Anda di halaman 1dari 2

Nama : Neng Erni Sugiarti Nim : 1701349 Matkul : Sejarah Lokal

Sejarah Lokal jenis Dilentatis

1. Buku Karya Tio Tek Hong “Keadaan Jakarta Tempo Dulu”

Kumpulan catatan dari Tio Tek Hong dari Pasar Baru sampai Gunung Sahari ini membawa
kita setidaknya mengenal keadaan Batavia versi penghuninya dan bukan versi pelancong
dengan gaya penulisan yang lebih jujur dan apa adanya, tentu saja kisah kenangan tahun
1882-1959 ini ditulis dekat dengan sumber primer. Beberapa hal dipotret seperti tentang
bagaimana politik diskriminasi dari pemerintah kolonial kepada warga etnis Tionghoa.
Kekuatan buku ini terletak pada upaya penulisnya memahami perjalanan sejarah Batavia dari
Pengalaman hidupnya sendiri.

2. Buku Karya Rusli Amlan “Padang Riwayatmu dulu”

Buku Padang Riwayatmu Dulu menceritakan mengenai latar belakang kota Padang. Dalam
buku ini dijelaskan bahwa hampir sepanjang abad yang lalu Padang merupakan kota
metropolitan terbesar di Pulau Sumatera. Penulis menggambarkan Padang dalam 100 tahun
lalu dan keadaan orang-orang di Padang tempo dulu, selama periode VOC. Penulisannya
masih dengan gaya informal dan berisi campuran antara arsip-arsip dan kejadian-kejadian
yang bersifat pribadi pada komunitas Eropa dan Jawa.

3. Buku Karya Sartono Kartodirjo “Pemberontakan Petani di Cillegon-Banten (1888)”

Karya Historiografi ini menulis tentang sejarah gerakan sosial dan petani di Indonesia, tulisan
ini merupakan anti tesis yang ditulis sebagai kritik terhadap Historiografi kolonial Belanda-
Sentris yang menganggap rakyat dan kaum tani hanya memainkan peran pasif dalam sejarah
Indonesia. Tapi dengan meledaknya pemberontakan petani di Banten yang dikisahkan dalam
buku ini membuktikan bahwa petani memiliki peranan dalam sejarah Indonesia,
pemberontakan terjadi akibat masuknya perekonomian Barat, yang mengganti sistem tatanan
tradisional masyarakat, ke sistem yang lebih modern.

4. Buku Karya William H Frederick “ Pandangan dan Gejolak : Masyarakat Kota &
Lahirnya Revolusi Indonesia (Surabaya 1926-1946)”

Pada isi buku menceritakan mengenai keberadaan masyarakat Surabaya dengan struktur dan
tatanan kehidupannya mulai dari masa kolonial hingga masa pergerakan. Pada pemaparan
dijelaskan mengenai keberadaan kelas, golongan, peran pemuda dll yang terlihat pada
kedatangan Belanda & Inggris pasca kemerdekaan. Seluruh aspek yang menyangkut tatanan
kehidupan diuraikan dalam buku ini.

Sejarah Lokal jenis Edukatif-Inspiratif

1. Buku Karya Suganda Her “Rengasdengklok : Revolusi dan Peristiwa 16 Agustus


1945

Dalam buku ini dijelaskan sejarah lokal dengan kaidah-kaidah sejarah lisan, yaitu dengan
metode wawancara terhadap narasumber yang mengalami kejadian pada peristiwa yang
bersangkutan. Peristiwa Rengasdengklok di Karawang ini memiliki arti penting sebagai
lokalitas yang menjadi tempat berlangsungnya upacara pernyataan kemerdekaan di Indonesia.

2. Buku Karya Husnial Husin Abdullah “Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di


Bangka Belitung”

Pada buku ini menjelaskan tentang perjuangan rakyat di daerah Bangka Belitung yang
merupakan daerah penghasil timah, perjuangan tersebut terjadi pada masa kolonial Belanda.
Dari segi sejarah lokal edukatif inspiratif, buku ini menunjukan gigihnya perjuangan para
pejuang Bangka yang tergabung dalam organisasi-organisasi bersama rakyat bahu membahu
mempertaruhkan jiwa raganya untuk melawan penjajah.

3. Buku Karya Rusli Amran “Sumatera Barat : Plakat Pajang”

Buku ini dimulai dengan Plakat Pajang yang berisi janji-janji Khidmat pada rakyat Sumatera
Barat atas nama Raja Belanda, dikala kedudukan kolonial sedang sulit sekali menghadapi
kaum Padri. Sampai timbulah pemberontakan besar di Sumatera Barat akibat pemungutan
pajak oleh pemerintah, kurang dari sebulan terjadi pembantaian, hampir diseluruh Sumbar
rakyat melakukan pemberontakan, dengan demikian Plakat Pajang benar-benar berakhir.

4. Buku Karya Willad A Hanna & Des Alwi “Ternate & Tidore Masalalu Penuh
Gejolak”

Dalam buku ini, penulis menceritakan tentang kekayaan pulau Maluku, yang terfokus pada
pulau Ternate dan Tidore, yg dulunya memiliki kekayaan yang berlimpah berupa cengkeh
dan pala sehingga rakyat hidup makmur. Namun ketika kedatangan Bangsa Barat segalanya
berubah, penderitaan akibat sistem tanam paksa dirasakan rakyat Ternate & Tidore.

Anda mungkin juga menyukai