Anda di halaman 1dari 31

Pada perkembangan motif busana akhir-akhir ini, banyak bermunculan variasi pemberian motif, baik

menggunakan sulaman tangan maupun dengan menggunakan bordir. Untuk mendapatkan kesan keindahan dan
kemewahan, dilakukan berbagai inovasi dengan cara memasang berbagai payet, burci ataupun manik-manik
yang dikombinasikan dengan bordir untuk lebih memperindah busananya. Sebagai contoh untuk busana pesta
atau busana daerah seperti kebaya, saat ini banyak yang manggunakan modifikasi antara bordir dan burci/payet.

Memasang payet, burci dan manik-manik pada bordir, semua tusuk bordir,dapat dipermanis dengan pemberian
ornamen-ornamen.

a.Menyiapkan tempat kerja

Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan penerangan dan ventilasi ruang yang memadai. Sehingga
akan tercipta tempat kerja yang nyaman, yang dapat mendukung peserta diklat dalam menghasilkan karya
terbaik.

b.Pengenalan alat dan bahan pendukung

Dalam pengerjaan lekapan burci/payet, dibutuhkan berbagai alat pendukung, yaitu:


1)Pita ukuran
2)Gunting Kain
3)Gunting Benang
4)Gunting Bordir
5)Pendedel
6)Jarum Pentul
7)Jarum Payet
8)Benang
9)Alat Pemasuk Benang
10)Setrika
11)Papan setrikaan

c.Fungsi alat pendukung:

1)Pita Ukuran, adalah alat yang dipakai untuk menentukan letak hiasan pada busana.
2)Gunting Kain, adalah gunting yang dipakai khusus untuk menggunting kain/bahan tekstil. Gunting ini tidak
diperbolehkan umtuk menggunting kertas atau yang lainnya, agar gunting tetap tajam.
3)Gunting Benang, adalah gunting yang dipergunakan untuk menggunting benang.
4)Gunting Bordir, adalah untuk menggunting bagian yang sulit/kecil-kecil.
5)Pendedel, dipergunakan untuk membuka jahitan dan menggunting lubang kancing.
6)Jarum Pentul, dipergunakan untuk menyematkan motif yang akan dikutip pada bahan.
7)Jarum Payet, adalah jarum untuk menjahit burci/payet yang bentuknya halus.
8)Benang, dipergunakan untuk merekatkan payet pada kain.
9)Alat Pemasuk Benang, adalah alat bantu untuk memasukan benang ke jarum.
10)Setrika, berfungsi untuk menempelkan vliselin ke bahan.
11)Papan setrikaan, berfungsi untuk tempat menyetrika.

d.Bahan yang diperlukan

Banyak bahan yang dapat dihias dengan burci/payet, misalnya:


1)Bahan polos satin, organdi, katun, tula dll
2)Bahan bermotif batik, brukat, kotak-kotak, berbunga dll
3)Bahan yang sudah di bordir

Rangkuman

Untuk memperlancar proses pengerjaan, terlebih dahulu di persiapkan ruangan yang nyaman, bersih dan
dengan penerangan yang cukup.
Bahan yang diperlukan juga harus dipersiapkan dan dilengkapi dengan alat-alat yang menunjang proses
pembuatan lekapan burci/payet.

1.Penerangan/cahaya lampu sebaiknya dari sebelah...............


2.Sebutkan tiga macam alat yang diperlukan untuk lekapan burci/payet

Kunci Jawaban

1.Penerangan/cahaya lampu sebaiknya dari sebelah kiri


2.Tiga macam alat yang diperlukan untuk membuat lekapan burci/payet yaitu jarum payet, gunting benang dan
strikaan.

Ragam Jenis Sulaman Serta Kumpulan


Teknik Tusukan Dasar Untuk Pemula
by admin

Sulaman – Kombinasi benang dan kain serta keindahan ide menghasilkan bebagai macam
bentuk keindahan-keindahan baru yang sangat mengagumkan untuk dilihat, begitulah seni
sulam menyapa.

Sulam adalah kegiatan menghias diatas kain atau bahan sejenisnya yang umumnya
menggunakan jarum dan benang.

Selain menggunakan benang, hiasan-hiasan yang dilakukan juga dapat menggunakan bahan-
bahan tambahan seperti logam, manik-manik, payet, mutiara, dll.
indulgy.com
Sejarah singkat mengenai sulam
Menyulam telah dikenal sejak dahulu kala yang konon kabarnya pertama kali ditemukan di
Mesir.

Penemuan ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman


dengan bahan tumbuh tumbuhan yang disulam diatas kulit binatang.

Selain itu, banyaknya budaya-budaya tradisional yang menggunakan kain-kain sulam sebagai
bagian dari budayanya juga menjadi bukti bahwa seni hiasan ini memang telah dikenal sejak
dulu.

Akhirnya berkembang hingga saat ini dengan berbagai macam jenis serta bahan yang
digunakanpun semakin beraneka ragam.

Jenis-jenis sulam
Sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan terbagi menjadi tiga macam diantaranya:

Sulaman benang
Sulaman benang adalah jenis seni menghias kain dengan menggunakan bahan utama benang
yang dilakukan secara dekoratif menggunakan berbagai macam teknik tusukan sehingga
membentuk suatu pola atau desain yang diinginkan.

Sulam benang adalah teknik sulam paling dasar yang memiliki berbagai macam variasi
tusukan.

Sulam benang banyak dipakai sebagai hiasan jilbab, pakaian, tas, dll.

Sulaman pita
Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan berbagai
variasi dan ukuran.

Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat memberikan efek tiga dimensi sebab
ukuran pita cenderung lebih besar dari benang.

Karena bahan pita yang digunakan memiliki ukuran yang beragam, jenis ini akhirnya dapat
menghasilkan bebagai jenis variasi hiasan yang lebih kreatif.

Berikut ciri-ciri sulam pita:


⦁ Menggunakan pita sebagai bahan utama.
⦁ Menghasilakan efek-efek tiga dimensi disebabkan ukuran pita yang lebih besar.
⦁ Hasilnya lebih variatif sebab bahan pitanya lebih beragam.

Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan
Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu:

a. Pita Jepang
Teknik sulaman jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain. Perbedaannya hanya
terletak pada bahan yang digunakan.
Banyak teknik-teknik sulaman pada sulaman benang yang bisa di aplikasikan pada teknik
sulaman jepang begitu pula sebaliknya.

Pita yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita jepang banyak diaplikasikan
sebagai hiasan di baju, tempat tissu, taplak meja, dll.

b. Pita Eropa
Berbeda dengan sulam pita jepang, aplikasi sulam pita eropa dilakukan dengan merangkai
pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian di rekatkan pada kain.

Setelah direkatkan barulak kemudian dijahit. jenis pita yang digunakan adalah pita organdi.

Sulaman payet

Sulam payet adalah bentuk lain dari seni hias kain ini yang menggunakan bahan dasar payet
atau manik-manik sebagai pembentuknya.

Teknik sulaman payet berbeda dengan teknik sulaman benang pita. Penggunaan jarum untuk
sulam payet juga berbeda dengan jarum yang digunakan pada sulam pita.

Jenis-jenis sulaman berdasarkan teknik yang


digunakan
Selain dibedakan menurut bahan yang digunakan, jenis-jenis sulam juga terbagi berdasarkan
teknik yang digunakan.

Sulaman fantasi

Sulaman fantasi adalah jenis teknik sulaman yang diaplikasikan pada kain polos. Jenis ini
terdiri dari minimal tiga macam teknik tusukan hias.

Hiasan yang dihasilkan biasanya berupa bunga, binatang serta gambat pemandangan.

Sulam aplikasi
Sulaman aplikasi adalah sebuah teknik yang mengkombinasikan antara sulaman dengan
bahan lain yang ditempelkan di permukaan kain.

Bahan yang digunakan biasanya berupa kain, pita, payet, atau tali yang bertekstur kasar.

Sulaman Perancis
Sulaman perancis adalah teknik menyulam yang menggabungkan teknik tusukan jelujur,
pipih dan tusukan balut. umunya diaplikasikan pada blus, kemeja, dan pakaian anak-anak.

Mengubah Corak
Jenis sulaman ini diterapkan pada kain yang bermotif seperti motif kotak-kota, bergaris, atau
motif bintik-bintik.

Jenis tusukan yang banyak diaplikasikan adalah tusukan jelujur, tusukan silang, rantai
terbuka serta tusukan biku.

Untuk menambah variasi hiasan biasanya ditambahkan jahitan benang yang variatif atau
mengikuti bentuk corak dari kain yang dihias.

Sulaman Hongkong
Teknik menyulam yang satu ini menggunakan teknik tusuk pipih yang dijahit bolak-balik
dengan menggunakan variasi warnah yang bertingkat-tingkat pada permukaannya.

Teknik ini umumnya digunakan dalam membuat ragam hias berupa hias naturalis, atau
dekoratif seperti flora dan fauna.

Sulaman Terawang
Sulaman terawang adalah bentuk lain dari seni menghiasi kain dengan hasil hiasan geometris
berbentuk lubang empat persegi yang dihiasi menggunakan rentangan benanga atau dapat
juga dihiasi menggunakan teknik sisipan.

Jenis ini terdiri atas beberapa varias. Seperti terawang hardanger, terawang putih, terawang
inggris, terawang persia, terawang fillet, dan terawang richeliu.

Melekatkan Benang
Dilihat dari nama, hiasan kain yang satu ini menggunakan benang kasar sebagai bahan
utamanya. Dengan cara benang direkatkan di permukaan bahan menggunakan teknik tusuk
hias.

Jenis ini umumnya digunakan untuk membentuk ragam hias berupa geometris berbentuk
garis-garis lengkung.

Untuk mendapatkan hasil desain yang seimbang, gunakan benang berwanah kontras dengan
kain yang akan dihiasi.

Alat dan bahan


Alat untuk membuat sulam pita terdiri dari :

Jarum sulam pita

Jarum yang digunakan kali ini terbagi dua yaitu jarum yang digunakan untuk menyulam
benang dan jarum yang diugnakan untuk menyulam pita.

Pembidang/Ram

Pembidang adalah alat yang dipakai untuk menbentangkan kain. Kain yang dibentangkan
dalam pembidang akan menjadi kaku sehingga memudahkan dalam proses penyulaman.

Kertas Karbon

Kertas karbon digunakan untuk menjiplak motif yang ingin dibuat. Gambar yang disalin ke
kain dengan media kertas karbon tidak akan cepat hilang atau terhapus.

Gunting
Gunting duganakan untuk memotong kain dan benang yang dibutuhkan dalam proses
penyulaman.

Berikut Bahan yang dibutuhkan dalam penyulaman:

Pita
Pita merupakan bahan dasar dalam menyulam. Pita tersedia dalam berbagai variasi
berdasarkan jenis dan ukurannya.

Benang Sulam
Benang sulam di pergunakan untuk membuat batang dan tangkai daun agar terkesan rapi
dan cantik. Benang dari wol, linen dan sutra adalah bahan yang paling umum digunakan
dalam menyulam.

Kain
Kain terbagi menjadi tiga, yaitu serat alam, serat sintetis, dan gabungan keduanya. Pada
dasarnya semua jenis kain dapat digunakan.

Pensil
Pensil biasa ini berguna untuk menjiplak motif pada kain.

Kertas
Digunakan untuk membuat motif atau pola yang akan diciplakkan pada kain atau bahan.
Untuk pola atau motif yang berulang, gunakan kertas yang tidak mudah sobek, misalnya
kertas Samson.

Namun seiring berjalannya waktu bahan-bahan yang digunakan untuk menyulam semakin
bervariasi seperti dari katun dan rayon serta dengan cara-cara menyulam yang semakin
moderen pula.

Cara menyulam / teknik tusukan menyulam


Pada dasarnya, teknik menyulam sangatlah sederhana. Kain yang akan disulam diberi gambar
atau motif dasar yang akan menjadi acuan dasar penyulaman dengan menggunakan teknik-
teknik tusuk tertentu.
Teknik-teknik tusuk sulam sangatlah bervariasi bahkan bisa sampai 50 macam tusuk. Mulai
dari sulam dasar dari tusuk rantai, tusuk silang, tusuk jelujur, dan tusuk lainnya.

Berikut beberapa teknik tusuk yang sering digunakan dalam teknik menyulam diantaranya:

Tusuk mendatar
Seperti namanya, Teknik tusuk mendatar dilakukan dengan cara melakukan tusukan
mendatar dan dibuat lurus. Teknik ini biasanya digunakan untuk mengisi pola yang masih
kosong.

needleknowledge.com
Tusuk Simpul
Teknik tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bagian bawah kain,
Selanjutnya benang diputarkan dua kali pada batang jarum, lalu jarum kembali ditarik.

Teknik ini akan menghasilkan efek tekstur yang tegas pada permukaan kain.

pinterest.com
Tusuk Rantai
Tusuk rantai juga dilakukan dengan menarik jarum dari bagian bawah kain. Selanjutnya,
sisipkan kembali jarum ke arah semula sehingga jarum keluar diatas benang yang telah
dilalui sebelumnya.

dmccreative.co.uk
Tusuk Jelujur
Tusuk jelujur adalah teknik tusukan dengan hasil akhir garis putus-putus. Caranya sangat
sederhana, yaitu dengan mejahit dari kanan ke kiri dengan ukuran dan jarak tusukan yang
sama.

indianparentsforum.com
Tusuk Menyilang
Tusukan silang ini biasanya digunakan untuk membuat kruistik. Seperti namanya, tusukan ini
dilakukan dengan cara menyilang.

Caranya juga sangat mudah yaitu dengan melakukan tusukan dengan arah miring dari kiri
atas ke kanan bawah kemudian masukkan lagi jarum dari kiri bawah ke kanan atas.
Sulam Payet
Baju pengantin biasanya identik dengan pernik dari payet. Payet merupakan pernik yang dibuat
khusus untuk mempercantik penampilan baju Anda. Bentuknya kecil dan unik, serta berkilau bila
terkena efek cahaya matahari ini menjadi pernik favorit yang terkesan elegan.
Macam jenis payet beragam, ada yang bulat-bulat seperti batu, pipih seperti piring kecil,
menyerupai batang dan yang kecil menyerupai pasir. Pilihan warnanya pun beragam,
disesuaikan dengan warna bahan baju Anda.
Untuk bisa memasangkan payet tersebut ke baju Anda, tidak perlu dijahit, tetapi di sulam.
Teknik sulam payet berbeda dengan teknik menyulam benang dan pita. Jarum yang digunakan
untuk menyulam payet juga berbeda dengan jarum yang digunakan untuk menyulam benang
dan pita.
Sulam payet tidak harus untuk baju pengantin saja, baju pesta pun juga bisa menggunakan
payet sebagai hiasannya. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak seperti menyulam payet untuk
baju pengantin.
Cara Pemasangan Payet dengan Mudah
dan Lengkap
February 28, 2017 Add Comment

Cara Pemasangan Payet dengan Mudah dan Lengkap - Penggunaan payet pada produk
tekstil saat ini sedang tren. Penggunaan payet tidak hanya pada pakaian, namun
payet juga bisa digunakan pada tas, dompet, taplak meja, sepatu, atau sarung
bantal.

Pemasangan payet tidaklah sesulit yang dibayangkan. Jika anda telah menguasai
teknik dasar sulam payet, anda dapat membuat sendiri kreasi sulam payet dari
motif-motif payet yang dikehendaki. Berkreasi sulam payet membutuhkan ketelitian,
kesabaran, dan rasa seni yang tinggi sehingga dapat menghasilkan berbagai kreasi
sulam payet dengan motif-motif cantik sesuai selera.

Keahlian sulam payet tidaklah hanya sekedar mengisi waktu luang. Anda juga bisa
menjadikannya bisnis sebagai alternatif pemasukan anda. Dengan menekuni
kerajinan pemasangan payet ini anda dapat menciptakan berbagai kreasi dari
pruduk tekstil dari bentuk sederhana menjadi kreasi yang menarik setelah diberi
sulam payet.

Alat dan Bahan Sulam Payet


Bagi pemula tentu masih belum paham apa yang dibutuhkan untuk membuat sulam
payet. Alat dan bahan untuk menunjang kreasi sulam payet perlu dipersiapkan agar
pembuatan sulam payet dapat anda lakukan dengan mudah dan lancar. Berikut ini
alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sulam payet.

Alat
1. Jarum, merupakan alat untuk menyulam bahan yang akan dipasang payet.
Jenis jarum yang biasa digunakan adalah jarum jahit (tangan) nomor 11, atau
maksimal nomor 9.
2. Gunting, digunakan untuk memotong kain dan benang.
3. Karbon, digunakan untuk menjiplak desain atau rancangan motif yang akan
disulam.
4. Kertas Minyak, digunakan sebagai media untuk menggambar motif dan
memindahkan desain motif ke kain.
5. Pensil atau bolpoin, digunakan untuk membuat rancangan desain dan
menjiplak rancangan gambar desain menggunakan karbon ke kain.
6. Jarum Pentul, digunakan untuk menahan kertas minyak agar tidak bergerak
saat dijiplak.
7. Pensil Jahit, digunakan untuk menandai desain motif yang digambar langsung
pada kain.
8. Mata Nenek, digunakan sebagai alat bantu untuk memasukkan benang ke
jarum.
Bahan
1. Kain, gunakan kain yang dapat dipakai untuk kreasi sulam payet seperti kain
katun, linen, sutra, wol, dan lainnya.
2. Benang, benang yang dipakai adalah benang jahit atau benang nilon.
3. Payet, berbagai macam bentuk, silahkan anda tentukan sendiri sesuai
keinginan. Anda juga dapat menggunakan manik-manik berbagai macam
bentuk yang memiliki lobang seperti payet.
Related

 18 Ide Kreasi Kerajinan Tangan dari Sedotan yang Mudah Dibuat


 50 Ide Kreasi Kerajinan Tangan dari Kain Flanel yang Mudah Dibuat
 Cara Membuat Korsase 10 Macam Bunga, Lengkap Gambar dan Penjelasannya
Teknik Dasar Pemasangan Payet
Untuk memasang payet agar lebih mudah dan mendapatkan hasil yang bagus,
sebaiknya anda mengetahui teknik dasar sulam payet berikut ini. Teknik ini
merupakan tahap awal yang biasanya dilakukan setiap orang untuk mempermudah
dalam membuat kreasi sulam payet.

1. Membuat Pola Desain Motif


Untuk membuat pola hiasan atau motif dapat dilakukan dengan menggambar
langsung di kain, menjiplak gambar dengan karbon, atau mengikuti pola pada kain
yang sudah bermotif.

 Menggambar pola hiasan atau motif langsung di kain hanya dapat dilakukan pada
kain yang mudah digambar seperti kain blacu atau kain katun. Hal ini biasanya
dilakukan oleh orang yang sudah mahir dalam menggambar.
 Menjiplak dengan karbon dapat diterapkan pada berbagai jenis kain. Caranya letakkan
karbon di atas kain dan kertas minyak yang sudah bergambar lalu jiplak dengan
pensil. Cara ini adalah cara yang paling gampang dan umum dilakukan oleh pembuat
sulam payet.
 Mengikuti pola gambar dapat dilakukan pada kain yang sudah bermotif seperti kain
batik dan broklat, hal ini bertujuan untuk memberi penegasan pada motif.

2. Cara Pemasangan Payet


A. Tahap Awal
 Siapkan kain yang sudah anda beri gambar desainnya.
 Siapkan payet-payet yang akan dipasang.
 Pilih benang jahit yang berwarna sama dengan payetnya. Masukkan benang ke lubang
jarum secara langsung atau menggunakan mata nenek. Lalu ikat mati ujung
benangnya.
 Mulailah menusukkan jarum ke motif pada kain dari bawah dan pasang payetnya.
 Tarik Benang hingga ujung. Matikan benang diatas kain, dan mulailah memasang
payet.

B. Cara Memasang Payet


a. Tusuk Jelujur
 Lakukan tahap awal pemasangan payet, lalu masukkan satu payet bentuk batang ke
jarum dan tarik benang sampai ujung.
 Atur payet agar lurus, lalu tusukkan jarum ke kain pada ujung payet.
 Keluarkan jarum pada tempat payet ke dua, dengan jarak yang sudah diatur. Lakukan
seperti tahap pertama dan seterusnya mengikuti motif. Benang tidak perlu dimatikan.

b. Tusuk Tikam Jejak

Tusuk tikam jejak dilakukan untuk membuat payet tersusun rapat dan tidak berjarak
dengan payet lainnya. Berikut cara melakukannya.
 Lakukan tahap awal pemasangan payet, kemudian masukkan tiga buah payet bentuk
pasir pada jarum, tarik benangnya sampai ujung.
 Tusukkan jarum ke kain pada ujung payet terakhir secara rapat.
 Tusukkan jarum ke atas pada payet nomor 2, lalu masukkan jarum ke payet nomor 3
dan masukkan 3 payet lagi kemudian tarik benangnya.
 Lakukan hal yang sama untuk payet berikutnya mengikuti motif.
c. Bentuk Tabur

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Selanjutnya masukkan payet bentuk piring
dan payet bentuk pasir masing masing satu buah, tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum pada payet bentuk piring, dan rapikan dengan menarik benang
kemudiaan matikan di bawah kain.

d. Bentuk Bunga
 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Selanjutnya masukkan satu buah payet
bentuk piring, lalu tusukkan jarum ke kain pada tepi payet bagian dalam.
 Pasang payet bentuk piring lainnya. Lakukan seperti cara yang pertama sampai
membentuk lingkaran.
 Tusukkan jarum ke kain dari bawah pada salah satu lubang payet bentuk piring yang
telah terpasang, lalu masukkan satu buah payet bentuk pasir kemudian masukkan lagi
satu buah payet bentuk piring.
 Tusukkan jarum ke bawah kain di tepi payet bagian dalam atau pada tusukan benang
untuk payet di bawahnya, lalu kuatkan dengan menarik benang.
 Lakukan hal yang sama untuk payet berikutnya sampai tersusun dua payet bentuk
piring.
 Untuk putik tengahnya, tusukkan jarum pada tengah lingkaran dari bawah, lalu
masukkan satu buah payet bentuk piring dan satu buah payet bentuk pasir, lalu tarik
benang hingga ujung.
 Tusukkan jarum pada lubang payet bentuk piring yang berada di tengah lalu matikan
di bawah kain.

e. Bentuk Daun

 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Kemudian masukkan payet bentuk batang 3
atau 4 buah lalu tarik benang sampai ujung.
 Lakukan pemasangan payet dengan posisi menyerong seperti bentuk tulang daun.
 Tusukkan jarum ke bawah kain di ujung payet terakhir, lalu tusukkan ke kain
disamping payet nomor dua. Lakukan pemasangan payet berikutnya seperti cara
pertama hingga membentuk tulang-tulang daun.

f. Bentuk Rantai
 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Masukkan 7 buah payet bentuk pasir,
kemudian tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum ke bawah kain pada payet nomor 4, lalu tarik benang hingga
membentuk lengkungan payet.
 Pemasangan berikutnya, tusuk jarum pada tengah kain di payet yang membentuk
lengkungan. Lakukan hal yang sama pada rangkaian berikutnya hingga membentuk
rantai.

g. Bentuk Tumpuk
 Lakukan tahap awal pemasangan payet. Kemudian masukkan 1 buah payet bentuk
piring dan tarik sampai ujung benang.
 Tusukkan jarum ke bawah kain di tepi payet, lalu tusukkan lagi ke atas kain di lubang
payet.
 Masukkan lagi 1 payet berikutnya, susun hingga tepi payet ke 2 menutupi lubang
payet pertama. Tarik benang hingga ujung dan masukkan benang di tepi payet ke 2.
 Lakukan hal yang sama pada payet bentuk piring berikutnya.

C. Kreasi Sulam Payet


Motif Payet Sarung Bantal

Motif Payet Baju


Motif Payet Brokat

Motif Payet Pada Tas


Motif Payet pada Sendal atau Sepatu

Baca Juga:
8 Macam Teknik Tusuk Jahit disertai Contoh Gambar
Berkreasi Sulam Pita Bunga Tahap 1
Berkreasi Sulam Pita Bunga Tahap 2

Demikian ulasan kami tentang "Cara Pemasangan Payet dengan Mudah dan
Lengkap". Semoga artikel ini dapat membantu pembaca dalam berkreasi sulam
payet. Artikel ini saya kutib dari buku Terampil Kriya "Sulam Payet" karya Yossi
Zulkarnaen. Baca juga artikel seni menarik lainnya di situs SeniBudayaku.com.

Anda mungkin juga menyukai