Disusun Oleh :
Kelompok 4
Fahira Fianti (2310631080116)
Irma Dwi Nur Rizqi (2310631080020)
Laili Fitria (2310631080021)
Nur Sultonah (2310631080032)
Tata Nurlaeily (2310631080138)
Zahra Aprilia Riswandi (2310631080140)
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Simulasi Peningkatan Kemampuan Menyimak Siswa Melalui
Pengembangan Model Coperative Learning”.
Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada, sehingga dalam
menyelesaikan makalah ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan baik terkait isi maupun
susunannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tapi juga
bagi para pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
JUDUL..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................12
Daftar Pustaka...........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
a.Penjelasan materi
Tahap penjelasan diartikan sebagai proses penyampaian pokok-
pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok
Tujuan utama dalam tahap ini adalah pemahaman siswa terhadap
pokok materi pelajaran.
d. Pengakuan kelompok
Pengakuan kelompok adalah penetapan kelompok mana yang
dianggap paling menonjol atau kelompok mana yang paling
berprestasi, yang layak diberikan hadiah atau reward. Pengakuan
dan pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat
memotivasi kelompok untuk terus berprestasi dan juga
membangkitkan motivasi kelompok lain untuk lebih mampu
meningkatkan prestasi mereka.
Metode Coopprative Learning ( Jigsaw )
Prosedur
- Tahap pertama. Memahami materi berikut melalui
aktivitas diskusi kelompok.Terkait dengan
pembelajaran abad 21, Partnership for zist century
learning atau P21 sebuah organisasi di Amerika merilis
konsep 4 keterampilan penting untuk dapat survive,
yaitu berfikir kritis (Critical thinking), kreativitas
(Creativity), Komunikasi (Communication), dan
Bekerjasama (Collaboration). Cara pandang melihat
bahwa 4C adalah penting dalam berbagai konteks
kehidupan. Kajian ini mendorong pada bagaimana
menyiapkan generasi di Amerika untuk menghadapi
perkembangan lingkungan saat ini yang demikian cepat
berubah. Hasil dari kajian ini mengarahkan pada
bagaimana 4C dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
terutama pada peserta didik hingga sekolah menengah.
Berbagai jenis aplikasi berbasis internet (baik komputer
maupun smartphone) berkembang untuk memfasilitasi
pembelajaran dengan mengintegrasikan 4C. Hal ini
dilakukan karena saat ini pembelajaran terjadi tidak
hanya dalam bentuk tatap muka di kelas, namun juga
mencakup aktivitas lain seperti pembelajaran lapangan,
simulasi komputer, dan juga interaksi yang dapat
dilakukan secara online.Keempat keterampilan ini
menjadi penting ketika saat ini berbagai permasalahan
dalam kehidupan telah berkembang sangat kompleks
dan cakupan yang sangat luas. Teknologi sebagai alat
bantu dalam kehidupan manusia menjadi berarti ketika
keempat keterampilan tersebut dimiliki dengan baik
oleh seseorang.
- Tahap Kedua Kelas dibagi dalam kelompok kecil yang
terdiri empat orang. Setiap anggota kelompok memilih
angka 1, 2, 3, atau 4 Cara pemilihan bisa diacak atau
disepakati. Bebas.
PENUTUP
.
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian mengenai pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
penerapan metode Cooperative Learning:
Model Pembelajaran Kooperatif STAD: Model STAD
melibatkan siswa dalam kelompok kecil heterogen, di mana
mereka saling membantu untuk menguasai materi yang
disampaikan oleh guru. Evaluasi dilakukan secara individu dan
tim dengan memberikan penghargaan kepada prestasi tinggi.
Pembelajaran Kooperatif Umum: Pembelajaran kooperatif
melibatkan siswa bekerja sama dalam kelompok kecil, dengan
metode seperti Jigsaw Strategy atau program-program terkini.
Tujuannya adalah menciptakan suasana pembelajaran yang
kolaboratif dan merangsang siswa untuk lebih bergairah.
Tata Cara Penerapan Cooperative Learning:
- Menetapkan tujuan pembelajaran.
- Membagi peserta didik menjadi kelompok heterogen.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
siswa.
- Penyajian informasi dan bimbingan guru selama siswa
bekerja bersama.
- Mempersiapkan penilaian proses dan hasil belajar
siswa.
Langkah-langkah Metode Cooperative Learning:
1) Penjelasan materi
2) Belajar dalam kelompok
3) Penilaian (tes individual dan kelompok).
4) Pengakuan kelompok untuk memotivasi prestasi.
Efektivitas Pembelajaran:
a. Efektivitas diukur dengan berbagai aspek, termasuk
presentasi waktu belajar, perilaku siswa, dan
kandungan materi yang sesuai dengan kemampuan
siswa.
b. Suasana belajar yang akrab dan positif juga
diperhatikan.
Teori Pendukung Cooperative Learning:
- Teori Psikologi Kognitif-Konstruktivistik (Piaget dan
Vygotsky).
- Teori Psikologi Sosial (Dewey, Thelan, Allport, dan
Lewin).
Simulasi Cooperative Learning:
1) Teknik "Numbered Heads Together" digunakan untuk
pembelajaran abad 21.
2) Fokus pada 4 keterampilan penting: berfikir kritis,
kreativitas, komunikasi, dan bekerjasama.
Dengan demikian, pembelajaran kooperatif, seperti metode STAD (Student
Team Achivement Division) , memberikan pendekatan yang efektif dengan
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran kelompok.
Daftar Pustaka