Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH PRAKARYA TENTANG MAKRAME

oleh :
Ade fira
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Karya Tulis
Ilmiah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat dan salam tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. Tujuan kami menulis Karya Tulis Ilmiah ini, untuk memperkenalkan
generasi muda dengan berbagai kerajinan sederhana yang salah satunya akan kami bahas
dalam Karya Tulis makalah ini yaitu tentang makrame.

Kami menyadari bahwa Karya Tulis makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang dapat memotivasi kami agar lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Kami berharap
semoga Karya Tulis makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga segala bantuan yang
diberikan semua pihak mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT Amin.

Ambon, 10 Oktober 2021

penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pada awalnya tekstil terbentuk karena adanya kebutuhan manusia untuk bertahan dari
keadaan alam atau cuaca. Pada mulanya tekstil adalah kain tenun. Namun sekarang tekstil
digunakan untuk menyebut apa saja yang dibuat dari serat atau benang pintal (serat yang telah
dipintal). Tali, tali kor, renda, dan jaring, semuanya adalah tekstil. Kain yang dibuat dengan
tenun, rajut, atau sirat adalah juga tekstil. Serat yang digunakan dalam membuat tekstil bisa
berasal dari bahan alam maupun buatan manusia. Kapas dan wol adalah contoh serat alami.
Poliester, nilon, dan kevlar adalah seratserat buatan manusia yang terbuat dari bahan bakar
fosil.Dalam perkembangan kerajinan banyak sekali menghasilkan produk-produk tekstil. Di
antara maraknya barang-barang kerajinan tersebut banyak sekali yang dihasilkan dari bahan
serat-serat alam seperti dari enceng gondok, serat rami, serat nanas, agel dan lain-lain, yang
dapat dikerjakan dengan teknik rajut, makrame, tenun, sulam dan lain-lain untuk menghasilkan
produk tekstil. Salah satu teknik yang menarik adalah makrame karena keragaman tekstur dari
hasil anyaman simpul ini sangat indah dan memikat hati, selain itu, dalam pengerjaan makrame
tidak memerlukan alat.

Makrame sangat cocok untuk diterapkan pada perancangan mode masa kini. Hal ini
dikarenakan mode saat ini lebih menonjolkan ragam hias yang bersifat dekoratif dan makrame
sangat memungkinkan untuk mencapai ragam hias ini. Barang-barang yang bersifat dekoratif
kini menjadi mode baru. Barang dekoratif kemungkinan disenangi setiap orang dan dapat
memberi kemungkinan untuk mode perorangan. Makrame sebenarnya tergolong pada teknik
kerajinan klasik, tetapi pada tahun terakir ini orang tidak lagi tahu cara memanfaatkannya.

Selain untuk membuat kantung jala untuk berbelanja yang menjemukan, orang tidak tahu lagi
harus membuat apa dengan makrame itu. Kemajuan ilmu pengeta-

huan dan teknologi menyebabkan timbulnya gaya hidup yang beraneka ragam dalam
masyarakat. Keadaan tersebut mendorong untuk merancang sesuatu pruduk tekstil yang lebih
baik dan menarik, hal itu juga berpengaruh terhadap perkembangan kerajinan makrame.
Makrame merupakan teknik simpul-menyimpul yang dikerjakan dengan cara melingkari dan
mengikat dua buah tali atau lebih. Tali yang melingkari dan yang mengikat disebut tali garapan
dan tali yang lain disebut tali taruhan. Teknik simpul makrame dapat menghasilkan berbagai
macam produk tekstil, misalnya busana, pelengkap busana, pelengkap interior dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah :

1) Apa yang disebut Makrame?

2) Bagaimana sejarah dari makrame?

3) Apa yang menjadi simbul-simbul dalam pembuatan makrame?

4) Apa teknik-teknik membuat makrame?

5) Apa tips untuk membuat makrame?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk :

1) Untuk mengetahui pengertian dari makrame

2) Untuk mengetahui cara membuat makrame

3) Untuk mengetahui jenis-jenis makrame

4) Untuk mengetahui macam-macam simpul dalam macramé


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makrame

Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau Miqramah. Sedangkan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa makrame adalah bentuk suatu
kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu
tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk
aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di
Negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan
perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih
banyak lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan
mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.

Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul seni
kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan menguatkan benda lain
seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan
kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang
semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat
adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding,
keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan
sebagainya. Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau
menyimpul. Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan
bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai
macam benang. Selain itu,Cut Kamaril (2002: 4.73) mengungkapkan bahwa makrame adalah
membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin,
anyam atau simpul.

2.2 Sejarah Makrame

Macrame diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin Macramé membuat
simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan menggerak-gerakkan tangan hingga
terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk, syal, dan kerudung. Kata macramé
berasal dari bahasa Arab migramah (‫)مقرمة‬, diyakini berarti "handuk bergaris-garis", "hias
pinggiran" atau "selubung bersulam." Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan
kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris pada masa Maria II of
England pada akhir abad ke-17. Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar
dan dijual atau diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke
tempat-tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas pelaut Inggris
dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat pinggang dan disebut rajutan
kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk kotak-kotak.

Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace (1882), menjadi
favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan banyak trimming dengan
warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories
rumah-tangga dan lain-lain …"

Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar, tapi populer
kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana pendek jean kecil,
taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya. Perhiasan Macramé menjadi
populer di kalangan neo-hippie Amerika dan kerumunan grunge mulai pada awal 70-an. Yang
sangat dominan

menggunakan simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-jenis simpul
akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat perhiasan tangan dengan
manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit. Kalung, gelang tangan dan
gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang populer. Seiring berkembangnya zaman, maka
penerapan seni macrame di aplikasikan dalam berbagai jenis barang sesuai keperluan kita.
Seperti tas macrame (kadang disebut tas rajut karena motifnya mirip rajutan), dompet, ikat
pinggang, bahkan sepatu, sandal, dll, juga telah mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut
sebagai seni macramé (karena sebutan macramé belum begitu populer di Indonesia, macrame
lebih identik dengan anyaman), tapi dilihat dari proses pengerjaannya, bisa dikategorikan
sebagai macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk, motif dan hasil kreasinya.

2.3 Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame

Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami beberapa
simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih
menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa simpul
dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.

a. Simpul Kepala

Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat menyimpulkan
simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.

Simpul kepala Seni Kerajinan Makrame

b. Simbul Rantai

Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

Simpul Rantai dalam seni makrame

c. Simpul Mati

Simpul Mati harus diketahui dalam pembuan atseni makrame

Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkanTali Sorong
merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di sebut simpul mati karena ikatannya sangat kuat
sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama lumayan kuat,
namun sangat mudah untuk dibuka.

d. Simpul Tunggal

Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau ke
kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

Simpul Tangga terlihat seperti tangga

e. Simpul Ganda

Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali yang
warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas. Di bawah ini kamu bisa
melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat
gabungan antara dua macam simpul.

Simpul ganda tanpa gabungan

f. Simpul Gordin
Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan dan
terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam
berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul
diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang
atau gordin.

simpul gordin merupakan deretan simpul yang menyerupai garis. Berbagai macam bentuk
simpul gordin

2.4 Macam-macam Teknik Makrame

Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa teknik
membuat makrame, diantaranya adalah :

1. Teknik Makrame 1

Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu. Tepat di
tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-ujungnya), buatlah
simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya 1,75 m.
ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul pipih ganda
yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu dengan
berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu semua tali
dengan simpul berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter.

2. Tekstil Struktur

Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang berasal
dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan menjadi empat
bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing bagian (kelompok).
Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di atas simpul bagian tengah, kea rah
belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar dengan sisa tali bagian bawah.

3. Teknik Makrame 2

Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah simpul pipih
ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah tali pasangan ke atas
(lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali kebawah. Lalu disimpul satu kali
dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manic-manik yang telah dibuat. Buat simpul
mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah
gambar dengan empat simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah
selanjutnya pada bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul cina.

2.5 Simpul Dasar Makrame

Simpul Dasar Dalam anyam tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan
tangan. Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali
yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan tali yang aktif
dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali garapan. Sebenarnya makrame hanya
terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan simpul tali bedil namun seiring dengan
berkembangnya kreasi makrame muncullah simpul-simpul seperti berikut:

a. Simpul Pembuka (Permulaan)

1. Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan Simpul ini
bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali. Tali/kayu yang
dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang

2. Simpul Pangkal

Ø Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan

Ø Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali.

Ø Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang

3. Simpul Baling-baling

Ø Letakkan dua tali saling bersilangan

Ø Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf S.

Ø Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali (A) yang
sudah berbentuk huruf S.

Ø Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4. Laso (Ganda)

Ø Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada bagian
tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing).

Ø Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali kedua (B)
dibentuk menjadi laso juga.
b. Simpul Inti (Pembentuk benda)

1. Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil),

2. Spiral pipih

3. Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.

4. Simpul Jangkar

5. Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan Simpul
kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.

6. Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang


membenntuk pola belah ketupat bersusun.

7. Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan


penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan
kombinasi minimal dua warna

8. Laso ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul dekorasi
unik misal : bola, kancing cina, dll

c. Simpul Penutup (Finishing)

1. Simpul pipih

2. Laso / tali mati

3. Simpul tiang :

Ø Satukan ujung tali

Ø Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah

Ø Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan

Ø Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak kira-kira 2
cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali pengikat
2.6 Tips

1. Menentukan Panjang Tali

Ø Buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu lengkungan

Ø Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint

Ø Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang Jika panjang batas pola adalah 5
cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10 cm, maka karya/benda
yang panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah panjang tali simpul
awal(pangkal) ditambah rumbai(jika pakai rumbai) ditambah panjang simpul penutup ditambah
kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali.

2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih dahulu.

3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung dengan mengikat
tengah tali terlebih dahulu.

4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak menggunakan
kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara langsung.

5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6. Sambungan
tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan dengan korek api dan
sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik didakam simpul maupun dibagian dalam
benda agar terlihat rapi. Sambungan tali sebaiknya tidak sejajar dengan sambungan lain yang
berdekatan, maka jika terdapat lebih dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya
harus dibuat berbeda dengan menguranginya.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-
temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Membuatnyapun sederhana dan tidak terlalu
banyak mengeluarkan biaya yang mahal.Membuat makrame harus membutuhkan ketelitian
dan ketrampilan yang membuat kita menjadi lebih kreatif. Warna-warna dari talinya membuat
kerajinan ini lebih terlihat menarik.

3.2 Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis berharap Karya Tulis makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai