Anda di halaman 1dari 14

SMAN 1 XXXX

Makalah Prakarya
2017/2018 Kerajinan Tangan Makrame
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.............................................................................................................
B. Analisis S.W.O.T.........................................................................................................
C. Rumusan masalah........................................................................................................
D. Tujuan..........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Makrame...................................................................................................
B. Sejarah Makrame.........................................................................................................
C. Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame..............................................................
D. Tips..............................................................................................................................

BAB III PELAKSANAAN

i. Tujuan Kegiatan.......................................................................................................
ii. Strategi Pemasaran..................................................................................................
iii. Bentuk......................................................................................................................
iv. Jenis.........................................................................................................................
v. Kegunaan.................................................................................................................
vi. Rasional kegiatan.....................................................................................................
vii. Bahan Baku..............................................................................................................
viii. Proses Produksi........................................................................................................
ix. Target Produksi........................................................................................................
x. Rancana Anggaran Biaya.........................................................................................
xi. Bahan Pembantu......................................................................................................
xii. Menghitung Harga Jual ...........................................................................................

BAB III PENUTUP

i. Penutup........................................................................................................................
ii. Kritik dan Saran..........................................................................................................

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya tekstil terbentuk karena adanya kebutuhan manusia untuk bertahan dari
keadaan alam atau cuaca. Pada mulanya tekstil adalah kain tenun. Namun sekarang tekstil
digunakan untuk menyebut apa saja yang dibuat dari serat atau benang pintal (serat yang
telah dipintal). Tali, tali kor, renda, dan jaring, semuanya adalah tekstil. Kain yang dibuat
dengan tenun, rajut, atau sirat adalah juga tekstil. Serat yang digunakan dalam membuat
tekstil bisa berasal dari bahan alam maupun buatan manusia. Kapas dan wol adalah contoh
serat alami. Poliester, nilon, dan kevlar adalah seratserat buatan manusia yang terbuat dari
bahan bakar fosil.Dalam perkembangan kerajinan banyak sekali menghasilkan produk-
produk tekstil. Di antara maraknya barang-barang kerajinan tersebut banyak sekali yang
dihasilkan dari bahan serat-serat alam seperti dari enceng gondok, serat rami, serat nanas,
agel dan lain-lain, yang dapat dikerjakan dengan teknik rajut, makrame, tenun, sulam dan
lain-lain untuk menghasilkan produk tekstil. Salah satu teknik yang menarik adalah makrame
karena keragaman tekstur dari hasil anyaman simpul ini sangat indah dan memikat hati,
selain itu, dalam pengerjaan makrame tidak memerlukan alat.

Makrame sangat cocok untuk diterapkan pada perancangan mode masa kini. Hal ini
dikarenakan mode saat ini lebih menonjolkan ragam hias yang bersifat dekoratif dan
makrame sangat memungkinkan untuk mencapai ragam hias ini. Barang-barang yang bersifat
dekoratif kini menjadi mode baru. Barang dekoratif kemungkinan disenangi setiap orang dan
dapat memberi kemungkinan untuk mode perorangan. Makrame sebenarnya tergolong pada
teknik kerajinan klasik, tetapi pada tahun terakir ini orang tidak lagi tahu cara
memanfaatkannya.

Selain untuk membuat kantung jala untuk berbelanja yang menjemukan, orang tidak
tahu lagi harus membuat apa dengan makrame itu. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menyebabkan timbulnya gaya hidup yang beraneka ragam dalam masyarakat.
Keadaan tersebut mendorong untuk merancang sesuatu pruduk tekstil yang lebih baik dan
menarik, hal itu juga berpengaruh terhadap perkembangan kerajinan makrame. Makrame
merupakan teknik simpul-menyimpul yang dikerjakan dengan cara melingkari dan mengikat
dua buah tali atau lebih. Tali yang melingkari dan yang mengikat disebut tali garapan dan tali
yang lain disebut tali taruhan. Teknik simpul makrame dapat menghasilkan berbagai macam
produk tekstil, misalnya busana, pelengkap busana, pelengkap interior dan lain-lain.

B. Analisis S.W.O.T
 STRENGHT
Dalam usaha memulai gagasan usaha ini, kami memiliki pemikiran tentang prospektif
kedepan. Potensi yang kami miliki dapat berguna untuk membuat produk, kami memiliki
keunggulan kompetetif dan keunggulan komperatif terhadap pesaing
Yang diantaranya merupakan :
1) Bahan-bahan murah
2) Pengetahuan tentang desain-desain terbaru .
Kami memiliki keyakinan bahwa produk ini dapat diterima oleh
masyarakat,karena masyarakat dewasa ini menghargai hasil kerajinan tangan dan mulai bosan
dengan produk yang berasal dari buatan mesin.

 WEAKNESS
Kami menyadari usaha ini tergolong usaha kecil. Keterbatasan kemampuan belum
memungkinkan untuk menangung resiko usaha besar. Selain potensi tersebut. Kami memiliki
kelemahan yang akan menjadi hambatan usaha kami, seperti :
1) Pemasaran hasil produk yang terbatas
2) Kapasitas produksi yang terbatas
3) Dukungan finansial yang terbatas
4) Tenaga pengrajin yang terbatas

 OPPORTUNITIES
1) Bahan yang digunakan mudah di dapat
2) Mendatangkan keutungan yang cukup banyak

 THREATH
1) Perkembangan stas yang cepat membuat konsumen akan beralih ke jenis tas yang lebih
terbaru lagi
2) Pesaing yang menjual produk sejenis semakin banyak.

C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1) Apa yang disebut Makrame?
2) Bagaimana sejarah dari makrame?
3) Apa yang menjadi simbul-simbul dalam pembuatan makrame?
4) Apa teknik-teknik membuat makrame?
5) Apa tips untuk membuat makrame?
D. Tujuan
Tujuan dari makalah ini untuk :
1) Untuk mengetahui pengertian dari makrame
2) Untuk mengetahui cara membuat makrame
3) Untuk mengetahui jenis-jenis makrame
4) Untuk mengetahui macam-macam simpul dalam macramé, dll.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Makrame
Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau
Miqramah.Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa
makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap
rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di Negara kita. Sebagai
contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan perlengkapan
pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak
lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan
mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.
Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya
muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan
menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan
makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk
mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-
jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya berupa:
ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk
menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya.
Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau
menyimpul.

B. Sejarah Makrame
Macrame diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin
Macramé membuat simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan menggerak-
gerakkan tangan hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk,
syal, dan kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab migramah (‫)مقرمممة‬,
diyakini berarti "handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau "selubung bersulam."
Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris pada masa Maria II of England pada akhir
abad ke-17. Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual
atau diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke tempat-
tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas pelaut Inggris
dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat pinggang dan
disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk kotak-kotak.
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé
Lace (1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana
"mengerjakan banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk
dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-lain …"
Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar,
tapi populer kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana
pendek jean kecil, taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya.
Perhiasan Macramé menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika dan
kerumunan grunge mulai pada awal 70-an. Yang sangat dominan menggunakan
simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-jenis simpul akan
diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat perhiasan tangan
dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit. Kalung,
gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang populer. Seiring
berkembangnya zaman, maka penerapan seni macrame di aplikasikan dalam berbagai
jenis barang sesuai keperluan kita. Seperti tas macrame (kadang disebut tas rajut
karena motifnya mirip rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan sepatu, sandal, dll,
juga telah mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut sebagai seni macramé
(karena sebutan macramé belum begitu populer di Indonesia, macrame lebih identik
dengan anyaman), tapi dilihat dari proses pengerjaannya, bisa dikategorikan sebagai
macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk, motif dan hasil kreasinya.

C. Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame

Jika kalian ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kalian harus memahami
beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan
berlatih menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan
kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku misalnya tali kur. Di
bawah ini ada beberapa simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-
bentuk seni kerajinan ini.

a) Simpul Kepala
Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat menyimpulkan
simpul kepala. Kalian dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan.
b) Simpul Rantai

Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

c) Simpul Mati

Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkanTali
Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di sebut simpul mati karena ikatannya
sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama
lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

d) Simpul Tunggal

Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau
ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

e) Simpul Ganda
Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali
yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas.

f) Simpul Gordin

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan
dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam
berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul
diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang
atau gordin.

A. Macam-macam Teknik Makrame

Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa teknik
membuat makrame, diantaranya adalah :

1) Teknik Makrame 1

Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu. Tepat di
tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-ujungnya), buatlah
simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya 1,75 m.
ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul pipih
ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu
dengan berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu
semua tali dengan simpul berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter.

2) Tekstil Struktur

Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang
berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan menjadi
empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing bagian
(kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di atas simpul bagian
tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar dengan sisa tali bagian bawah.

3) Teknik Makrame 2

Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah


simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah tali
pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali kebawah. Lalu
disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manic-manik yang
telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di atas
sejumlah empat simpulan.

4) Simpul Dasar Makrame

Simpul Dasar Dalam anyam tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan
tangan. Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali
yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan tali yang
aktif dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali garapan. Sebenarnya makrame
hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan simpul tali bedil namun seiring
dengan berkembangnya kreasi makrame muncullah simpul-simpul seperti berikut:

I. Simpul Pembuka (Permulaan)


a) Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar
tali. Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang
b) Simpul Pangkal
 Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
 Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar
tali.
 Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang
c) Simpul Baling-baling
 Letakkan dua tali saling bersilangan
 Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf S.
 Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali
(A) yang sudah berbentuk huruf S.
 Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4. Laso (Ganda)
 Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada bagian
tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing).
 Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali
kedua (B) dibentuk menjadi laso juga.
II. Simpul Inti (Pembentuk benda)
 Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil),
 Spiral pipih
 Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.
 Simpul Jangkar
 Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan
Simpul kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.
 Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang
membenntuk pola belah ketupat bersusun.
 Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan
penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu
dengan kombinasi minimal dua warna
 Laso ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul
dekorasi unik misal : bola, kancing cina, dll
III. Simpul Penutup (Finishing)
1. Simpul pipih
2. Laso / tali mati
3. Simpul tiang :
 Satukan ujung tali
 Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah
 Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan
 Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak
kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali
pengikat
4. Tips
1. Menentukan Panjang Tali
 Buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu lengkungan
 Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint
 Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang Jika panjang
batas pola adalah 5 cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman
satu pola adalah 10 cm, maka karya/benda yang panjangnya 50 cm
dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah panjang tali simpul awal(pangkal)
ditambah rumbai(jika pakai rumbai) ditambah panjang simpul penutup
ditambah kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali.
2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih
dahulu.
3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung
dengan mengikat tengah tali terlebih dahulu.
4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak
menggunakan kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara
langsung.
5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6.
Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan
dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik
didakam simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali
sebaiknya tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika
terdapat lebih dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat
berbeda dengan menguranginya.
BAB III

PELAKSANAAN

i. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari didirikan usaha pembuatan tas tali kur ini adalah :

1) Untuk memperoleh pengahasilan yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari


2) Mengembangkan ide-ide kreatif yang kami miliki
3) Untuk menerapakan ilmu pengetahuan di dalam bidang berwirausaha
4) Untuk memanfaatkan waktu luang
ii. Strategi Pemasaran

Produk yang kami tawarkan memiliki nilai tambah dan berkualitas baik. Pemasaran kami
lakukan di berbagai tempat seperti di sekolah dan di berbagai macam media sosial seperti
instagram dan facebook agar lebih menarik lebih banyak pembeli.

iii. Bentuk

Pada tahap awal produk yang akan dihasilkan adalah:

iv. Jenis

Usaha ini bergerak dalam pembuatan barang (industri kecil) yang bahan bakunya adalah tali
kur. Produk yang dihasilkan adalah sebuah tas.

v. Kegunaan
Usaha ini berguna dalam penciptaan produk yang nantinya hanya akan digunakan bagi
wanita. Usaha ini juga berupaya menambah kreatifitas, terutama untuk pelajar dalam
mengeluarkan ide-ide kreatif.

vi. Rasional Kegiatan

Usaha kerajinan dari bahan tali kur yang kamu dirikan adalah jenis usaha industri rumahan
berskala kecil yang khusus hanya memproduksi tas. Alasan kami memilih usaha tali kur kami
didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut:

1) Tali kur harganya murah


2) Mudah dibentuk
3) Kami memiliki pengalaman membuat tali kur dari berbagai sumber seperti buku dan
internet.

vii. Bahan Baku

Bahan baku utama adalah tali kur, selain bahannya murah dan mudah ditemukan, tali kur
memiliki banyak pilihan warna, selain tali kur ada pula bahan serta alat pendukung lainnya
seperti : gunting,lem tembak,benang,jarum,lilin dan lain sebagainya.

viii. Proses Produksi

Proses produksi kerajinan tangan :

1) Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti : tali kur berbagai macam warna
dan gunting
2) Buatlah pola yang diinginkan menggunakan tali kur
3) Siapkan gunting dan lilin untuk memotong sisa hasil tali kur yang tidak terpakai
dalam proses pembuatan
4) Tambahkanlah berbagai kreasi lainya seperti pembuatan resleting tas dll.

ix. Target Produk


Produk yang akan dihasilkan adalah mekrame tas tali kur.Sesuai target konsumen yang
ditargetkan produk yang dihasilkan adalah 5 buah perhari. Namun terlepas dari itu kami juga
menyesuaikan dengan tingkat kerumitan produk yang akan dihasilkan.

x. Rencana Anggaran Belanja

No Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)


.
1. Tali Kur

2. Gunting

3. Lilin

4. Benang

5. Jarum

xi. Bahan Pembantu

No. Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah (Rp)


1. Resleting

2. Manik-manik

3. Plastik

xii. Menghitung harga jual

No. Uraian Jumlah Kapasitas Produk Biaya Per-unit


1. Biaya bahan baku
per-hari
2. Biaya perlengkapan
per-hari
3. Plastik

BAB IV

PENUTUP

i. Kesimpulan

Makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-
temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Membuat nyapun sederhana dan tidak terlalu
banyak mengeluarkan biaya yang mahal.Membuat makrame harus membutuhkan ketelitian
dan ketrampilan yang membuat kita menjadi lebih kreatif. Warna-warna dari talinya membuat
kerajinan ini lebih terlihat menarik.

ii. Kritik dan Saran

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih. Penulis makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai