PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dilakukan pembekahan atau dibelah dan diserut hingga tipis lalu dijemur hingga kering
Bambu yag tipis dibetuk dengan meganyam dan diikat dengan rotan yang sudah diraut
halus
Pekerjaan akhir adalah memberi zat pengkilat dengan meggunakan vernis atau pelitur
3
3. Secara fisik memiliki kelebihan yaitu serat panjang dan rapat, lentur tidak mudah
patah, dinding keras dan sebagainya. Kecepatan pertumbuhan bambu dalam
menyelesaikan masa pertumbuhan vegetatifnya merupakan tercepat dan tidak ada
tanaman lain yang sanggup menyamainya. Dari beberapa hasil penelitian, kecepatan
pertumbuhan vegetatif bambu dalam 24 jam berkisar 30 cm – 120 cm per 24 jam,
tergantung dari jenisnya. Sebuah keajaiban pertumbuhan yang tidak dapat ditemukan
pada tanaman lain.
4. Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan peralatan sederhana dan
tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
5. Memiliki ketahanan yang luar biasa, Sebagai contoh : rumpun bambu yang telah
dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi bom atom
sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman yang masih
bertahan hidup.
4
VII. Contoh Contoh Anyaman Bambu
1. Bingga/fattongko
Dalam bahasa Indonesia disebut 'Bakul', Adalah anyaman ini terbuat dari batang bambu
yang sudah di potong, dibelah dan di iris sesuai ukurannya kemudian dianyam sedemikian
rupa hingga membentuk sebuah bakul.
2. Tapi
Kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya Nyiru. Alat ini juga terbuat
dari Bambu yang dianyam dan bermanfaat untuk menampi/menyaring beras supaya bisa
dimasak. Kidhe juga sering dijumpai di daerah lainnya seperti pulau Jawa, Sumatera, Bali
dan lain - lain. Meski demikian, tentunya semua memiliki bentuk dan kualitas yang sedikit
berbeda tergantung pembuatannya. Beberapa dekade terakhir, alat ini sudah
berkembangdan dimodifikasi serta dibuat dengan plastik.
5
3. falo/ topi
Dalam bahasa Indonesia disebut 'Topi'. Biasanya dibuat dari daun lontar yang sudah
dikeringkan. Masyarakat Sulawesi tengah kerap memanfaatkan topi untuk melindungi
kepala dari terik matahari. Model Topi yang dibuat bersayap lebar adalah contoh yang
dibawahkan bangsa Portugis di tanah Flores. Pada mulanya, jenis topi yang bersayap lebar
ini adalah terbuat dari kulit binatang oleh para Koboi Amerika Latin beberapa abad yang
lalu, hingga akhirnya dibuat dari daun Lontar oleh masyarakat Sulawesi tengah dan
Sulawesi selatan sesuai dengan ciri khas masyarakat setempat dekade belakangan ini.
4. Tappere / tikar
Ini adalah anyaman yang terbuat dari semacam Daun Rami yang biasa tumbuh di
pinggiran kali. Tentu tikar bermanfaat untuk alas tidur didalam rumah ataupun diluar
rumah. Tikar dibuat sangat bervariasi karena dapat juga diwarnai menggunakan pewarna
pakaian.
Selain benda - benda kerajinan tangan yang disebutkan diatas, beberapa tahun
terakhir ini para masyarakat Sulawesi selatan juga sudah mengembangkan hasil karyanya
seperti; Dompet, Tas dan Souvenir - souvenir lainnya untuk dijual. Hanya saja semua itu
masih terkendala masalah kekurangan dana untuk bisa bersaing dikanca Nasional maupun
Internasional. Jika saja pemerintah setempat dapat melihat dan melirik peluang ini, bukan
6
tidak mungkin, ini bisa menjadi andalan untuk menunjang daerah Sulawesi tengah sebagai
Icon Wisata nasional
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
1) Seni anyaman bambu adalah proses menyilangkan bahan-bahan daripada tumbuh-
tumbuhan untuk dijadikan satu rumpun yang kuat dan boleh digunakan.
2) Jenis bambu yang paling baiuk digunakan untuk menganyam adalah bambu tali.
3) Untuk membuat anyaman bambu, diperlukan teknik teknik seperti teknik anyaman
tunggal, teknik anyaman bilik, teknik anyaman teratai, teknik anyaman bunga cengkih
4) Sejak munculnya barang-barang produk modern, barang hasil kerajinan anyaman
tergeser dari pasaran sehingga menyebabkan pendapatan masyarakat mengalami
penurunan
5) Harga bahan baku yang kian melambung tinggi menjadi kendala utama dalam
penyediaan bahan baku.
Terima kasih
7
8