Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Two Stay Two Stray (TSTS)


Pembelajaran kooperatif yang merupakan sebuah pembelajaran yang dimana siswa
belajar dan bekerja secara berkelompok kecil dengan anggota ideal (4-6 anggota) dengan
struktur angotanya dibagi secara heterogen. Pembelajaran kooperatif memiliki beberapa
metode diantaranya: Jigsaw, Think Pair-Share, Nubered Heads Together, Group
Investigation, Two Stay Two Stray, Make a Match, Listening Team, Inside-Outside Circle,
Bamboo Dancing, The Poer of Two (Suprojono, 2013:89).
Dalam pembahasan kali ini motode two stay two stray merupakan sebuah metode
yang dikembangkan oleh Spencer Kagen pada tahun 1992. Menurut Ika Beriati (2010)
mengemukakan bahwa metode two stay two stray yaitu merupakan bagian dari pembelajaran
kooperatif yang memberikan pengalaman kepada siswa untuk berbagi pengetahuan baik di
dalam kelompok ataupun dalam kelompok lainnya.
Menurut Agus Suprijono (2012:93) menjelaskan bahwa two stay two stray atau dua
tinggal dua tamu ini merupakan strategi yang mendorong anggota kelompok untuk
memperoleh konsep secara mendalam melalui pemberian peran kepada siswa.
Menurut Lie (2008:61) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif two stay two
stray dapat mengarahkan siswa untuk lebih aktif, dan langsung melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran baik dengan berdiskusi, tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan
menyimak materi yang dijelaskan oleh teman.
Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa
metode two stay two stray ini merupakan sebuha metode pembelajaran dimana siswa belajar
secara berkelompok dengan struktur anggota yang ideal dan dibagi secara heterogen dengan
tujuan agar siswa mampu bekerja sama dan bertanggung jawab serta belajar secara aktif guna
menyelesaikan sebuah masalah dengan saling bertukar infomasi dengan hasil diskusi
kelompok lainnya.
Pembelajaran kooperatif two stay two stray atau dua tinggal dua tamu ini merupakan
sebuah metode dalam pembeljaaran yang memeberikan kesempatan kepada kelompok untuk
membagikan hasil diskusi yang telah dilakukan kepada kelompok lainnya dan pada akhirnya
hasil dari pengumpulan informasi dari kelompok lain ini akan dibandingkan atau dicocokkan
dengan hasil diskusi kelompoknya sendiri. Pembelajaran kooperatif two stay two stray ini
memiliki ciri-ciri diantaranya :
1. Siswa bekerja dengan kelompok secara koperatif untuk menuntaskan materi
belajaranya.
2. Kelompok dibentuk secara heterogen tanpa memandang latar belakang siswa baik dari
suku, ras, agama dan jenis kelamin ataupun tingkat kercerdasannya.
3. Penilaian dan penghargaan pada akhir pembelajaran berorientasi pada kerja kelompok
bukan pada individu kelompok.

B. Tujuan Metode Two Stay Two Stray


Menurut Miftahul Huda (2014:207) metode pembelajaran ini merupakan sebuah
sistem pembelajaran secara berkelompok dengan tujuan agar siswa mampu bekerja sama,
bertanggung jawab, serta mampu memecahkan sebuah permasalahan secara bersama-sama
dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi serta melatih siswa untuk
bersosialisasi dengan baik.
Metode pembelajaran two stay two stray ini memiliki tujuan yaitu siswa diajak untuk
berkerja sama dlam menemukan sebuah konsep. Penggunaan metode ini akan mengarahkan
siswa pada belajar secara aktif, baik dalm berdiskusi, tanya jawab, mencar jawaban,
menjeaslakan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Kemudian penggunaan
metode ini dalam pembelajaran ialah siswa mendapat pembagian kerja secara berkelompok
dengan tiap tugasnya akan melatih siswa untuk bertanggung jawab dan melatih siswa untuk
saling memperhatikan.

C. Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray


Menurut Agus Suprijono (2012:93) Langkah-langkah pada pembelajaran two stay two
stray ini dirincikan sebagai berikut :
1. Siswa dibagi menjadi kelompok kecil secara heterogen (susunan ideal sebuah
kelompok kecil ialah 4 orang)
2. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk berdiskusi tentang sebuah
permasalahan yang harus didiskusikan bersama
3. Kemudian dua orang siswa diminta untuk tinggal dan dua lainnya bertugas sebagai
tamu yang akan datang pada kelompok lainnya.
4. Anggota kelompok yang berperan sebagai tuan rumah harus siap menerima tamu dari
kelompok lain dan menyajikan hasil diskusi kelompoknya pada tamu tersebut.
5. Anggota kelompok yang bertugas sebagai tamu bertugas mencari informasi sebanyak-
banyaknya dari kelompok lain
6. Kemudian setelah bertukar informasi telah dilakukan, maka anggota kelompok yang
berperan sebagai tamu diminta kembali pada kelompok dan membagikan hasil dari
kelompok lain ke anggota yang bertugas sebagai tuan rumah.
7. Kemudian diskusi dilakukan dengan mencocokkan hasil perncarian informasi ke
kelompok lain dengan hasil diskusi kelompoknya sendiri.

Menurut Lie (2002:60-61) menjelaskan langkah-langkah dalam pembelajaran two stay


two stray ini dirincikan sebagai berikut:
1. Siswa bekerja sama dalam kelompok dengan anggota empat orang
2. Dua siswa dari tiap kelompok diminta untuk tinggal dan dua lainnya akan
meninggalkan kelompok dan akan bertamu ke kelompok lain.
3. Dua anggota yang tinggal dikelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi
mereka ke tamu yang datang.
4. Tamu diminta inin dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan
mereka dari kelompok lainnya.
5. Kemudian kelompok saling mencocokkan hasil temuan dengan hasil diskusi
kelompok mereka sendiri.

Berdasarkan penjelasan para ahli mengenai langkah-langkah dari metode two stay two
stray ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Siswa akan dibagi kelompok dengan jumlah idela 4 orang. Struktur kelompok
dibagi secara heterogen.
2. Pembagian tugasnya, dua anggota bertugas sebagai tuan rumah dan dua angota
lain bertugas sebagai tamu.
3. Anggota yang bertugas sebagai tuan rumah akan menyampaiakn hasil diskusi
kelompok pada tamunya.
4. Anggota yang betugas sebagai tamu akan datang kepada kelompok lain untuk
menerima informasi dari kelompok yang didatangi.
5. Jika semua tamu telah datang kepada tuan rumah maka, tamu akan kembali
kepada kelompoknya, dan mencocokkan hasil diskusi dengan informasi yang
didapat dari kelompok lain.
D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Two Stay Two Stray.
Menurut Lie (2002:61) mengemukakan dalam metode two stay two stray ini juga
memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan diantaranya:
Kelebihan dari metode ini ialah:
1. Dapat digunakan pada semua kelas / tingkat.
2. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna.
3. Lebih berorientasi pada keaktifan.
4. Diharapkan siswa akan berni mengungkapkan pendapatnya.
5. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri.
6. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan.
7. Membantu meningkatkan minat dan prestasi siswa.

Sedangkan untuk kekurangan dari metode ini ialah:


1. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
2. Siswa cenderung tidak mau belajar dengan kelompok.
3. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapa (materi, dana dan tenaga).
4. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas.

Dapus
Rosmala. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 216 Talungung
Kecamatan Barebbo Kabupaten Bone. Jurnal. Universitas Negeri Makasar
Utami, MP. 2013. Studi Komparasi Strategi Two Stay Two Stay dan Pictoral Riddle
Terhadap Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Keasl IV MI Negeri Tinawas
Nogosari Boyolali. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai