Anda di halaman 1dari 15

³PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI BALIMAU KASAI

DI DESA KUAPAN KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

Fajri Arman
(fajri.a.21@yahoo.com)
Nomor Seluler : 082282755900
Dosen Pembimbing : Dr. Jonyanis M.Si.
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik-Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru-Riau

ABSTRACT

Penelitian ini dilakukan Di Desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten


Kampar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui prosesi mandi
balimau kasai menurut adat kampar di Desa Kuapan Kecamatan Tambang.
3HQHOLWLDQ LQL EHUMXGXO ³Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Balimau Kasai Di
'HVD .XDSDQ .HFDPDWDQ 7DPEDQJ .DEXSDWHQ .DPSDU´. Topik fokus penelitian
ini adalah Bagaimana prosesi mandi balimau kasai menurut adat kampar di Desa
Kuapan Kecamatan Tambang. Informan penelitian adalah semua warga yang
tinggal di Desa Kuapan. Sedangkan cara pengambilan sampelnya yaitu dengan
Purposive Sampling. Dimana penarikan sampel ini dilakukan karena Peneliti
memilih seluruh populasi yaitu semua masyarakat Desa Kuapan. Sampel diambil
sebanyak 5 orang dari keseluruhan masyarakat yang ada di lokasi penelitian,
Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan data dianalisis secara
kualitatif. Instrumen data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan Keistimewaan Balimau Kasai merupakan acara adat yang
mengandung nilai sakral yang khas. Wisatawan yang mengikuti acara ini bisa
menyaksikan masyarakat Kampar dan sekitarnya berbondong-bondong menuju
pinggir sungai (Sungai Kampar) untuk melakukan ritual mandi bersama. Sebelum
masyarakat menceburkan diri ke sungai, ritual mandi ini dimulai dengan makan
bersama yang oleh masyarakat sering disebut makan majamba Balimau bakasai
itu adalah sebutan bagi upacara penyambutan datangnya bulan suci ramadhan
dengan cara bermandi-mandian yang bertujuan untuk menyucikan diri kita dari
dosa selama ini kita perbuat sejak lepasnya bulan ramadhan tahun lalu. Tetapi,
ajang yang semula dijadikan penyucian diri berubah makna menjadi ajang cari
jodoh dan mandi bersama pasangan yang bukan muhrim. Balimau Kasai dijadikan
hari terakhir sebelum hari semuanya dilarang pada keesokan hari. kita sebagai
generasi muda harus meluruskan adat ini karena sudah tercoreng akan keburukan.

Kata kunci: Balimau kasai, Nilai Kebudayaan Balimau kasai

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 1


³PUBLIC PERCEPTION OF TRADITION BALIMAU KASAI IN DESA
KUAPAN KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR´

Fajri Arman
(fajri.a.21@yahoo.com)
Nomor Seluler : 082282755900
Dosen Pembimbing : Dr. Jonyanis M.Si.
Department of Sosiology, Faculty of social and Political Science, Riau University
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Panam,
Pekanbaru-Riau

ABSTRACT
This research was conducted in the village yawning Mining District of Kampar
regency. The aim of this study is to Know the procession shower balimau kasai
according to custom in the village yawning Kampar District of Mine. This study,
entitled "Public Perception Of Tradition In the village yawning Balimau Kasai
Mining District of Kampar regency". Topics focus of this research is how the
procession shower balimau kasai according to the tradition in the village yawning
Kampar District of Mine. The informants are all citizens who live in the village of
yawning. While the sampling is the purposive sampling. Where sampling is done
because the researcher selects the entire population of the village community are
all yawning. Samples taken as many as 5 people from the whole community that
is in the location of the research, the author uses qualitative descriptive method
and the data was analyzed qualitatively. Data instrument is observation, interview,
and documentation. The results showed Privileged Balimau Kasai is a custom
event containing sacred values are typical. Travelers who followed the event can
watch Kampar and surrounding communities flocked to the riverbank (Sungai
Kampar) to perform the ritual bath together. Before people throw themselves into
the river, bathing ritual begins with a meal shared by the public often referred eat
majamba Balimau Bakasai it is the designation for a ceremony welcoming the
arrival of the holy month of Ramadan in a way drenched-Mandian that aims to
purify ourselves from sin during this time we do since the release of Ramadan last
year. However, the event which was originally used as purification changed the
meaning of the scene find a mate and shower as a couple who are not unrelated.
Balimau Kasai used as the last day before the day everything is forbidden on the
next day. we as young people have to straighten this custom because it has
smudged will disrepute.

Keywords: Balimau kasai, Balimau Cultural Values kasai

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 2


A. Pendahuluan bukan muhrim. Balimau kasai
Latar belakang dijadikan hari terakhir sebelum hari
Kabupaten Kampar semuanya di larang pada keesokan
merupakan suatu daerah yang masih harinya, atau diibaratkan di daerah
kental akan adat istidat mereka, barat seperti hari pesta bujang
meski banyak adat luar yang masuk dimana laki-laki bebas melakukan
keindonesia dan mereka juga apa saja sekalipun itu berhubungan
mengadopsinya namun adat asli intim dengan wanita lain sebelum
mereka tidak mereka tinggalkan. terikat oleh tali perkawinan.
Mandi balimau kasai merupakan
salah satu adat turun temurun dari Balimau kasai adalah sebuah
nenek moyang masyarakat kampar, upacara tradisional yang istimewa
yang mana adat ini masih bertahan bagi masyarakat Kampar di provinsi
sampai sekarang . Riau untuk menyambut bulan suci
ramadhan. Acara ini biasanya
Sebagaimana balimau kasai dilaksanakan sekali dalam setahun
ini merupakan semacam ritual-ritual yaitu sehari menjelang masuknya
yang dilakukan oleh masyarakat bulan puasa, upacara tradisional ini
hindu untuk menyembah para selain sebagai ungkapan rasa syukur
dewanya, hal ini ditandai dengan dan kegembiraan memasuki bulan
adanya kerajaan candi muaratakus puasa juga merupakan simbol
di daerah XIII Koto Kampar, penyucian diri. Balimau sendiri
pertanda pernah masuknya agama bermakna mandi dengan
hindu di daerah Kampar. Namun menggunakan air yang di campur
dengan bergantinya hari hingga jeruk yang oleh masyarakat kampar
bergantinya tahun tradisi ini kian sendiri disebut limau. Jeruk yang
menipis dan kian habis keasliannya, biasa digunakan adalah jeruk purut,
hal itulah yang mesti dibenahi dan jeruk nipis, dan jeruk kapas.
harus dipertahankan oleh para ninik Sedangkan kasai adalah wangi-
mamak untuk anak cucu mereka wangian yang biasanya dipakai
nantinya yaitu masyarakat kampar kewajah dan tangan atau semacam
itu sendiri. Supaya tradisi yang ada lulur. Bagi masyarakat kampar
dan masih tinggal ini dapat pengharum badan( kasai )ini
dipertahankan, karna saat sekarang dipercayai dapat mengusir segala
tradisi ini semakin menyalahi macam rasa dengki yang ada dalam
aturan-aturan yang ada. Yang dulu kepala, sebelum memasuki bulan
ada batasan antara laki-laki dan puasa.Tradisi balimau kasai di
perempuan, sekarang semua Kampar, konon katanya telah
bercampur baur, tak hanya itu musik berlansung berabad-abad lamanya
yang dihadirkan bukanlah yang sejak daerah ini masih dibawah
bernuansa islami melainkan musik kekuasaan kerajaan. Upacara untuk
dangdut dengan goyangan yang menyambut kedatangan bulan puasa
membangkitkan gairah. Ajang yang ramadhan ini dipercayai bermula
semulanya ini yang tujuannya untuk dari kebiasaan raja pelalawan,
penyucian diri berubah makna Namun ada juga anggapan lain yang
menjadi ajang mencari jodoh dan menyatakan bahwa upacara
mandi bersama pasangan yang tradisional ini berasal dari sumatra

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 3


barat. Bagi masyarakat kampar benen/ pelampung yang mencapai
sendiri upacara balimau kasai 10 ribuan peserta setiap tahunnya.
dianggap sebagai tradisi campuran Sambil menunggu sampan hias tiba
hindu-islam yang telah ada sejak dianjungan diisi berbagai macam
kerajaan muara takus berkuasa. acara ceremony yang berkaitan
Keistimewaan balimau kasai dengan balimau kasai.
merupakan acara adat yang
mengandung nilai sakral yang khas. Bagi masyarakat kampar
Wisatawan yang mengikuti acara ini balimau kasai mempunyai makna
bisa menyaksikan masyarakat yang mendalam yakni bersuci sehari
kampar dan sekitarnya berbondong- sebelum ramadhan. Biasanya
bondong menuju pinggir sungai ( dilakukan ketika petang sebelum
sungai kampar) untuk melakukan ramadhan berlangsung. Tua muda
ritual mandi bersama. Sebelum turun kesungai dan mandi bersama.
masyarakat menceburkan diri Menurut masyarakat kebanyakan
kesungai ritual mandi ini dimulai orang kegiatan balimau kasai ini
dengan makan bersama yang oleh merupakan ritual wajib yang harus
masyarakat kampar sering disebut dilakukan. Selain mandi disungai
makan majamba. dengan limau yang dianggap
Dan adapun kegiatannya sebagai penyucian fisik, ajang ini
selain bermandikan limau dan kasai, juga dijadikan sarana untuk
lebih dikenal yaitu pawai sampan memperkuat rasa persaudaraan
hiasnya. Yang pada awalnya hanya sesama muslim dengan saling
menggunakan akik-akik yang mengunjungi dan meminta maaf.
terbuat dari batang pisang yang Namun sangat disayangkan pada
dimulai dari simpang batu bela saat ini tradisi ini semakin
hinga ujung batu belah yang menyalahi yang dulunya ada batasan
sekarang dikenal dengan anjungan antara laki-laki dan perempuan.
dermaga balimau kasai batu bela. Sekarang semua bercampur baur
dan tidak lagi menunjukan
Tapi sekarang sudah penyucian diri yang sebenarnya.
menggunakan sampan dan Mandi balimau kasai
berbentuk bangunan yang men jadi tersebut bukanlah termasuk sunnah
ajang mengasah skil juga roslullah, melainkan hanya sebagai
kemampuan dalam seni dan tradisi semata yang memiliki nilai
kreatifitas dan selalu di tunggu- filosopis yang tinggi bagi
tunggu setiap tahunnya, yang masyarakat kampar dan sekitarnya,
dimulai atau star iliu dari simpang selain momen membersihkan diri
lurah pulau bangkinang sebrang secara zahir,mandi balimau kasai
dengan jarak tempuh didalam air juga merupakan momentum untuk
sekitar 12 km dengan waktu 3 jam menjalin silaturrahmi dan acara
yang pinis didesa batu bela. saling maaf memaafkan dalam
Adapun tentang sampan rangka menyambut tamu agung
hias ini pesertanya adalah asli orang yaitu syahru ramadhan, jadi
batu bela sendiri, pernah pesertanya bukanlah sebuah keyakinan yang
mencapai ada hingga mencapai 30 PHPLOLNL GDOLO QDTOL VHFDUD TDW¶L
sampan hias dan juga diikuti oleh Tapi ini lebih kepada sebuah adat
yang iliu dengan menggunakan \DQJ EHUVHQGLNDQ V\DUD¶ V\DULDW

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 4


LVODP V\DUD¶ EHUVHQGLNDQ NLWDEXOODK dalam proposal penelitian ini
yang secara filosofinya tidak penulis mencoba membahas lebih
bertentangan dengan ajaran islam. lanjut tentang tata cara penyucian
Tidak dapat dipungkiri GLUL WHUVHEXW GHQJDQ MXGXO ³Persepsi
bahwa kemajuan zaman hari ini Masyarakat Terhadap Tradisi
secara langsung maupun tidak Balimau Kasai Di Desa Kuapan
langsung memberikan dampak Kecamatan Tampan Kabupaten
negatif terhadap kehidupan kita .DPSDU ´
dalam kerangka adat istiadat,banyak
terjadi distorsi sejarah, salah 1.2 Rumusan masalah
interpretasi terhadap nilai-nilai adat 1. Bagaimana prosesi mandi
yang telah menjadi bagian yang balimau kasai menurut
tidak terpisahkan dalam kehidupan adat kampar di
kita,termasuk mandi balimau kasai. DesaKuapan Kecamatan
Dan para ninik mamak, paman, Tambang ?
orang tua terdahulu sangat 2. Bagaimana pergeseran
merasakan akan menyelewengnya nilai keagamaan dalam
prosesi tradisi ini dari tata cara yang tradisi balimau kasai pada
dilakukan oleh para leluhur saat dahulu dan saat
sebelumnya. sekarang ?
Bisa dilihat dari tahun
ketahun mandi balimau kasai telah
dinodai dengan tindakan yang 1.3 Tujuan dan Manfaat
berseberangan dengan syariat islam Penelitian
diantaranya berhura-hura,
berboncengan lai-laki dan 1.3.1 Tujuan Penelitian
perempuan yang bukan muhrim, Tujuan yang ingin dicapai dalam
mandi massal yang bercampur penelitian ini adalah :
antara laki-laki dan perempuan, 1. Mengetahui prosesi
mabuk-mabukan sampai kepada mandi balimau kasai
musik yang menjauhkan masyarakat menurut adat kampar
dari mengingat Allah swt. di Desa Kuapan
Padahal dulunya tradisi Kecamatan Tambang
ini merupakan hal yang tergolong .
urgen dan sakral. sebelum 2. Mengetahui
memasuki bulan puasa dan pergeseran nilai
sholatmaghrib, anak kemenakan dan keagamaan dalam
menantu atau juga yang tua serta tradisi balimau kasai
murid akan mendatangi orang tua, pada saat dahulu dan
mertua, mamak (paman), kepala saat sekarang.
adat, atau guru ngaji, mereka
datang dalam rangka meminta maaf 1.3.2 Manfaat Penelitian
menjelang masuknya bulan suci
ramadhan. 1. Bagi pengembangan
Balimau kasai merupakan keilmuan khususnya
salah satu proses silaturrahmi dan sosiologi, hasil penelitian
penyucian diri sebelum masuknya ini diharapkan
bulan suci ramaadhan, untuk itu bermanfaat untuk

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 5


memperkaya khasanah sama pentingnya. Teori ini
teoritis sosiologi menekankan kepada pengguna
2. Bagi penulis, sebagai bagaimana pentingnya
salah satu syarat untuk keseimbangan formal kebutuhan
menyelesaikan birokrasi dari organisasi dengan
perkuliahan program orang-orang yang menjadi anggota
sarjana strata satu (S1) organisasi. Meskipun teori ini
pada Konsentrasi Ilmu memberikan hubungan beberapa
Sosial dan politik pilihan untuk memprediksi, yang
Jurusan Sosiologi lebih penting menggambarkan
Fakultas Ilmu Sosial dan kompleksitas dari interaksi dan
Politik Universtias Riau hubungan antara kebutuhan manusia
dan sekaligus sebagai dan organisasi. Manusia hidup dan
syarat untuk memperoleh bekerja dalam berbagai macam
gelar Sarajana Sosial susunan kelompok(organisasi) dari
(S.Sos). yang sangat formal sampai dengan
yang sangat tidak formal. Dalam
B.Tinjaun Pustaka struktur organisasi ini ada interaksi
2.1 Teori Sistem Sosial tetap antara kebutuhan dan
keinginan individu serta kebutuhan
Teori sistem sosial dan keinginan organisasi. Setiap
menyediakan cara untuk melihat individu yang masuk atau milik
hubungan antara keperluan- sebuah susunan organisasi, baik itu
keperluan individu dengan tujuan- keluarga, kelas, atau sekolah,
tujuan organisasi didalam suatu mengasumsikan peran yang sering
organisasi. Teori itu mewakili mencerminkan memberi dan
sebuah interaksi tetap antara menerima antara pembatas
organisasi formal dengan non organisasi dan pribadi, Setiap peran
formal dan orang-orang yang diwakili oleh seperangkat nilai-nilai,
mengisi saat mereka berusaha untuk norma-norma, dan perilaku didalam
mempertahankan tingkat optimal organisasi. Pada saat yang sama,
dari keseimbangan dalam organisasi susunan organisasi yang mapan
dan diantara berbagai komponen. telah menetapkan nilai-nilai, norma-
Ketegangan yang berlangsung terus norma , dan harapan, yang
ini sering merupakan hasil dari memimpin untuk kepastian tingkah
umpan balik internal atau eksternal laku tertentu dan peran yang
yang menciptakan ditentukan oleh mereka didalam
ketidakseimbangan dalam organisasi. Interaksi yang terjadi
organisasi, dimana berpotensi pada antara orang-orang yang merupakan
dampak budaya dan struktur sosial anggota organisasi dan organisasi
organisasi seperti perusahaan itu sendiri merupakan dasar dari
berusaha untuk memenuhi fungsi teori sistem sosial. Teori sistem
utama untuk mendidik individu- sosial secara luas menafsirkan dan
individu (Nanang Karmanto, 2002) . menjelaskan perilaku manusia dan
Teori sistem sosial organisasi berdasarkan berbagai
menyajikan gambaran dinamika interaksi, yang mencerminkan
organisasi dimana keduanya seluruh kebutuhan individu dan organisasi
organisasi dan bagian-bagiannya serta pengaturan sebagaimana

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 6


budaya dan pengaruh sosial ruh, atau sesuatu yang dipenuhi d
(Nanang Karmanto, 2002). engan sifat takliq.

2.2 Tradisi
2.3 Kebudayaan
Tradisi merupakan perbuatan
yang dilakukan berulang-ulang Kebudayaan adalah hasil
dalam bentuk yang sama. Dalam karya manusia dalam usahanya
Kamus Bahasa Indonesia tradisi mempertahankan hidup,
adalah adat kebiasaan turun- mengembangkan keturunan dan
temurun (dari nenek moyang) yang meningkatkan taraf kesejahteraan
masih dijalankan dalam masyarakat. dengan segala keterbatasan
Jadi tradisi merupakan kebiasaan kelengkapan jasmaninya serta
yang dilakukan secara terus menerus sumber- sumber alam yang ada
oleh masyarakat dan akan disekitarnya. Kebudayaan boleh
diwariskan secara turun-temurun. dikatakan sebagai perwujudan
Tradisi merupakan roh dari tanggapan manusia terhadap
sebuah kebudayaan. Tanpa tradisi tantangan-tantangan yang dihadapi
tidak mungkin suatu kebudayaan dalam proses penyesuaian diri
akan hidup dan langgeng. Dengan mereka dengan lingkungan.
tradisi hubungan antara individu Kebudayaan adalah keseluruhan
dengan masyarakatnya bisa pengetahuan manusia sebagai
harmonis. Dengan tradisi sistem makhluk sosial yang digunakannya
kebudayaan akan menjadi kokoh. untuk memahami dan
Jika tradisi dihilangkan maka ada menginterpretasi lingkungan dan
harapan suatu kebudayaan akan pengalamannya, serta menjadi
berakhir pada saat itu juga. Setiap kerangka landasan bagi
suatu tindakan atau perbuatan mewujudkan dan mendorong
menjadi tradisi biasanya jika telah terwujudnya kelakuan. Dalam
teruji tingkat efektivitas dan definisi ini, kebudayaan dilhat
efisiensinya. Tentu saja telah teruji sebagai "mekanisme kontrol" bagi
oleh berbagai kalangan dan waktu. kelakuan dan tindakan-tindakan
manusia (Geertz, 1973a), atau
Tradisi adalah sebuah kata sebagai "pola-pola bagi kelakuan
manusia" (Keesing & Keesing,
yang sangat akrab terdengar dan t 1971). Dengan demikian
erdapat di segala bidang. kebudayaan merupakan serangkaian
Tradisi menurut etimologi adalah aturan-aturan, petunjuk-petunjuk,
kata yang mengacu pada adat ata resep-resep, rencana-rencana, dan
u kebiasaan yang turun temurun, strategi-strategi, yang terdiri atas
atau peraturan yang dijalankan m serangkaian model-model kognitif
asyarakat. yang digunakan secara kolektif oleh
Secara langsung, bila adat atau tr manusia yang memilikinya sesuai
adisi disandingkan dengan stuktur dengan lingkungan yang
dihadapinya (Spradley, 1972).
masyarakat melahirkan makna kat Kebudayaan merupakan
a kolot, kuno, murni tanpa penga pengetahuan manusia yang diyakini
akan kebenarannya oleh yang

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 7


bersangkutan dan yang diselimuti mereka miliki. Persepsi itu
serta menyelimuti perasaan- dipengaruhi oleh faktor-faktor
perasaan dan emosi-emosi manusia VHEDJDL EHULNXW PHQXUXW 0DU¶DI
serta menjadi sumber bagi sistem (1981 : 22) yaitu :
penilaian sesuatu yang baik dan x Pengalaman
yang buruk, sesuatu yang berharga x Proses Belajar
atau tidak, sesuatu yang bersih atau (Sosialisasi)
kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa x Cakkrawala
terjadi karena kebudayaan itu dan
diselimuti oleh nilai-nilai moral, Pengetahuan
yang sumber dari nilai-nilai moral Menurut (Salmaini Yeli
tersebut adalah pada pandangan ),persepsiyang berdasarkan pada
hidup dan pada etos atau sistem kemampuan indera dalam
etika yang dipunyai oleh setiap menangkap objek yang diamati,
manusia (Geertz, 1973b). bergantung pada kemampuan indera
2.4 Persepsi subjek yang mempersepsi.
Kekurangan yang dimiliki seseorang
Kartono(1986:151)
dari segi fisiologis akan
mengemukakan bahwa persepsi
mempengaruhi persepsinya terhadap
adalah kemampuan untuk melihat
suatu subjek.
dan menanggapi realitas yang nyata.
Sebagai mahluk sosial manusia
sekaligus juga mahluk individual,
2.5 Balimau Kasai
maka terdapat perbedaan antara
Balimau Kasai adalah
individu yang satu dengan yang
sebuah upacara tradisional yang
lainnya. Adanya perbedaan inilah
istimewa bagi masyarakat Kampar
yang antara lain menyebabkan
di Provinsi Riau untuk menyambut
mengapa seseorang menyenangi
bulan suci Ramadan. Acara ini
suatu objek, sedangkan orang lain
biasanya dilaksanakan sehari
tidak senang bahkan membenci
menjelang masuknya bulan puasa.
objek tersebut. Hal ini sangat
Upacara tradisional ini selain
tergantung individu menanggapi
sebagai ungkapan rasa syukur dan
objek tersebut dengan
kegembiraan memasuki bulan
persepsinya.Pada kenyataannya
puasa, juga merupakan simbol
sebagian besar sikap, tingkah laku
penyucian dan pembersihan diri.
dan penyesuaian ditentukan oleh
Balimau sendiri bermakna mandi
persepsi.
dengan menggunakan air yang
0HQXUXW 0DU¶DI
dicampur jeruk yang oleh
persepsi merupakan suatu proses
masyarakat setempat disebut limau.
pengamatan seseoarang yang berasal
Jeruk yang biasa digunakan adalah
dari komponen koknisi. Adanya
jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk
perubahan pola terhadap tradisi
kapas.
yang berlaku ditengah masyarakat,
Sedangkan kasai adalah
akan menunjukkan sikap yang
wangi- wangian yang dipakai saat
mereka tampilkan. Sikap yang
berkeramas. Bagi masyarakat
ditampilkan oleh seseorang atau
Kampar, pengharum rambut ini
sekelompok orang akan
(kasai) dipercayai dapat mengusir
mencerminkan persepsi yang
segala macam rasa dengki yang ada

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 8


dalam kepala, sebelum memasuki untuk mengangkat
bulan puasa. Sebenarnya upacara cara pandang berbeda
bersih diri atau mandi menjelang dalam masyarakat.
masuk bulan Ramadan tidak hanya
dimiliki masyarakat Kampar saja. 2. Balimau Kasai yang
Kalau di Kampar upacara ini sering dimaksud dalam
dikenal dengan nama Balimau penelitian ini adalah
Kasai, maka di Kota Pelalawan tradisi masyarakat
lebih dikenal dengan nama Balimau kabupaten Kampar
Kasai Potang Mamogang. Di dalam menyambut
Sumatera Barat juga dikenal istilah bulan suci bulan
yang hampir mirip, yakni Mandi ramadhan. Tradisi
Balimau. Khusus untuk Kota balimau kasai ini
Pelalawan, tambahan kata potang dilakukan dengan
mamogong mempunyai arti prosesi adat yang
menjelang petang karena menunjuk diturunkan secara
waktu pelaksanaan acara tersebut. turun temurun.

2.6 Konsep Operasional 3.1 Lokasi Penelitian


Konsep operasional adalah Disini penulis mengambil
merubah konsep yang masih abstrak lokasi penelitian di Desa Kuapan
tersebut dengan kata-kata yang Kecamatan tambang Kabupaten
menggambarkan perilaku atau gejala kampar.
yang dapat diamati, diuji, dan dapat 3.2 Subjek Penelitian
ditentukan kebenarannya oleh orang
lain (Soekanto: 1984:242). Informan penelitian adalah
Dalam rangka memperjelas maksud semua warga yang tinggal di Desa
dan pengertian konsep-konsep yang Kuapan. Sedangkan cara
dikaji dalam penelitian ini, maka pengambilan sampelnya yaitu
penulis memberikan batasan-batasan dengan Purposive Sampling.
yang jelas terhadap konsep tersebut. Dimana penarikan sampel ini
Beberapa istilahyang dapat penulis dilakukan karena Peneliti memilih
gunakan dalam judul ini perlu seluruh populasi yaitu semua
dijelaskan agar tidak menimbulkan masyarakat Desa Kuapan. Sampel
salah pengertian terhadap yang diambil sebanyak 5 orang dari
sesungguhnya konsep tersebut keseluruhan masyarakat yang ada di
adalah sebagai berikut: lokasi penelitian yang memiliki
indikator sebagai berikut :
1. Persepi yang 1. Mengetahui
dimaksud penulis sejarah baliamau
adalah kemampuan kasai
kita melihat dan 2. Rutin melakukan
menganalisa berbagai prosesi balimau
fenomena atau kasai
masalah yang terlihat 3. Mengetahui
dalam lingkungan seluk beluk
sekitar kita. Persepsi prosesi serta
merupakan suatu cara bahan yang

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 9


digunakan untuk VHEDJDL SHUEXDWDQ ELG¶DK QDPXQ
balimau kasai. bagi saya apapun celaan terhadap
WUDGLVL LQL VHOD\DNQ\D ³ 7UDGLVL
EDOLPDX´ WHWDS GLSHOLKDUD GDQ
3.3 Jenis Data dilestarikan.
a. Data Primer Makna dari tradisi balimau
b. Data Sekuder adalah untuk kebersihan hati dan
3.4 Teknik Pengumpulan Data
tubuh manusia dalam rangka
a.Wawancara mempersiapkan diri untuk
b. observasi melaksanakan ibadah puasa.
c.dokumentasi Masyarakat tradisional
3.5 Analisis Data minangkabau pada zaman dahulu,
Analisis data yang digunakan penelitian mengaplikasikan wujud dari
adalah menggabungkan data yang kebersihan hati dan jiwa dengan
diperoleh dari hasil penelitian cara mengguyur seluruh anggota
dilapangan dengan data yang diperoleh tubuh atau keramas disertai dengan
dari sumber instansi terkait. Dan data ritual yang memberikan
yang digunakan tersebut di analisis
kenyamanan dan efek bathin serta
secara deskriptif kualitatif.
kesiapan lahir bathin ketika
5.2 Sejarah Balimau Kasai melaksanakan Ibadah puasa. Prosesi
balimau pada awal-awalnya positif
Balimau adalah satu kata dan mendapat dukungan agama.
yang mengandung satu kegiatan 5.3 Tata Cara Pelaksanaan
tradisi yang bernuansa religious di Balimau Kasai
Minangkabu pada masa dahulu Balimau Kasai bagi
hingga sekarang. Biasanya tradisi ini masyarakat Riau mempunyai makna
dilakukan selang satu hari yang mendalam yakni bersuci sehari
menjelang datangnya bulan sebelum Ramadhan. Biasanya
Ramadhan. BALIMAU dalam dilakukan ketika petang sebelum
terminologi orang minang adalah Ramadhan berlangsung. Tua-muda
mandi menyucikan diri (mandi turun ke sungai dan mandi
wajib, mandi junub) dengan limau bersama.Balimau artinya membasuh
(jeruk nipis), ditambah ramuan diri dengan ramuan rebusan limau
alami beraroma wangi dari daun purut atau limau nipis. Sedangkan
pandan wangi, bunga kenanga, dan kasai yang bermakna lulur dalam
akar tanaman gambelu, yang bahasa Melayu adalah bahan alami
semuanya direndam dalam air suam- seperti beras, kunyit, daun pandan
suam kuku. Lalu, dibarutkan dan bunga bungaan yang membuat
(dioleskan) ke kepala. "Ramuan wangi tubuh.
tradisional untuk balimau tersebut Tradisi ini, berlangsung
adalah warisan turun-temurun sejak sejak turun menurun di kalangan
dulunya, sejak puluhan tahun lalu Melayu Riau. Tradisi dilakukan
bahkan konon sejak ratusan tahun hampir di seluruh kabupaten/kota
lalu. Sungguhpun tradisi ini telah yang ada, dengan nama berbeda satu
mulai hilang atau sengaja sama lain. Contohnya saja Balimau
dihilangkan, karena ada kalangan Kasai lebih dikenal oleh masyarakat
alim ulama diranah minang sendiri , Kabupaten pelalawan . Di
PHQJDQJJDS WUDGLVL ³ EDOLPDX ³ Pekanbaru, tradisi ini dinamakan

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 10


Petang Megang sedangkan di dalam kepala, sebelum memasuki
Indragiri Hulu cukup dengan nama bulan puasa.
Balimau saja. 55.4 Pergeseran Nilai Balimau
Balimau Kasai artinya Kasai
mensucikan diri baik lahir dan batin,
sebelum datangnya Balimau Kasai artinya
Ramadhan,"menurut mensucikan diri baik lahir dan batin,
masyarakat. Kebanyakan sebelum datangnya Ramadhan,
orang kegiatan Balimau Kasai ini menurut masyarakat. Kebanyakan
merupakan ritual wajib yang harus orang kegiatan Balimau Kasai ini
dilakukan. Selain mandi di sungai merupakan ritual wajib yang harus
dengan limau yang dianggap dilakukan. Selain mandi di sungai
sebagai penyucian fisik, ajang ini dengan limau yang dianggap
juga dijadikan sarana untuk sebagai penyucian fisik, ajang ini
memperkuat rasa persaudaraan juga dijadikan sarana untuk
sesama muslim dengan saling memperkuat rasa persaudaraan
mengunjungi dan meminta maaf. sesama muslim dengan saling
Namun sanagat disayangkan pada mengunjungi dan meminta maaf.
saat ini, tradisi ini semakin Namun sangat disayangkan pada
menyalahi, dulu ada batasan antara saat ini, tradisi ini semakin
lelaki dan perempuan. Sekarang menyalahi, dulu ada batasan antara
semua bercampur baur. Tidak lagi lelaki dan perempuan. Sekarang
menunjukkan mensucikan diri yang semua bercampur baur. Tidak lagi
sebenarnya, menunjukkan mensucikan diri yang
Balimau Kasai adalah sebenarnya.
sebuah upacara tradisional yang Sekarang tradisi ini semakin
istimewa bagi masyarakat Kampar menyalahi, dulu ada batasan antara
di Provinsi Riau untuk menyambut lelaki dan perempuan. Sekarang
bulan suci Ramadan. Acara ini semua bercampur baur. Tak hanya
biasanya dilaksanakan sehari itu, musik yang dihadirkan pun
menjelang masuknya bulan puasa. bukan lah yang bernuansa Islami.
Upacara tradisional ini selain Melainkan musik dangdut dengan
sebagai ungkapan rasa syukur dan goyangan yang membangkitkan
kegembiraan memasuki bulan gairah.Tak ayal, ajang yang semula
puasa, juga merupakan simbol dijadikan penyucian diri berubah
penyucian dan pembersihan diri. makna menjadi ajang cari jodoh dan
Balimau sendiri bermakna mandi mandi bersama pasangan yang
dengan menggunakan air yang bukan muhrim. Balimau Kasai
dicampur jeruk yang oleh dijadikan hari terakhir sebelum hari
masyarakat setempat disebut limau. semuanya dilarang pada keesokan
Jeruk yang biasa digunakan adalah hari.
jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk Untuk menuju Balimau
kapas. Sedangkan kasai adalah Kasai ini, orang akan , menempuh
wangi- wangian yang dipakai saat satu jam perjalanan. Namun hal ini
berkeramas. Bagi masyarakat sebanding dengan keriangan yang ia
Kampar, pengharum rambut ini dapatkan. Ia tak memungkiri, jika
(kasai) dipercayai dapat mengusir Balimau Kasai dijadikan sebagai
segala macam rasa dengki yang ada

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 11


ajang untuk berkenalan dengan Balimau kasai pada saat
gadis dari daerah lain. dahulu ditunggu-tunggu
Mandi Balimau kasai karena pada hari itu semua
tersebut bukanlah termasuk sunnah berkumpul dan
rosulullah, melainkan hanya sebagai bersilaturahmi serta
tradisi semata yang memiliki nilai bersama-sama
filosofis yang tinggi bagi merayakannya dengan
masyarakat Desa Kuapan dan kusyu. Tapi pada saat
sekitarnya, Selain momen sekarang, balimau kasai
membersihkan diri secara zahir, ditunggu-tunggu karena
mandi Balimau Kasai juga pada hari itu anak muda
merupakan momentum untuk bebas pergi kemanapun
menjalin silaturrahmi dan acara mereka mau, mereka bebas
saling maaf memaafkan dalam mau mandi bersama wanita
rangka menyambut tamu agung atau pria, karena batasan-
yaitu Syahru Ramadan Syahrus batasan yang dulu sangat
Siyam, jadi bukanlah sebuah tegas sekarang sudah sangat
keyakian yang memiliki dalil bergeser. Ini sangat
naqli VHFDUD TDW¶L WDSL LQL OHELK mengkhawatirkan. Tidak
kepada sebuah adat yang sedikit pada hari balimau
EHUVHQGLNDQ V\DUD¶ 6\DULDW ,VODP kasai banyak pasangan
V\DUD¶ EHUVDQGLNDQ .LWDEXOODK \DQJ muda tidak malu
secara filosifisnya tidak menampakkan kemesraan
bertentangan dengan ajaran Islam. mereka didepan umum,
Tidak dapat kita pungkiri 6HODVD -XOL ´
bahwa kemajuan zaman hari ini
secara langsung maupun tidak Bisa kita lihat dari tahun
memberikan dampak negative ketahun kegiatan mandi Balimau
terhadap kehidupan kita dalam Kasai telah dinodai dengan tindakan
kerangka adat istiadat, banyak yang yang berseberangan dengan
terjadi distorsi sejarah, salah syariat islam diantaranya berhura-
interpretasi terhadap nilai-nilai adat hura, berboncengan laki-laki dan
yang telah menjadi bagian yang perempuan yang bukah muhrim,
tidak terpisahkan dalam kehidupan mandi massal yang bercampur
kita, termasuk mandi Balimau antara laki-laki dan perempuan,
Kasai. Berikut tanggapan informan ( mabuk-mabukan sampai kepada
Bapak Mukhtar) terhadap musik yang menjauhkan masyarakat
bergesernya nilai keagaam yang dari mengingat Allah Swt.
terdapat dalam tradisi balimau kasai Padahal dulunya, tradisi ini
: merupakan hal yang tergolong urgen
³dulu pelaksanaan balimau dan sakral. Sebelum memasuki
kasai ini sangat istimewa bulan puasa atau sebelum magrib,
dan ditunggu-tunggu karena anak kemenakan dan menantu atau
tinggi nilai agamanya, juga yang tua serta murid akan
sekarang malah sudah mendatangi orang tua, mertua,
berubah dan semakin kacau mamak (paman), kepala adat, atau
karena pengaruh zaman guru ngaji mereka datang dalam
yang melanda anak muda.

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 12


rangka meminta maaf menjelang orang-orang mengadakan
masuk bulan suci. ziarah ke makam-makam.
Balimau bakasai itu adalah Setelah sampai dimakam,
sebutan bagi upacara penyambutan para peziarah berdoa
datangnya bulan suci ramadhan didampingi tokoh agama .
dengan cara bermandi-mandian 2. Berunding . Sehari sebelum
yang bertujuan untuk menyucikan dirayakannya balimau kasai
diri kita dari dosa selama ini kita para pemimpin adat
perbuat sejak lepasnya bulan berunding dalam rangka
ramadhan tahun lalu. Tetapi, ajang mempersiapkan berbagai
yang semula dijadikan penyucian acara nantinya.
diri berubah makna menjadi ajang 3. Perayaan balimau kasai.
cari jodoh dan mandi bersama Dalam pelaksanaan ini
pasangan yang bukan muhrim. pemimpin upacara
Balimau Kasai dijadikan hari menyiapkan ramuan khusus,
terakhir sebelum hari semuanya yaitu air yang diambil dari
dilarang pada keesokan hari. kita sumur kampung yang telah
sebagai generasi muda harus dibacakan mantera dan
meluruskan adat ini karena sudah dicampur dengan ramuan
tercoreng akan keburukan. yang terdiri dari jeruk nipis,
pinang, bonglai, kunyit,
bawang merah, kenanga dan
KESIMPULAN DAN SARAN bunga mawar dan bahan
lainnya. Lalu bahan ini
7.1 Kesimpulan dibacakan mantra dari ayat-
Dari hasil penelitian yang ayat tertentu yang diyakini
sudah sampaikan dalam pembahasan masyarakat wajib dilakukan.
sebelumnya, maka peneliti menarik Balimau bakasai itu adalah
kesimpulan bahwa Keistimewaan sebutan bagi upacara penyambutan
Balimau Kasai merupakan acara datangnya bulan suci ramadhan
adat yang mengandung nilai sakral dengan cara bermandi-mandian
yang khas. Wisatawan yang yang bertujuan untuk menyucikan
mengikuti acara ini bisa diri kita dari dosa selama ini kita
menyaksikan masyarakat Kampar perbuat sejak lepasnya bulan
dan sekitarnya berbondong-bondong ramadhan tahun lalu. Tetapi, ajang
menuju pinggir sungai (Sungai yang semula dijadikan penyucian
Kampar) untuk melakukan ritual diri berubah makna menjadi ajang
mandi bersama. Sebelum cari jodoh dan mandi bersama
masyarakat menceburkan diri ke pasangan yang bukan muhrim.
sungai, ritual mandi ini dimulai Balimau Kasai dijadikan hari
dengan makan bersama yang oleh terakhir sebelum hari semuanya
masyarakat sering disebut makan dilarang pada keesokan hari. kita
majamba. Sementara itu tata cara sebagai generasi muda harus
pelaksanaan tradisi mandi Balimau meluruskan adat ini karena sudah
Ini antara lain yaitu : tercoreng akan keburukan.
1. Melakukan Ziarah Kubur. 7.2 Saran
Beberapa hari menjelang
pelaksanaan mandi Balimau,

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 13


Dari penelitian yang Amir, Adriyetti. 2002:67. Sastra
dilakukan peneliti, ada beberapa Lisan. Padang : Jurusan Sastra
saran yang dapat diberikan, yaitu : Indonesia Universitas
1. Untuk Andalas.
kedepannya Atmazaki. 2005:98. Ilmu Sastra:
semoga tradisi Teori dan Terapan. Padang:
balimau kasai ini Yayasan Citra Budaya
masih bisa Indonesia.
dipertahankan Berry, David. 2003:5. Pokok-Pokok
nilai Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta:
kebudayaannya, PT.
sehingga Rajagrafindo Persada
diharapkan Bogdan, R.C., Biklen, S.K. (1982).
mampu menjadi Qualitative Research For Education:
salah satu nilai An.
kebudayaan yang Introduction to Theory and
tinggi ditengah Method. Boston :
masyarakat. Danandjaja, James, 1984: 2. Folklor
2. Untuk Indonesia. Jakarta: Grafitipers.
masyarakat Drs. Abdul Syani. 1995:53.
diharapkan Sosiologi dan Perubahan
supaya bisa Masyarakat . Jakarta :Dunia
bersama-sama Pustaka Jaya.
menjaga kesucian Husaini & Purnomo Setiady
kebudayaan yang Akbar. 2004. Metodologi Penelitian
sangat tua ini. Sosial. Bumi
Sehingga bukan Aksara. Jakarta
hanya mengontrol Ida Bagus Darmika. 1982:116.
diri dan menjaga Psikologi Persepsi Masyarakat.
nama baik agama Jakarta : Gramedia
juga Idrus, Muhammad. 2009. Metode
mempertahankan Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta :
intensitas Erlangga
kebudayaan Jacobus Ranjabar. 2006:148. Sistem
balimau kasai itu sosial Budaya Indonesia. Bandung :
sendiri. Ghalia
Indonesia. Bogor.
DAFTAR PUSTAKA koentjaraningrat. 1987:1. Sejarah
Teori Antropologi. Universitas
Lampung. Jakarta.
Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar
Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmad, Araby. 1983:45. Sastra Ilmu Antropologi. Penerbit Aksara
Lisan Aceh. Jakarta: Pusat Baru. Jakarta.
Pembinaan dan Koentjaraningrat. 1990:11-16.
Pengembangan Budaya. Pengantar Ilmu antropologi. Jakarta
Depdikbud. : Rineka Cipta.
Kartini, Kartono.1986. Kenakalan
Remaja. Jakarta: Rajawali.

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 14


Moleong , 2005. Metodologi Soerjono Soekanto. 1990:154.
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Budaya dan Pengetahuan.
Pustaka Setia Jakarta:Gramedia.
Mar'af 1981. Sikap Manusia, Soekanto, S. 1984. Sosiologi Suatu
Perubah serta Pengukurannya. Pengantar. PT Raja Grafindo
Jakarta :Ghalia Indonesia Persada.
Nasikin. 2006. Sistem Sosial Soleman B. Taneko. 1994: 47.
Indonesia. Jakarta: PT Grafindo Sistem Sosial Indonesia
Persada. Edisi Kedua. Jakarta:CV.
Narwoko, Dwi J. 2011. Sosiologi Fajar Agung.
Teks Pengantar dan Thomas Stamford Raffles. 2008:24.
Terapannya. Jakarta : The History of Java.. Yogyakarta:
Kencana Narasi.
Ouman, P.J. 1957:31. Ilmu Usman, Husaini dan R. Purnomo
Masyarakat Umum, terjemah Setiady Akbar. 2011. Pengantar
Sujono, Jakarta: PT Statistika.
Pembangunan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purwadi. 2006:12. Jejak Para Wali Yusuf, Yusmar. 1991. Psikologi
Ziarah Spiritual.Buku Kompas. Antarbudaya. Bandung: Remaja
Jakarta :Gramedia Rosdakarya
Pusat Bahasa Departemen Internet :
Pendidikan Nasional. 2005:45. Anonim.http://MujiburRohman.Blo
Kamus Besar Bahasa gspot.com/2010/06/Nyadran-
Indonesia. Jakarta: Balai Agung-JogjaTrip-
Pustaka. html. Diakses 25 Desember
Soltau , Roger F. 1960:94. An 2013 jam 17.24 WIB.
Introduction to Politics. London:
Longmans Anonim.http://Nurmalita
Rakhmat, Jalaluddin. 1995. Sari.Blogspot.com/2012/12/Makna-
Psikologi Komunikasi. Bandung: dan-Objek-Tradisi-
Remaja Karya. Jawa-html. Diakses 18
Suyitno. 2001:107. Mengenal Desember 2013 jam 17.15 WIB.
Upacara Tradisional Masyarakat Anonim.http://NovianaWijayati.Blo
suku Tengger. gspot.Com/2011/04/tradisi-
Tengger : Satu Buku. Nyadran-sebagai-
Suparlan, Parsudi (ed). 1995. Transformasi-Agama-soaial-
Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: dan-Budaya-html. diakses 22
Yayasan Obor Desember 2013
Indonesia.
Sukandarrumidi. (2004). jam 20.47 WIB.
Metodologi Penelitian, Yogyakarta:
Gadjah Mada
Soerjono Soekanto. 2001:27.
Sosiologi Suatu Pengantar. jakarta.:
Grafindo Persado.
Soerjono Soekanto. 1987:13.
Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :
CV. Rajawali.

Jom FISIP Volume 2 No 2-Oktober 2015 Page 15

Anda mungkin juga menyukai