Anda di halaman 1dari 10

DAERAH PENGHASIL ANYAM DI INDONESIA

1. TASIKMALAYA

Rajapolah merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Utara Kabupaten


Tasikmalaya. Rajapolah terkenal dengan aneka anyaman tradisionalnya yang
berbahan baku eceng gondok, bambu, pandan dan mendong, di Rajapolah sebagian
dibuat dari mendong. Mendong adalah tumbuhan sejenis rumput yang tumbuh di
rawa-rawa. Tanaman liar yang tumbuh memanjang hingga lebih dari 1 meter ini
dikeringkan, untuk kemudian dianyam secara manual menjadi tikar dan berbagai
kerajinan lainnya. Hasil produksi anyaman Rajapolah dipasarkan hingga ke beberapa
kota besar di Jawa Barat seperti Bandung, Sukabumi, Jakarta bahkan ada yang
sampai diekspor ke luar negeri. 

Mendong Tikar Mendong

Tempat tisu dll

2. SUKABUMI

Salah satu daerah yang mengembangkan kerajinan anyaman bambu adalah


Sukabumi. Kerajinan anyaman bambu yang dihasilkan para perajin asal Sukabumi
memiliki kekhasan tersendiri. Anyaman bambu yang dihasilkan dari daerah ini
terkenal kuat karena dibuat rangkap dan melintang. Selain itu, anyaman bambu yang
dibuat pun tidak melupakan fungsi estetika. Hasil anyaman bambu yang dihasilkan
para perajin di sini berupa berbagai produk rumah tangga, seperti dudukan lampu,
nampan, dan berbagai wadah lainnya yang mampu menunjang kegiatan rumah
tangga.

Lampu Tidur Caping

Bakul

3. GARUT

Berkembang sejak zaman penjajahan Belanda di Tanah Air, perajin kerajinan


tangan anyaman bambu kecamatan Selaawi, Garut, Jawa Barat, masih tetap ajeg
berkarya hingga kini. Bahan bambu yang digunakan untuk anyaman, berjenis jenis
tali atau ikat. Seperti piring, boboko mini, cukil dengan tampilan unik dan khas
sunda.P

Piring Boboko Mini


4. Bali

Kerajinan anyaman Bali awalnya dibuat sebagai kegiatan untuk memenuhi


keperluan sehari-hari orang Bali. Anyaman khas Bali yang diproduksi ada yang
berupa tas yang terbuat dari daun pandan. Tas Pandan ini kebanyakan bergaya klasik
dan natural, berwarna abu-abu dengan tali berbahan sintetisSelain tas, ada pula
tempat tisu, ingke (tempat makan khas Bali), tempat sampah, atau kap lampu.

Ingke(tempak makan) Tempat Tisu

Wadah sesajen

5. TANGERANG

Topi Bambu menjadi salah satu bentuk kerajinan tangan yang terbuat dari
anyaman bambu ini merupakan ciri khas dari kebudayaan di Kabupaten Tangerang.
Topi Bambu

6. SALAWU JATENG

Salawu adalah daerah penghasil nyiru terbanyak se Asia. Nyiru adalah alat
penjemur barang atau makanan basah, berkuran sedikit besar dari Sair bambu yang
dia asah dipakai oleh ibu ibu atau dimanfaatkan sebagai bagia untuk menjemur
barang. Salawu dianyam menggnakan tangan manusia denga sebuah proses atau
tatacara yang telah disepakati oeh para ahli.

Nyiru

7. TERSONO JATENG

Tersono adalah daerah di Jawa


Tengah penghasil ceting. Ceting
adalah anyaman bambu yang sering
digunakan oleh warga setempat
untuk tempat nasi dan buah-
buahan.
Ceting

8. FLORES

Flores adalah penghasil anyaman yang berbahan lontar, salah satu ciri khas
kerajian anyaman daerah ini menggunakan pucuk daun lontar yang baru berusia 3
bulan. Daun tersebut menghasilkan warnak kuning dengan permukaan yang halus
tetapi kuat.

9. KALIMANTAN

Kalimantan, selain memiliki hutan hujan tropis tertua di dunia, Borneo, yang
lebih tua dari hutan hujan tropis Amazon, juga mewarisi tradisi seni anyaman yang
terkaya, terindah, tercanggih, dan paling beragam di dunia.

Tas kerajinan
10. Sulawesi

Selain hasil karya kayu hitam, masyarakat Sulawesi tengah pada umumnya gemar
membuat anyaman dari bambu, daun lontar ataupun dari rotan. Ini adalah satu -
satunya kerajinan tangan para masyarakat Sulawesi tengah. Asal muasal kerajinan
Anyaman adalah milik masyarakat melayu yang masih sangat di kagumi dan di
gemari hingga saat ini. Konon, kemunculan kebiasaan ini di tanah kaili adalah
warisan secara turun temurun oleh nenek moyang bangsa melayu beberapa abad
silam semenjak bangsa melayu menjejahkan kaki di pulau Sulawesi tengah.

Gambaran Tapi

Tapi Toru

11.LOMBOK

KERAJINAN LOMBOK - Propinsi NTB sebagai daerah agraris, beraneka


ragam tanaman tumbuh subur, salah satunya adalah tanaman yang oleh masyarakat
setempat disebut “Ketaq” atau “Ketak” yang dalam bahasa latinnya disebut
“Lygodium Circinatun”. Tanaman ini termasuk paku-pakuan yang menjalar pada
tanaman induk/pokok. Pada saat ini ketak merupakan salah satu bahan baku untuk
membuat berbagai bentuk barang melalui proses pengeringan, pembelahan dan
pembentukan.
11. GINTANGAN BANYUWANGI

Desa Gintangan adalah sebuah desa yang berjarak 17 kilometer ke arah barat dari
pusat kota Banyuwangi. Orang jarang mengetahui keberadaannya. desa berpenduduk
6.700 jiwa itu merupakan sentra penghasil kerajinan anyaman bambu asli
Banyuwangi. Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dari desa ini, mulai perabotan
rumah tangga, hiasan, hingga untuk keperluan hobi seperti alat tempat umpan untuk
memancing. Penganyam dari Desa Gintangan umumnya adalah masyarakat lanjut
usia yang mengerjakan anyaman sebagai pekerjaan sampingan.

12. Gorontalo

Masyarakat Gorontalo terampil menganyam sejak dulu.  ini dibuktikan dengan


banyaknya produk atau benda yang dibuat dengan cara menganyam.  Beberapa di
antaranya adalah upiah karanji (songkok),  lubungo (tempat bertelur dan mengeram
ayam), hingga tikar atau amongo. Kerajinan ini masih ditekuni oleh warga Gorontalo
di beberapa desa. Mereka masih menganyam tikar dan upiah karanji sebagai
komoditas yang dijualbelikan kepada masyarakat.
13. JAMBI

Anyaman Khas Teluk Pandak, Bungo, Jambi Ini, Jadi Barang Lokal yang Banyak
Beredar di Mancanegara. Beginilah proses pembuatan anyaman di Dusun Teluk
Pandak, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo. Siapa sangka, hasil
anyaman orang-orang di dusun ini telah banyak di ekspor ke berbagai penjuru dunia.
Untuk menyaksikan langsung proses pembuatannya, Tribunjambi.com langsung
mendatangi sebuah pusat industri kerajinan masyarakat unit kerajinan anyam Pandak
Mandiri.

14. LOMBOK NTB

LOMBOK, NTB,  memiliki perajin bertalenta memproduksi aneka barang


kerajinan. Salah satu di antaranya kerajinan anyaman berbahan baku rotan dan
bambu. Bentuknya yang variatif, inovatif membuat banyak orang tertarik.  “Selain
pasar domestik, juga banyak yang ekspor,”’ujar Wahyu, seorang perajin asal  Praya,
Lombok Tengah, NTB. Bentuknya bermacam- macam perabotan rumah tangga.
Mulai dari kurungan ayam, kap lampu, lampion dan aneka bentuk menarik lainnya.
“Kebanyakan berupa kap lampu untuk hiasan  rumah,” ditemui di bengkel kerjanya,
sekaligus kiosnya di kawasan Jalan Raya Batuan, Sukawati Gianyar. Wahyu
menuturkan Amerika, Australia, Eropa beberapa negara yang telah menjadi tujuan
ekspor produk kerajinannya. Jumlahnya  mulai dari volume kecil hingga grosiran atau
besar. “Tergantung pemintaan, ” ucapnya.  Kata Wahyu, dia tidak sendiri. Karena
banyak perajin Lombok lainnya, yang menyewa kios tempat menjual dan
memamerkan produk kerajinan anyaman di jalur kawasan wisata Batuan- Sukawati,
yang memang jalur turis tersebut. 

15. ACEH

Euke (dalam Bahasa aceh) disebut juga dengan daun pandan adaalh bahan baku
yang sering digunakan dalam membuat kerajinan anyaman. Dahulu anyaman pandan
ini hanya digunakan untuk membuat tikar saja. Namun kini berbagai macam barang
dapat dihasilkan dari anayaman pndana antara kain, aneka tas, sandal, sarung bantal
kursi dsb. Anyaman pandan ini banyak ditemui di Kabupaten Pidie, Kabupaten Pidie
Jaya dan kabupaten Aceh Utara. Sekarang ini banyak lembaga sosial maupun dinas
pemerintah lokal yang peduli akan prospek usaha kerajinan anyaman pandan ini
sehingga banyak melakukan pelatihan bagi pengrajin/ masyarakat lokal mengenai
model maupun jenis yang bisa dibuat dari anyaman pandan.
16. KALIMANTAN SELATAN

Kalimantan Selatan dikenal sebagai salah satu provinsi yang menghasilkan


kerajinan anyaman lokal yang terbuat dari tanaman Purun. Ini merupakan jenis
tumbuhan rumput yang hidup liar dan endemic di ekosistem gambut. Sejak 2017,
Badan Restorasi Gambut (BRG) turut melatih dan mendampingi masyarakat desa
yang berada di area target restorasi gambut, untuk mengembangkan anyaman purun
tradisional mereka menjadi berbagai produk. Salah satunya dengan menjalin
kerjasama dengan designer Merdi Sihombing dari Eco-fesyen. Lokakarya ini
dilakukan untuk lebih mengembangkan kerajinan anyaman purun dan kain sasirangan
alami, yang menggunakan tanaman dan buah-buahan yang berada disekitar lahan
gambut.

Anda mungkin juga menyukai