IDENTITAS BUKU
Dalam Bab III membahas munculnya kekuatan Belanda dalam sistem politik
Banten membuat situasi semakin tidak terkendali. Pemerintahan kolonial
membentuk satu sistem birokrasi yang memaksakan peraturan-peraturan yang
tidak sah kepada rakyat. Setelah kaum bangsawan mengalami kemerosotan dan
kemiskinan membuat elit agama menjadi berperan penting dalam memberontak
pemerintahan kolonial untuk tetap berpegang pada tradisional. Mereka
menggunakan gerakan-gerakan yang radikal dan milenari, akan tetapi elit baru
justru ingin ikut arus mordenisasi yang diciptakan oleh pemerintahan kolonial.
A. Kelebihan
Buku Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo
ini sangat menarik karena adanya tema baru dalam dunia historiografi di
Indonesia. Selain itu isi dari buku ini cukup komplit, tidak hanya menuliskan apa
yang terjadi dan kapan, akan tetapi juga bagaimana dan apa sebabnya itu terjadi.
Dengan menggunakan pendekatan multi-dimensional yang dilakukan Sartono
juga memperkaya pembahasan historis permasalahannya karena dihubungkan
dengan beberapa peristiwa masa lampauyang terjadi sebelum pemberontakan
petani Banten itu sendiri. Tulisan Sartono Kartodirjo ini juga membuktikan bahwa
sejarah tercipta bukan hanya berasal dari peristiwa yang berkaitan dengan kaum
bangsawan maupun kaum elite, namun juga dapat diciptakan oleh kaum kecil
seperti para kaum petani Banten yang melakukan pemberontakan sebagai fokus
utama pada tulisannya.
B. Kekurangan
Kekurangan buku ini menurut saya hanya sedikit, yaitu terletak pada
bahasanya yang kaku dan kurang efektif sehingga sulit dipahami. Sebenarnya
wajar bagi buku ilmiah karangan Sartono Kartodirjo. Namun alangkah lebih
baiknya apabila bahasa dapat dipermudah atau disederhanakan lagi sehingga
pembaca tidak memerlukan usaha yang cukup keras dan membaca berulang-ulang
untuk mengerti setiap bagian dari buku Pemberontakan Petani Banten 1888 ini.