Anda di halaman 1dari 4

3.

Seni Makrame

A. Pengertian

Kata makrame berasal dari bahasa Turki. Dengan tulisan Ma-kra’ma atau Miqramah.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa makrame adalah bentuk
suatu kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal atau akhir
suatu tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga
terbentuk aneka rumbai dan jumbai. Kerajinan menyimpul atau mengikat tali sudah lama
dikenal di Negara kita. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jarring,
bahkan perlengkapan pakaian, seperti topi, sarung tangan, kaos kaki, keranjang atau tas, dan
masih banyak lagi contoh yang lainnya, yang semuanya dikerjakan dengan teknik simpul,
dengan mengandalkan ketrampilan tangan, tanpa menggunakan alat bantu mesin.

Dari kebiasaan membuat simpul yang fungsional dan artistik itu pada akhirnya muncul
seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa tujuan menguatkan benda
lain seperti yang semula dilakukan. Banyak jenis kerajinan makrame yang sepenuhnya
merupakan kegiatan ikat mengikat yang tidak untuk mengikatkan ujung sesuatu tenunan
seperti yang semula dilakukan. Di antara jenis-jenis kerajinan simpul atau makrame yang sering
kita lihat adalah hasil karya berupa: ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan
dinding, keranjang untuk menggantung tanaman, gorden, gelang, topi, rompi, taplak meja dan
sebagainya. Pokoknya demikian banyak benda yang dapat dibuat dengan teknik makrame atau
menyimpul. Sedangkan menurut Bandi Soban yang diposting di internet, mengungkapkan
bahwa makrame adalah kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai
macam benang.

B. Sejarah

Meski sebagian besar cerita dan penuturan menyebut Arab sebagai asal usul macrame,
seni membuhul simpul kemungkinan muncul kali pertama di China pada Periode Negara Perang
(481-221 SM) atau bahkan jauh ke belakang, pada masa kekuasaan Dinasti Utara (581-317 SM).
Persis warga Arab, penduduk China memanfaatkan simpul indah itu untuk menghias pinggiran
busana, lukisan, lentera, dan hiasan dinding.
Namun, bangsa Arab lah alasan persebaran macrame di Eropa. Mereka menjelajah
hampir semua benua, dari daerah kering di Timur Tengah sampai kota-kota di kawasan terdekat
Asia dan Afrika.

Macrame berasal dari bahasa Spanyol. Namun, istilah ini dipercaya merupakan kata
serapan dari bahasa Arab, migramah, yang bermakna pinggiran ornamen atau sulam-tepi
kerudung. Masyarakat Spanyol mulai membuat macrame sejak penaklukan negeri itu oleh
bangsa Moor pada abad ke-15. Perpaduan dua budaya, Moor yang melegenda dan Spanyol,
membantu menyebarkan macrame di Prancis pada abad ke-16 dan dari sini, macrame
dikenalkan kepada penduduk di Italia pada abad ke-17 dan 18, sebelum akhirnya menyebar ke
seluruh penjuru Eropa.

Para pengrajin Macramé membuat simpul dari banyak benang sampai tepi kain dengan
menggerak-gerakkan tangan hingga terbentuk anyaman benang yang dekoratif berupa handuk,
syal, dan kerudung. Kata macramé berasal dari bahasa Arab migramah (‫)مقرمة‬, diyakini berarti
"handuk bergaris-garis", "hias pinggiran" atau "selubung bersulam." Setelah penaklukan
Moorish, seni dibawa ke Spanyol, dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Itu diperkenalkan
ke Inggris pada masa Maria II of England pada akhir abad ke-17. Para pelaut mengerjakan
kerajinan macramé sambil berlayar dan dijual atau diperdagangkan ketika mereka mendarat,
sehingga tersebarlah seni ini ke tempat-tempat seperti Cina dan belahan dunia lainnya. Abad
kesembilan belas pelaut Inggris dan Amerika membuat tempat tidur gantung, bell fringe, dan
ikat pinggang dan disebut rajutan kotak, karena banyak menggunakan simpul berbentuk kotak-
kotak.

Macramé yang paling populer di zaman Victoria. Sylvia’s Book Macramé Lace (1882),
menjadi favorit, menunjukkan kepada pembacanya bagaimana "mengerjakan banyak trimming
dengan warna hitam dan warna pilihan, baik untuk dipakai di rumah, taman pesta, pantai,
aksesories rumah-tangga dan lain-lain" 

Meskipun beberapa waktu kemudian kegemaran untuk macramé memudar, tapi


populer kembali, untuk membuat hiasan dinding, bahan pakaian, seprai, celana pendek jean
kecil, taplak meja, gorden, gantungan tanaman dan perabotan lainnya. Perhiasan Macramé
menjadi populer di kalangan neo-hippie Amerika  dan  kerumunan grunge  mulai pada awal 70-
an. Yang sangat dominan menggunakan simpul persegi (square knot) dan simpul granny
(mengenai jenis-jenis simpul akan diposting lain waktu). Jenis ini sering dipakai untuk membuat
perhiasan tangan dengan manik-manik, kaca dan unsur-unsur alami seperti tulang dan kulit.
Kalung, gelang tangan dan gelang kaki telah menjadi bentuk macramé yang populer. Seiring
berkembangnya zaman, maka penerapan seni macrame di aplikasikan dalam berbagai jenis
barang sesuai keperluan kita. Seperti tas macrame (kadang disebut tas rajut karena motifnya
mirip rajutan), dompet, ikat pinggang, bahkan sepatu, sandal, dll, juga telah mengadopsi
macramé. Meskipun tidak disebut sebagai seni macramé (karena sebutan macramé belum
begitu populer di Indonesia, macrame lebih identik dengan anyaman), tapi dilihat dari proses
pengerjaannya, bisa dikategorikan sebagai macramé. Yang membedakan adalah bahan, bentuk,
motif dan hasil kreasinya.
C. Jenis dan Macam Teknik Makrame

1. Jenis Sampul dalam Teknik Makrame

Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami
beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan
berlatih menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan
kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa
simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.

a.    Simpul Kepala

Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat
menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan.

b.        Simbul Rantai

Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

c.      Simpul Mati

Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkanTali


Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup.Di sebut simpul mati karena ikatannya
sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama
lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

d.      Simpul Tunggal

Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan
atau ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

e.      Simpul Ganda

Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali
yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas. Di bawah ini kamu bisa
melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat
gabungan antara dua macam simpul.

f.       Simpul Gordin

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan dan
terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam
berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul
diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang
atau gordin.

2. Macam-macam Teknik Makrame

-Teknik Makrame 1

Ikatlah tali yang masing-masing panjangnya 6 meter sebanyak 8 buah menjadi satu.
Tepat di tengah-tengah. Kemudian di tengah-tengah (pada panjang 3 m dari ujung-ujungnya),
buatlah simpul pipih ganda sebanyak 12 simpul dengan menggunakan tali yang panjangnya
1,75 m. ambil 8 utas tali kemudian masukkan ke dalam lubang ring. Aturlah sehingga simpul
pipih ganda yang telah dibuat tepat pada lubang ring. Ikatlah semua tali menjadi menjadi satu
dengan berkas dengan menggunakan tali yang panjangnya 0,5 meter. Ikatlah menjadi satu
semua tali dengan simpul berkas/simpul jambul menggunakan tali 0,5 meter.

-Tekstil Struktur 

Simpul pipih ganda dilipat jadi dua dan disimpul dengan simpul berkas. Bagi 16 tali yang
berasal dari 8 tali yang masuk lubang ring sehingga jumlahnya menjadi 16 tali dan menjadi
empat bagian. Kemudian buatlah 8 simpul pipih ganda pada masing-masing bagian (kelompok).
Setelah jadi 8 simpul, tali pada bagian tengah dimasukkan di atas simpul bagian tengah, kea rah
belakang, dan ditarik ke bawah sampai sejajar dengan tali  bagian bawah.

-Teknik Makrame 2

Tali di bagi menjadi 4 kelompok. Dari masing-masing kelompok (1,2,3,4) bentuklah


simpul pipih ganda yang telah dibuat menjadi simpul manic-manik. Caranya: tariklah tali
pasangan ke atas (lihat gambar), masukkan kea rah belakang dan kembali kebawah. Lalu
disimpul satu kali dengan simpul pipih ganda untuk mengunci simpul manic-manik yang telah
dibuat. Buat simpul mutiara lagi dengan cara yang sama seperti langkah di atas sejumlah empat
simpulan. Lihatlah gambar dengan empat simpul mutiara sesuai dengan kelompok masing-
masing. Langkah selanjutnya pada bagian empat kelompok tali disimpul menjadi satu simpul
cina.

Anda mungkin juga menyukai