Seni menyulam tersebar di berbagai belahan dunia. Pada abad ke-16, Akbar yang Agung, Kaisar Mughal
menaruh perhatian besar pada berbagai hal, salah satunya pakaian Mongolia yang bersulam pola Nakshi,
Saadi, Ari, Chikhan, Wastli, Zardozi, Kohra dan Gota. Workshop kekaisaran yang beada di kota Lahore,
Agra, Fatehpur dan Ahmedabad banyak menghasilkan kainkain dan pola-pola yang begitu indah.
Fakta lain menyebutkan bahwa di abad 17, seorang pelancong asal Turki mencatat adanya kerajinan yang
disebut sebagai “craft of the two hand”. Kala itu, sulaman yang menjadi tanda status sosial tertinggi
dalam masyarakat Islam begitu populer.
Di kota-kota seperti Damaskus, Kairo dan Istanbul, kreasi sulaman ditambahkan pada saputangan,
seragam, bendera, karya kaligrafi, sepatu, tali, tunik, pelana, sandal hingga ikat pinggang kulit. Menyulam
bahkan telah menjadi sebuah industri yang mempekerjakan lebih dari 800 orang. Material menyulam pun
menggunakan bahan-bahan mahal seperti emas dan perak.
Di belahan dunia timur tepatnya di Cina, tercatat seni sulam dikenal sekitar tahun 2255 SM. Pada zaman
Dinasti Chang (1766 hingga 1122 SM), seni sulam menghasilkan banyak karya. Sulaman dibuat dengan
menggunakan benang emas dan perak untuk menghias jubah para kaisar dari bahan sutra hitam.
Barulah pada era Dinasti Ming (1368 hingga 1644) seni sulam mengarah ke bisnis dan profesional.
Adapun pusat-pusat sulaman berada di Persia Purba, Israel, Babilonia, dan Suriah.
Sedangkan di Indonesia, berbagai hiasan sulam diperkirakan sudah ada sejak abad 18. Aneka bentuk
sulaman digunakan untuk membuat simbol-simbol kerajaan pada busana kaum bangsawan.
Pada paruh kedua abad ke-19, industri pembuatan mesin sulam di St. Gallen, Swiss timur berkembang
pesat. St. Gallen di Swiss Timur dan Plauen di Jerman memegang peranan penting bagi perkembangan
mesin sulam atau mesin bordir.
Jenis-jenis Seni Menyulam Berdasarkan Bahan Utama
Ada beberapa jenis seni menyulam yang dikenal sekarang ini. Masing-masing seni menyulam ini
memiliki keindahan yang berbeda-beda. Bahan yang digunakan pun tak sama. Berikut ini jenis-jenis seni
sulam berdasarkan bahan utamanya.
1. Jarum
Jarum untuk menyulam memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bahan yang digunakan dalam
menyulam. Misalnya saja untuk sulam pita dibutuhkan ukuran jarum yang lebih besar. Sedangkan untuk
sulam benang bisa menggunakan jarum biasa.
2. Mata nenek
Peralatan mata nenek dibutuhkan untuk membantu memasukkan benang ke dalam jarum. Mata nenek
dilengkapi loop berupa kawat tipis pada bagian ujungnya. Sedangkan di bagian pangkalnya berbentuk
lempengan tipis yang berfungsi sebagai pegangan.
Dengan cara kerja masing-masing cincin tersebut, pembidang memiliki fungsi membantu menahan posisi
kain pada bagian yang akan disulam. Pembidang menjaga kain agar tidak bergeser atau bergerak-gerak
sehingga hasil sulaman rapi dan sempurna.
Adapun kedua buah cincin pembidang ada yang terbuat dari bahan kayu, logam ataupun plastik.
Ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil hingga besar.
4. Gunting
Dalam kegiatan jahit menjahit termasuk menyulam, peralatan gunting selalu dibutuhkan. Gunting
dibutuhkan untuk memotong benang sesuai dengan kebutuhan. Untuk kegiatan menyulan, sebaiknya pilih
gunting yang berukuran kecil dan tajam.
5. Marker
Dalam kegiatan menyulam, marker yang dibutuhkan bisa berupa kapur jahit, pensil, marker khusus kain
ataupun pena khusus kain yang nantinya bisa larut dalam air. Marker berfungsi untuk menggambar pola-
pola sulaman pada kain.
1. Benang Sulam
Bergantung pada jenis sulam yang akan dibuat, siapkanlah benang sulam jika ingin membuat jenis sulam
benang. Sebaiknya pilih jenis benang sulam yang berkualitas tinggi agar hasil sulaman memuaskan.
Contohnya saja jenis benang wol yang berkarakter halus dan berserabut tinggi.
2. Kain
Kain menjadi media utama untuk menyulam. Ada beragam jenis kain yang bisa dipilih mulai dari kain
berbahan alami hingga kain dari bahan sintesis. Misalnya saja kain blacu, kain katun, ataupun kain
striming.
3. Kertas Karbon
Kertas karbon dipakai sebagai alat untuk menjiplak pola pada kain supaya terlihat lebih jelas. Kertas
karbon tersedia dalam berbagai pilihan warna untuk memudahkan proses penjiplakan. Contohnya saja
warna kuning, biru, hijau dan merah.
Baca juga: 10 Pola Baju Gratis, Pola Baju Sederhana untuk Pemula
1. Tehnik Tusuk Jelujur (Running Stitch)
Tehnik tusuk jelujur adalah tehnik yang sangat sederhana. Cukup tusukkan jarum untuk masuk dan keluar
pada jarak tertentu. Tantangannya terletak pada ketelitian dan ketekunan mengatur jarak keluar masuk
jarum dengan teratur pada jarak tertentu sehingga hasilnya rapi. Untuk itu dibutuhkan latihan terus
menerus.
Tehnik tusuk jelujur biasanya dipakai untuk menyulam sarung bantal, alas meja hingga gorden.
2. Tehnik Tusuk Silang (Cross Stitch)
Tehnik tusuk silang terbilang istimewa. Dengan tehnik tusuk silang saja, sebuah kreasi sulam yang indah
bisa dihasilkan. Tehnik tusuk silang umumnya diterapkan pada media yang memiliki serut renggang dan
lubang yang sama besarnya. Pada media seperti ini, beberapa lubang dihitung untuk membuat jarak tusuk
silang yang sama.