Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBELAJARAN SENI RUPA


MAKRAME

Guru Pengasuh :
Cut Gesti Maria Ulfahmi, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Arief Lazunni (002 507 2231)


Kelas XI MIPA 3

DINAS PENDIDIKAN ACEH


SMA NEGERI MODAL BANGSA ACEH
BLANG BINTANG, ACEH BESAR
PROVINSI ACEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
yang berjudul “Makrame” ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta
salam selalu menjadi milik tauladan kita, guru kehidupan kita, Nabi Muhammad saw.

     Saya pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang lebih
membangun dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

                            Kota Bakti, 28 Maret 2020

                                Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................


1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................


2.1 Sejarah Dan Perkembangan Makrame........................................................ 2
2.2 Pengertian Makrame................................................................................... 3
2.3 Simpul-simpul Dasar Makrame.................................................................. 4
2.4 Macam-macam Teknik Makrame............................................................... 9
2.5 Kegunaan Kerajinan Makrame................................................................... 11

BAB III PENUTUP......................................................................................


3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat
mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang
semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang
sering kita lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau
keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden,
gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya. Demikian banyak benda yang
dapat dibuat dengan teknik makrame atau menyimpul.
Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan
bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan
menggunakan berbagai macam benang. Selain itu, Cut Kamaril (2002: 4.73)
mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan atau benda pakai yang
menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Jadi
kesimpulannya makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai
yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul.

1.2   Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah dan perkembangan makramé?
2. Apa pengertian dari makrame?
3. Apa saja simpul-simpul dasar makrame?
4. Apa saja macam – macam teknik makrame?

1.3   Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah makrame.
2. Untuk mengetahui pengertian makarame.
3. Untuk mengetahui simpul – simpul dasar makrame.
4. Untuk mengetahui macam – macam teknik pembuatan makrame
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1   Sejarah Dan Perkembangan Makrame


Macramé diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin
Macramé membuat simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan
menggerak-gerakkan tangan hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif
berupa handuk, syal, dan kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab
miqramah (‫)مقرمة‬, diyakini berarti "handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau
"selubung bersulam." Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan
kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris pada masa
Maria II of England pada akhir abad ke-17.
Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual atau
diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke tempat-
tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas pelaut
Inggris dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat
pinggang dan disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul
berbentuk kotak-kotak.
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé
Lace (1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana
"mengerjakan banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik
untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-
lain …". Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé
memudar, tapi populer kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian,
seprai, celana pendek jean kecil, taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan
perabotan lainnya.
Perhiasan Macramé menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika dan
kerumunan grunge mulai pada awal 70-an. Yang sangat dominan menggunakan
simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-jenis simpul
akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat perhiasan
3

tangan dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit.
Kalung, gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang
populer. 
Seiring berkembangnya zaman, maka penerapan seni macrame di aplikasikan
dalam berbagai jenis barang sesuai keperluan kita. Seperti tas macrame (kadang
disebut tas rajut karena motifnya mirip rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan
sepatu, sandal, dll, juga telah mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut
sebagai seni macramé (karena sebutan macramé belum begitu populer di
Indonesia, macrame lebih identik dengan anyaman), tapi dilihat dari proses
pengerjaannya, bisa dikategorikan sebagai macramé. Yang membedakan adalah
bahan, bentuk, motif dan hasil kreasinya.
2.2   Pengertian Makrame
Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau
Miqramah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan
bahwa makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan
menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan
membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka
rumbai dan jumbai.
Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan
bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan
menggunakan berbagai macam benang. Selain itu, Cut Kamaril (2002: 4.73)
mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan atau benda pakai yang
menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Banyak
jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat
yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula
dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita
lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik,
tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi,
rompi, taplak meja dan sebagainya. Pokoknya demikian banyak benda yang
dapat dibuat dengan teknik makrame atau menyimpul.
4

Jadi kesimpulannya makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda


pakai yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau
simpul. Membuatnyapun sederhana dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya
yang mahal.Membuat makrame harus membutuhkan ketelitian dan ketrampilan
yang membuat kita menjadi lebih kreatif. Warna-warna dari talinya membuat
kerajinan ini lebih terlihat menarik.
2.3   Simpul-simpul Dasar Makrame
Meskipun makrame itu nampaknya sangat rumit, sebenarnya
hanya terdiri dari dua simpul dasar. Kedua simpul dasar itu ialah :
a) Simpul Pipih (Simpul Pipih Ganda).

b) Simpul Kordon (simpul tali bedil).

Dari kedua simpul dasar tersebut, kemudian dikembangkan berbagai variasi


simpul makrame yaitu:
a). Simpul Jangkar (Simpul Mula).
5

b). Simpul pipih ganda.


- Simpul Pipih Ganda Dimulai dari Kanan dan Kiri (Simpul Ulir Kanan-Kiri).

- Simpul-simpul Pipih Ganda Berloncatan.

- Simpul Pipih Ganda Berloncatan Jauh.

c). Simpul Kordon (Simpul Tali Bedil).


- Simpul Kordon Horisontal (simpul tulang rusuk).
6

- Simpul Kordon Diagonal (simpul berloncatan).

- Simpul Kordon Vertical.

- Simpul Kordon Miring.

d). Simpul Lingkar (Simpul lilitan Feston).


7

e). Simpul Rantai (Simpul Tak Beraturan).

f). Simpul Anyaman (Simpul Jaring).

g). Simpul Mutiara (Simpul Manik-manik).

h). Simpul Turki.

i). Simpul Mahkota Cinta.


8

j). Simpul Josephine.

k). Simpul Pembalut.

l). Simpul Pengunci.

m). Simpul Pengunci yang menggunakan tali pasangan.

n). Simpul Bola – Bola.


9

2.4   Macam-macam Teknik Makrame


Dalam hal teknik dasar pembuatan kerajinan makrame baik itu
pembuatan produk fungsional berupa produk assesories busana dan
assesories rumah akan diperlihatkan pola, yang nantinya dari pola tersebut
bisa diikuti dengan melihat gambar-gambar langkah kerja sehingga
memudahkan dalam pengerjaan suatu produk.

1) Bahan
Dalam hal pembuatan kerajinan makrame diperlukan bahan- bahan.
Bahan tersebut yaitu tali, handel/ring, gesper, dan aneka manik-manik. Tali
memiliki berbagai macam jenisnya yaitu benang kinlon, benang katun,
benang nilon , talikur, tali agel dan tali kulit. Handel/ring digunakan untuk
membuat gantungan dompet dan tas dari bahan kayu maupun plastik,
sedangkan gesper digunakan untuk ikat pinggang.

2) Alat

Alat untuk mengerjakan garapan itu adalah tangan kita sendiri. Tetapi
alat-alat bantu memang diperlukan, seperti bantal yang diisi pasir atau busa
karet yang tebal, juga “piringan kayu lunak” atau papan untuk memasang
atau menempatkan garapan. Selanjutnya diperlukan sentimeter (alat ukur)
yang berguna untuk mengukur panjang benang, hak pen yang berguna
untuk alat bantu pembuatan karya, peniti yang kuat berkepala besar, sebuah
gunting dan cutter yang berguna untuk alat untuk memotong benang dan
stik kayu yang berguna untuk menggantungkan benang yang akan
10

dikerjakan. Untuk garapan besar seperti hiasan gantung pada dinding,


sebaiknya kita pasang atau gantungkan pekerjaan yang digarap itu pada tali
gantungan yang kuat. Misalnya kita bisa membuat tali gantungan yang
ditarik kencang diantara 2 kursi atau bisa menggunakan gantungan pakaian
dengan bilah kayu tipis melinting.

Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa
teknik membuat makrame, diantaranya adalah:
1. Teknik Makrame 1
Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu.
Tepat di tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-
ujungnya), buatlah simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali
yang panjangnya 1,75 meter ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang
ring. Aturlah sehingga simpul pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring.
Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu dengan berkas dengan menggunakan tali
yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu semua tali dengan simpul
berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter.
2. Teknik Tekstil Struktur
Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali
yang berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali
dan menjadi empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-
masing bagian (kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan
di atas simpul bagian tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar
dengan sisa tali bagian bawah.
3. Teknik Makrame 2
Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah
simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah
tali pasangan ke atas, masukkan ke arah belakang dan kembali kebawah. Lalu
disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manik-manik
yang telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di
11

atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah gambar dengan empat simpul mutiara sesuai
dengan kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya pada bagian empat kelompok
tali disimpul menjadi satu simpul cina.

2.5   Kegunaan Kerajinan Makrame


Kerajinan makrame sudah lama dikenal di Indonesia. Makrame
sebenarnya tergolong pada teknik kerajinan tangan klasik. Penggunaan
Kerajinan makrame dapat sebagai benda fungsional berupa assesories
(assesories rumah / assesories busana). Sebagai contoh benda fungsional
berupa alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair (sunda), bahkan
sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki,
keranjang atau tas, dan masih banyak lagi contoh lainnya, yang semuanya
dikerjakan dengan teknik simpul, dengan mengandalkan ketrampilan
tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin. Dari kebiasaan membuat
simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul seni
kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat- mengikat tanpa
bertujuan menguatkan benda lain seperti yang semuladilakukan. Banyak
jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat
mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti
yang semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau
makrame yang berupa benda assesories rumah adalah penghias gerabah
atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk menggantung tanaman,
gorden, taplak meja, kap lampu, sarung bantal dan sebagainya. Sedangkan
assesories busana adalah ikat pinggang, gelang, topi, rompi, dompet,
kerudung penutup bahu dan punggung, tempat kaca mata, kalung dan
lain-lain. Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan
teknik makrame atau menyimpul.
12

BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan
bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Simpul – simpul dasar
makrame yaitu, simpul kepala, simpul mati, simpul rantai, simpul tunggal, simpul
ganda, simpul gordin, dal lain sebagainya.
3.2   Saran
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk memperbaiki dan menyempurnakan makalah
ini. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih. Penyusun berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.qolbunhadi.com/inilah-pengertian-seni-kerajinan-makrame-
dan-cara-membuatnya/ diakses tanggal 28 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai