Anda di halaman 1dari 14

Model Pembelajaran

Cooperatif Learning
Kelompok 1
1. Sabilla Ariansyah M 1702931
2. Rizqi Aunur Rahman 1704821
3. Hefilda Dwi B 1705753
4. Ghina Fauziyah 1704580
5. Muhammad Fahri Azri 1701117
6. Maryam Azzahra 1806732
7. Hana Lathifah 1804973
8. Nita Siti Khamila 1807036
9. Fadla Tsalitsa 1803705

2
Materi
pembahasan:
1. Pengertian dari
Cooperatif Learning
2. Model Cooperatif
Learning dengan
metode Two Stay Two
Stray
3. Penerapan metode
Two Stay Two Stray

3
Cooperatif Learning

4
Pengertian Model Cooperatif
Learning
Pembelajaran kooperatif (Cooperative learning) adalah model
pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan
positif antar individu siswa, adanya tanggung jawab
perseorangan, tatap muka, komunikasi intensif antar siswa, dan
evaluasi proses kelompok (Arif Rohman, 2009: 186).

Model pembelajaran
Cooperative Learning adalah
model pembelajaran yang
terjadi karena adanya
pendekatan pembelajaran
yang bersifat kelompok.
6
Tujuan dari Cooperatif Learning:
menurut Ibrahim ada 3 tujuan dari
Cooperative Learning, yaitu:
1. Hasil belajar akademik
2. Penerimaan terhadap perbedaan individu.
3. Pengembangan keterampilan sosial.

7
Langkah-langkah Cooperatif
Learning:
Agus Suprijono (2009) menjelaskan sintak model
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari enam fase, yaitu:
1. Fase pertama: menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa.
2. Fase kedua: menyampaikan informasi.
3. Fase ketiga: mengorganisir siswa ke dalam tim-tim.
4. Fase keempat: membantu kerja tim dan belajar.
5. Fase kelima: mengevaluasi.
6. Fase keenam: memberikan pengakuan dan
penghargaan.

8
Metode Two Stay Two Stray

9
Pengertian two stay
two stray (TSTS)
merupakan model
pembelajaran dalam
kegiatannya
Metode Two Stay Two Stray memberikan
kesempatan kepada
kelompok untuk
berbagai hasil dan
informasi dengan
kelompok lain (Lie,
2002, hlm. 60).

10
Keunggulan Metode Two Stay Two
Stray
Menurut Lie (2013, hlm. 62) model pembelajaran kooperatif
TSTS memiliki keunggulan sebagai berikut:
✘ Implementasi. Model Kooperatif TSTS dapat
diimplementasikan untuk berbagai kelas atau tingkatan usia;
✘ Belajar bermakna. Kecenderungan belajar siswa menjadi
lebih bermakna memberikan kesempatan terhadap siswa
untuk membentuk konsep secara mandiri dengan cara-cara
mereka sendiri;
✘ Siswa aktif. Implementasi model kooperatif dapat membuat
siswa aktif, karena setiap siswa mempunyai aktivitas dan
tanggunng jawab masing-masing untuk kelompoknya;

11
Penerapan metode
Two Stay Two Stray
Menurut Suprijono (2010:93)
model Two Stay Two
Stray atau dua tinggal dua
tamu. Pembelajaran dengan
model ini diawali dengan
pembagian kelompok.

12
Pembagian Mendiskusikan Setelah diskusi antar
kelompok tugas yang kelompok usai, dua
diberikan oleh guru orang dari masing-
masing kelompok
meninggalkan
kelompoknya untuk
bertamu kepada
kelompok yang lain.

13
Thanks!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai