Sulaman burci adalah suatu sulaman yang bertujuan untuk meperindah produk busana
dengan cara membuat lekapan atau pemasangan burci, payet pada motif hias yang
diinginkan,
Dalam pengerjaan sulaman burci dibutuhkan beberapa alat dan bahan pendukung,
yaitu:
Pita ukur.
Gunting kain.
Gunting benang. Gunting bordir. Pendedel.
Jarum pentul.
Jarum payet..
Benang.
Mata nenek (alat yang membantu memasukan benang ke lubang jarum).
Setrika dan papan setrika.
Berbagai macam payet/ burci.
Motif brokat dan kain tulla jika menggunakan tehnik maping.
Dressform , jika menggunakan tehnik maping.
Gambar 5 Pendedel
b. Jenis-jenis payet.
1. Penggolongan burci berdasarkan asal bahan dan bentuk Mutiara, batu-
batuan, dan kristal. Jenis-jenis ini kegunaannya bermacam-macam,
misalnya untuk hiasan busana pesta, busana daerah dan bisa juga untuk
lenan rumah tangga, seperti sarung bantal kursi, gordyn, taplak meja dan
lain-lainnya.
2. Bentuk payet. Bentuk payet beraneka ragam bentuknya seperti pasir, mote,
piring, batang, tetes air mata, beras dan lain-lain.
Sebelum mengerjakan sulam payet ada beberapa urutan secara umum cara membuat
sulam payet:
1. Membuat pola desain motif.
Untuk desain motif dapat dilakukan berbagai cara yaitu, dengan menggambar
motif dikertas transparent kemudian dijiplak ke bahan, atau dapat juga dengan
tehnik maping dengan potongan motif kain brokat.
2. Tahap awal pemasangan payet, sebagai tahap awal siapkan Terlebih dahulu kain
yang sudah diberi gambar desain, payet-payet yang akan dipasang, letakan dalam
wadah yang mudah diambil dengan ujung jarum, jarum payet, dn benang yang
sewarna dengan warna payetnya. Dan tentunya tentukan pula tehnik pemasangan
payet yang sesuai dengan motif yang akan dibuat.
3. Cara memasang payet.
Untuk memulai memasang payet mula-mula masukkan benang ke lubang
jarum secara langsung lalu simpul mati ujung benangnya.
Jika anda kesulitan untuk memasang benangnya bisa menggunakan mata
nenek untuk membantu memasukan benang ke lubang jarum.
Mulailah menusukkan jarum dari bawah kain.
Tarik benang hingga ujung kemudianmatikan benang diatas kain.
Mulailah memasang payet pada permukaan kain sesuai dengan desain
motif sulaman yang dibuat.
Untuk menghias kebaya dari brokat , hiasan payet tinggal dipasangkan
sesuai dengan motif brokatnya.
Jika menggunakan tehnik maping motif brokat maka sebelumnya guntimg
motif brokat , kemudian motif brokat tersebut ditempelkan / maping
dengan bantuan dilem tembak atau ditusuk jelujur sekeliling motif .
kemudian baru dipasang payet. Untuk tehnik maping ada tambahan alat
yaitu dressform dan lem tembak.
D. Tusuk dasar sulam payet/ burci.
1. Tusuk jelujur.
Lakukan tahap awal pemasangan payet.
Selanjutnya masukkan satu payet bentuk batang ke jarum dan Tarik
benang sampai ujung.
Atur payet agar lurus kemudian tusukkan jaarum ke kain pada ujung payet.
Keluarkan jarum pada tempat payet kedua dengan jarak yang sudah diatur.
Lakukan proses ini dengan berulang- ulang sampai membentuk pola hias
yang sudah ditentukan/ diinginkan.
6. Bentuk bunga,
Lakukan tahap awal pemasangan payet.
Selanjutnya masukkan 1 buah payet pasir, 1 buah payet piring, 1 buah
payet pasir, 1 buah payetpiring dan 3 buah payet pasir lalu Tarik sampai
ujung benang.
Tusukan jarum ke bahan kain kemudian arahkan lagi jarumnya ke atas
kain.
Pasang rangkaian payet yang lainnya kemudian jahit seperti cara yang
pertama sampai membentuk lingkaran.
Untuk putik tengahnya tusukkan jarum pada tengah lingkaran dari bawah.
Masukkan satu buah payet bentuk piring dan satu buah bentuk pasir lalu
Tarik benang hingga ujung.
Tusukkan jarum pada lubang payet bentuk piring yang berada ditengah
lalu matikan jahitan benangnya dibawah kain.
Dari berbagai tusuk dasar sulam payet di atas selanjutnya tinggal dikembangkan pola
sulaman ke dalam bentuk yang lebih variative, rumit dan menarik sesuai dengan
ragam hias yang diinginkan. Kemudian tinggal diaplikasikan pada busana pesta,
kebaya, sarung bantal kursi, tas, sepatu, sandal dan lain-lain.
E. Produk Busana Dengan Hiasan Burci
Dari beberapa produk busana yang dapat dihias dengan sulam payet diantaranya
busana pesta, kebaya, ,mukena, sepatu dan sandal. Sedangkan untuk lenan rumah
tangga bisa diterapkan pada sarung bantal kursi, taplak meja, tas wanita, dompet dan
lain sebagainya.
Jika produk busana diberi hiasan tentunya mempunyai daya Tarik dan dapat
menambah keindahan dari produk tersebut, selain itu sulaman burci dapat menambah
kesan mewah. Sehingga jika produk tersebut dijual akan lebih menambah nilai jual.