Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL DAN MENGEKSPLORASI

IKATAN DAN
SIMPUL
SENI RUPA | KELAS 5
BU NURUL
MENGIKAT & MENYIMPUL SEBAGAI
KARYA SENI
Mengikat dan menyimpul sudah lama dikenal di negara Indonesia, dimana sejak lama
nenek moyang kita sebagian merupakan pelaut yang sangat familiar dengan mengikat
dan menyimpul sebuah tali. Sebagai contoh di bidang perikanan, teknik mengikat dan
menyimpul digunakan untuk membuat peralatan menangkap ikan seperti jala dan
jaring. Dalam kegiatan pramuka, tali merupakan salah satu materi yang diajarkan.
Mengikat dan menyimpul juga telah banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
pada benda-benda di sekitar kita misalknya: perlengkapan rumah tangga, topi, sarung
tangan, kaos kaki, tas dan lain-lain.
Menyimpul merupakan mengikat (dua ujung tali dsb) sehingga menjadi
simpul. Mengikat dan menyimpul merupakan sebuah metode dasar dalam
mengaplikasikan fungsi sebuah tali, baik itu bertujuan fungsional maupun
untuk kepentingan estetis. Mengikat dan menyimpul sebuah tali
berkembang menjadi sebuah kerajinan tersendiri dan memunculkan
banyak hasil karya seni dari teknik ini yang dikenal dengan kerajinan
makrame.
MAKRAME
Kata makrame berasal dari bahasa Turki, yaitu ma-kra’maatau miqramah yang
berarti rumbai. Makrame menurut KBBI adalah teknik menyimpul tali untuk
menciptakan motif geometrik yang digunakan sebagai hiasan, dekorasi, atau
aksesori lainnya, terbuat dari berbagai jenis bahan tali, seperti katun, wol, kulit,
sutra, atau bahan sintetis (bahan alam).

Kerajinan makrame pertama kali diperkenalkan pada abad ke-13 oleh penenun
Arab, lalu diperkenalkan lebih luar oleh bangsa Turki dan negri Balkan (Eropa
Timur). Penyebarluasan makrame dibawa oleh pelaut dari satu daerah ke daerah
lainnya selama berlayar. Membuat makrame merupakan hiburan bagi mereka
selama perjalanan sehingga dapat menjadi hadiah atau oleh-oleh bagi keluarga.
Ada berbagai macam bahan tali yang dapat
digunakan sebagai benda kerajinan dengan
teknik makrame. Bahan-bahan tersebut dibagi
atas dua, yaitu bahan alam dan buatan pabrik.

1.. Bahan Alam


Bahan yang diperoleh dari alam terdiri atas
bahan-bahan yang berasal dari serat tanaman
yang mudah dipilin, contohnya adalah serat
rosela, serat rami, serat pohon waru, serat kulit
kelapa, dan ijuk.
Serat rosela dan serat kulit pohon waru : kuat
halus namun lentur. Cocok untuk pintalan
berukuran kecil.
Serat kulit kelapa dan ijuk : serat-serat kecil agak
kaku, kasar, dan kurang lentur, sehingga cock
dipakai sebagai karya yang kasar dengan
pintalan besar.
2. Buatan Pabrik
Bahan yang dapat digunakan misalnya tambang plastik dan benang.
Tambang plastik : cukup kuat, tetapi agak licin dan kurang lentur sehingga
cocok untuk pembuatan karya yang agak kasar dengan pintalan besar.
Benang : kuat dan cukup lentur, maka pintalan benang yang cocok untuk
membuat karya yang halus dengan pintalan kecil.
SIMPUL KEPALA
merupakan simpul awal yang sering
digunakan dalam proses pembuatan
karya makrame.
SIMPUL TUNGGAL
proses pembuatan simpul tunggal
diawali dengan simpul kepala, variasi
bentuk dapat diputar ke kiri atau ke
kanan sesuai kebutuhan kita. Hasil
simpulannya akan tampak seperti
tangga, variasi bentuk dapat diputar
kekiri atau kekanan, sebaiknya lakukan
percobaan simpul ini untuk
menghasilkan variasi yang menarik.
SIMPUL GANDA
proses pembuatan simpul ganda ada
kesamaan dengan simpul tunggal. Pada
simpul tunggal langkahnya dimulai dari
sebelah kiri saja atau dari sebelah kanan
saja, sedangkan pada simpul ganda
langkahnya dilakukan secara bergantian
dari kanan dan kiri atau sebaliknya.
Pembuatan simpul ganda biasanya di
awali dengan simpul kepala seperti
halnya pada proses pembuatan simpul
tunggal.

Anda mungkin juga menyukai