Pada akhir kegiatan pemelajaran tentang alat dan bahan untuk menyulam, siswa marnpu :
b. Uraian Materi
Keterangan:
1. Rader
2. Gunting kecil
3. Gunting besar
4. Benang sulam
5. Jarum tangan dengan berbagai ukuran
6. Karbon jahit/racing paper
7. Bantal jarum dan jarum pentul
8. Kapur Jahit
9. Pendedel
10. Meteran
11. Tudung jarl/bidal
12. Permidangan
c. Macam-macam jarum tangan untuk menyulam
. Jarum runcing
Jarum runcing biasa digunakan untuk menyulam secara bebas pada tenunan polos seperti
batis, oxpord,tetoron dan lain-lain. Ciri-cirinya yaitu sangat tajam, memiliki ujung yang
runcing dan mempunyai ukuran dengan nomor 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22 dan 24.
Jarum turnpul
Jarum tumpul dikelompokkan menjadi dua yaitu jarum tumpul dengan nomor 12, 14, 16, 18,
20, yang blasa digunakan untuk menyulam dengan hitungan tertentu terutama untuk
membuat tusuk hlas pada kain strimin.
Jarum tumpul yang berukuran besar dan tidak bernomor, digunakan hanya untuk
pekerjaan menusuk.
d. Benang Sulam
Menyulam adalah istilah menjahit yang berarti menjahitkan benang secara dekoratif, untuk
itu diperlukan benang hias yang sesuai dengan jenis kaln yang akan dihias serta jenis
sulaman yang dibuat, begitu juga ukuran dan warnanya. Untuk sulaman tangan digunakan
benang sulam mouline atau benang mutiara. Untuk bahan halus dan tipis dapat digunakan
benang mouline, sedangkan untuk bahan ang lebih tebal dengan pori-pori besar, digunakan
benang mutiara. Untuk benang yang jarang tenunannya seperti kasah, dapat digunakan
benang woll atau cashmilon. Pada sampul pembungkus kertas benang dicantumkan merk,
panjang benang, nomor dan ukuran serta wamanya. Maka untuk mempermudah pembelian
benang berlkutnya, label kertas itu peru kita simpan baik-baik.benang sulam pada umumnya
dalam bentuk gulungan atau digulung. Untuk membukanya dapat dilakukan dengan dua
cara seperti pada gambar
Untuk menghiasi busana dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik hiasan. Teknik
hiasan yang dimaksud adalah teknik menghias kain yang erat hubungannya dengan sulam
menyulam. Sebelum memahami macam-macam teknik teknik menghias kain sebaiknya
terlebih dahulu mempelajari macam-macam tusuk hias, karena tusuk hias merupakan dasar
dari menghias kain. Tiap-tiap tusuk hias mempunyai keindahan masing-masing.
Penyusunan bermacam tusuk hias yang hamonis akan melahirkan suatu dekoratif yang
menarik. Berikut ini dikemukakan beberapa tusuk hias yang sering digunakan dalam
menghias kain, diantaranya:
1. Tusuk Jelujur
Tusuk hias ini paling sederhana, akan tetapi sangat bernilai juga berguna
Dalam hal ini kita dapat membuat variasi dengan cara menggunakan dua macam
benang yang berlainan tebal ataupun warnanya.
Tusuk holbein ini harus dikerjakan pada kain bagi yang mudah dihitung benang
pakannya maupun lungsinya. Setiap baris tusuk holbien harus dikerjakan dua
kali/bolak balik.
Tusuk hias ini bila tidak dihias tampaknya kurang bagus dan kurang halus, kecuali jika
dihiasi lagi dengan tusuk hias lainnya.
Tusuk hias banyak dipakai dan dapat dipergunakan menurut keperluaanya. Dapat
dikombinasikan dengan tusuk hias lainnya, untuk membuat pinggiran dan sebagai
pengisi bidang yang merupaka pola ragam hias beranting
8. Kombinasi/ gabungan
Tusuk rantai dan tusuk jelujur
Mula- mula kita menggunakan tusuk rantai, kemudian tusuk jeljujur yang dikerjakan
ditengah tusuk rantai tersebut. Disini dapat menggunakan dua warna benang.
9. Tusuk pipih
Mula- mula kita membuat tusuk pipih berdiri, arahnya dari kanan ke kiri, kemudian satu
sama lain disambungkan dengan tusuk pipih serong, dikerjakan pada waktu mulai lagi
membuat dari kiri ke arah kanan.
Tusuk pipih yang rapat ini digunakan untuk mengisi garis yang sebelumnya ditandal
dengan tusuk tikam jejak. Gambar A menunjukkan cara menutup garis tikam jejak
dengan cara menyangkut sedikit dari kain dasarnya. Gambar B menunjukkan cara
menutup gars tusuk jelujur pada tepi bahan yang bertiras, umpamanya pada teknik
aplikasl atau teknik lekapan.
Tusuk hias feston Inl memungkinkan banyak variasl yang sangat dikenal antara lain
Tusuk hias yang terkenal ini merupakan dasar untuk berbagal macam sisipan dan
variasi menjalin.
a) Sebagai dasar untuk tusuk hiasan jalin secara Timur, pada silang bagian atas
benangnya sisipkan dibawah flanel pertama, keballikannya dengan tusuk silang biasa
b) Pada gambar B, perlu diperhatikan bahwa benang-benang itu selalu menurut cara
yang sama yaltu saling menyilang (A). Kedua baris itu dibuat seperti tusuk flanel biasa
(B)
Mula-mula kita membuat satu baris tusuk flanel. Kemudian kita sisipi dengan benang
berwama lain tanpa menyangkut kain dasar. Kita harus menghindari adanya
sambungan pada benang sisipan itu. Jadi benang itu harus panjang sekali dan baris
tusuk flanel ini jangan terlalu besar.
Dalam hal inl tusuk jelujur melintang dipergunakan untuk menekat. Tusuknflanel dapat
juga ditekat dengan tusuk jelujur tegak lurus atau tusuk rantai pada setiap persilangan.
Tusuk ranting mempunyai efek satu arah yang seolah-olah tumbuh. Tusuk hias ini
harus dikerjakan dengan teliti.
Tusuk hias ini biasanya dibuat sedenikian rupa, agar tusuk rantal itu pada bagian
luar sama panjang seperti tusuk serong dibagian tengah. Dapat juga dibuat bila
biku pada bagían tengah harus teratur dan timbul dengan baik.
Tusuk hias ini dikerjakan pada kain bagi, yaitu kain yang benang tenunannya mudah
dihitung seperti strimin, matting, lenan kasar dengan silang polos. Karena tusuk silang
ini bentuk dasarnya segi empat maka dalam mengerjakannya melebar maupun
memanjang harus sama- sama simetris. Syarat utama pekerjaan tusuk silang ini
adalah tusuk ilang yang kedua kalinya diatas yang pertama, harus sama arahnya,
agar hasil seluruh pekerjaan itu rapi nampaknya. Tusuk silang dapat dikombinasikan
dengan teknik lainnya yang khusus dikerjakan pada kain bagi seperti tusuk holbien,
dan tusuk tapisseri.
Rangkuman
Tusuk hias sulaman banyak jenis dan ragamnya, mulai dari tusuk jelujur dan variasinya,
tusuk rantai dan variasinya, tusuk pipih dan variasinya, tusuk feston dan variasinya, tusuk
flanel dan variasinya, tusuk tangkai dan variasinya, tusuk tikam jejak dan variasinya, tusuk
ranting dan variasinya, tusuk silang dan variasinya dan tusuk melekatkan benang. Tusuk-
tusuk hias tersebut mempunyai kekhasan, keunikan dan keindahan masing-masing.
Keindahan tusuk hias tersebut akan banyak dipengaruhi oleh pemilihan benang, warna
benang, tekstur benang atau pilinan benang disamping teknik tarikan benang saat
menyulam. Tusuk hias yang baik adalah tusuk hias yang indah, rapih, permukaannya rata
tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar.