Anda di halaman 1dari 24

PENYAKIT-PENYAKIT

YANG BISA MENJADI


WABAH
(FLU BURUNG)
KELOMPOK II

1. Luky Surya Diana


2. Inka Ipanka
3. Fitriyani
4. Diki Muhtar Sidik
5. Arip Maulana
6. Ogi saputra
PENGERTIAN
Flu burung atau dalam bahasa Inggris
dikenal dengan avian flu atau avian influenza
(AI) adalah penyakit menular yang
disebabkan virus influenza A sub tipe H5N1
yang biasanya menyerang unggas tetapi juga
dapat menyerang manusia. Virus ini termasuk
family Orthomyxoviridae dan memiliki
diameter 90-120 nanometer. Virus avian
influenza ini menyerang alat pernapasan,
pencernaan dan system saraf pada unggas.
Secara normal, virus tersebut hanya
menginfeksi ternak unggas seperti ayam,
kalkun dan itik, akan tetapi tidak jarang
dapat menyerang spesies hewan tertentu
selain unggas misalnya babi, kuda, harimau,
macan tutul dan kucing. Walaupun hampir
semua jenis unggas dapat terinfeksi virus
yang terkenal sangat ganas ini, tetapi
diketahui yang lebih rentan adalah jenis
unggas yang diternakkan secara masal.
CIRI-CIRI VIRUS
Virus influensa pada manusia dan
binatang ada beberapa tipe yaitu tipe A, tipe
B dan Tipe C. Pada manusia virus A dan virus
B dapat menjadi penyebab wabah flu yang
cukup luas, sementara virus C menyebar
secara periodic, ringan dan tidak
menyebabkan wabah. Virus influensa tipe A
dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift),
dan dapat menyebabkan epidemic dan
pandemi.
Virus A mempunyai permukaan yang
terdapat dua glikoprotein, yaitu
hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N).
Untuk mengklasifikasikannya secara rinci,
maasing-masing tipe virus itu dibagi lagi
menjadi subtipe berdasarkan kelompok H dan
N, yaitu H1 sampai H15 dan N1 sampai N9.
Perbedaan H merupakan dasar subtype.
Influensa pada manusia sejauh ini disebabkan
virus H1N1, H2N2 dan H3N2 serta virus avian
H5N1, H9N2 dan H7N7.
Strain yang sangat virulen atau ganas dan
menyebabkan flu burung adalah dari
subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat
bertahan hidup di air sampai 4 hari pada
suhu 220 C dan lebih dari 30 hari pada
00 C. Virus akan mati pada pemanasan
600 C selama 30 menit atau 560 C
selama 3 jam.
CARA PENULARAN
Virus Avian Influenza (AI) ditularkan
melalui air liur, ingus, dan kotoran unggas.
Penularan pada manusia terjadi karena
kontak langsung dengan unggas yang
terinfeksi virus tersebut. Selain itu, dapat
terjadi melalui kendaraan yang mengangkut
binatang itu, kadang, alat-alat peternakan,
pakan ternak, pakaiaan, tinja ternak dan
sepatu para peternak yang langsung
mengenai unggas yang sakit, juga pada saat
jual-beli ayam hidup dipasar, dan mekanisme
lainnya.
Penularan penyakit ini dapat terjadi
melalui udara (air borne) dan melalui kontak
langsung dengan unggas sakit atau kontak
dengan bahan bahan infeksius seperti tinja,
urin, dan sekret saluran napas unggas sakit.
1.PENULARAN ANTAR TERNAK UNGGAS
Secara singkat, penyakit flu burung dapat ditularkan dari
unggas ke unggas lain atau dari peternakan ke peternakan
lainnya dengan cara sebagai berikut:

 Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang


peka.
 Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata.
 Melalui kotoran (feses) unggas yang terserang flu burung.
 Lewat manusia melalui sepatu dan pakaian yang
terkontaminasi dengan virus.
 Melalui pakan, air, dan peralatan kandang yang
terkontaminasi.
 Melalui udara karena memiliki peran penting dalam penularan
dalam satu kandang, tetapi memiliki peran terbatas dalam
penularan antar kandang.
 Melalui unggas air yang dapat berperan sebagai sumber
(reservoir) virus dari dalam saluran intestinal dan dilepaskan
lewat kotoran.
2. PENULARAN DARI TERNAK KE MANUSIA
Faktor yang memengaruhi penularan flu burung
dari ternak ke manusia adalah jarak dan
intensitas dalam aktivitas yang berinteraksi
dengan kegiatan peternakan. Semakin dekat
jarak peternakan yang terkena wabah virus
dengan lingkungan manusia maka peluang untuk
menularnya virus bisa semakin besar. Penularan
virus ke manusia lebih mudah terjadi bila orang
tersebut melakukan kontak langsung dengan
aktivitas peternakan.Orang yang mempunyai
risiko tinggi terserang flu burung adalah pekerja
peternakan unggas, penjual, penjamah unggas,
sampai ke dokter hewan yang bertugas
memeriksa kesehatan ternak di peternakan.
3. PENULARAN ANTAR MANUSIA
Penularan flu burung antar manusia
belum dapat dibuktikan, tetapi tetap perlu
diwaspadai. Hal ini dikarenakan virus cepat
bermutasi dan beradaptasi dengan manusia
sehingga memungkinkan adanya varian baru
dari virus flu burung yang dapat menular
antar manusia.
GEJALA FLU BURUNG
Secara umum pada masa inkubasi,
antara mulai tertular dan timbulnya gejala,
adalah sekitar tiga hari. Sementar, dalam
kepustakaan dinyatakan, masa infeksius pada
manusia adalah satu hari sebelum sampai 3-5
hari sesudah timbul gejala. Samentara pada
anak bisa sampai 24 hari. Gejala manusia yang
tertular flu burung pada dasarnya sama dengan
flu umumnya, hanya saja berpotensi menjadi
berat dan fatal. Gejalanya antara lain demam,
batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan
nyeri sendi sampai infeksi selaput mata.
Jika keadaannya makin memburuk,
maka dapat terjadi severe respiratory
distress yang di tandai dengan sesak nafas
hebat, rendahnya kadar oksigen darah serta
meningkatnya kadar CO2. Ini terjadi karena
infeksi flu menyebar ke paru dan
menimbulkan radang paru (pneumonia) yang
dapat disebabkan oleh virus AI atau bakteri.
Kemudian masuk ke saluran napas dan
menginfeksi paru yang sedang sakit akibat
virus flu burung.
Secara khusus, gejala flu burung dibedakan atas :

1.Flu burung pada ternak


Gejala klinis flu burung pada unggas mirip dengan
gejala newcastle disease, atau di indonesia disebut
penyakit tetelo atau pileren yang disebabkan oleh
paramyxovirus. Gejala Klinis ternak unggas yang terinfeksi
flu burung sebagai berikut:
o Jengger, pial, dan kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu
bewarna biru keunguan.
o Pembengkakan di sekitar kepala dan muka.
o Ada cairan yang keluar dari hidung dan mata.
o Perdarahan di bawah kulit (subkutan)
o Perdarahan titik (ptechie) pada daerah dada, kaki, dan
telapak kaki.
o Batuk, bersin, ngorok.
o Diare.
o Tingkat kematian tinggi.
2. Flu burung pada manusia

Orang yang terserang flu burung menunjukkan


gejala seperti terkena flu biasa, tetapi kerena keganasan
virusnya menyebabkan flu ini juga ganas. Virus influenza
biasanya menimbulkan penyakit yang ringan. Tetapi virus
flu burung ini sangat ganas dan dapat menyebabkan
kematian dalam satu minggu. Orang yang terkena flu
burung mengalami kenaikan suhu tubuh sampai 39C, sakit
tenggorokan, batuk, sesak napas dan mengeluarkan lendir
bening dari hidung. Kondisi ini dapat diikuti dengan
penurunan daya tahan tubuh yang sangat cepat karena
biasanya penderita tidak memiliki nafsu makan, diare dan
muntah.
Dalam waktu singkat gejala gejala tersebut dapat
menjadi lebih berat dengan terjadinya peradangan di paru
(pneumonia). Apabila tidak dilakukan penanganan yang
baik pada pasien maka dapat menyebabkan kematian.
PENCEGAHAN
Flu burung yang mana belum ada obat atau vaksinnya,
maka upaya yang dilakukan hanya bersifat pencegahan dan
pertolongan pertama. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
pencegahan luar dan dalam tubuh.
1). Pencegahan Luar
 Pencegahan luar bertujuan untuk mencegah penularan dari
lingkungan agar tidak masuk ke dalam tubuh. Tindakannya
adalah:
 Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari
unggas harus menggunakan pelindung.
 Memusnahkan unggas yang terkena flu burung.
 Peternakan harus dijauhkan dari perumahan untuk mengurangi
resiko penularan.
 Tidak mengkonsumsi produk unggas dari peternakan yang
terkena wabah flu burung.
 Tetap terapkan pola hidup sehat.
2). Pencegahan Dalam

Pencegahan dalam dilakukan dengan mengonsumsi obat


dan makanan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
 Obat
Obat yang direkomendasikan untuk mencegah terinfeksi
flu burung adalah obat antiviral misalnya amantadine dan
rimantadine dan penghambat neurominidase misalnya
oseltamivir dan zanimivir.
Obat ini digunakan dalam pencegahan dan pengobatan
influenza di beberapa Negara dan diperkirakan dapat juga
mengatasi penyakit flu burung.
 Makanan
Mengkonsumsi makanan yang banayak mengandung serat
dan kandungan antioksidan tinggi seperti buah dan sayuran.
Dengan melaksanakan upaya pencegahan diatas diharapkan
kita semua dapat terhindar dari penyakit flu burung ini.
PENGOBATAN
1.PENGOBATAN FLU BURUNG PADA TERNAK

Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam penanggulangan


pengobatan flu burung antara lain sebagai berikut:
1. Biosekuriti
Disebut juga keamanan hayati, yaitu perlakuan yang ditujukan
untuk menjaga keamanan hayati demi pemeliharaan kesehatan
dan memperkecil ancaman terhadap individu yang dilindungi.
Usaha ini antara lain:
a. Membatasi secara ketat lalu lintas unggas atau ternak, produk
unggas, pakan, kotoran, bulu, dan alas kandang.
b. Membatasi lalu lintas pekerja atau orang dan kendaraan keluar
masuk peternakan.
c. Peternak dan orang yang hendak masuk peternakan harus
memakai pakaian pelindung seperti masker, kaca mata plastik,
kaos tangan, dan sepatu.
d. Mencegah kontak antara unggas dengan burung liar.
2. Depopulasi
Depopulasi adalah tindakan pemusnahan unggas
secara selektif di peternakan yang tertular virus flu
burung. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah
penyebaran penyakit lebih luas. Cara pemusnahan
unggas yang terinfeksi virus flu burung adalah
menyembelih semua unggas yang sakit dan yang sehat
dalam satu kandang (peternakan). Selain itu, dapat
juga dilakukan dengan cara disposal, yaitu membakar
dan mengubur unggas mati, sekam dan pakan yang
tercemar, serta bahan dan peralatan yang
terkontaminasi.
3.Vaksinasi
Dilakukan pada semua jenis unggas yang sehat
di daerah yang telah diketahui ada virus flu burung.
Vaksin yang digunakan adalah vaksin inaktif (killed
vaccine) yang resmi dari pemerintah.
2. PENGOBATAN FLU BURUNG PADA MANUSIA

Flu burung pada manusia belum ada obatnya.


Meskipun tidak semua penderita mengalami kematian, flu
burung tetap harus diwaspadai karena dikhawatirkan virus
ini akan mengalami mutasi menjadi lebih ganas. Berikut ini
beberapa tindakan untuk mewaspadai flu burung:
 Berolahraga secara teratur, sehingga fisik sehat.
 Makan makanan yang bergizi, agar dapat menyuplai energi
untuk pembentukan kekebalan tubuh yang optimal.
 Mengkonsumsi produk unggas yang benar-benar sudah
matang.
 Hindari berkunjung ke peternakan.
 Seringlah mencuci tangan dan hindari meletakkan tangan di
hidung dan mulut.
 Membiasakan hidup bersih dan menjaga kebersihan
lingkungan.
 Cukup istirahat.
Jika ada yang terkena flu burung di
sekitar kita maka langkah yang dapat diambil
adalah:
 Tidak panik, tapi tetap waspada.
 Membawa penderita ke dokter atau rumah
sakit terdekat.
 Melaporkan pada pihak terkait, seperti Dinas
Peternakan atau Dinas Kesehatan setempat
supaya ditindaklanjuti.
 Tidak mengucilkan keluarga penderita karena
keluarga penderita belum tentu tertular.
Selain itu belum ada bukti bahwa flu burung
menular antar manusia.
Penanggulangan di rumah sakit :
 Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7
hari (masa penularan).
 Oksigenasi, dengan mempertahankan saturasi
O2 > 90 %
 Hidrasi
 Antibiotika, anti inflamasi , obat –obatan
imunomodulator
 Terapi simptomatis untuk gejala flu, seperti
analgetika atau antipiretika, mukolitik,

Anda mungkin juga menyukai