Anda di halaman 1dari 2

Aku dan Tanah Airku

oleh: (nama)

Selamat datang di negaraku!


Negara yang beda nian dengan negaramu
Di sini jadi hakim tak perlu gelar
Tinggal mencaci dan berlindung di bawah pasal baru
Di sini jadi kaya tak perlu kerja
Tinggal berdasi dan merampas padi milik rakyat

Selamat datang di tanah airku!


Tanah air yang menjunjung adil dan kesejahteraan
Di sini yang benar selalu menang
Asal lihai dalam bicara dan melimpah ruah harta orang tuamu
Di sini yang salah selalu kalah
Asal kau bisa mandikan hakim dengan uang merah

Tapi di sini, di tempat aku berpijak,


Biarkan aku dihina dan sengsara!
Biarkan aku diludahi zaman seribu kali!
Tidak akan kunodai kesucian tanah airku,
Tidak seperti mereka yang mencari makan dari kelaparan
Tidak seperti mereka yang mencari nafkah dari kejahatan
Makna puisi:
- Menggambarkan kondisi sosial-politik di Indonesia yang semakin kritis dan
memprihatinkan. Para pemangku jabatan justru menindas rakyat kecil dan
bertingkah dengan serakah demi memenuhi kepentingan pribadi dan menimbun
kekayaan. Tapi kita sebagai putra-putri bangsa, jangan sampai mengikuti jejak
para pejabat-pejabat korup yang hanya menodai kesucian sejarah dan
perjuangan Indonesia. Jadi puisi ini ada unsur sarkas dan persuasif
(ajakan/peringatan untuk tidak berbuat curang—seperti bait ke-3).

Anda mungkin juga menyukai