Anda di halaman 1dari 11

PRAKARYA MAKRAME

( KREASI IKAT PINGGANG DARI TALI KUR )

A. PENGERTIAN MAKRAME

1. Bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan
akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut
sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
2. Kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam benang.

Mak·ra·me/makramé/n 1)Bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan


menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

2)Kerajinan tangan simpul-menyimpul dengan menggunakan berbagai macam


benang. Makrame bisa berasal dai kata Arab Mucharam yang artinya susunan kisi-kisi,
atau dari istilah Turki ‘Makrama” yang bisa diartikan rumbai-rumbai atau bisa juga dari
kata “migrama” yang berarti penyelesaian akhir garapan lap dan selubung muka dengan
simpul. Di Arab makarame telah mencapai puncaknya di abad 13. Penggunaan kata
“arabeschi” atau “moreschi” menunjukkan bahwa makrame berasal dari Arab bagian
timur. Namun di Sisiria makrame telah ditemukan pada sebuah relief yang diperkirakan
telah ada sebelum 850 sebelum Kristus, tetapi belum digunakan sebagai dekorasi.

Kerajinan tekstil yang berbahan aneka tali yang juga dikenal dengan istilah
macramé merupakan seni kerajinan memanfaatkan karakter tali untuk kemudian dengan
teknik simpul dan anyam dibentuk menjadi benda hias maupun pakai. Banyak orang
menganggap tali hanya berfungsi sebagai benda fungsional yang erat, kaitannya dengan
aktivitas sehari-hari, mulai dari pengikat barang agar rapi dan kuat sampai untuk
berolahraga.

Jenis tali yang dapat Anda gunakan dalam kreasi ini, antara lain: tali tambang
plastik, tali koor, dan sumbu kompor. Semuanya mudah diperoleh. Yang pasti, harganya
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

1
B. BAHAN YANG DIGUNAKAN

1 Jenis Bahan Tali


1. Katun
2. Linen
3. Pute
4. Acrylic
5. Nilon
6. Serat

2 Jenis Tali
1. Tali Tambang/Tampar
2. Tali koor
3. Tali sumbu kompor
4. Tali Rafia
5. Tali pancing
6. Tali serat (Sisal)
7. Tali wol
8. Tali Kulit
9. Tali Benang katun, dll
10. Bahan pelengkap / assesories missal gantungan tas, kancing, resleting, dll

C. ALAT YANG DIPAKAI

1. Gunting
2. Korek api
3. Meteran
4. Sikat Gigi
5. Jarum penthul
6. Lilin

2
D. SIMPUL DASAR

Dalam anyam tali/makrame tali-tali kebanyakan dikerjakan hanya dengan tangan.


Pada saat menganyam terdapat dua Jenis tali dilihat dari tali yang dikerjakan. Tali-tali
yang diletakkan/ditaruh dan tidak dianyamkan disebut tali taruhan. Sedangkan tali yang
aktif dianyamkan/digarapan pada tali taruhan disebut tali garapan.
Sebenarnya makrame hanya terdiri dari 2 simpul dasar yaitu simpul pipih dan
simpul tali bedil namun seiring dengan berkembangnya kreasi makrame muncullah
simpul-simpul seperti berikut :

1. Simpul Pembuka (Permulaan) :


1). Simpul Jangkar
 Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/ tali yang dibentangkan
 Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar
tali.
 Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/gelang

2). Simpul Pangkal


 Kaitkan Tali pada sepotong kayu/pensil/tali yang dibentangkan
 Simpul ini bisa dibuat secara berantai ke samping untuk memperlebar jarak antar
tali.
 Tali/kayu yang dibentangkan dapat diganti dengan ring/gelang

3
3). Simpul Baling-baling
 Letakkan dua tali saling bersilangan
 Salah satu tali (tali A) kedua ujungnya tekuk/lipat sehingga berbentuk seperti huruf
S.
 Tali yang lain (tali B) kedua ujungnya tekuk/lipat ujungnya dengan disusupkan tali
(A) yang sudah berbentuk huruf S.
 Kencangkan dan semua ujung jadikan satu.

4). Laso (Ganda)


 Tekuk salah satu tali (A) menjadi dua dan silangkan ujungnya sehingga pada
bagian tekukannya membentuk seperti tetes air (runcing).
 Tekuk tali yang lain (B) dan susupkan kedua ujungnya pada laso pertama sambil
tali kedua (B) dibentuk menjadi laso juga.

4
5). Simpul Tiang

2. Simpul Inti (Pembentuk benda) :


1. Spiral (Kordon/tali bedil), spiral ganda (kordon/tali bedil)

5
2. Spiral pipih

3. Simpul pipih : untuk membentuk lembaran anyaman tali.

4. Simpul Jangkar

5. Simpul pangkal : untuk membentuk garis-garis atau bidang variasi. Merupakan Simpul
kkordon/tali bedil yang hanya terdiri dari 2 belitan.

6
6. Simpul Wampan merupakan pengembangan simpul pangkal dan kkordon yang
membenntuk pola belah ketupat bersusun.

7. Simpul Cavandoli (ditemukan oleh Valentina Cavandoli dari Turijn) merupakan


penegembangan simbul kkordon dan pangkal yang membentuk motif tertentu dengan
kombinasi minimal dua warna.

8. Laso ganda : variasi isian/bisa diganti monte/manik-manik dan berbagai simpul dekorasi
unik misal : bola, kancing cina, dll

3. Simpul Penutup (Finishing) :


1. Simpul pipih
2. Laso/tali mati
3. Simpul tiang :
 Satukan ujung tali
 Siapkan sepotong tali lain (pengikat) kira-kira 40 cm dan tekuklah.
 Satukan tali pengikat dengan ujung tali-tali yang telah disatukan.

7
 Salah satu ujung tali pengikat belitkan pada kelompok tali, mulailah dengan jarak
kira-kira 2 cm dari tekukan/lipatan tali pengikat, ke arah tekukan/lipatan tali
pengikat.

Tips :
1. Menentukan Panjang Tali : buat satu pola yang akan diulang-ulang misal satu
lengkungan Ukur panjang satu pola tersebut dan tandai batas pola dengan ballpoint.
Bongkar simpul dan ukur tanda batas pola yang terpanjang. Jika panjang batas pola
adalah 5 cm dan panjang tali setelah dibongkar dari anyaman satu pola adalah 10
cm, maka karya/benda yang panjangnya 50 cm dibutuhkan tali 10 cm kali 10
ditambah panjang tali simpul awal (pangkal) ditambah rumbai (jika pakai
rumbai) ditambah panjang simpul penutup ditambah kelebihan/toleransi 10-25
% panjang tali.

2. Jika mengawali menggunakan gasper maka tali disimpul pada gasper terlebih
dahulu.

3. Jika ikat pinggang tanpa gasper anyaman dimulai dari tengah tali ke ujung dengan
mengikat tengah tali terlebih dahulu.

4. Awal anyaman dapat menggunakan kerangka maupun tidak. Jika tidak


menggunakan kerangka salah satunya dapat menggunakan simpul pipih secara
langsung.

8
5. Tas dengan tutup cara menganyamnya dimulai dari tutupnya terlebih dahulu.

6. Sambungan tali dilakukan dengan melelehkan kedua ujung tali secara bersamaan
dengan korek api dan sedapat mungkin diletakkan secara tersembunyi baik
didakam simpul maupun dibagian dalam benda agar terlihat rapi. Sambungan tali
sebaiknya tidak sejajar dengan sambungan lain yang berdekatan, maka jika terdapat
lebih dari satu tali yang akan disambung maka panjangnya harus dibuat berbeda
dengan menguranginya.

E. KREASI IKAT PINGGANG DARI TALI KUR

A. Tentang Karya
1. Jenis karya : Ikat pinggang
2. Bahan : Tali kur
3. Alat : Korek api
4. Warna : Coklat muda dan coklat tua
5. Panjang : 150 cm
6. Lebar : 5 cm
7. Hasil :

9
B. Bahan dan Alat
1. Tali kur warna coklat tua dengan panjang 330cm x 6 buah.
2. Tali kur warna coklat muda dengan panjang 330cm x 4 buah dan 310cm x 2 buah.
3. Enam buah monte kayu ukuran sedang.
4. Dua buah benik bathok.
5. Korek api.

C. Simpul yang Digunakan


1. Simpul Pangkal/kkordon
2. Simpul pipih
3. Simpul mati/laso
4. Simpul tiang

D. Langkah-langkah
1. Ambil dua buah tali ukuran 310 cm. Ikatkan simpul empat pada bagian tengah kedua tali
tersebut. Tali ini dijadikan sebagai sumbu dari tali-tali yang lain.

2. Susunlah tali-tali yang lain pada sisi kiri dan kanan tali sumbu. Dua buah tali warna
coklat muda di bagian dalam dan tiga buah tali warna coklat tua di bagian luar.

3. Ikatkan simpul empat pada tali sumbu dari tali-tali yang lain.

4. Setelah sampai pada tali paling ujung, ikatkan simpul mati untuk mengunci.

10
5. Ikatkan simpul mati lagi dengan jarak 0,5 cm dari simpul mati awal.

6. Ikatkan simpul dua pada tali yang berada di sebelah dalam kemudian dikaitkan pada tali
pada bagian tepi dengan simpul dua juga hingga terbentuk tiga simpul.

7. Sisipkan monte kayu pada tali bagian dalam. (monte tidak diberikan pada setiap
formasi, tetapi berjarak satu formasi)

8. Kunci dengan simpul pipih.

9. Setelah selesai dengan simpul dua, lanjutkan dengan simpul empat pada tali-tali tersebut
hingga terbetuk satu formasi lengkap.

10. Lanjutkan membuat formasi-formasi lengkap hingga sepanjang yang diinginkan.

11. Tambahkan sebaris tali dengan simpul empat pada formasi paling ujung yang
bersumbu pada tali paling tepi.

12. Tambahkan benik bathok dari tali terdalam.

13. Gunakan tali lain sepanjang 20 cm sebagai simpul penutup.

14. Setelah semua selesai, sulut ujung seluruh tali dengan korek api agar tidak terurai.

11

Anda mungkin juga menyukai