Anda di halaman 1dari 6

Tehnik Dasar Menyulam untuk Pemula

Sejarah Seni Menyulam


Pengertian menyulam atau embroidery adalah kerajinan menghias kain atau material lainnya dengan
menggunakan jarum dan benang warna-warni. Sulam disebut pula dengan istilah bordir. Kata ‘bordir’
sendiri diambil dari istilah dalam Bahasa Inggris ‘embroidery’ yang artinya sulaman.
Kreasi sulaman juga bisa dipadukan dengan aneka material lainnya seperti manik-manik, mutiara, dan
payet. Di era modern saat ini, sulaman biasanya dipakai untuk menghias topi, mantel, selimut, blus,
denim, gaun, stocking hingga kaos golf.

Seni menyulam tersebar di berbagai belahan dunia. Pada abad ke-16, Akbar yang Agung, Kaisar Mughal
menaruh perhatian besar pada berbagai hal, salah satunya pakaian Mongolia yang bersulam pola Nakshi,
Saadi, Ari, Chikhan, Wastli, Zardozi, Kohra dan Gota. Workshop kekaisaran yang beada di kota Lahore,
Agra, Fatehpur dan Ahmedabad banyak menghasilkan kainkain dan pola-pola yang begitu indah.

Fakta lain menyebutkan bahwa di abad 17, seorang pelancong asal Turki mencatat adanya kerajinan yang
disebut sebagai “craft of the two hand”. Kala itu, sulaman yang menjadi tanda status sosial tertinggi
dalam masyarakat Islam begitu populer.

Di kota-kota seperti Damaskus, Kairo dan Istanbul, kreasi sulaman ditambahkan pada saputangan,
seragam, bendera, karya kaligrafi, sepatu, tali, tunik, pelana, sandal hingga ikat pinggang kulit. Menyulam
bahkan telah menjadi sebuah industri yang mempekerjakan lebih dari 800 orang. Material menyulam pun
menggunakan bahan-bahan mahal seperti emas dan perak.

Di belahan dunia timur tepatnya di Cina, tercatat seni sulam dikenal sekitar tahun 2255 SM. Pada zaman
Dinasti Chang (1766 hingga 1122 SM), seni sulam menghasilkan banyak karya. Sulaman dibuat dengan
menggunakan benang emas dan perak untuk menghias jubah para kaisar dari bahan sutra hitam.

Barulah pada era Dinasti Ming (1368 hingga 1644) seni sulam mengarah ke bisnis dan profesional.
Adapun pusat-pusat sulaman berada di Persia Purba, Israel, Babilonia, dan Suriah.

Sedangkan di Indonesia, berbagai hiasan sulam diperkirakan sudah ada sejak abad 18. Aneka bentuk
sulaman digunakan untuk membuat simbol-simbol kerajaan pada busana kaum bangsawan.

Munculnya Mesin Bordir


Dalam perkembangannya, menyulam tak lagi hanya mengandalkan tangan saja. Penemuan mesin sulam
telah mengubah sebagian besar dunia sulam menyulam. Mesin sulam tangan atau mesin bordir tangan
pertama kali diciptakan oleh Josue Heilmainn pada tahun 1832. Barulah kemudian muncul mesin sulam
Schiffli. Mesin sulam ini memadukan mesin jahit dan alat tenun Jacquard untuk pengoperasian otomatis.

Pada paruh kedua abad ke-19, industri pembuatan mesin sulam di St. Gallen, Swiss timur berkembang
pesat. St. Gallen di Swiss Timur dan Plauen di Jerman memegang peranan penting bagi perkembangan
mesin sulam atau mesin bordir.
Jenis-jenis Seni Menyulam Berdasarkan Bahan Utama
Ada beberapa jenis seni menyulam yang dikenal sekarang ini. Masing-masing seni menyulam ini
memiliki keindahan yang berbeda-beda. Bahan yang digunakan pun tak sama. Berikut ini jenis-jenis seni
sulam berdasarkan bahan utamanya.

1. Seni Sulam Benang


Sulam benang merupakan jenis seni sulam yang paling dikenal. Dengan menggunakan bahan utama
benang, dibentuklah sebuah pola yang menghias permukaan kain. Benang yang dipakai terdiri dari
beragam warna dan ukuran.

2. Seni Sulam Payet


Seni sulam payet melibatkan penggunaan manik-manik atau yang disebut payet. Ukuran, warna, dan
bentuk payet yang dipakai beragam sehingga menghasilkan kombinasi dan bentuk yang indah. Jenis
jarum yang digunakan juga berbeda dengan jarum untuk seni sulam benang dan seni sulam pita.

3. Seni Sulam Pita


Jenis sulam ini menggunakan bahan dasar berupa pita. Dengan ukuran pita yang lebih besar dari benang,
maka efek tiga dimensi akan dihasilkan dari jenis sulaman ini.

Jenis-jenis Seni Menyulam Berdasarkan Tehnik yang Dipakai


Selain berdasarkan bahan utama yang digunakan, jenis seni sulam juga dibedakan berdasarkan tehnik
yang dipakai. Adapun jenis seni sulam berdasarkan tehnik yang dipakai meliputi.

1. Seni Sulam Terawang


Seni sulam terawang memiliki hasil akhir yang khas yakni berupa hasil sulaman yang berlubang-lubang
atau seperti menerawang. Saat ini dikenal ada dua jenis mesin sulam terawang yaitu mesin manual dan
mesin high speed.

2. Seni Sulam Bayang


Jenis sulam bayang menggunakan tehnik yang unik yakni dengan menempatkan kain bertindih. Kain
warna ditempatkan di bagian bawah, sedangkan kain dasar diletakkan di bagian atas. Selanjutnya sulaman
dilakukan di atas kain dasar yang berada di bagian atas.

3. Seni Sulam Renda Bangku


Sesuai namanya, seni sulam renda bangku dikerjakan di atas bangku kecil dengan ukuran bulat. Adapun
jenis benang yang digunakan adalah jenis benang yang cenderung halus dan berukuran kecil. Biasanya
seni sulam renda bangku diterapkan untuk renda baju atau taplak meja.
4. Seni Sulam Kepala Peniti
Seni sulam kepala peniti ini adalah seni sulaman dengan tekstur yang mirip dengan kepala jarum pentul
berukuran kecil. Populer di Sumatera Barat, peniti adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut
jarum pentul tanpa kepala berwarna.

Peralatan untuk Menyulam


Lantas, peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk mulai menyulam? Peralatan menyulam cukup mudah
diperoleh di berbagai toko alat jahit. Harganya pun sangat terjangkau. Berikut ini peralatan untuk
menyulam yang perlu dipersiapkan sebelum mulai menyulam.

1. Jarum
Jarum untuk menyulam memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan bahan yang digunakan dalam
menyulam. Misalnya saja untuk sulam pita dibutuhkan ukuran jarum yang lebih besar. Sedangkan untuk
sulam benang bisa menggunakan jarum biasa.

2. Mata nenek
Peralatan mata nenek dibutuhkan untuk membantu memasukkan benang ke dalam jarum. Mata nenek
dilengkapi loop berupa kawat tipis pada bagian ujungnya. Sedangkan di bagian pangkalnya berbentuk
lempengan tipis yang berfungsi sebagai pegangan.

3. Pembidang atau Ram


Pembidang atau ram terdiri dari dua buah cincin yang disatukan dengan menggunakan baut. Pembidang
yang lebih kecil berfungsi menjepit kain dengan kuat, namun harus sering berpindah-pindah. Sedangkan
pembidang lebih besar berfungsi menjepit kain dengan tidak terlalu kuat, tetapi tidak perlu sering
dipindah-pindah.

Dengan cara kerja masing-masing cincin tersebut, pembidang memiliki fungsi membantu menahan posisi
kain pada bagian yang akan disulam. Pembidang menjaga kain agar tidak bergeser atau bergerak-gerak
sehingga hasil sulaman rapi dan sempurna.

Adapun kedua buah cincin pembidang ada yang terbuat dari bahan kayu, logam ataupun plastik.
Ukurannya pun beragam, dari ukuran kecil hingga besar.

4. Gunting
Dalam kegiatan jahit menjahit termasuk menyulam, peralatan gunting selalu dibutuhkan. Gunting
dibutuhkan untuk memotong benang sesuai dengan kebutuhan. Untuk kegiatan menyulan, sebaiknya pilih
gunting yang berukuran kecil dan tajam.
5. Marker
Dalam kegiatan menyulam, marker yang dibutuhkan bisa berupa kapur jahit, pensil, marker khusus kain
ataupun pena khusus kain yang nantinya bisa larut dalam air. Marker berfungsi untuk menggambar pola-
pola sulaman pada kain.

Bahan untuk Menyulam


Selain mempersiapkan peralatan untuk menyulam, seni menyulam juga membutuhkan beberapa bahan.
Berikut ini beberapa bahan yang perlu dipersiapkan.

1. Benang Sulam
Bergantung pada jenis sulam yang akan dibuat, siapkanlah benang sulam jika ingin membuat jenis sulam
benang. Sebaiknya pilih jenis benang sulam yang berkualitas tinggi agar hasil sulaman memuaskan.
Contohnya saja jenis benang wol yang berkarakter halus dan berserabut tinggi.

2. Kain
Kain menjadi media utama untuk menyulam. Ada beragam jenis kain yang bisa dipilih mulai dari kain
berbahan alami hingga kain dari bahan sintesis. Misalnya saja kain blacu, kain katun, ataupun kain
striming.

3. Kertas Karbon
Kertas karbon dipakai sebagai alat untuk menjiplak pola pada kain supaya terlihat lebih jelas. Kertas
karbon tersedia dalam berbagai pilihan warna untuk memudahkan proses penjiplakan. Contohnya saja
warna kuning, biru, hijau dan merah.

Tehnik-Tehnik Dasar Menyulam Wajib Dikuasai!


Proses pembuatan yang memakan waktu lama, ketelitian dan ketekunan membuat hasil sulaman
digolongkan sebagai karya seni. Ketika banyak barang dibuat dengan menggunakan mesin, hasil sulaman
tangan menawarkan daya tarik dan keistimewaan tersendiri. Harganya pun dibanderol lebih mahal
dibanding hasil sulaman mesin. Nah, jika berminat belajar seni sulam, kuasai terlebih dahulu tehnik-
tehnik dasar menyulam untuk pemula berikut ini.

Baca juga: 10 Pola Baju Gratis, Pola Baju Sederhana untuk Pemula
1. Tehnik Tusuk Jelujur (Running Stitch)
Tehnik tusuk jelujur adalah tehnik yang sangat sederhana. Cukup tusukkan jarum untuk masuk dan keluar
pada jarak tertentu. Tantangannya terletak pada ketelitian dan ketekunan mengatur jarak keluar masuk
jarum dengan teratur pada jarak tertentu sehingga hasilnya rapi. Untuk itu dibutuhkan latihan terus
menerus.
Tehnik tusuk jelujur biasanya dipakai untuk menyulam sarung bantal, alas meja hingga gorden.
2. Tehnik Tusuk Silang (Cross Stitch)
Tehnik tusuk silang terbilang istimewa. Dengan tehnik tusuk silang saja, sebuah kreasi sulam yang indah
bisa dihasilkan. Tehnik tusuk silang umumnya diterapkan pada media yang memiliki serut renggang dan
lubang yang sama besarnya. Pada media seperti ini, beberapa lubang dihitung untuk membuat jarak tusuk
silang yang sama.

3. Tehnik Tusuk Tikam Jejak (Stem Stitch)


Tehnik tusuk tikam jejak cocok dipakai untuk membuat pola ranting atau pohon. Tampilannya sangat
mirip dengan tusuk tangkai (Outline Stitch). Begitu pula dengan tehnik pembuatannya. Bedanya hanya
terletak pada bahan yang digunakan yakni benang sulam.

4. Tehnik Tusuk Rantai (Chain Stitch)


Seperti namanya, tehnik tusuk rantai ini menghasilkan bentuk pola yang menyerupai rantai. Ketika dibuat
sambung menyambung, tehnik tusuk rantai ini akan menghasilkan tampilan yang indah.

5. Tehnik Tusuk Simpul (French Knot)


Tehnik tusuk simpul menghasilkan bentuk-bentuk titik. Tehnik ini dilakukan dengan cara melilitkan
benang di sekitar jarum, lalu memasangnya pada titik semula. Hasilnya, sebuah bentuk yang menyerupai
titik dengan lingkaran-lingkaran benang yang unik.
6. Tehnik Tusuk Bulu (Feather Stitch)
Tehnik tusuk bulu dibuat dari jahitan terbuka yang kemudian dililitkan ke kanan dan ke kiri rusuk tengah
secara bergantian. Tehnik ini cocok digunakan untuk menghias pakaian, rok dan juga taplak meja.

7. Tehnik Tusuk Rantai Terpisah (Lady Daisy)


Tehnik ini terbilang sederhana. Tehnik lady daisy dilakukan dengan cara membuat bentuk bunga lalu
menggabungkan pada satu garis untuk membuat rantai.

8. Tehnik Jaring Laba-laba (Woven Spider Wheel)


Seperti namanya, tehnik woven spider wheel ini menghasilkan pola seperti jaring laba-laba. Tehnik ini
cocok dipakai untuk membuat bentuk bunga mawah. Nantinya di bagian tengah dapat ditambahkan
dengan tusuk simpul agar bentuk bunga jadi lebih menarik.

Anda mungkin juga menyukai