I. LATAR BELAKANG
Masyarakat melayu khususnya masayarakat yang mendiami pesisir sungai teso
nilo yang masih kental akan tradisi yang harus dan mesti kita pertahankan. Dan
setelah kami melakukan penelitian terhadap masayrakat lubuk kembang bungo
kecamatan ukui kabupaten pelalawan dan bertanya kepada beberapa naraumber dan
pemangku adat maka sedikit demi sedikit informasi yang kami rangkum dan
kemudian kami susun menurut cerita dan fakta yang kami lihat dan akhirnya kami
ketik pada naskah makalah kami ini
Dan ternyata hari demi hari hingga bergantinya tahun tradisi kian menipis dan
kian habis bersama berjalannya waktu, hal itulah yang mesti kita benahi dan kita
pertahankan untuk anak cucu kita nanti, supaya Tradisi yang ada dan yang masih
tinggal ini dapat kita pertahankan. Tradisi yang masih melekat tersebut harus kita
pertahankan dengan berbagai cara yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan
tradis dan yang ada di daerah kita ini khususnya daerah Kabupaten pelalawan.Oleh
karena itu kita mesti bekerja sama antara kaum adat dan masyarakat umum untuk
mempertahankan tradisi yang masih tersisia ini karena tradisi itu adalah aset yang
tidak ternilai harganya.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Balimau)
1
Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Islam Peradaban Melayu dengan judul
Kompang.
2
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, prodi Pendidikan Kimia
ISI
Mandi balimau atau di sebut juga balimau Kasai adalah sebuh ucapa tradisonal
yang istimewa bagi masyarakat melayu untuk menyambut bulan suci
Ramadan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya
bulan puasa. Bagi umat Islam, bulan Ramadhan melupakan bulan yang
spesial. Saat pada bulan ini Allah menjanjikan Pahala yang berlipat-lipat dan
pengampunan yang tidak terbatas kepada semuaya mahluk-Nya. Oeh karna
itu, sebagai kaum muslim melakukan persiapan-persiapan khusus untuk
menyambut datangnya bulan ini. Salah satunya dengan cara
menyelenggarakan upacara Mandi Balimau.
Upacara Mandi Balimau biasanya adalah Sekali dalan setahun, yaitu pada
akhir bulan Sya'ban atau sepekan sebelum bulan Ramadhan. Adapum
Tempat pelaksanaan upacara ini adalah di tepi panta.
Tradisi ini, berlangsung sejak turun menurun di kalangan Melayu Riau. Tradisi
dilakukan hampir di seleuruh kabupaten/kota yang Ada, dengan nama
Berbers satu sama lain. Contohnya Saja Balimau Kasai lebih di Kebal Oleh
masyarakat kabupaten pelalawan. Pekanbaru, tradisi ini dinamakan Petang
megang sedangkau di indragiri hulu cukup dengan nama Balimau Saja.
Balimau Kasai artinya mensucikan diri baik lahir dan batin, sebelum
datangnya Ramadhan, "menurut masyarakat. Kebanyakan orang kegiatan
Balimau Kasai ini melupakan ritual wajib yang harus dilakukan. Selain
mandi di sunggai dengan limau yang di angap sebagai penyucian fisik, ajang
ini juga dijadikan Sarana untuk memperkuat rasa persaudaraan sesama
muslim dengan saling mengunjungi dan meminta maaf, Namun sangat di
sayngkan pada saat ini, Tradisi ini semakin menyalahi, dulu ada batasan
antar lelaki dan perempuan. Sekarang semua bercampur baur. Tidak lagi
menujukan mensucikan diri yang sebenarnya. Assubli. muhammad 2018.
Islam dan kebudayaan melayu nusantara. Jakarta : DDI( Dewan Dakwah
islam indonesia)
Jawaban perganyaan
Nama: Diana astiati
1. Bagaimana mandi balimau bisa di terima di budaya melayu sedangkan
mandi balimau juga ada di masyarakat india
Jawab,
Menurut yang saya baca mandi balimau bisa di terima baik dgn masyarakat
melayu karna untuk menyucikan diri, kalau di india untuk mengilangkan dosa dosa
dan mandinya disungai ganga, kalau di riau untuk mensucikan diri sebelum bulan
puasa. Mengapa bisa di terima baik dengan masyarakat melayu karna kan
kebudayaan yang di bawa itu baik dan juga untuk mensucikan diri sebelum bulan
puasa mangkaya mandi balimau di terima baik karna untuk mensucikan diri