Anda di halaman 1dari 6

Materi Teknik Dasar Makrame

Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau
Miqramah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan: bahwa
makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap
rangkaian benang pada awal atau akhir suatu tenunan, dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama dikenal di Negara kita. Sebagai
contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring, bahkan perlengkapan
pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan masih banyak
lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul, dengan
mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.
Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya
muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan
menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan
makrame yang sepenuhnya merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk
mengikatkan ujung sesuatu tenunan seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-
jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering kita lihat adalah hasil karya berupa:
ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, keranjang untuk
menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan sebagainya.
Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau
menyimpul. Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet,
mengungkapkan bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan
menggunakan berbagai macam benang. Selain itu,Cut

Kamaril (2002: 4.73) mengungkapkan bahwa makrame adalah membuat hiasan


atau benda pakai yang menggunakan bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam
atau simpul.

2.2 Sejarah Makrame


Macrame diyakini berasal dari penenun Arab abad ke-13. Para pengrajin
Macramé membuat simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan menggerak-
gerakkan tangan hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk,
syal, dan kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab migramah (‫)مقرمة‬,
diyakini berarti "handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau "selubung bersulam."
Setelah penaklukan Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan kemudian menyebar ke
seluruh Eropa. Itu diperkenalkan ke Inggris pada masa Maria II of England pada akhir
abad ke-17. Para pelaut mengerjakan kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual
atau diperdagangkan ketika mereka mendarat, sehingga tersebarlah seni ini ke tempat-
tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad kesembilan belas pelaut Inggris
dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan ikat pinggang dan
disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk kotak-kotak.
Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace
(1882), menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan
banyak trimming dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah,
taman pesta, pantai, aksesories rumah-tangga dan lain-lain …" 
Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar, tapi
populer kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana pendek
jean kecil, taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya. Perhiasan
Macramé menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika  dan  kerumunan grunge
mulai pada awal 70-an. Yang sangat dominan

Menggunakan simpul persegi (square knot) dan simpul granny (mengenai jenis-
jenis simpul akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat
perhiasan tangan dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan
kulit. Kalung, gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang
populer. Seiring berkembangnya zaman, maka penerapan seni macrame di aplikasikan
dalam berbagai jenis barang sesuai keperluan kita. Seperti tas macrame (kadang
disebut tas rajut karena motifnya mirip rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan
sepatu, sandal, dll, juga telah mengadopsi macramé. Meskipun tidak disebut sebagai
seni macramé (karena sebutan macramé belum begitu populer di Indonesia, macrame
lebih identik dengan anyaman), tapi dilihat dari proses pengerjaannya, bisa
dikategorikan sebagai macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk, motif dan
hasil kreasinya.

Simpul-simpul Dalam Pembuatan Makrame


Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami
beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih
menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan  tali
yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa simpul dasar
yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.
a.    Simpul Kepala
Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat
menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang
sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
b.        Simbul Rantai
Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

c.      Simpul Mati

Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkanTali


Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di sebut simpul mati karena
ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena
ikatannya sama lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

d.      Simpul Tunggal
Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke
kanan atau ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai
keinginanmu.
e.      Simpul Ganda
Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali
yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas. Di bawah ini
kamu bisa melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah
kamu bisa melihat gabungan antara dua macam simpul.

f.       Simpul Gordin

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan
dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk
dalam berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat
simpul diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat
tirai, partisi ruang atau gordin.

Macam-macam Teknik Makrame 


Teknik makrame sangat banyak macamnya, disini kami memberikan contoh beberapa
teknik membuat makrame, diantaranya adalah :
1. Teknik Makrame 1
  Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu.
Tepat di tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-
ujungnya), buatlah simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali
yang panjangnya 1,75 m. ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring.
Aturlah sehingga simpul pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah
semua tali menjadi menjadi satu dengan berkas dengan menggunakan tali yang
panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu semua tali dengan simpul berkas/simpul
jambul menggunakan tali 0,5 meter.
2. Tekstil Struktur 
Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali
yang berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali
dan menjadi empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-
masing bagian (kelompok). Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan
di atas simpul bagian tengah, kea rah belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar
dengan si-

sa tali  bagian bawah.


3. Teknik Makrame 2
Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah
simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah
tali pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali
kebawah. Lalu disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul
manic-manik yang telah dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama
seperti langkah di atas sejumlah empat simpulan. Lihatlah gambar dengan empat
simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-masing. Langkah selanjutnya pada
bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul cina.

Simpul Dasar Makrame


Simpul Dasar Dalam anyam tali / makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya
dengan tangan. Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang
dikerjakan. Tali-tali yang diletakkan / ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali
taruhan. Sedangkan tali yang aktif dianyamkan / digarapn pada tali taruhan disebut tali
garapan. Sebenarnya makrame hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih
dan simpul tali bedil namun seiring dengan berkembangnya kreasi makrame
muncullah simpul-simpul seperti berikut:
a. Simpul Pembuka (Permulaan)
1. Simpul Jangkar Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar tali.
Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang
.
2. Simpul Pangkal
Ø Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
Ø Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar
tali.
Ø Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/ gelang
3. Simpul Baling-baling
Ø Letakkan dua tali saling bersilangan
Ø Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf
S.
Ø Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali
(A) yang sudah berbentuk huruf S.
Ø  Kencangkan dan semua ujung jadikan satu. 4. Laso (Ganda)
Ø  Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada
bagian tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing).
Ø Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil tali
kedua (B) dibentuk menjadi laso juga.
b. Simpul Inti (Pembentuk benda)
1.         Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil),
2.        Spiral pipih
3.        Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.
4.        Simpul Jangkar
5.        Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan
Simpul kordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.
6.        Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang
membenntuk pola belah ketupat bersusun.

7.        Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan


penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan
kombinasi minimal dua warna
8.        Laso ganda : variasi isian / bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul
dekorasi unik misal : bola, kancing cina, dll
c. Simpul Penutup (Finishing)
1. Simpul pipih
2. Laso / tali mati
3. Simpul tiang :
Ø Satukan ujung tali
Ø Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah
Ø Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan
Ø Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak
kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali pengikat

Tips
1. Menentukan Panjang Tali
Ø  Buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu lengkungan
Ø  Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint
Ø  Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang Jika panjang batas pola
adalah 5 cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10 cm,
maka karya/benda yang panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10 ditambah
panjang tali simpul awal(pangkal) ditambah rumbai(jika pakai rumbai) ditambah
panjang simpul penutup ditambah kelebihan/toleransi 10-25 % panjang tali.
2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih
dahulu.
3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung dengan
mengikat tengah tali terlebih dahulu.
4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak
menggunakan kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara
langsung.
5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu. 6.
Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan
dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik didakam
simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali sebaiknya
tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika terdapat lebih dari
satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat berbeda dengan
menguranginya.

Contoh Pembuatan Kerajinan Sederhana dari Makrame


      Membuat “MINIBAG”
A.Bahan
1.Tekstur : Warna biru tua 4 x 40 m =160 m
2. Potongan hanger (gantungan baju)
3. Lem
B. Simpul
1. Simpul Bedil
2. Simpul Pipih
3. Simpul Kordon
4. Simpul Pangkal
5. Simpul Jangkar
C. Langkah Pengerjaan
1.        Hanger dipotong 2 x 25 cm dan potong tali sepanjang 2,5 m untuk membuat
badan tas.
 2.      Tali disimpulkan ke hanger semuanya dengan simpul jangkar. Kemudian disimpul

dengan simpul pipih yang saling menyambung antara tali ke tali lain dan cara
menyambungkan antara tas bagian depan dan belakang juga menggunakan simpul
pipih tapi tali taruhannya ditarik hingga terlihat rapi. Simpul pipih digunakan pada
semua badan tas.
 3.      Setelah ukuran badan cukup, pada paling akhir dari badan tas dibuat   tali pangkal

memutar.
 4.      Untuk penutup bawah digunakan lagi simpul pipih (2 kali simpul) kemudian tali

bagian belakang tas dan bagian belakang tas digabung dengan cara ambil 2 tali dari
belakang dan depan yang lurus. Dari gabungan tali tadi disimpul pipih demikian juga
yang lain hingga atas bagian bawah tertutup.
5.      Bagian paling bawah dari tas diberi hiasan rumbai-rumbai dari tali lebihan badan
tas yang diikat hingga terlihat rapi.
6.      Tutup tas dibuat dingan simpul yang sama dengan badan tas yaitu simpul odor dan
diberi simpul tali bedil. Pada bagian tepi tutup dan pada tutup bagian bawah disimpul
pangkal
7.      Agar tas tidak terbuka paling bawah dari tutup diberi pengunci tas yang memakai
simpul pipih dan simpul tali bedil.
8.      Bagian paling akhir gantungan pada tas hanya menggunakan simpul kordon saja
dan digabung dengan bagian kanan kiri tas.

Kesimpulan
Makrame adalah kerajinan membuat hiasan atau benda pakai yang menggunakan
bahan tali-temali dengan teknik pilin, anyam atau simpul. Membuatnyapun sederhana
dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya yang mahal.Membuat makrame harus
membutuhkan ketelitian dan ketrampilan yang membuat kita menjadi lebih kreatif.
Warna-warna dari talinya membuat kerajinan ini lebih terlihat menarik.

Anda mungkin juga menyukai