Anda di halaman 1dari 16

FLU BURUNG

Oleh:
1) Sendy Kelaudia (2013201073)
2) Salsadira Azahra (2013201005)
3) Neli (2013201058)
Latar Belakang

Avian Influenza (AI) adalah penyakit menular yang dapat menginfeksi semua jenis
unggas,manusia, babi, kuda, dan anjing. Penyakit ini disebabkan oleh virus (zoonosis)
dan dapat menyebabkan kematian pada manusia (Marbawati 2007). Gejala klinis
penyakit ini sulit dideteksi karena mirip dengan penyakit unggas lainnya, misalnya penu-
runan produksi telur yang merupakan gejala klinis penyakit Newcastle Disease (ND), In-
fectious Laryngotrachaetis (ILT), Infectious Bronchitis (IB), Fowl cholera, dan infeksi bak-
teri Escherichia coli (Krafft et al. 2005).
Wabah AI pada unggas pertama kali terjadi di Indonesia pada tahun 2003 hingga tahun
2004. Angka kesakitan dan kematian pada ayam petelur yang ditimbulkan wabah ini
adalah 90%. Penyebarannya berlangsung sangat cepat sehingga virus AI menyebar
hampir ke seluruh Indonesia (Dharmayanti et al. 2004).
Flu burung atau flu unggas (Avian Influenza) adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang
ditularkan oleh unggas. Virus influenza terdiri dari beberapa
tipe antara lain tipe A, B dan C. Influenza tipe A terdiri dari
Definisi beberapa strain antara lain H1N1, H3N2, H5N1 dan lain-lain.

Flu Burung
Flu burung merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh virus
avian influenza (H5N1) yang tergolong dalam kategori virus
flu A yang artinya virus ini dapat menjangkit baik manusia
maupun hewan serta memiliki kemampuan mutase gen yang
tinggi, hal itulah yang membuat virus ini sangat mudah
menyebar dan sulit diberantas.
Agent / Etiologi Flu Burung
Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu dapat
bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada
0°C. Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan
lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit. Dikenal beberapa
tipe Virus influenza, yaitu tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari
beberapa strain, yaitu H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain. Saat ini,
penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1
(H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada me-
nunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) den-
gan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab
wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang
manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan
menyerang manusia.
Pada awalnya virus H5N1 hanya terbatas
pada unggas, tetapi dalam beberapa tahun
terakhir telah mucul sebagai penyakit
menular yang sangat fatal pada manusia.
Pada tahun 1997, Avian Influenza Tipe A
Patogensis subtipe H5N1 telah menginfeksi manusia
untuk pertama kalinya, dimana dari 18
Flu Burung orang pertama yang terinfeksi 6 diantaranya
meninggal dunia. Pada bulan Januari 2003,
flu burung kembali menginfeksi manusia di
Hongkong dan sejak tahun 2004 infeksi
pada manusia banyak terjadi di
negara-negara Asia lainnya.
• Meskipun reservoir alami virus Al adalah unggas liar yang sering bermigrasi (bebek liar), tetapi
hewan tersebut resisten terhadap penyakit in. Menurut WHO, kontak hewan tersebut dengan
unggas ternak menyebabkan epidemik flu burung di kalangan unggas.
• Penularan penyakit ini terjadi melalui udara dan ekskret (kotoran, urin, dan ingus) unggas yang
terdeteksi.
• Virus Al dapat hidup selama 15 hari diluar jaringan hidup. Virus pada unggas akan mati pada
pemanasan 80oC selama 1 menit dan virus pada telur akan mati pada suhu 64 oC selama 5
menit. Virus akan mati dengan pemanasan sinar matahari dan pemberian desinfektan.
• Selain itu, dapat terjadi melalui kendaraan yang mengangkut binatang itu, kandang, alat-alat pe-
ternakan, pakan ternak, pakaiaan, tinja ternak dan sepatu para peternak yang langsung menge-
nai unggas yang sakit, juga pada saat jual-beli ayam hidup dipasar, dan mekanisme lainnya.
• Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui udara (air borne) dan melalui kontak langsung den-
gan unggas sakit atau kontak dengan bahan bahan infeksius seperti tinja, urin, dan sekret salu-
ran napas unggas sakit.
• Penularan antar ternak unggas seekor unggas yang terinfeksi virus H5N1 akan menularkannya
dalam waktu singkat. Jika semua unggas peliharaan memiliki daya tahan yang bagus  maka in-
feksi tidak akan menyebabkan kematian, dengan kata lain virus tidak aktif. Sebaliknya, jika kon-
disi unggas berada dalam kondisi buruk maka flu burung dapat mematikan.
Secara singkat, penyakit flu burung dapat ditularkan dari unggas ke unggas lain atau dari
peternakan ke peternakan lainnya dengan cara sebagai berikut :

Kontak langsung dari unggas


01 terinfeksi dengan hewan yang peka

Melalui lendir yang berasal dari


hidung dan mata 02

Melalui kotoran (feses) unggas yang


03 terserang flu burung

Lewat manusia melalui sepatu dan


pakaian yang terkontaminasi dengan
04
virus.
Melalui pakan, air, dan peralatan kandang yang terkontaminasi.
05

Melalui udara karena memiliki peran penting dalam penularan dalam satu kandang, tetapi
06 memiliki peran terbatas dalam penularan antar kandang.

Melalui unggas air yang dapat berperan sebagai sumber (reservoir) virus dari dalam saluran
07 intestinal dan dilepaskan lewat kotoran.
• Orang yang mempunyai risiko tinggi terserang flu burung adalah pekerja
peternakan unggas, penjual, penjamah unggas, sampai ke dokter hewan
yang bertugas memeriksa kesehatan ternak di peternakan.
• Penularan antar manusia penularan flu burung antar manusia belum da-
pat dibuktikan, tetapi tetap perlu diwaspadai. Hal ini dikarenakan virus
cepat bermutasi dan beradaptasi dengan manusia sehingga memu-
ngkinkan adanya varian baru dari virus flu burung yang dapat menular
antar manusia.
• Virus yang masuk ke dalam tubuh manusia akan berinkubasi terlebih
dahulu selama 3-7 hari sebelum menimbulkan gejala.
• Host sendiri merupakan adalah organisme
tempat hidup agent tertentu yang dalam suatu
keadaan menimbulkan penyakit pada organ-
isme tersebut.
• Flu burung sebenarnya tidak mudah menular
Pejamu/ dari hewan yang telah terinfeksi, namun jalan
untuk penularan itu akan semakin mudah
Host apabila seseorang itu berada dalam kondisi
yang lemah dan tidak memiliki system imun
yang baik, begitu pula dengan pola pikir orang
yang masih tidak percaya dan terkesan
meremehkan bahaya penyakit ini
Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan
manusia. 

Gejala pada unggas:


a. Jengger berwarna biru
b. Borok di kaki 
Tanda c. Kematian mendadak
Gejala pada manusia:
d. Demam (suhu badan diatas 38 °C) Lemas 
dan e. Pendarahan hidung dan gusi 
f. Sesak nafas 
Gejala g. Muntah dan nyeri perut serta diare 
h. Batuk dan nyeri tenggorokan 
i. Radang saluran pernapasan atas Pneumonia 
j. Infeksi mata 
k. Nyeri otot
Hubungan Flu Burung dengan Epidemiologi Kesehatan Lingkungan
(Environment)

• Lingkungan biologis adalah semua mahluk hidup yang berada disekitar


manusia yaitu flora dan fauna, termasuk manusia (Budiarto dan Anggraeni
2003). Komponen lingkungan biologi dan kimia yang berperan langsung ter-
hadap timbulnya penyakit flu burung adalah golongan virus influenza tipe A
yang terdiri atas Hemaglutinin (H) dan Neuramidase (N).
• Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika manusia telah
menghirup udara yang mengandung virus flu burung atau kontak langsung
dengan unggas yang terinfeksi.
• Lingkungan air merupakan tempat hidup virus H5N1 juga bahkan dapat
bertahan di air sampai 4 hari pada suhu 22º C dan lebih dari 30 hari pada 0º
C (Depkes 2004).
Semakin banyak hewan peliharaan yang terinfeksi maka risiko penularan pada manusia
semakin besar (Endarti dan Juwita, 2006).

1. Faktor Lingkungan
2. Lingkungan Biologi
3. Virus Penyebab Penyakit Flu Burung
4. Virus
Kesimpulan
Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang burung/
unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus
influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat
menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia Flu burung
bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang
terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas. Unggas yang
terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur
menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Menurut
WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari manusia ke
manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia, dan juga belum terbukti
penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi. Saat ini, penyebab flu burung adalah
Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal
ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus
Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan
penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang
manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang
manusia. Ada berbagai macam cara pengobatan dan pencegahan dari penyakit flu burung ini.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai