Anda di halaman 1dari 28

SULAMAN

A. Sulaman
Sulaman adalah kombinasi benang dan kain serta keindahan ide yang menghasilkan
bebagai macam bentuk keindahan-keindahan baru yang sangat mengagumkan untuk dilihat.
Sulam adalah kegiatan menghias diatas kain atau bahan sejenisnya yang umumnya
menggunakan jarum dan benang. Selain menggunakan benang, hiasan-hiasan yang dilakukan
juga dapat menggunakan bahan-bahan tambahan seperti logam, manik-manik, payet, mutiara,
dan lain lain.

Gambar aneka macam sulaman


indulgy.com
Teknik sulaman adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menghias kain
polos maupun kain bercorak. Jenis sulaman yang dapat digunakan untuk menghias busana
sendiri memiliki beragam variasi mulai dari sulaman yang dibuat dengan tangan sampai jenis
sulaman yang dihasilkan mengunakan bantuan mesin. Pengunaan mesin sulam komputer yang
dijalankan oleh satu operator mampu menghasilkan jumlah sulaman yang lebih banyak dalam
waktu yang relatif lebih singkat. Namun sampai saat ini jenis sulaman yang dikerjakan
dengan tangan lebih dihargai dengan harga yang relatif tinggi. 

Contoh hiasan bordir yang menggunakan mesin bordir komputer


Bahan yang digunakan untuk sulaman yaitu :
1. Tenunan rapat adalah bahan disilang dengan polos dan rapat.
2. Kain bagi, misalnya strimin, bahan kotak-kotak, garis-garis, dan lain-lain.
3. Tenunan jarang atau tembus terang, organdi, tule, dan lain-lain.

Sejarah singkat mengenai sulam


Menyulam telah dikenal sejak dahulu kala yang konon kabarnya pertama kali ditemukan di
Mesir. Penemuan ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk
sulaman dengan bahan tumbuh tumbuhan yang disulam diatas kulit binatang.

B. Jenis-jenis sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan


Jenis-jenis sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan ada 3 macam, yaitu
1. Sulaman benang
2. Sulaman pita
3. Sulaman payet

1. Sulaman benang
Sulaman benang adalah jenis seni menghias kain dengan menggunakan bahan utama
benang yang dilakukan secara dekoratif menggunakan berbagai macam teknik tusukan
sehingga membentuk suatu pola atau desainyang diinginkan. Sulam benang adalah teknik
sulam paling dasar yang memiliki berbagai macam variasi tusukan. Sulam benang
banyak dipakai sebagai hisan jilbab, pakaian, tas, dan lain-lain

Gambar sulaman benang


2. Sulaman pita
Sulam pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan berbagai
variasi dan ukuran. Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat memberikan efek
tiga dimensi, sebab ukuran pita cenderung lebih besar dari benang. Karena bahan pita
yang digunakan memiliki ukuran yang beragam jenis, ini akhirnya dapat menghasilkan
berbagai jenis variasi hiasan yang lebih kreatif.
Ciri-ciri sulam pita :
a. Menggunakan pita sebagai bahan utama
b. Menghasilkan efek-efek tiga dimensi disebabkan ukuran pita yang lebih besar
c. Hasilnya lebih variatif sebab bahan pitanya lebih beragam
Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan
Jepang (Rosa Amelia, 2008)
a. Pita Jepang
Teknik sulaman Jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain.
Perbedaannya hanya terletak pada bahan yang digunakan. Banyak teknik-teknik
sulaman benang yang bisa diaplikasikan pada teknik sulaman Jepang begitu pula
sebaliknya. Pita yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita Jepang
banyak diaplikasikan sebagai hiasan di baju, tempat tisu, taplak meja, dan lain-lain.
b. Pita Eropa
Berbeda dengan sulam pita Jepang aplikasi sulam pita Eropa dilakukan dengan
merangkai pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian direkatkan pada kain.
Setelah direkatkan barulah kemudian dijahit. Jenis pita yang digunakan adalah pita
organdi.

Alat untuk membuat sulam pita terdiri dari :


a. Jarum sulam pita
Jarum yang digunakan kali terbagi dua yaitu jarum yang digunakan untuk
menyulam benang dan jarum yang digunakan untuk menyulam pita.
b. Pemidangan / raam
Pemidangan adalah alat yang dipakai untuk membentangkan kain. Kain yang
dibentangkan dalm pemidangan akan menjadi kaku sehingga memudahkan
dalam proses penyulaman.
c. Kertas karbon
Kertas karbon digunakan untuk menjiplak motif yang ingin dibuat. Gambar yang
disalin ke kain dengan media kertas karbon tidak akan cepat hialng atau terhapus.
d. Gunting
Gunting digunakan untuk memotong kain dan benang yang dibutuhkan dalam
proses penyulaman
Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan sulam pita antara lain :
a. Pita
Pita merupakan bahan dasar untuk menyulam. Pita terdiri dari berbagai variasi
berdasarkan jenis dan ukurannya
b. Benang sulam
Benang sulam dipergunakan untuk membuat batang dan tangkai daun agar
terkesan rapid an cantik. Benang dari wol, linen, dan sutera adalah bahan yang
paling umum digunakan dalam menyulam.
c. Kain
Kain terbagi menjadi tiga yaitu serat alam, serat sintetis dan gabungan dari
keduanya. Pada dasarnya semua jenis kain dapat digunakan.
d. Pensil
Pensil biasa digunakan untuk menjiplak motif pada kain
e. Kertas
Kertas digunakan untuk membuat motif atau pola yang akan dijiplakkan pada
kain atau bahan. Untuk pola atau motif yang berulang, gunakan kertas yang tidak
mudah sobek misalnya kertas samson.

Contoh sulam pita pada bantal kursi

Contoh sulam pita pada bantal kursi


Contoh sulam pita pada bantal kursi

Contoh sulam pita pada hiasan dinding

Contoh sulam pita pada hiasan dinding


Contoh sulam pita pada hiasan dinding

Contoh sulam pita pada hiasan dinding

Contoh sulam pita pada hiasan dinding

Contoh sulam pita pada hiasan dinding


3. Sulaman payet
Sulaman payet adalah bentuk lain dari seni menghias kain yang menggunakan bahan
dasar payet atau manik-manik sebagai pembentuknya. Teknik sulaman payet berbeda
dengan teknik sulaman benang dan pita. Penggunaan jarum untuk sulam payet juga
berbeda dengan jarum yang digunakan pada sulam pita
C. Jenis-jenis sulaman berdasarkan teknik yang digunakan
1. Sulaman putih
adalah satu teknik sulaman yang menggunakan bahan dasar benang dengan warna senada
atau bisa juga warna benang dikerjakan pada tenunan rapat.
Ciri-ciri sulaman putih :
a. Tenunannya rapat
b. Warna benang sama sesuai warna
c. Berasal dari Eropa
d. Motifnya kecil-kecil dan tidak boelh runcing
e. Lebar motif tidak boleh lebih ½ cm
Contoh sulaman putih antara lain
a. Sulaman Richeulieu
b. Sulaman Inggris
c. Sulaman Matelase

2. Sulaman berwarna
adalah salah satu teknik sulaman yang dikerjakan pada bahan yang berwarna dan
dikombinasikan macam-macam warna-warna benang.
Contoh sulaman berwarna antara lain
a. Sulaman fantasi
b. Sulaman Perancis
c. Sulaman Bayangan
d. Merubah Corak
e. Sulaman Aplikasi
f. Sulaman Hongkong
g. Smock
h. Terawang (openhadiwerk)
i. Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang
j. Sulaman Inkrustasi
k. Melekatkan Benang

3. Sulaman bebas
adalah sulaman yang digunakan untuk menghias dinding atau vigura, menggunakan
berbagai macam teknik menghias kain, dengan bahan dan tusuk hias yang disesuaikan
dengan teknik menghias kain tersebut serta mempunyai ragam hias bebas dan
mempunyai cerita atau tema.
Syarat ragam hias :
a. Disusun sedemikian rupa sehingga mengandung suatu makna atau cerita.
b. Menggunakan minimum 3 macam tekni menghian kain dengan tusuk hias yang
sesuai.
c. Warna bahan dan bahan disesuaikan dengan teknik menghias kain tersebut tanpa
mengabaikan bentuk dan fungsi benda.
Gambar aneka sulaman bebas

D. MACAM-MACAM SULAMAN PUTIH


1. Sulaman Richeulieu
Sulaman Richeulieu disebut juga dengan sulaman terbuka karena efeknya terbuka
(seperti renda). Motif dari sulaman ini berlubang-lubang. Lubang tersebut diberi
beberapa rentangan benang yang difeston (brides). Dengan demikian lubang- lubang pada
sulaman Richeulieu harus lebar (lebih besar dari pada sulaman inggris). Diluar lubang
masih ada garis motif yang mengelilinginya yang harus diselesaikan dengan tusuk feston
yang kaki festonnya menghadap kedalam sedangkan bagian lubang kakinya menghadap
keluar. Sulaman Richeulieu ini dapat digunakan untuk menghiasi berbagai macam
pakaian atau lenan rumah tangga.
2. Sulaman Inggris
Sulaman Inggris dikenal pada bentuk motif hias yang terdiri dari lubang-lubang bundar,
lonjong atau berbentuk tetes air yang diselesaikan dengan tusuk feston atau
tusuk cordon, dirangkai dengan tusuk pipih dan tusuk tangkai. Tepi sulaman diberi
pinggiran yang berbentuk lengkungan yang disebut bentuk ringgitan. Untuk membuat
lubang, digunakan alat pelubang yang disebut priem. Untuk membuat lubang yang besar
dan bentuk yang lonjong, keliling lubang dijelujur dua kali kemudian lubang dibuat
dengan menggunakan gunting kecil.
Ciri-ciri sulaman Inggris
a. dikerjakan diatas tenunan rapat
b. warna benang senada dengan warna bahan
c. ragam hias tidak boleh terlalu rapat
d. harus menggunakan motif tertentu

3. Sulaman Matelase
Sulaman matelase  adalah sulaman timbul atau sulaman relief dan relief ini terjadi bukan
karena tusuk – tusuk hias namun karena kain pelapisnya atau kapas.

Gambar sulaman matelassé sebagai hiasan dinding

Gambar matelassé yang diaplikasikan pada benda pakai


E. MACAM-MACAM SULAMAN BERWARNA
Adapun sulaman berwarna meliputi :
1. Sulaman Fantasi
Sulaman fantasi adalah sulaman yang menerapkan bermacam-macam tusuk hias dengan
aneka warna benang. Motif hias yang akan dibuat dikerjakan dengan bermacam-macam
tusuk hias paling sedikit tiga macam tusuk hias. Pemakaian tusuk hias harus sesuai
dengan bentuk ragam hias. Motif hias dapat berbentuk bunga, pemandangan atau
geometris.
Biasanya sulaman fantasi ini dikerjakan pada kain polos misalnya : kain tetoron, poplin,
berkolin, mori, harmonis dan kontras, sehingga sulaman atau hiasan terlihat lebih
menonjol, menarik dan rapi.
1.1. Penempatan
a. Sebagai pengisi ragam hias yang sudah ada
b. Untuk menghias benda
1.2. Syarat raga hias
a. Ragam hias dikerakan dengan minimum tiga tusuk hias
b. Tusuk hias digunakan dengan bentuk ragam hias
c. Bentuk ragam hiasnya tidak terbatas dapat berupa bentuk asli, renggaang,
meruncing, melengkung, dll
d. Menggunakan berbagai kombinasi warna
1.3. Ciri-ciri sulaman fantasi
a. Banyak digunakan pada busana anak dan busana wanita (busana casual)
b. Hiasan pada busana dapat berupa hiasan tepi lurus, melengkung dan sesuai
dengan garis yang diberi hiasan itu
c. Bentuk dan posisi pola hiasan; pola bergantung, pola berdiri, berserak, berjalan,
dll.nya
d. Juga hiasan sudut, seperti pada sudut kerah
e. Hiasan tengah yang mengisi tengah-tengah suatu bidang, seperti pas, saku, suatu
hiasan di tengah rok, dsb.nya
f. Hiasan menurut bentuk garis desain tertentu, seperti sekeliling leher, lengan,
kelim, dll.nya
g. Ragam hias dapat berbentuk renggaan, dapat juga bentuk lainnya
h. Tusuk hias yang digunakan 3 macam. Tusuk hias  dipilih sesuai dengan desain
hiasan
i. Menggunakan 3 macam warna benang, yang sifat benangnya dapat sama atau
berlainan
1.4. Alat yang diperlukan dalam menghias busana dengan  sulaman fantasi
a. Jarum sulam
b. Jarum pentul
c. Karbon jahit
d. Gunting
e. Pemidangan
1.5. Benang yang digunakan untuk sulaman fantasi
a. Benang Katun Moulin. Benang katun Moulin banyak digunakan untuk
menyulam. Dibuat dari benang-benang kapas yang mengkilap dan terdapat
banyak macam warna. Benang tersebut terdiri dari empat atau enam lembar
dipilin menjadi satu. Benang ada bermacam-macam bentuk dan merek antara
lain: benang DMC, benang cap mawar dan benang cap payung, dan lain-lainnya.
b. Warna benang dapat yang kontras, lebih tua, atau sama dengan bahan yang
dihias, tergantung dari selera pemesan / penyulam.
1.6. Cara memindahkan pola hiasan sulaman fantasi pada bahan
transparant
a. Lekatkan kutipan  pola hiasan /desain hiasan yang sudah diberi tanda garis tebal
dan gelap pada kotak sinar atau jendela yang mendapat sinar dari luar
b. Lekatkan bahan/kain di atasnya, kutip pola hiasan/desain hiasan dengan pensil
lunak                                      
1.7. Tusuk hias yang dapat digunakan untuk hiasan sulaman fantasi
a. Tusuk jelujur
b. Tusuk tikam jejak
c. Tusuk tangkai
d. Tusuk rantai
e. Tusuk feston/tusuk selimut
f. Tusuk flanel/tusuk kerangka ikan kering
g. Tusuk satin
h. Tusuk panjang dan pendek
i. Tusuk renda
j. Tusuk simpul perancis.
1.8. Cara memasang bahan pada bingkai / pemidangan / raam
a. Siapkan bingkai atau pemidangan, longgarkan sekrup, lepaskan kedua
lingkarannya
b. Letakkan bahan yang akan disulam di atas lingkaran yang lebih kecil
c. Pasang kembali lingkaran yang lebih besar di atas bahan, lalu tekan
d. Ratakan bahan sulaman/bahan dan kencangkan sekrup bingkai dengan
ketegangan maksimum
1.9. Cara membuka benang dari untaian benang sulam
a. Masukkan benang ke jarum dan mengatur panjang benang.
b. Lipat benang beberapa centimeter dari ujungnya sampai terbentuk gelung kecil.
c. Lingkarkan gelung pada kepala jarum dan tariklah kuat-kuat.
d. Tekan lipatannya dengan ibu jari dan jari telunjuk.
e. Lepaskan gelung dari jarum dan susupkan ke mata jarum.
1.10. Teknik atau cara memulai dan mengakhiri setikan pada sulaman fantasi
a. Tusukkan jarum dari bagian buruk bahan ke bagian baik bahan, sisakan ujung
benang kurang lebih 1,5 cm- 2 cm pada bagian buruk
b. Jepit sisa benang dengan tangan kiri ketika menyulam. Usahakan sisa benang
tertindih tusukan-tusukan sulaman yang baru
c. Pada akhir sulaman jarum diletakkan pada bagian buruk bahan, sisipkan pada
tusukan-tusukan sulaman
d. Pada bagian ujung dibuat tusuk balut sebelum digunting
1.11. Cara menyetrika busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi
a. Menyeterika dengan bagian yang dihias sulaman fantasi dialas/ditutup dengan
bahan katun agar terhindar dari kerusakan yang diakibatkan proses
penyeterikaan. Pada bagian buruk busana dapat diseterika tanpa menggunakan
alas.
1.12. Cara menyimpan busana yang telah dihias dengan sulaman fantasi   
a. Busana digantung berdasarkan tanggal pengambilan atau nomor urut pemesanan
b. Hiasan pada busana harus mudah dilihat
c. Tempat menyimpan busana tidak lembab, diberi bahan anti ngengat dan
pengharum busana.

Gambar : Pola Motif Sulaman Fantasi


Gambar : Sulaman Fantasi pada Hiasan Dinding

Gambar : Sulaman Fantasi pada motif apel

Gambar : Fragmen sulaman fantasi motif flora

Gambar : Sulaman Fantasi pada Topi


Gambar : Sulaman Fantasi pada Gaun Pesta

Gambar : Sulaman Fantasi pada Blazer

Gambar : Sulaman Fantasi pada Blazer


Gambar : Sulaman Fantasi pada Blus, dan Kemben

Contoh lai sulaman fantasi

2. Sulaman Perancis
Sulaman Perancis merupakan sulaman yang timbul (relief) karena motif-motif diisi
dengan tusuk rantai sebagai pengisi atau penebal. Tepi motif dijelujur halus dua kali
penyelesaian motif dengan tusuk pipih. Untuk membuat garis yang merupakan tangkai
daun digunakan tusuk jelujur yang diselesaikan dengan tusuk balut. Sulaman ini banyak
dipergunakan untuk monogram ataupun simbol-simbol, selain itu juga dapat diterapkan
pada blus, kemeja maupun pakaian anak-anak.

Gambar Sulaman Perancis


3. Sulaman Bayangan
Disebut sulaman bayangan  karena yang berfungsi sebagai hiasan adalah bayangannya
saja, karena bayangannya yang kita manfaatkan maka kain yang kita gunakan adalah kain
yang tembus terang seperti paris dan sifon. Motif-motifnya tidak boleh terlalu besar,
kalau terlalu lebar supaya dibagi untuk memperoleh hasil yang baik
Ciri-ciri sulaman bayangan
a. Dikerjakan pada bahan tembus terang
b. Dibagian baik terlihat hanya seperti bayangan
c. Warna benang harus agak tua dari warna bahan
d. Dibagian buruk terdapat tusuk flannel
e. Dibagian baik terdapat tusuk tikam jejak

Gambar Sulaman Bayangan

4. Merubah Corak
Teknik menyulam dengan merubah corak kain dapat diterapkan pada kain bermotif
kotak-kotak, kain bergaris, maupun kain bermotif bintik-bintik. Jenis tusuk hias yang
dapat digunakan diantaranya berupa tusuk jelujur, tusuk silang, tusuk rantai terbuka, dan
tusuk biku. Untuk mendapatkan hiasan variasi yang indah dapat ditambahkan jahitan
menggunakan benang pada jarak tertentu yang berwarna sama atau menyerupai warna
corak kain yang dihias. 
Menyulam dengan merubah corak dikerjakan pada kain yang bercorak seperti bergaris,
berkotak, berbintik. Tusuk-tusuk yang dapat digunakan adalah tusuk jelujur, tusuk silang,
tusuk rantai terbuka, tusuk biku dan lain-lain. Pada jarak tertentu sesuai desain, kotak,
garis atau bulatan diubah atau ditambah dengan jahitan sehingga terdapat variasi dan
hiasan pada kain tersebut. Gunakan warna benang yang sama dengan warna corak kain.
Mengubah corak dapat diterapkan pada gaun, blus, rok, bantal kursi, taplak dan lain-lain.
Gambar Merubah Corak

Contoh hiasan bantal yang menggunakan teknik mengubah corak

5. Sulaman Aplikasi
Sulaman aplikasi merupakan salah satu sulaman yang dibentuk dari bahan lain kemudian
ditempelkan pada permukaan kain. Bahan yang digunakan untuk membuat sulaman
aplikasi diantaranya berupa kain, pita, payet, tali maupun benang yang bertekstur kasar.
Jenis ragam hias yang diterapkan untuk membuat aplikasi ini umumnya berbentuk bunga-
bunga, pohon, pemandangan, maupun binatang. Sementara jenis tusuk hias yang
digunakan pada sulaman aplikasi yaitu berupa tusuk klim untuk menjahit bahan yang
tipis, tusuk veston untuk bahan tebal, serta tusuk pipih atau tusuk batang sebagai pemanis
hiasannya. 

Gambar sulaman aplikasi


6. Sulaman Hongkong
Sulaman hongkong merupakan jenis sulaman yang dijahit bolak-balik dengan variasi
tusuk pipih menggunakan kombinasi warna bertingkat pada seluruh permukaan motifnya.
Ragam hias yang digunakan untuk sulaman hongkong diantaranya berupa ragam hias
naturalis atau ragam dekoratif berupa tumbuhan maupun hewan. Penerapan warna
bertingkat dapat diperoleh dari campuran warna hitam dan putih (value), campuran warna
lain dengan warna hitam (shade), serta campuran warna lain dengan warna putih (tint). 

Gambar Sulaman Hongkong

7. Smock
Teknik menghias yang disebut dengan smock dikenal pada sulaman diatas kain yang
dikerut rata. Sulaman tersebut dapat dikerjakan pada kain yang dapat dibagi, yaitu kain
bersalur, bergaris, berkotak atau berbintik. Bila smock itu dikerjakan pada kain polos,
maka pada kain tersebut harus diberi tanda-tnda titik atau garis. Pekerjaan smock sifatnya
elastis, kecuali pada bagian tertentu yang dikehendaki tidak elastis. Benda yang dapat di
smock yaitu gaun, blus, rok, bebe anak, bantal hias dan lain-lain.
Gambar : Sketsa Smock Inggris
Gambar : Hasil Produk Smock Inggris (Sarung Bantal Kursi)

8. Terawang (openhadiwerk)
Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan, maka akan terdapat benang
lepas. Bila yang dicabut benang lungsin maka akan terdapat sejajaran benang pakan yang
lepas. Bila dicabut baik lungsin maupun pakan, maka akan terdapat lubang pada titik
persilangan benang yang dicabut. Benang lepas tersebut diikat dengan tusuk terawang
sehingga terdapat hiasan terawang.
Gambar sulaman terawang
Sulaman terawang merupakan jenis sulaman dengan ragam hias geometris berbentuk
empat persegi berlubang yang dihiasi dengan trens atau rentangan benang dan dapat juga
dihias dengan teknik sisipan. Dengan menarik satu helai benang atau lebih dari tenunan,
maka akan terdapat benang lepas, benang yang lepas itulah yang kemudian diikat dengan
tusuk terawang sehingga terdapat hiasan terawang. Sulaman terawang sendiri terdiri atas
berbagai variasi mulai dari terawang hardanger, terawang inggris, terawang richeliu,
terawang putih, terawang fillet, sampai terawang persia.

9. Sulaman dengan menggunakan Tusuk Silang


Ada tiga macam sulaman yang menggunakan tusuk slang
9.1. Tusuk silang (Kruissteek)
Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak tenunan
dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan pada kain yang jelas
tenunannya, dimana tenunan itu membentuk kotak-kotak kecil seperti pada kain
strimin.

Gambar : Fragmen Sulaman Tusuk Silang (Kruissteek)


9.2. Sulaman Holbien
Holbein dikenal pada sulaman yang menggunakan tusuk jelujur/lurus membentuk
segi-segi dan biku-biku. Bentuk tersebut diperoleh dengan dua kali jalan. Teknik
ini dikerjakan pada kain yang dapat dihitung benangnya. Pada bagian baik dan
buruk garis motif sama.
9.3. Sulaman Asisi
Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein. Ciri khas dari
sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan dengan tusuk holbein.
Dengan demikian pada sulaman asisi menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk
silang dengan tusuk holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna
yang merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna. Warna muda
untuk tusuk silangnya dan warna tua untuk tusuk holbeinnya atau kebalikannya.
Bahkan kadang-kadang digunakan warna kontras antara tusuk silang dengan tusuk
holbeinnya. Pada asisi ini motif hiasnya dikosongkan dan tepinya dikerjakan
dengan tusuk holbein. Diluar holbein tersebut (diluar motif) dikerjakan dengan
tusuk silang sampai batas tertentu. Motif hiasan asisi pada umumnya sama dengan
motif untuk hiasan kruisteek.

10. Sulaman Inkrustasi


Menghias kain dengan cara inkrustasi adalah melekatkan bahan pada bahan yang lain,
pada tempat lekapan itu bahan dasar dihilangkan. Bila pada aplikasi bahan pelekap
diletakan diatas, maka pada inkrustasi bahan pelekap diletakan dibawah.
Gambar : Desain Sajian dan Desain Sketsa Motif Sulaman Inkrustasi

11. Melekatkan Benang


Melekatkan benang adalah teknik menghias kain yang menggunakan benang tebal untuk
membuat hiasan berbentuk garis yang bersambung. Untuk menjahitkan benang tebal
digunakan tusuk balut.
Jenis sulaman ini diperoleh dari benang sulam kasar yang ditempelkan pada permukaan
kain dengan mengunakan tusuk hias. Ragam hias yang digunakan pada
sulaman melekatkan benang yaitu berupa ragam hias geometris berbentuk garis-garis
lengkung. Untuk mendapatkan desain yang seimbang dapat digunakan benang berwarna
tunggal atau berwarna kontras dengan kain yang akan dihias.  
Gambar Melekatkan Benang

F. CARA MENYULAM / TEKNIK TUSUKAN MENYULAM


Pada dasarnya teknik menyulam sangatlah sederhana. Kain yang akan disulam diberi gambar
atau motif dasar yang akan menjadi acuan dasar penyulaman dengan menggunakan teknik-
teknik tusuk tertentu

Gambar aneka tusuk dasar


Teknik-teknik tusuk sulam sangatlah bervariasi bahkan bisa sampai 50 macam tusuk.
Mulai dari sulam dasar dari tusuk rantai, tusuk silang, tusuk jelujur, dan tusuk lainnya.
Berikut beberapa teknik tusuk yang sering digunakandalam teknik menyulam :
1. Tusuk mendatar

Seperti namanya teknik tusuk


mendatar dilakukan dengan cara
melakukan tusukan mendatar dan
dibuat lurus. Teknik ini biasanya
digunakan untuk mengisi pola yang
masih kosong

2. Tusuk simpul
Teknik tusuk simpul dilakukan dengan cara menarik benang dari bagian bawah kain.
Selanjutnya benang diputarkan dua kali pada batang jarum, lalu jarum kembali ditarik.
Teknik ini akan menghasilkan efek tekstur yang tegas pada permukaan kain

3. Tusuk rantai

Tusuk rantai juga dilakukan dengan menarik jarumdari bagian bawah kain,
selanjutnya sisipkan kembali jarum kea rah semula sehingga jarum keluar diatas
benang yang telah dilalui sebelumnya.

4. Tusuk jelujur

Tusuk jelujur adalah teknik tusukan dengan hasil akhir garis putus-putus. Caranya
sangat sederhana yaitu dengan menjahit dari kanan ke kiri dengan ukuran dan jarak
tusukan yang sama

5. Tusuk menyilang

Tusukan silang ini biasanya digunakan untuk membuat kruistik. Caranya juga sangat
mudah yaitu dengan melakukan tusukan dengan arah miring dari kiri atas ke kanan
bawah kemudian masukkan lagi jarum dari kiri bawah ke kanan atas

kursusjahityogya.blogspot.com/2015/11/pengertiansmockjepangdibantalkursi.html
susilowatiyuyun92.blogspot.com/2011/01/smock-jepang.html

cantikayue.blogspot.com/2013/05/smock-jepang.html

https://nafizhasmock.wordpress.com/2014/09/15/pengenalan-smock-jepang/

catatanpunyarose.blogspot.com/2014/10/mengenal-tehnik-jahit-smock.html

https://haniifapure.wordpress.com/2013/05/25/tempat-multifungsi-smock-jepang/

saidahusnaaziza.blogspot.com/2016/06/pengertian-dan-cara-menjahit-smock.html

kursusjahityogya.blogspot.com/2017/05/macam-macamsmockjepang.html

1.

kursusjahityogya.blogspot.com/2015/03/sm.html

1.
2.

Anda mungkin juga menyukai