KAUM FANATIK
Islam yang lebih toleran berhadapan dengan kaum ekstremis di negara berpenduduk
Muslim terbesar di dunia.
DIA SENDIRILAH YANG MEMBUKAKAN PINTU. Tidak ada pengawal bersenjata, tidak ada
upaya untuk bersembunyi. Abu Bakar Baasyir tinggal di sebuah rumah satu lantai yang bersahaja di
pondok pesantren yang ikut ia dirikan di desa Ngruki yang tenang, di tengah-tengah dataran tinggi pada
pusat pulau utama di Indonesia, Jawa. Baasyir berusia 71 tahun, berperawakan kurus, berjanggut putih,
dan dengan mata hitam berbinar yang tampak lebih besar di balik kacamata berbingkai emas. Dia