perdamaian toh akan
datang, djikalau segenap rakjat didunia ini menghendaki
perdamaian !

Sesudah Presiden Sukarno selesai dengan pidatonja, K.


E. Worosjilov mendekati mikrofon dan mengutjapkan pi-
dato balasan. Beliau berkata :
,,Saudara2 sekalian. Sudah tertjapailah segala sesuatu
jang telah dikatakan setjara sebenarnja oleh sahabat jang
besar, Presiden saudara2 jang terhormat, jaitu agar In
donesia indah mendjadi Republik jang sesungguhnjalah
djaja, bersatu dan kuat.

Dari semua sambutan2 jang menggembirakan dan mem-


besarkan hati, djelaslah bahwa rakjat Indonesia mempunjai
perasaan2 jang sangat bersahabatan terhadap rakjat Sovjet
(Rakjat m enjam but: Benar, benar). Berhubung dengan ini
saja hendak berkata bahwa rakjat Sovjet mempunjai sim-
pati besar dan rasa tjinta terhadap rakjat Indonesia jang
mempunjai tradisi kemerdekaan jang perwira, dan jang
sangat menghargai kebudajaan nasional kuno jang kaja.
(Suara : Hidup ! Hid up !)

Sahabat2 tertjinta, kami sudah melihat bahwa rakjat


Indonesia jang radjin, bekerdja setjara damai dan beru-
saha memperkokoh perdamaian dunia. Sovjet Uni jang
banjak bangsa2nja djuga bekerdja setjara damai. Pemerin-
tah kami melakukan segala-nja untuk menentang bahaja
baru, untuk meredakan kegentingan internasional dan
mentjapai ko-eksistensi setjara damai antara semua nega
ra. Dirapatkannja rakjat2 kami dan rakjat2 dari negara2
lain dalam perdjoangan untuk perdamaian merupakan te-
naga jang raksasa untuk membendung djalan kepeperang-
an. Perlu dilakukan segala-galanja agar kekuatan2 jang
tjinta perdamaian mendjadi aktif dan menggagalkan ren-
tjana2 kaum penghasut perang. Kami hidup, sahabat2 ter
tjinta, dalam zaman dimana semua bangsa2 Asia dan Afrika
menginsjafi tentang kekuatan2nja sendiri jang perkasa,
melemparkan dari bahunja beban kolonialisme dan impe-
rialisme. Bangsa2 jang bangkit untuk membela kemerdeka-
annja selalu akan mendjadi pembela2 dalam perdjoangan
demikian ini.
Dengan sepenuh hati saja mengharapkan untuk sauda
ra2, penduduk tertjinta kota Medan, atas nama pribadi
saja, atas nama saudara2 jang mengiringi saja, sukses be
sar dalam pekerdjaan saudara2 dalam seluruh kehidupan
saudara2 dan mengharapkan sukses pula bagi perkembang-
an kota saudara2 dan seluruh Republik Indonesia jang
megah . Kata2 penghargaan K. E. Worosjilov untuk kehor-
matan penduduk Medan, rakjat Indonesia jang radjin dan
berbakat, untuk persahabatan jang tak terpatahkan antara
bangsa2 Indonesia dan Sovjet Uni dan perdamaian dunia
jang kekal dan abadi itu disambut oleh lautan seruan2
bersatu dari para hadirin rapat raksasa. Terdengarlah
kata2 dalam bahasa Rusia Swoboda (Merdeka). rapat ber-
achir dengan dinjanjikan lagu Indonesia Raja.

A-ljara di Medan itu ditutup dengan djam uan kehor-


matan pada malam harinja jang dimeriahkan dengan ke-
senian tari-tarian rakjat Sumatera.

Pada tanggal 17 Mei rombongan tiba kembali di Djakar


ta. Dan pada djam 16.45 dilapangan Merdeka ibu-kota dise-
lenggarakan rapat raksasa jang dikundjungi oleh rakjat2
dari Kebajoran, Tandjung-Priok, desa2 dan kampung2 di-
sekitar Djakarta dan membawa bendera2 Sovjet Uni dan
Republik Indonesia serta gambar2 K. E. W orosjilov dan
Bung Karno, selainnja balon2 berwarna dan sembojan2
persahabatan Indonesia Sovjet Uni.

Dari satu-setengah djuta orang jang menghadiri itu,


selainnja j-ombongan Tamu Agung dan pembesar- Peme-
rintah Republik Indonesia djuga terdapat para pemuka
kota Djakarta Raja, tokoh2 masjarakat umum, Korps-
Diplomatik, Staf Anggauta kedutaan Sovjet Uni, para
Pembesar Militer dan Sipil, para Wartawan dalam dan
luar negeri dan seluruh lapisan rakjat ibu-kota dan se-
kitarnja.
Kapat dibuka oleh Kepala Staf K. M. K. B. D. R. Major
Marsudi selaku Ketua Panitia rapat raksasa persahabatan
Indonesia Sovjet Uni, jang di-ikuti oleh pidato Ketua
Panitia Negara Urusan Penerimaan Kepala2 Negara Asing,
Menteri Petera A. M. Hanafi.

Tepuk tangan jang riuh dan pekik2 jang mentjerminkan


perasaan mendahului dan menjelingi pidato sambutan
K. E. W orosjilov jang antara lain berkata :

Pertemuan kita ini saudara2, akan untuk selama-lama-


nja membekas dalam ingatan kami sebagai pernjataan
jang hebat dari persahabatan antara kedua negeri kita.
Perkenalan dengan kota saudara2 jang termasjhur karena
masa lampaunja, jang revolusioner dan jang mendjadi pu-
sat penghidupan politik, ekonomi dan kebudajaan dari
Republik Indonesia meninggalkan pada kami kenang-an
jang tak dapat dilupakan. Dalam api perdjoangan revolu
sioner timbul dan bertambah kuat persatuan segala tenaga
patriotik dari rakjat Indonesia, kesadaran nasionalnja
meningkat djuga. Dan disinilah di Djakarta, dua belas ta-
hun jang lalu sudah diproklamirkan kemerdekaan dan
kebebasan rakjat Indonesia. Sesudah itu rakjat Indonesia
menempuh djalan lebar menudju pembangunan nasional
dari negaranja.

Saudara2 jang terhorm at!

Kita hidup dalam zaman jang memang bersedjarah jang


mempunjai salah satu tjiri istimewa jaitu djatuhnja sistim
kolonialisme dan pembebasan bangsa2 Asia-Afrika. Dige-
langgang internasional muntjul negara2 jang baru, jang
mendjalankan politik bebas sesuai dengan kepentingan
bangsanja masing'-, gerakan hebat dari bangsa2 untuk ke
merdekaan ini tidak dapat dibendung. Tindakan2 kaum
kolonialis betapapun hitam dan litjin sifatnja tidak dapat
menghalanginja. Sekarang suclah djelas bagi semua, bah
wa bangsa2 Timur penuh kebulatan tekad untuk meng-
hantjur-leburkan kolonialisme jang terbentji itu dan me-
negakkan untuk selama2nja kemerdekaan dan kebebasan.

Saudara2 jang terhorm at!

Negeri kami selalu menundjang perdjoangan bangsa2


Timur melawan kolonialisme, sebab sedjak lahirnja So
vjet Uni menentang penindasan oleh satu bangsa atas
bangsa jang lain. Dengan konsekwen Sovjet Uni melaksa-
nakan prinsip2 persamaan hak, persahabatan dan saling
membantu antara semua bangsa. Negara Sovjet tidak per
nah memaksakan ide2nja, t'jara hidupnja terhadap siapapun
djuga. Kami menentukan hubungan kami dengan negeri2
lain atas saling menghormati terhadap tjara hidup jang
dipilih oleYi rakjat masing- negeri, atas prinsip menghor
mati keutuhan wilajah dan kedaulatan, tidak menjerang,
tidak tjampur tangan mengenai urusan masing2 negeri,
atas dasar persamaan hak serta hubungan2 jang saling
menguntungkan dan hidup berdampingan setjara damai.
Kami mempunjai pendirian bahwa persahabatan dan ko-
eksistensi damai saling memperkaja semua bangsa baik
setjara rochani maupun materiil.

Saudara2 jang terhorm at!

Baik Sovjet Uni maupun Indonesia jang sedang sibuk


dengan pekerdjaan pembangunan jang damai, berkeingin-
an teguh untuk memelihara dan memperkokoh perda
maian. Negara2 kita menentang perang dan menghen-
daki supaja masing2 bangsa dapat hidup dalam suasana
damai, tanpa rasa takut akan masa depannja. Negara2
kita dengan sokongan bulat semua bangsa didunia setjara
konsekwen menentang kolonialisme digelanggang inter-
nasional, menentang blok militer dan menentang diben-
tuknja pangkalan2 militer diwilajah asing. Negeri kita
m enjokong berhentinja perlombaan persendjataan, pela-
rangan sendjata2 atom serta zat air dan pula penghentian
pertjobaan2nja .

K. E. W orosjilov mengachiri pidatonja dengan utjapan


terima kasih atas sambutan jang hangat serta harapan2
sukses baru jang besar kepada rakjat Republik Indonesia.

Sesudah pidato K. E. W orosjilov itu berpidatolah Bung


Karno jang antara lain berkata sebagai berikut:

Ja, memang bangsa Indonesia ini ingin bersahabat


dengan semua bangsa didunia, saudara2. Ingin bersahabat
dengan rakjat RRT, rakjat India, rakjat Mesir, rakjat Pa
kistan, rakjat Birma, rakjat Filipina, rakjat Sovjet Uni,
rakjat Tjekoslowakia, Yugoslavia, Austria, Inggeris, Pe-
rantjis, Italia, Belanda, Amerika, seluruh rakjat didunia
ini, saudara2, kita ingin bersahabat dengannja.

Ja, tidak tedeng aling2. Bangsa Indonesia memang


bangsa jang tjinta damai dan tjinta persahabatan ! Bangsa
Indonesia menganggap dirinja sama dengan lain2 bangsa.
Bangsa Indonesia tidak mau menganggap dirinja lebih
tinggi daripada lain bangsa. Tetapi bangsa Indonesiapun
tidak mau dianggap lebih rendah dari lain bangsa !

Sama-sama! Dan memangpun zonder tedeng aling2.


Jang paling dibutuhkan sekarang ini ialah : persahabatan
' perdamaian, persahabatan perdamaian !

Tetapi sebagai tadi Bapak katakan ada sjarat2nja. Sja-


ratnja ialah, pertama saudara2, hormat-menghormati satu
sama lain. Djangan ikut2 tjampur didalam urusan dalam
negeri sesuatu bangsa ! Djangan melanggar kemerdekaan
sesuatu bangsa!
Kita tjinta damai tetapi kita lebih tjinta lagi kepada
kemerdekaan, kata kita pada waktu itu. Sampai sekarang-
pun demikian saudara-! Kita tjinta kepada perdamaian
tetapi kita lebih tjinta kepada kemerdekaan.

Nah, ini kita menjambut Paduka Jang Mulia Presiden


Worosjilov, kok dengan gegap gempita. Saja melinat sam-
butan dimana-mana, bukan main, saudara2 ! Perempuan2
menggendong anaknja berdiri dipinggir d ja la n : Hidup
W orosjilov! Hidup Worosjilov ! Hidup W orosjilov ! Ada
jang berdiri dihudjan seperti di Bandung: Hidup W orosji
lov ! Hidup Worosjilov !

Apa sebabnja ? Sebabnja bukan sadja tjinta damai. Se-


babnja ialah, sebagai tadi saja katakan : kita ini hidup
didalam tjinta kemerdekaan dan didalam alam perdjoang
an,. mentjapai kemerdekaan jang penuh. Bangsa Sovjet
Uni membantu kita dan simpati kepada kita didalam per
djoangan kita semua. Nah, itulah sebabnja !

Saudara2, kita didalam beberapa hari ini merasa gem-


bira punja Tamu Agung Paduka Jang Mulia %Presiiden
Worosjilov dan besok lusa tanggal 19 Presiden W orosjilov
akan kembali lagi kenegerinja. Kami doakan perdjalanan
pulang terdjadi dengan selamat. Kami doakan Presiden
Worosjilov tetap didalam sehat walafiat. Kami, doakan
rakjat Sovjet Uni tetap didalam kesedjahteraan. Kami do
akan rakjat Sovjet Uni tetap didalam persahabatan dengan
bangsa Indonesia. Kami doakan bahwa bangsa Indonesia
dan bangsa Sovjet Uni terus mendjalankan perdjoangan
anti imperialisme dan anti kapitalislme. Kami doakan per
damaian dunia lekas terdjadi .

Sesudah pidato Presiden Sukarno semua hadirin ber-


sama-sama menjanjikan lagu Indonesia Raja.
Pada tanggal 18 Mei, K. E. Worosjilov dan rombongan
nja mengundjungi Dewan Perwakilan Rakjat Republik
Indonesia. K. E. W orosjilov berpidato didepan sidang isti-
mewa Parlemen jang dihsidiri oleh 200 orang anggautanja,
para'M enteri, anggauta- Korps Diplomatik dan pembesar2
pemerintahan, militer-, sipil dan lainnja.

Dalam pidatonja untuk memperkenalkan Presiden W o


rosjilov kepada para anggauta D.P.R. maka, Ketua Sarto-
no mentjeriterakan tentang riwajat-hidupnja Worosjilov.

Dalam pidatonja K. E. Worosjilov antara lain menga


takan :
\

Kami bertemu dengan saudara2 pada waktu, ketika


kundjungan kami ke Republik Indonesia jang luar biasa
kajanja dengan kesan2, sudah mendekati tamatnja. De-
ngan mengundjungi tanah Indonesia jang indah permai
ini baru untuk pertama kalinja, maka kami sangat terharu
oleh perhatian dan keramah-tamahan, jang diberikan disi-
ni terhadap kami. Kami anggap ini sebagai suatu pernja-
taan persahabatan antara rakjat Indonesia dan Sovjet Uni
terhadap kami. Sambutan2 hangat, jang diberikan terha
dap kami dimana-mana sadja oleh warganegara2 negeri
saudara2 adalah sambutan2 terhadap seluruh rakjat So-
yjet Uni jang 200 djuta orang penduduknja.

Kami memudji hasrat rakjat Indonesia akan memper-


kuat persatuan, karena dari pengalaman kaja kami sendiri
kami tahu, bahwa hanjalah persatuan dan tekad rakjat
seluruhnja sadja jang merupakan kekuatan, kemerdekaan
dan hasil2nja kemadjuan negeri pada umumnja. Seperti
sudah berulang-ulang dikatakan oleh Presiden Sukarno,
dipereratnja persatuan Republik Indonesia sangat pen-
ting, karena kemerdekaan Tanah Air saudara2 belum
selesai.
Sebagian wilajah Indonesia Irian Barat masih beluni
dikembalikan kepada Indonesia. Dan tatkala Indonesia
menjerahkan soal Irian Barat agar ditindjau PBB, maka
disanapun negara2 kolonialisme memperlihatkan wadjah-
nja jang sebenarnja. Mereka itu menentang tuntutan sau
dara- jang adil, jang disokong oleh negara kami serta
pula oleh negeri2 lain jang tjinta kemerdekaan.

Para anggauta parlemen jang terhorm at! Dengan se-


nang hati kami dapat mentjatat, bahwa hubungan Sovjet
Uni Indonesia berkembang baik atas dasar 5 prinsip
ko-eksistensi, damai dan persahabatan. Kita bukan sadja
hidup berko-eksistensi, kita bersahabatan djuga, dan hal
ini membuka kemungkinan2 baru bagi'perkembangan ker
djasama dalam segala lapangan diantara negeri2 kita .

K. E. Worosjilov mengachiri pidatonja dengan seruan :

,,'Mudah-mudahan Republik Indonesia jang perwira hi


dup dan mendjadi makin kuat.

Mudah-mudahan persahabatan dan kerdjasama antara


rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia makin erat dan
madju !

,,Hidup perdamaian dunia !

Pada djam 18.00 K. E. Worosjilov dan rombongan me-


ngundjungi gedung Kedutaan Besar Sovjet Uni, djalan
Imam Bondjol 60, Djakarta. K. E. W orosjilov berbitjara
dengan anggauta2 Kedutaan dan mengharapkan kebahagi-
aan dalam kehidupan dan sukses2 dalam pekerdjaan. -

Pada malam harinja sesudah itu, K. E. W orosjilov me


ngadakan djamuan makan malam untuk menghormati
Presiden Republik Indonesia, Dr. Sukarno. Dari fihak In
donesia hadir Presiden Dr. Sukarno, Perdana Menteri
Djuanda dan anggauta2 kabinet, Ketua Dewan Perwakilan
Rakjat Republik Indonesia Sartono dan pemimpin2 Parle-
men *jang lain, dan Ketua Konstituante Wilopo, pemim
pin2 Angkatan Perang Republik Indonesia, pemimpin2
partai politik dan pemuda2, kalangan sipil dan militer
lainnja, Korps Diplomatik. Djamuan makan ini diadakan
dalam suasana jang hangat.

K. E. W orosjilov mengutjapkan sebuah pidato kepada


para tamu. Beliau berkata :

Sekembali kami ke Tanah Air kami, kami akan men-


tjeritakan kepada rakjat Sovjet betapa nieriah dan penuh
kehormatan kami disambut di Indonesia, jang ramah-ta-
mah. Indonesia jang penuh matahari dan jang betul2 se-
rupa dengan suatu negeri impian. Negeri kita adalah
berhak sama, merdeka dan berdaulat dan kami mengerti
sekarang bahwa persahabatan Sovjet Uni Indonesia
dan kerdjasama disemua lapangan antara dua negeri kita
mempunjai perspektif2 jang baik bagi perkembangan jang
seterusnja. Persahabatan dan kerdjasama negeri2 kita
adalah suatu priestasi jang mempunjai arti internasional
jang besar sekali .

Presiden Sukarno mengutjapkan pidato djawaban:

Dan didalam waktu jang amat singkat, jaitu 12 hari


jang Paduka Jang Mulia berada ditanah air kami, kami
telah mentjoba menundjukkan kepada Paduka Jang Mulia
bukan sadja betapa rupa tanah air kami, betapa rupa rak
jat Indonesia, tetapi terutama sekali ialah kami mentjoba
menundjukkan kepada Paduka Jang Mulia rasa persauda-
raan dan persahabatan jang dikandung oleh rakjat Indo
nesia terhadap rakjat Sovjet Uni. Dan saja merasa gem-
bira, bahwa Paduka Jang Mulia didalam waktu 12 hari
itu telah dapat menjaksikan, bahwa rasa persaudaraan
dan persahabatan daripada rakjat Indonesia terhadap rak
jat Sovjet Uni adalah benar2 rasa jang keluar seichlas-
ichlasnja dari lubuk hati jang sedalam-dalamnja.

Kamipun mengerti bahwa rakjat Sovjet Uni amat men-


tjintai tanah air Sovjet Uni, ialah oleh karena tatkala kami
mengadakan perdjalanan di Sovjet Uni jang 2 pekan la-
manja itu djuga melihat satu tanah air jang banjak sekali
tempat2 jang indah dan molek. ,

Tetapi Paduka Jang Mulia rasa saling mengerti satu sama


lain diantara rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia, bu
kan hanja karena kami mentjintai tanah air kami dan rak
jat Sovjet Uni mentjintai tanah air Sovjet Uni sadja.
Adalah hal2 lain pula jang mengikat hati rakjat Sovjet
Uni kepada rakjat Indonesia dan hati rakjat Indonesia
kepada rakjat Sovjet Uni.

Pertama-tama, sebagai }ang sudah sering saja katakan


indato* saja seLama Paduka Jang Mulia mengada
kan perdjalanan di Indonesia ini, adalah titik-pertemuan
dalam tjita- rakjat Sovjet Uni dan rakjat Indonesia. Titik-
pertemuan dalam lapangan politik, kemerdekaan nasional
jang penuh, titik-pertemuan dalam lapangan ekonomi, ke-
adilan sosial jang penuh, titik-pertemuan dalam lapang
an rasa perikemanusiaan, perdamaian dunia penuh. Titik2 '
pertemuan dilapangan tjita2 inilah salah satu pengikat
pula dari rasa hati Indonesia dan rasa hati Sovjet Uni.

Saja ulangi apa jang saja katakan tempo hari di Sovjet


Uni dan jang tadi pagipun Paduka Jang Mulia katakan
di Parlemen : persahabatan antara rakjat Sovjet Uni dan
Rakjat Indonesia adalah persahabatan antara dua pedjo-
ang, dan .persahabatan jang demikian itu adalah persaha
batan jang erat .
. W ^ o r o s j il o v j ic ig < it o (m | Jc tg f? o rg o o n ijo fccpnbn | 3 u fc ri b o r i
y jr c s ib c t i S u fm m o s c fo g i ttic tin r iftn n 'ifcarintt \V\cnak t^ jittg g o

Pada tanggal 19 Mei pagi banjak penduduk Djakarta


pergi kelapangan terbang Kemajoran untuk menjampai
kan selamat djalan kepada para tamu dari Sovjet Uni.
Dilapangan terbang Kemajoran telah datang anggauta2 Pe-
merintah Indonesia, tokoh2 sipil, militer, wakil2 golongan
masjarakat, Korps Diplomatik, orang2 dari Sovjet Uni ber-
sama dengan keluarganja, dan beribu-ribu rakjat biasa.
Kemudian tibalah mobil dengan K. E. Worosjilov, Sj. R.
Rasjidov, W. P. Eljutin, N. T. Fedorenko, Duta Besar URSS
di Indonesia, D. A. Zhukov. K. E. Worosjilov dimuka mi-
krofon mengutjapkan pidato.

,,Pada saat meninggalkan tanah saudara2 jang indah-


permai , kata K. E. Worosjilov, ,,pada saat berpisah de
ngan teman2 kami jang baru dan jang lama, maka sekali
lagi atas nama saja sendiri dan atas nama semua kawan
"|0e(u(tan-petptsaf7<*tt atitata 'jOtresiben Sufeamo ban R . W)otosji(o
jang mengikuti saja, saja mengutjapkan terima kasili jarig
sedalam-dalamnja kepada Paduka Jang Mulia Presiden Re
publik Indonesia dan kepada seluruh rakjat Indonesia jang
djaja. Terima kasih itu saja sampaikan atas segala ma-
tjam keramah-tamahan, atas semua hal jang baik; jang
dinjatakan disini terhadap kami selama kundjungan kami
di Indonesia. Terima kasih kami utjapkan atas penjam-
butan jang gegap-gempita. . "

. Kalau dari semua kesan2 mengenai penghidupan seka-,


rang di Indonesia diambil kesan jang pokok, maka kesan.
itu ialah bahwa rakjat Indonesia sedang bergerak, rakjat
Indonesia penuh dengan enerzi, rakjat Indonesia tjinta
akan Tanah-Airnja dan siap untuk mempertahankan sam-
pai nafas penghabisan kemerdekaan dan kebebasannja.
jang direbut dengan harga pengorbanan dan kesulitan-*
jang berat.

Kami pertjaja, bahwa'dikemudian haripun persahabatan


rakjat- Sovjet Uni dan Indonesia akan terus tumbuh dan
mendjadi semakin kokoh, dan akan mendjadi persahabatan
jang kekal dan tak terpatahkan ........... : 1

' Mudah-mudahan rakjat Indonesia membangun terus se-


tjara damai, moga- rakjat Indonesia hidup dalam suasana
mufakat dan bahagia ! . . .

,,Selamat tinggal, saudara-!

Presiden Republik Indonesia Dr. Sukarno memberikan


pidato djawaban :

,,Lebih tjepat daripada kapal udara, lebih tjepat dari-


pada hasil teknik adalah terbangnja fikiran, rasa hati dan
.tjita- manusia. Ketjepatan rasa hati dan tjita2 itulah mem-
buat djarak jang besar antara Sovjet Uni dan Indonesia
mendjadi amat ketjil sekali. Boleh dikatakan tiap2 djam,
tiap2 menit, tiap2 detik fikiran kami tertudju kepada rak
jat Sovjet Uni, perdjoangan rakjat Sovjet Uni,tjita2 rakjat
Sovjet Uni.

Selamat djalan saudara Worosjilov ! Selamat djalan se


mua saudara2 dari rombongan Worosjilov !

Selamat djalan laksana terbawa terbang diatas sajap2-


nja tjinta rakjat Indonesia !

Selamat djalan dengan doa kami atas kesehatan saudara


Worosjilov selandjutnja, dengan.doa kami atas kesedjah-
teraan rakjat Sovjet Uni selandjutnja.. Dengan doa kami
atas langgengnja persaudaraan Sovjet Uni Indonesia.
Dengan doa kami agar supaja Insja Allah dikelak kemu-
dian hari kita berdjumpa kembali !

Do Swidania ........... do swidania ........... do swidania .

Terdengarlah lagu kebangsaan Sovjet Uni dan Indone


sia. Meriam2 memberikan salut kehormatan. Kedua kepala
negara berdjabatan tangan dan saling berpelukan dengan
setjara hangat. Tamu2 dari Sovjet Uni naik kekapal terbang.

Pada djam 8.30 pesawat terbang TU.-104 menudju ke


Rangoon.

Upatjara dilapangan terbang Kemajoran itu mengachiri


kundjungan persahabatan Ketua Presidium Sovjet Ter
tinggi URSS, K. E. Worosjilov di Indonesia. Kundjungan
ini telah semakin mempererat hubungan persahabatan an
tara Republik Indonesia dan Sovjet Uni, antara rakjat2
dari kedua negara ini jang berdjoang bersama-sama untuk
kepentingan- dari rakjat2 diseluruh dunia jang tjinta pada
perdamaian.
Peminjam ta n g g a l

pi Ip 'x
c~n
yun
0 5 NOV'
?r?
2- JUL 2012
28 JAN 2012
r Perpustakaan FT

0 0 0 5 14 4 6
'P erlctafion finrntigtm (.'utign bi 'Q m nnn R n (i ISoto
o(cl? jOrcsibcn V1SSK

Anda mungkin juga menyukai