SARI INDAH
105720328011
SARI INDA
105720 3280 11
SARI INDA
105720 3280 11
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Sabtu tanggal 20 bulan Februari tahun 2016, sebagai salah satu syarat untuk
Panitia Ujian:
4. Penguji :
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan
Atas selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
2. Bapak Moh. Aria Pasigai, SE., MM., selaku Ketua Jurusan Manajemen
3. Bapak Moh. Aria Pasigai, SE., MM., selaku Dosen Pembimbing I dan
5. Seluruh Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang selama ini banyak
vi
vii
6. Kepada pimpinan dan seluruh staf dan jajaran pegawai PT PLN (Persero)
Sektor Tello Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam proses
penelitian.
7. Muh. Darwis dan Darmiati selaku kedua orang tua saya dan keluarga
besar yang telah memberikan doa serta dukungan selama penelitian dan
penyusunan skripsi.
yang diberikan.
11. Seluruh pihak terkait yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
Penulis
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... v
G Hipotesis .............................................................................................. 35
viii
ix
Pertanyaan .............................................................................................. 58
E Pembahasan .......................................................................................... 70
A Kesimpulan .......................................................................................... 73
B Saran ..................................................................................................... 73
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.9 Jawaban Atas Pernyataan Variabel Kepuasan Kerja Karyawan ....... 61
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baru dengan manajemen dan kinerja yang lebih baik sebagai kompetitor. Faktanya
perusahaaan dengan ide dan pola pikir fresh dan modern yang akan memuncaki
Daya Manusia (SDM) sebagai pengelolanya menjadi point penting sebagai senjata
kehidupan dan pola kerja setiap SDM sebagai tenaga kerja. Dapat diambil contoh
machine dan hardware dengan potensi bahaya yang terbilang tinggi di lingkungan
kerjanya. Setiap saat keselamatan dan kesehatan sumber daya manusianya pasti
akan terancam.
1
2
keselamatan dan kesehatan kerja. Resiko ini dapat menimpa tenaga kerja kapan
dan dimana saja, sehingga membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak
dan Kesehatan Kerja (K3). K3 sangat dibutuhkan para pelaku kerja agar setiap
aktivitas kerjanya tidak keluar dari batas yang membahayakan keselamatan dan
kesehatan individunya.
tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dapat dijadikan acuan bagi
perlindungan tenaga kerja dari bahaya kecelakaan dan penyakit akibat bekerja
karena itu muncul Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
yang akan berfungsi sebagai media antisipasi bagi para pekerja saat melakukan
keselamatan dan kesehatan kerja yang dilaksanakan oleh seluruh karyawan dan
pimpinan perusahaan. Dalam hal ini PT. PLN (Persero) Sektor Tello merupakan
salah satu pembangkit Tenaga Uap, Tenaga Diesel dan Tenaga Gas di Sulawesi
Selatan yang mulai beroperasi sejak tahun 1971. PT. (Persero) Sektor Tello dalam
serta jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan. Oleh sebab itu
program jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting, yaitu untuk
kesehatan tenaga kerja maupun orang lain yang berada di tempat kerja, serta
sumber produksi, proses produksi dan lingkungan kerja dalam keadaan aman,
(SMK3).
fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja, maka semakin tinggi pula mutu kerja
karyawan. Dengan adanya program ini, karyawan akan merasa diperhatikan oleh
Dari uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
Makassar”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
D. Manfaat Penelitian
2. Memberikan informasi kepada dunia industri tentang salah satu usaha untuk
Perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Sebelumnya
kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi dan sampel dalam penelitian
penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan
Bitratex Industries karyawan mampu memenuhi target kerja yang ditetapkan oleh
6
7
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
masyarakat.
para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya
pada unsur SDM dan sudah menjadi tugas manajemen sumber daya manusia
untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang tepat
8
Unsur manusia (Man) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu khusus untuk
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu dan dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak
bagian HR departemen, tapi juga penting bagi semua manajer di semua bagian.
Hail ini bertujuan agar para manajer tersebut mampu menerapkan pengelolaan
organisasi (Dessler, 2006;5). Salah satu aktivitas sumber daya manusia adalah
keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat melindungi pekerja dari bahaya
ditempat kerja serta dapat meningkatkan kinerjanya (Jackson, Schuler, & Werner,
2011;13).
9
pesawat, alat kerja, bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
Kerja (Hyperker) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing
kesehatan para pekerja atau buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan
b. Bersifat teknik.
aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja”.
perusahaan serta produksi dan daerah lingkungannya, sehingga perlu pada waktu
dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
yaitu:
kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
13) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya
ataupun barang.
penyimpanan barang.
digantikan oleh kecanggihan mesin. Oleh sebab itu kesehatan manusia sudah
12
Mubarak dan Nurul Chayatin (2009 : 101) mengatakan bahwa : “Sehat adalah
suatu keadaan yang lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental dan social, bukan
semata-mata bebas dari penyakit dan cacat atau kelemahan”. Sedangkan Anwar
menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau
merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak perusahaan.
Karena dengan adanya program kesehatan kerja yang baik akan memberikan
kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadikan karyawan lebih bertanggung
diperhitungkan keamanannya.
4) Pengaturan Udara
5) Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor,
b. Pengaturan Penerangan
2) Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara
berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap
kebisingan.
meliputi :
1. Tempat Kerja
aktifitas karja.
Medin dan peralatan adalah bagian dari kegiatan operasional dalam proses
Menurut Gary Dessler (1997 : 346), indikator kesehatan kerja terdiri dari :
2. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja adalah lingkungan yang lebih luas dari tempat kerja
3. Perlindungan Karyawan
4. Kecelakaan kerja
tidak diharapkan terjadi, menimbulkan kerugian ringan sampai yang paling berat,
dan bisa menghentikan kegiatan produksi secara total. Penyebab kecelakaan kerja
b. Kecelakaan yang disebabkan oleh keadaan lingkungan kerja yang tidak aman.
penggunaan indikator warna, tanda peringatan, sistem upah, jadwal kerja, dan
yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri.
Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang
tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang mengacu proses yang telah diatur
1) Kebijakan Pemerintah
kesehatan kerja belum ada atau kalaupun sudah ada, tetapi tidak diterapkan
secara tegas.
2) Kondisi Pekerjaan
a. Standar kerja yang kurang tepat dan pelaksanaannya juga tidak tepat.
b. Jenis pekerjaan fisik yang sangat berbahaya. Namun disisi lain, fasilitas
secara rutin.
3) Kondisi Karyawan
dikalangan karyawan.
akibat. Akibat dari kecelakaan industri ini dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
c. Tunjangan kecelakaan
bersangkutan, baik itu merupakan kematian, luka / cidera berat, maupun luka
ringan.
pekerjaan. Hal ini meliputi penyakit akut dan kronis yang disebabkan oleh
Penyakit ini dapat berkisar mulai dari penyakit ringan seperti flu, hingga penyakit
yang serius yang berkaitan dengan pekerjaannya (Malthis dan Jacson, 2002).
hati, paru-paru, otak dan ginjal; penyakit paru-paru putih, cokelat, dan hitam;
c. Penyakit Umum
Merupakan penyakit yang mungkin dapat diderita oleh semua orang, dan hal
ini adalah tanggung jawab semua anggota masyarakat, karena itu harus
a. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara
seefektif mungkin.
kerja meliputi :
f. Rasio seleksi tenaga kerja lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan.
20
a. Manfaat Ekonomis:
b. Manfaat Psikologis
nasional
a. Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja berlaku disetiap tempat kerja yang
mencakup 3 (tiga unsur pokok (tenaga kerja, bahaya kerja, dan usaha baik
Tenaga kerja
Lingkungan
Proses produksi
Sifat pekerjaan
Cara Kerja
keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan pada tiga sub sistem mikro atau
lingkungan fisik, pada manusia sebagai karyawan, dan yang ketiga diarahkan pada
pada penanganan kecelakaan atau tindakan kuratif lainnya, tetapi yang utama
keselamatan dan kesehatan kerja meliputi semua aspek yang ada dalam
D. Kepuasan Kerja
kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang
mengatakan bahwa “kerja adalah kegiatan yang menghasilkan suatu nilai bagi
orang lain”
tingkat produktivitas organisasi. oleh karena itu, pandangan dan juga perasaan
individu terhadap pekerjaannya harus tetap terjaga pada sisi positif dari
pekerjannya dengan kata lain individu tersebut harus memiliki dan menjaga
berikut :
negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya.
yang positif terhadap kerja itu; seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya
23
menunjukan sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu. karena pada umumnya
kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan,
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Jadi secara garis besar kepuasan kerja
dapat diartikan sebagai hal yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan
ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka yang mempunyai motivasi yang
sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat
oleh berbagai macam faktor, baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.
24
apabila kepuasannya diperolah melebihi apa yang diinginkan, maka orang akan
disparancy yang positif. Kepauasan kerja seseorang tergantung pada selisih antara
Teori ini mengungkapkan bahwa orang yang akan merasa puas atau
tidak puas, tergantung pada ada atau tidaknya ada atau tidaknya keadilan dalam
suatu situasi., khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam
teori keadilan adalah input, hasil keadilan dan ketidakadilan. Input adalah factor
Menurut teori ini, setiap karyawan akan membandingkan rasio input hasil orang
lain. Bila perbandingan itu dianggap cukup adil, maka karyawan akan merasa
menimbulkan kepuasan, tetapi bisa pula tidak. Tetapi bila perbandingan itu
Menurut teori ini kepuasan kerja dan ketidak puasan kerja itu merupakan
hal yang berbeda. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap terhadap pekerjaan itu
bukan suatu variabel yang kontinu. Teori ini merumuskan karakteristik pekerjaan
menjadi dua kelompok yaitu satisfies atau motivator dan disatisfies. Satisfies
adalah faktor-faktor atau situasi yang dibutuhkan sebagai sumber kepuasn kerja
yang terdiri dari: pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, ada kesempatan untuk
Salah satu teori yang menjelaskan mengenai kepuasan kerja adalah teori
hubungan yang positif antara kepuasan kerja dan turnover SDM serta antara
balas jasa yang tinggi, seperti strategi golden handcuff, karena balas jasa yang
Dalam dunia kerja kepuasan itu salah satunya bisa mengacu kepada
kompensasi yang diberikan oleh pengusaha, termasuk gaji atau imbalan dan
26
fasilitas kerja lainnya seperti, rumah dinas dan kendaraan kerja. Konteks “puas”
dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu individu akan merasa puas apabila dia
mengalami hal-hal :
Apabila hasil atau imbalan yang didapat individu tersebut labih dari yang
Pencapaian hasil dari kerja keras tersebut akan membuat individu merasa puas.
Apabila hasil yang dicapai lebih besar dari pada standar yang ditetapkan.
Apabila individu memperoleh hasil yang lebih besar dari standar yang
Apabila yang didapat oleh karyawan sesuai dengan persyaratan yang diminta
dan ditambah dengan ekstra yang menyenangkan, konsisten untuk setiap saat
dan keinginannya atau belum. Jika kinerja yang lebih baik dapat
kepuasan kerja akan meningkat. Dalam kasus lain, kepuasan kerja karyawan
Lansung
- Orientasi
- Pelatihan& Pengembangan
- Perencanaan karier
FUNGSI - koseling
SDM
Tidak Langsung
- Kebijakan keamanan& keamanan
- Praktek kompetensi
- Praktek kebijakan lain
Gambar 2.4.
karyawan. Agar fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan dengan lancar, maka perlu
tersebut sangat tergantung dari Feed Back (umpan balik) yang diberikan
kepuasan kerja.
28
kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai dan faktor pekerjaannya :
a. Kesempatan untuk maju. Dalam hal ini, ada tidaknya kesempatan untuk
b. Keamanan kerja. Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik
diperolehnya.
h. Aspek sosial dalam pekerjaan. Merupakan salah satu sikap yang sulit
digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak
manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini
nonverbal)
Tolak ukur tingkat kepuasan yang mutlak tidak ada karena setiap
menetapkannya.
a. Manusia berhak diberlakukan dengan adil dan hormat, pandangan ini menurut
kesehatan psikologis.
Metode angkat-nilai global tunggal (single global rating) tidak lebih dari
antara 1-5 yang berpadanan dengan jawaban dari “Sangat Dipuaskan” sampai
dinilai pada suatu skala baku dan kemudian di jumlahkan untuk menciptakan
keselamatan dan kesehatan kerja akan berpengaruh terhadap kepuasan. Hal ini
32
yang dimaksud adanya pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja karyawan akan
memberikan motivasi atau dorongan untuk bekerja dengan baik mengingat adanya
kebutuhan rasa aman merupakan salah satu bentuk kebutuhan yang harus dipenuhi
missal masker bagi tukang las yang diberikan oleh manajer. Pentingnya
alat canggih atau pengawalan.. Bentuk lain dari pemuasan kebutuhan ini dengan
kerja bersangkutan. Lingkungan kerja yang tidak aman dan kurang sehat juga
Kesehatan Kerja menunjukan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental
33
emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja (Megginson dalam
menunjukkan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau
terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh, penglihatan dan
pendengaran dan secara keseluruhan memberikan arsa puas para karyawan dalam
bekerja. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa jaminan atas
kerja maka akan nenberikan jaminan kenyamanan dalam bekerja dan pada
Adanya keyakinan bahwa karyawan yang puas akan lebih produktif dari
pada karyawan yang tidak puas merupakan ajaran dasar diantara manajer selama
kepuasan kerja adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Kepuasan kerja yang
tinggi dapat menekan tingkat turn over karyawan dalam suatu perusahaan
sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih tinggi. Lingkungan kerja yang tidak
aman atau kurang terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja dari karyawan
kerja yang kurang aman dapat meningkatkan resiko kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.
34
F. Kerangka Pikir
akan keselamatan dan kesehatan kerja karyawannya saat bekerja karena setiap
sumber daya alam, mesin, teknologi dan semua itu tidak dapat beroperasi tanpa
dikendalikan oleh sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor
sendiri.
kerja karyawan dibutuhkan dukungan berbagai pihak serta banyak faktor yang
Kesehatan Kerja (K3). Ketika seorang keryawan/tenaga kerja merasa aman dan
nyaman serta memiliki fisik yang sehat dalam bekerja maka tujuan yang ingin
dicapai oleh perusahaan akan sesuai dengan harapan. Dalam usaha tersebut pihak
tersebut. Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka pikir sebagai berikut
G. Hipotesis
kinerja perusahaan.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
kerja PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Tello pada tanggal 02 November
1. Kuisioner
2003:128).
dari berbagai literatur dan media lainnya yang dipakai sebagai acuan pembahasan
1. Jenis Data
b. Data kualitatif adalah data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
36
37
2. Sumber Data
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang dapat
1. Populasi
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
Kesimpulannya, populasi bukan hanya orang tetapi benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dipelajari tetapi juga
yang jelas dan lengkap. Tujuan diadakan populasi yaitu agar dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota sampel dan membatasi
berdasarkan ruang lingkup penelitian yaitu karyawan unit PLTD dan PLTG.
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah teknik probability sampling yaitu teknik sampling
38
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih
n=
1+ N e²
Dimana:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
62
n=
1 + 62 (0,1²)
n = 38 responden
dengan variabel yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup dalam
memang bisa mempengaruhi variabel tak bebas atau merupakan salah satu
merupakan variabel terikat atau variabel tak bebas, adapun variabel penelitiannya
sebagai berikut:
a. Variabel Bebas ( X )
yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas pada penelitian ini adalah
b. Variabel Terikat ( Y )
kepuasan kerja ( Y )
Hubungan ini dinyatakan melalui garis anak panah baik satu arah
maupun dua arah. Apabila tidak ada garis berarti tidak hubungan langsung yang di
hipotesakan.
1. Uji Validitas
harus dibuang atau diganti karena dianggap tidak relevan. Pengujiannya dilakukan
skor total. Item Instrumen dianggap valid jika lebih besar dari 0,3 atau bisa juga
dengan membandingkannya dengan r tabel. Jika r hitung > r tabel maka valid.
2. Uji Reliabilitas
digunakan untuk menetapkan apakah instrument yang dalam hal ini adalah
kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan
sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan
G. Metode Analisis
satu variable independen (X) dengan variable dependen (Y). Analisis ini untuk
dependen (Kepuasan Kerja karyawan) apakan positif atau negative dan untuk
bilai variabel independen (K3) mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
berikut :
Y = a + bX
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
BAB IV
uap pada tahun 1914 untuk pertama kali. Pembangkit listrik yang pertama di
Makassar menggunakan mesin uap yang dikelola oleh suatu lembaga yang disebut
1925 dibangun PLTU (Pusat Listrik Tenaga Uap) dengan kapasitas 2 MW di tepi
Pada tahun 1946, dibangun Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang
berlokasi di bekas lapangan sepak bola Bontoala yang dikelola N.V. Nederlands
kelistrikan dialihkan ke N.V. Ovesseese Gas dan Electriciteit Gas dan Electriciteit
dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Makassar namun wilayah operasi
terbatas hanya di kota Makassar dan daerah luar kota Makassar antara lain
Makassar inilah kelak merupakan cikal bakal PT. PLN (Persero) Wilayah VIII
sebagaimana yang kita kenal dewasa ini. PLN Pusat membuntuk unit PLN
42
43
Pada tahun 1966 pemerintah melalui PLN membangun dua unit Pusat
Listrik Tenaga Uap karena kebutuhan energi listrik di Makassar dan sekitarnya
tersebut berlokasi di sektor Tello dengan daya yang terpasang 2 x 12,5 MW dan
Tenaga Diesel) Bontoala. Pembangunan selesai pada tahun 1971 dan mulai
itu.
Pada tahun 1973 dibangun lagi dua unit pembangkit diesel yang
berlokasi di site PLTU Tello dengan daya yang terpasang 2 x 2,84 MW. Seiring
pada 1975, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik mengeluarkan Peraturan
unsur pelaksana yaitu Proyek PLN Wilayah. Oleh karena itu, Direksi Perum
Kemudian pada tahun 1976 PLN Wilayah VIII mendapat tambahan satu
unit PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas) Westcan dengan daya yang terpasang 14,46
MW. Pada tahun yang sama di bulan Juli dibentuk unit Sektor Tello yang diberi
nama PLN Wilayah VIII Sektor Tello dengan unit asuhan PLTU Bontoala dan
Gardu Induk/Transmisi.
Disertai dengan pertumbuhan ekonomi PT. PLN (Persero) Wilayah VIII Sektor
Pada tahun 1982 dibangun dua unit PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga
Gas) Alsthom dengan daya yang terpasang 2 x 21,35 MW. Pada tahun 1984
dibangun dua unit PLTD Mitsubishi dengan daya yang terpasang 2 x 12,6 MW.
Tahun 1988 dibangun dua unit PLTD SWD dengan daya terpasang 2 x 12,4 MW.
Dan pada tahun 1997 dibangun dua unit PLTG GE dengan daya terpasang 2 x
33,4 MW.
listrik dari pusat-pusat pembangkit yang berbeda kepada pelanggan, dan juga
baru dibangun, maka mulai pada tahun 1969, dibangun saluran-saluran transmisi
1. Tello 30 KV
2. Bontoala
3. Kalukuang
45
4. Sungguminasa
5. Borongloe
6. Mandai
7. Tonasa I
1. Pangkep
2. Tonasa III
3. Daya 4.
4. Tello 70 KV
5. Tallo Lama
6. Takalar
Kemudian pada tahun 1997 pada bulan Agustus, unit PLTD Bontoala
dikeluarkan dari perusahaan. Dan pada Februari 1999 PLN sektor Tello mendapat
Pada bulan Juni 2000 nama Sektor Tello berubah menjadi Unit
Pembangkitan I dengan unit asuhan PLTD Bau-Bau dan PLTD Kendari. Untuk
unit asuhan PLTD Bulukumba diserahkan kepada PLN UP, sedangkan unit GI
dalam sistem kelistrikan Sulawesi Selatan yang interkoneksi dengan PLTA (Pusat
Listrik Tenaga Air) Bakaru dan PLTD yang tersebar, serta dua pembangkit listrik
46
unit pengatur beban dan unit PLTD Bulukumba diserahkan kepada sektor
Bakaru. Hal ini sejalan dengan retruksi di PLN Wilayah VIII Sulselrabar yang
tepisah. Kemudian Sektor Tello diserahi tugas menangani unit pembangkit yang
ada di Sulawesi Tenggara, tetapi kemudian tahun 2007 Sektor Kendari terbentuk
untuk menangani pembangkit yang ada di sana. Dan Sektor Tello menangani
1. PLTU 2 unit
4. PLTG GE 2 unit
Pada tanggal 31 Mei 2000 PLN Sektor Tello diubah menjadi PT. PLN
Selayar yang semula merupakan Unit dari PLN Sektor Bakaru bergabung menjadi
Unit dari PLN Sektor Tello. Pada bulan Mei 2012, Unit PLTU Barru yang semula
merupakan Unit dari PLN Sektor Bakaru bergabung menjadi Unit dari PLN
Sektor Tello.
47
kenaikan beban dan memperbaiki mutu tegangan di samping cadangan putar jika
B. Lokasi Perusahaan
PT. PLN (Persero) Sektor Tello terletak pada bagian timur Kota
(Persero) yang tidak berada pada pusat kontrol merupakan letak yang cukup
strategis dimana aktivitas PT. PLN (Persero) adalah melakukan produksi untuk
khususnya di Makassar. Meskipun tidak berada di pusat kota namun PT. PLN
(Persero) Sektor Tello dapat dijangkau dengan mudah melalui transportasi umum
maupun pribadi.
1. Visi :
2. Misi :
kehidupan masyarakat.
48
Tabel 4.1
wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi, oleh karena itu
struktur organisasi disebut juga bagan atau skema organisasi yang tak lain adalah
dalam suatu badan atau organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Hal ini berarti struktur organisasi dalam suatu badan atau instansi
pemerintah/swasta, memerlukan suatu kerjasama dari tiap unit atau sub bagian,
agar berjalan lancer. Berdasarkan struktur organisasi maka dapat diketahui bagian
kerja dalam suatu organisasi, tugas, dan tanggung jawab karyawan, dan hubungan
kerja dari setiap anggota organisasi. Struktur organisasi harus benar dan tersusun
secara teratur sehingga tampak jelas dalam pembagian tugas dan tanggung jawab
SektorTello:
49
STRUKTUR ORGANISASI
PT PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR SEKTOR PEMBANGKITAN
TELLO
50
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. PLN
1) Profil responden
2) Identifikasi Responden
3) Pengujian Kuesioner
5) Analisis Regresi
A. Profil Responden
52
53
B. Identifikasi Responden
Tabel 5.1
Karakteristik Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin
Persentase
No Jenis Kelamin Frekuensi
(%)
1 Laki-laki 26 74,3
2 Perempuan 9 25,7
Total 35 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2015
Dapat dilihat dari tabel 5.1 sebagian besar responden adalah laki-laki
perempuan. Dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah laki-laki, hal ini
mengoperasikan mesin dan peralatan berat, sehingga laki-laki lebih tepat dan
administratif.
Tabel 5.2
Karakteristik Karyawan berdasarkan Status Pernikahan
Persentase
No Jenis Kelamin Frekuensi
(%)
1 Menikah 25 71,4
2 Belum Menikah 10 28,6
Total 35 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2015
berstatus menikah, dan 10 orang responden (28,6%) berstatus belum menikah. Hal
Tabel 5.3
Karakteristik Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan
Persentase
No Tingkat Pendidikan Frekuensi
(%)
1 SMA / Sederajat 11 31,4
2 Diploma I/ II/ III 6 17,1
3 Strata I 18 51,4
Total 35 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2015
Tabel 5.4
Karakteristik Karyawan berdasarkan Tingkat Usia
Persentase
No Tingkat Usia Frekuensi
(%)
1 21 - 30 Tahun 14 40,8
2 31 - 40 Tahun 9 25,7
3 41 - 50 Tahun 8 22,9
4 Diatas 50 tahun 4 11,0
Total 35 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2015
55
tingkat usia antara 20 sampai 30 tahun, 9 orang responden (25,7%) dengan tingkat
usia antara 31-40 tahun, 8 orang responden (22,9%) dengan tingkat usia antara 41-
50 tahun, dan 4 orang responden (11,0%) dengan tingkat usia diatas 50 tahun.
yang produktif. Dengan demikian mereka bisa bekerja secara optimal untuk
meningkatkan kinerja.
Tabel 5.5
Karakteristik Karyawan berdasarkan Masa Kerja
Persentase
No Masa Kerja Frekuensi
(%)
1 1 - 5 Tahun 8 22,9
2 6 - 10 Tahun 14 40,0
3 11 - 15 Tahun 5 14,3
4 > 15 Tahun 8 22,9
Total 35 100
Sumber : Pengolahan data primer, 2015
responden (22,9%) dengan masa kerja antara 0-5 tahun, 14 orang responden
(40,0%) dengan masa kerja antara 6-10 tahun, 5 orang responden (14,3%) dengan
masa kerja antara 10-15 tahun, dan 8 orang responden (22,9%) dengan masa kerja
diatas 15 tahun.
C. Pengujian Kuesioner
ukur yang akurat dan dapat dipercaya maka diperlukan pengujian data. Pengujian
data yang digunakan meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk melakukan
56
uji validitas dan uji reliabilitas, penulis menggunakan program IBM Stastitical for
Product and Service Solution (SPSS) versi 16. Variabel yang diuji adalah variabel
bebas (independent) yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan variabel terikat
(dependent) yaitu Kepuasan Kerja Karyawan. Adapun hasil uji validitas dan
1. Uji Validitas
akan diukur oleh kuesioner tersebut dan apabila nilai korelasi hitung (r hitung)
lebih besar daripada nilai korelasi tabelnya (r tabel). Nilai r hitung adalah nilai-
nilai yang berada dalam kolom “Correlations” pada lembar output spss. Apabila
nilai kolom total correlations > r tabel, maka item pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid.
57
Tabel 5.6
Hasil Uji Validitas Kuesioner
r hitung r Ketera
No Variabel / Pertnyataan table ngan
1 Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (X1)
KK1; KK2; KK3; KK4; KK5; 0,599; 0,759; 0,410; 0,534; 0,334 Valid
KK6; KK7; KK8; KK9; KK10 0,587; 0,686; 0,716; 0,369;
0,613; 0,514
2 Kepuasan Kerja Karyawan
(Y1)
KKn1, KKn2, KKn3, KKn4, 0,569; 0,806; 0,768; 0,678; 0,334 Valid
KKn5, KKn6, KKn7, KKn8, 0,511; 0,763; 0,844; 0,401;
KKn9, KKn10 0,804; 0,766
Sumber : Diolah dari data kuesioner yang terlampir pada lampiran
dinyatakan valid yang dibuktikan oleh nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,334), hal ini berarti seluruh item pernyataan tepat untuk menukur variabel
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) dan Kepuasan Kerja Karyawan (Y).
2. Uji Reliabilitas
atau kejituan suatu instrumen. Kuesioner dapat dikatakan reliabel (andal) jika nilai
r alpha positif dan r alpha > 0,6, artinya butir pertanyaan atau variabel tersebut
Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel r Alpha Keterangan
Berdasarkan tabel 5.7, terlihat bahwa nilai alpha dari variabel X dan
variabel Y lebih besar dari 0,6. Hal ini berarti data yang digunakan telah layak
Pernyataan
responden, maka dapat diketahui reaksi karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Tello
jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS),
Kerja (X1)
kesehatan kerja karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Tello Makasar, instrumen
59
ketersediaan alat perlindungan diri (APD) (X1.1), kelayakan peralatan kerja (X1.2),
hasil pendidikan dan pelatihan (X1.5), kondisi lingkungan kerja (X1.6), pengawasan
Tabel 5.8
Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Alternatif Jawaban
No Indikator
SS S N TS STS Kategori
Dari tabel 5.8 no 1 tentang alat pelindung diri dapat dilihat 57,1%
responden “sangat setuju” akan ketersediaan alat pelindung diri yang diberikan
oleh perusahaan. Artinya penyediaan Alat pelindung Diri (APD) oleh perusahaan
sudah “sangat baik”, karena penggunaan alat pelindung diri sangat diperlukan
bisa terjadi.
perlatan kerja yang digunakan sudah layak pakai. Artinya peralatan kerja yang
responden setuju bahwa area kerja/bagian peralatan yang berbahaya yang ada
Dari tabel 5.8 no 4, dapat dilihat dengan jelas bahwa 57,1% responden
setuju dengan pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada karyawan sebagai
tugasnya dengan aman sesuai dengan SOP yang diberlakukan dan melalui
pendidikan yang mereka peroleh untuk bertindak aman dan berhati-hati dalam
61
Dari tabel 5.8 no 6 dapat dilihat bahwa 62,9% responden setuju dengan
lingkungan kerja aman, bersih dan sehat diperusahaan. Dengan lingkungan kerja
aman, bersih & sehat maka kesehatan karyawan juga dapat terjamin. Artinya
Sesuai dengan standar nasional indonesia (SNI) bahwa metode atau petunjuk kerja
Dari tabel 5.8 no 9 dapat dilihat bahwa 51,4% responden setuju dengan
sudah menyediakan jaminan kesehatan untuk setiap karyawan dengan sangat baik.
dan kesehatan kerja. Variabel keselamatan dan kesehatan kerja harus dapat
memenuhi indikator membuat kondisi kerja yang aman, pendidikan dan pelatihan
karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Tello Makassar, instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel kepuasan kerja karyawan adalah kuesioner yang terdiri
Tabel 5.9
6 Y1.6
34,3% 37,1% 25,7% 2,9& - puas
kerja karyawan . Artinya jaminan keamanan dan kenyamanan area kerja yang
Dari tabel 5.9 no 2 dapat dilihat bahwa 40,0% responden setuju terhadap
Dari tabel 5.9 no 3 diperoleh hasil 37,1% responden merasa puas dengan
alat-alat kerja yang selama ini sudah lengkap dan terawat. Sedangkan 1 orang
responden (2,9) menjawab tidak setuju. Artinya masih ada yang belum merasa
terhadap pelatihan keselamatan kerja yang diberikan oleh atasan. Hal ini berarti
kepada karyawannya.
puas dengan peraturan jam kerja yang diberlakukan oleh perusahaan. Hal ini
perusahaan. Namun 2,9% responden menjawab tidak setuju berarti masih ada
merasa puas terhadap kebijakan perusahaan terutama yang berkaitan dengan K3.
Kemudian ada 31,4% responden yang menjawab netral, artinya masih ada
dengan K3.
Dari tabel 5.9 no 8 dapat dilihat 60,0% responden merasa puas dengan
terbilang baik.
yang diberikan perusahaan dapat dilihat bahwa 42,9% responden merasa puas
Namun masih banyak juga yang ragu terhadap tunjangan pengobatan dan
menjawab netral. Kemungkinan besar hal ini dipengaruhi oleh masih kurangnya
perusahaan dapat dilihat bahwa 42,9% responden merasa puas terhadap fasilitas
asuransi jiwa yang diberikan perusahaan. Namun masih banyak juga yang ragu
terhadap fasilitas asuransi jiwa yang diberikan perusahaan dapat dilihat dari
42,9% responden menjawab netral. Kemungkinan besar hal ini dipengaruhi oleh
kerja karyawan, dapat diketahui dari hasil jawaban responden bahwa karyawan
Hal tersebut didasarkan dari indikator kepuasan kerja yaitu kondisi kerja,
dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara keselamatan & kesehatan kerja
kecelakaan, lingkungan kerja aman bersih, serta jaminan sosial yang diberikan
sederhana dengan program IMB Statistical For Product and Service Solution
Tabel 5.10
Koefisien Regresi Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,884 9,119 0,974 ,002
KKTOTAL ,720 ,218 ,499 3306 ,002
a. Dependent Variable: kepuasan kerja TOTAL
Sumber: Pengolahan data primer, 2015
67
sederhana pada tabel 5.10, dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = 8,884 + 0,720X
kepuasan kerja karyawan sebesar 0,720 satuan dengan asumsi faktor lain
konstan.
Tabel 5.11
Koefisien Korelasi dan Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square the Estimate Watson
1 ,499a ,249 ,226 4,672 2,235
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,499 bertanda positif, ini berarti terdapat
korelasi atau hubungan yang cukup kuat antara variabel keselamatan dan
68
kesehatan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di PT. PLN (Persero) Sektor
Tello Makassar. Semakin baik program keselamatan dan kesehatan kerja yang ada
kerja karyawan.
22,6% variasi variable kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh variabel keselamatan
dan kesehatan kerja, dan sisanya sebesar 0,774 atau 77,4 % (100%-22,6%)
dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak diteliti. Jadi pengaruh program
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT PLN
Tabel 5.12
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 238,495 1 238,495 10,927 ,002a
Residual 720,248 33 31,826
Total 958,743 34
a. Predictors: (Constant), Keselamatan&KesehatanTOTAL
b. Dependent Variable: kepuasan kerja TOTAL
Sumber: Pengolahan data primer, 2015
Berdasarkan tabel 5.12 diatas, yang menunjukkan hasil uji ANOVA atau F
Test bahwa hasil F hitung sebesar 10,927 dengan nilai probabilitas (sig) = 0,002.
Nilai F hitung (10,927)>F table (4,00), dan nilai sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,002<0,05; maka Ho diterima, berarti secara bersama
terhadap kepusana kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Sektor Tello Makassar.
69
koefisien regresi 0,720 ini menunjukkan bahwa jika perusahaan PT. PLN
kerja (X) kepada para karyawannya sebagai satu satuan maka diperkirakan dapat
0,226 menunjukkan bahwa 22,6% variasi variable kepuasan kerja dapat dijelaskan
oleh variabel keselamatan dan kesehatan kerja, dan sisanya sebesar 0,774 atau
77,4 % (100%-22,6%) dijelaskan oleh variabel – variabel lain yang tidak diteliti.
Jadi pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja
Nilai F hitung (10,927)>F tabel (4,00), dan nilai sig lebih kecil dari nilai
probabilitas 0,05 atau nilai 0,002<0,05; maka Ho diterima, berarti secara bersama
terhadap kepusana kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Sektor Tello Makassar.
70
E. Pembahasan
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (X) secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh dan
Karyawan (Y)
dan Kesehatan Kerja (X) mempunyai koefisien regresi 0,720, F hitung sebesar
10,927 dengan probabilitas sebesar 0,002, karena probabilitas kurang dari 0,05
maka secara parsial variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) mempunyai
atas keselamatan dan kesehatan kerja, yaitu pengertian kedua istilah keselamatan
Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan,
aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, kerugian alat tubuh,
dari gangguan fisik, mental, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan
memberikan rasa aman kepada karyawaan terkait dengan aktivitas yang dilakukan
kesehatan kerja merupakan upaya perusahaan agar karyawan dapat bekerja secara
yang tinggi dapat dicapai. Produktivitas yang tinggi merupakan wujud dari adanya
kepuasan kerja yang tinggi pula. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dukungan keselamatan dan kesehatan kerja tentu saja akan menciptakan kepuasan
kerja karyawan.
keselamatan dan kesehatan kerja di PT. PLN (Pesero) Sektor Tello sudah
dari para karyawan, yaitu dengan adanya pelatihan keselamatan kerja, jaminan
Maka dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa Kepuasan Kerja Karyawan
72
Karyawan.
hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada
Karyawan.
serta dengan tetap menjaga Kesehatan Kerja maka secara otomatis Kepuasan
Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan judul atau masalah
yang sama hendaknya lebih menggali lagi dan mempelajari variabel yang lebih
BAB VI
A. Kesimpulan
seberapa besar pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja
karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Tello Makassar, maka dapat ditarik
dan positif terhadap variabel kepuasan kerja karyawan. Hal ini terbukti dengan
hasil perhitungan SPSS yang menyatakan bahwa nilai F hitung lebih besar dari
nilai Ftabel, dan nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas maka Ho diterima dan
terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT PLN (Persero) Sektor Tello Makassar.
B. Saran
keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN
yang ada pada perusahaan dan telah diterapkan selama ini, agar kepuasan kerja
karyawan tetap berada pada tingkat yang tinggi. Dan perusahaan harus senantiasa
menyediakan alat pelindung diri menurut ketentuan batas waktu agar selalu dalam
74
kondisi layak pakai sehingga dapat melindungi karyawan dan mencegah kejadian
kerja, audit keselamatan, pemakaian alat pelindung diri, sistem inspeksi dan
pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling penting ialah menciptakan kesadaran
mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja. Kesadaran dari para pekerja
dimaksudkan agar karyawan lebih disiplin dan juga untuk menghindari terjadinya
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, gary, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusi edisi kesepuluh. Jakarta :
PT Indeks
Jacson, Randall S Schuler dan Steve Werner, 2011. Pengelolaan Sumber Daya
Manusia edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba
Luthans, Fred. 2006. Prilaku Organisasi edisi 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Saputra, Dody. 2012. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. DyStar Colours Indonesia.
Institut Pertanian Bogor. Diambil pada 29 September 2012 dari
repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57093
Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta
Suwarno, Prof. H. Bambang. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Umar, Dr. Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan.
Jakarta: Penerbit Rajagrafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, gary, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusi edisi kesepuluh. Jakarta :
PT Indeks
Jacson, Randall S Schuler dan Steve Werner, 2011. Pengelolaan Sumber Daya
Manusia edisi kesepuluh. Jakarta: Salemba
Kusuma, Ibrahim Jati. 2010. Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Karyawan PT Bitratex Industries. Semarang.Universitas Diponegoro
Luthans, Fred. 2006. Prilaku Organisasi edisi 10. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Sugiyono, Prof. Dr. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta
Suwarno, Prof. H. Bambang. 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Umar, Dr. Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta:
Penerbit Rajagrafindo Persada
http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-faktor-yang-mempengaruhi-
kepuasan-kerja.html. (diakses pada Juni 2015)
https://html2-f.scribdassets.com/8zb2xzsyww2ulgbu/images/6-cee48f1db0.jpg. (diakses
pada Juni 2015)
http://eprints.uny.ac.id/16922/1/skripsi.pdf
37
Jakarta -Keselamatan dan perlindungan tenaga kerja di Indonesia ternyata masih
minim. Ini terlihat dari banyaknya jumlah kecelakaan kerja di 2011 dengan
jumlah 96.400 kecelakaan.
"Ada 96.400 kecelakaan kerja yang terjadi di tahun 2011 akibat tragedi
kecelakaan kerja yang sering terjadi," kata Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Muhaimin Iskandar saat ditemui detikFinance di kantornya,
Jakarta, Selasa (16/10/2012).
38
LAMPIRAN
Lampiran 1
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KUESIONER PENELITIAN
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, maka sangat dibutuhkan
ini. Jawaban dari Bapak/Ibu selanjutnya akan diolah untuk menghasilkan hasil
kepuasan kerja Karyawan PT. PLN (Persero) Sektor Tello Makassar”. Besar
harapan saya, kiranya Bapak/Ibu bersedia mengisi kuesioner ini dengan sejujur-
jujurnya. Atas bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih dan selamatan
1
Petunjuk:
Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat mulai dari bagian identitas
memberikan tanda checklist (√) pada kolom pilihan jawaban anda. Dan setiap
Identitas Responden:
Jenis Kelamin : ⃝ Laki-Laki ⃝ Perempuan
Keterangan:
SS S N TS STS
No Pertanyaan
5 4 3 2 1
1 Perusahaan selalu menyediakan Alat Pelindung Diri
(APD) seperti helm, sepatu boots, sarung tangan,
masker, dll yang dapat menghindarkan saya dari
kecelakaan kerja
Jawaban
No Pertanyaan SS S N TS STS
5 4 3 2 1
Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk mengisi kuesioner ini. Semoga Bapak/Ibu sukses selalu dan semoga hasil
Keterangan:
Frequencies
Statistics
Jenis Status Tingkat Tingkat
Kelamis Pernikahan Pendidikan Usia Masa Kerja
N Valid 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1.26 1.29 3.20 2.06 2.37
Std. Error of Mean .075 .077 .152 .178 .184
Median 1.00 1.00 4.00 2.00 2.00
Mode 1 1 4 1 2
Std. Deviation .443 .458 .900 1.056 1.086
Variance .197 .210 .812 1.114 1.182
Skewness 1.162 .992 -.420 .517 .351
Std. Error of Skewness .398 .398 .398 .398 .398
Kurtosis -.693 -1.082 -1.676 -1.000 -1.132
Std. Error of Kurtosis .778 .778 .778 .778 .778
Range 1.00 1.00 2.00 3.00 3.00
Minimum 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00
Maximum 2.00 2.00 4.00 4.00 4.00
Sum 44.00 45.00 112.00 72.00 83.00
Percentiles 25 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00
50 1.00 1.00 4.00 2.00 2.00
75 2.00 2.00 4.00 3.00 3.00
Frequency Table
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 26 74.3 74.3 74.3
Status Pernikahan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Menikah 25 71.4 71.4 71.4
Tingkat Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20 - 30 14 40.0 40.0 40.0
Masa Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0- 5 8 22.9 22.9 22.9
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KKTOTAL
** *
KK1 Pearson Correlation 1 .255 .208 .189 .124 .112 .268 .290 .833 .351 .599**
Sig. (2-tailed) .140 .229 .277 .479 .521 .120 .091 .000 .039 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KK2 Pearson Correlation .255 1 .061 .510** .808** .792** .403* .000 .297 .276 .759**
Sig. (2-tailed) .140 .728 .002 .000 .000 .016 1.000 .083 .109 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
* **
KK3 Pearson Correlation .208 .061 1 -.117 -.069 .074 .339 .477 .239 .241 .410*
Sig. (2-tailed) .229 .728 .504 .692 .673 .046 .004 .167 .164 .014
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** *
KK4 Pearson Correlation .189 .510 -.117 1 .500 .414 .205 -.165 .217 .279 .534**
Sig. (2-tailed) .277 .002 .504 .002 .013 .238 .344 .210 .105 .001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KK5 Pearson Correlation .124 .808** -.069 .500** 1 .622** .376* -.088 .134 -.037 .587**
Sig. (2-tailed) .479 .000 .692 .002 .000 .026 .616 .442 .833 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** * ** **
KK6 Pearson Correlation .112 .792 .074 .414 .622 1 .502 .090 .075 .229 .686**
Sig. (2-tailed) .521 .000 .673 .013 .000 .002 .606 .668 .185 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KK7 Pearson Correlation .268 .403* .339* .205 .376* .502** 1 .426* .262 .167 .716**
Sig. (2-tailed) .120 .016 .046 .238 .026 .002 .011 .128 .338 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KK8 Pearson Correlation .290 .000 .477** -.165 -.088 .090 .426* 1 .195 .000 .369*
Sig. (2-tailed) .091 1.000 .004 .344 .616 .606 .011 .263 1.000 .029
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** **
KK9 Pearson Correlation .833 .297 .239 .217 .134 .075 .262 .195 1 .441 .613**
Sig. (2-tailed) .000 .083 .167 .210 .442 .668 .128 .263 .008 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KK10 Pearson Correlation .351* .276 .241 .279 -.037 .229 .167 .000 .441** 1 .514**
Sig. (2-tailed) .039 .109 .164 .105 .833 .185 .338 1.000 .008 .002
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** * ** ** ** ** * ** **
KKTOTAL Pearson Correlation .599 .759 .410 .534 .587 .686 .716 .369 .613 .514 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .014 .001 .000 .000 .000 .029 .000 .002
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kepuasan Kerja Karyawan)
Correlations
KKn1 KKn2 KKn3 KKn4 KKn5 KKn6 KKn7 KKn8 KKn9 KKn10 KKnTOTAL
* * ** *
KKn1 Pearson Correlation 1 .405 .182 .295 .075 .219 .378 .748 .391 .420* .569**
Sig. (2-tailed) .016 .294 .085 .668 .206 .025 .000 .020 .012 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KKn2 Pearson Correlation .405* 1 .453** .457** .129 .425* .890** .305 .869** .590** .806**
Sig. (2-tailed) .016 .006 .006 .461 .011 .000 .075 .000 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** ** ** ** ** **
KKn3 Pearson Correlation .182 .453 1 .436 .616 .962 .562 .062 .432 .479 .768**
Sig. (2-tailed) .294 .006 .009 .000 .000 .000 .724 .010 .004 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** ** ** ** **
KKn4 Pearson Correlation .295 .457 .436 1 .321 .476 .485 .163 .493 .596 .678**
Sig. (2-tailed) .085 .006 .009 .060 .004 .003 .348 .003 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KKn5 Pearson Correlation .075 .129 .616** .321 1 .636** .232 -.080 .222 .378* .511**
Sig. (2-tailed) .668 .461 .000 .060 .000 .180 .648 .200 .025 .002
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
* ** ** ** ** * **
KKn6 Pearson Correlation .219 .425 .962 .476 .636 1 .535 .053 .407 .449 .763**
Sig. (2-tailed) .206 .011 .000 .004 .000 .001 .762 .015 .007 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KKn7 Pearson Correlation .378* .890** .562** .485** .232 .535** 1 .326 .833** .533** .844**
Sig. (2-tailed) .025 .000 .000 .003 .180 .001 .056 .000 .001 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KKn8 Pearson Correlation .748** .305 .062 .163 -.080 .053 .326 1 .173 .186 .401*
Sig. (2-tailed) .000 .075 .724 .348 .648 .762 .056 .319 .286 .017
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
* ** ** ** * ** **
KKn9 Pearson Correlation .391 .869 .432 .493 .222 .407 .833 .173 1 .713 .804**
Sig. (2-tailed) .020 .000 .010 .003 .200 .015 .000 .319 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
KKn10 Pearson Correlation .420* .590** .479** .596** .378* .449** .533** .186 .713** 1 .766**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .004 .000 .025 .007 .001 .286 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
** ** ** ** ** ** ** * ** **
KKnTOTAL Pearson Correlation .569 .806 .768 .678 .511 .763 .844 .401 .804 .766 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .017 .000 .000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Cases Valid 35 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on Standardized
Alpha Items N of Items
.779 .781 10
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
KK1 4.5429 .56061 35
KK2 4.1143 .58266 35
KK3 3.8286 .56806 35
KK4 4.0857 .65849 35
KK5 4.0286 .61767 35
KK6 4.1429 .60112 35
KK7 3.9714 .89066 35
KK8 4.0000 .54233 35
KK9 4.4286 .55761 35
KK10 4.5429 .70054 35
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10
KK1 1.000 .255 .208 .189 .124 .112 .268 .290 .833 .351
KK2 .255 1.000 .061 .510 .808 .792 .403 .000 .297 .276
KK3 .208 .061 1.000 -.117 -.069 .074 .339 .477 .239 .241
KK4 .189 .510 -.117 1.000 .500 .414 .205 -.165 .217 .279
KK5 .124 .808 -.069 .500 1.000 .622 .376 -.088 .134 -.037
KK6 .112 .792 .074 .414 .622 1.000 .502 .090 .075 .229
KK7 .268 .403 .339 .205 .376 .502 1.000 .426 .262 .167
KK8 .290 .000 .477 -.165 -.088 .090 .426 1.000 .195 .000
KK9 .833 .297 .239 .217 .134 .075 .262 .195 1.000 .441
KK10 .351 .276 .241 .279 -.037 .229 .167 .000 .441 1.000
Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
41.6857 13.516 3.67641 10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kepuasan Kerja Karyawan)
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
N %
Cases Valid 35 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on Standardized
Alpha Items N of Items
.882 .879 10
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
KKn1 3.8571 .64820 35
KKn2 3.6857 .83213 35
KKn3 4.0857 .85307 35
KKn4 3.9429 .72529 35
KKn5 4.2286 .68966 35
KKn6 4.0286 .85700 35
KKn7 3.7143 .78857 35
KKn8 3.9143 .70174 35
KKn9 3.7429 .78000 35
KKn10 3.7143 .71007 35
KKn1 KKn2 KKn3 KKn4 KKn5 KKn6 KKn7 KKn8 KKn9 KKn10
KKn1 1.000 .405 .182 .295 .075 .219 .378 .748 .391 .420
KKn2 .405 1.000 .453 .457 .129 .425 .890 .305 .869 .590
KKn3 .182 .453 1.000 .436 .616 .962 .562 .062 .432 .479
KKn4 .295 .457 .436 1.000 .321 .476 .485 .163 .493 .596
KKn5 .075 .129 .616 .321 1.000 .636 .232 -.080 .222 .378
KKn6 .219 .425 .962 .476 .636 1.000 .535 .053 .407 .449
KKn7 .378 .890 .562 .485 .232 .535 1.000 .326 .833 .533
KKn8 .748 .305 .062 .163 -.080 .053 .326 1.000 .173 .186
KKn9 .391 .869 .432 .493 .222 .407 .833 .173 1.000 .713
KKn10 .420 .590 .479 .596 .378 .449 .533 .186 .713 1.000
Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
38.9143 28.198 5.31021 10
Lampiran 7
Statistics
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KKn1 KKn2 KKn3 KKn4 KKn5 KKn6 KKn7 KKn8 KKn9 KKn10
N Valid 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 4.47 4.54 4.11 3.83 4.09 4.03 4.14 3.97 4.00 4.43 4.54 3.86 3.69 4.09 3.94 4.23 4.03 3.71 3.91 3.74
Std. Error of Mean .124 .095 .098 .096 .111 .104 .101 .150 .092 .094 .118 .110 .142 .144 .123 .117 .145 .133 .119 .132
Median 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4a 4 4 4 4 4 4
Std. Deviation .681 .561 .583 .568 .658 .618 .601 .890 .542 .558 .701 .648 .832 .853 .725 .690 .857 .789 .702 .780
Variance .464 .314 .339 .323 .434 .382 .361 .793 .294 .311 .491 .420 .692 .728 .526 .476 .734 .622 .492 .608
Skewness -.923 -.708 -.002 -.031 -.089 -.015 -.053 -.207 .000 -.242 -1.794 .140 .015 -.472 .088 -.334 -.354 -.195 -.422 .102
Std. Error of Skewness .427 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398 .398
Kurtosis -.243 -.529 .094 .056 -.554 -.162 -.142 -1.146 .773 -.932 3.913 -.514 -.571 -.691 -1.015 -.796 -.832 -.206 .574 -.607
Std. Error of Kurtosis .833 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778 .778
Range 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3
Minimum 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2
Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Sum 134 159 144 134 143 141 145 139 140 155 159 135 129 143 138 148 141 130 137 131
Percentiles 25 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 4.00 4.00 4.00 3.00 3.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00 4.00 3.00 3.00
50 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
75 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 5.00 4.00 5.00 5.00 4.00 4.00 4.00 4.00
a. Multiple modes exist. The smallest value
is shown
Frekuensi Jawaban Kuesioner
Frequencies
KK1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 2.9 2.9 2.9
4 15 42.9 42.9 45.8
5 19 54.3 54.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 11.4 11.4 11.4
4 23 65.7 65.7 77.1
5 8 22.9 22.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 9 25.7 25.7 25.7
4 23 65.7 65.7 91.4
5 3 8.6 8.6 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 17.1 17.1 17.1
4 20 57.1 57.1 74.3
5 9 25.7 25.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 17.1 17.1 17.1
4 22 62.9 62.9 80.0
5 7 20.0 20.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 11.4 11.4 11.4
4 22 62.9 62.9 74.3
5 9 25.7 25.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.9 2.9 2.9
3 11 31.4 31.4 34.3
4 11 31.4 31.4 65.7
5 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 14.3 14.3 14.3
4 25 71.4 71.4 85.7
5 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 1 2.9 2.9 2.9
4 18 51.4 51.4 54.3
5 16 45.7 45.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
KK10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
3 2 5,7 5,7 5.7
4 11 31.4 31.4 37.1
5 22 62.9 62.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 28.6 28.6 28.6
4 20 57.1 57.1 85.7
5 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 5.7 5.7 5.7
3 13 37.1 37.1 42.9
4 14 40.0 40.0 82.9
5 6 17.1 17.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.9 2.9 2.9
3 8 22.9 22.9 25.7
4 13 37.1 37.1 62.9
5 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 10 28.6 28.6 28.6
4 17 48.6 48.6 77.1
5 8 22.9 22.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 14.3 14.3 14.3
4 17 48.6 48.6 62.9
5 13 37.1 37.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.9 2.9 2.9
3 9 25.7 25.7 28.6
4 13 37.1 37.1 65.7
5 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 5.7 5.7 5.7
3 11 31.4 31.4 37.1
4 17 48.6 48.6 85.7
5 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.9 2.9 2.9
3 7 20.0 20.0 22.9
4 21 60.0 60.0 82.9
5 6 17.1 17.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.9 2.9 2.9
3 13 37.1 37.1 40.0
4 15 42.9 42.9 82.9
5 6 17.1 17.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
KKn10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 15 42.9 42.9 42.9
4 15 42.9 42.9 85.7
5 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lampiran 8
Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana
Regression
Descriptive Statistics
Correlations
KKnTOTAL KKTOTAL
Pearson Correlation KKnTOTAL 1.000 .499
KKTOTAL .499 1.000
Sig. (1-tailed) KKnTOTAL . .001
KKTOTAL .001 .
N KKnTOTAL 35 35
KKTOTAL 35 35
Variables Entered/Removedb
Variables
Model Entered Variables Removed Method
a
1 KKTOTAL . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KKnTOTAL
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .499 .249 .226 4.67180 2.235
a. Predictors: (Constant), KKTOTAL
b. Dependent Variable: KKnTOTAL
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 238.495 1 238.495 10.927 .002a
Residual 720.248 33 21.826
Total 958.743 34
a. Predictors: (Constant), KKTOTAL
b. Dependent Variable: KKnTOTAL
a
Coefficients
Unstandardized Standardized 95% Confidence
Coefficients Coefficients Interva l for B
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound
1 (Constant) 8.884 9.119 .974 .002 9.669 27.436
KKTOTAL .720 .218 .499 3.306 .002 .277 1.164
a. Dependent Variable: KKnTOTAL
Residuals Statisticsa
Std.
Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value 31.9366 43.4631 38.9143 2.64850 35
Residual -8.58151 9.02052 .00000 4.60258 35
Std. Predicted Value -2.635 1.718 .000 1.000 35
Std. Residual -1.837 1.931 .000 .985 35
a. Dependent Variable: KKnTOTAL
Charts