Flu burung merupakan suatu jenis penyakit influenza yang ditularkan oleh burung kepada manusia. Virus yang masuk ke tubuh manusia akan berinkubasi terlebih dahulu selama 3-7 hari sebelum menimbulkan gejala. Penyebaran Flu Burung (avian influenza) Burung-burung yang terinfeksi menyebarkan virusnya di air liur, cairan saluran pernafasan, dan kotorannya. Virus flu burung menyebar diantara burung-burung yang rentan saat mereka terkena kotoran yang telah terkontaminasi. Diyakini bahwa sebagian besar kasus infeksi H5N1 pada manusia disebabkan oleh kontak dengan unggas yang telah terinfeksi atau lingkungan yang telah terkontaminasi. Penyebab Flu Burung Virus flu burung awalnya hanya menyebar antar unggas saja, baik itu unggas liar maupun unggas peternakan (ayam, bebek, angsa, atau burung kicauan). Seiring waktu, virus flu burung bermutasi menjadi beberapa turunan sehingga pada akhirnya mampu menulari manusia. Beberapa turunan virus tersebut di antaranya adalah H5N1, H7N7, H9N2, H5N6, H6N1, H7N9, dan H10N8.Dari semua turunan virus flu burung, sampai saat ini hanya dua jenis yang pernah menyebabkan wabah dengan jumlah korban jiwa yang banyak, yaitu H5N1 dan H7N9.H5N1 yang mewabah sejak tahun 1997 telah menginfeksi sekitar 840 orang di seluruh dunia dengan jumlah penderita meninggal dunia mencapai 447 orang. Dari data tersebut, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak flu burung paling parah, bersama dengan Vietnam dan Mesir.Sedangkan H7N9 yang mewabah sejak bulan Maret tahun 2013, dilaporkan telah menginfeksi 665 orang dan 229 di antaranya meninggal dunia. Tiongkok bagian tenggara merupakan wilayah yang paling besar terkena dampaknya akibat wabah virus flu burung jenis ini.Flu burung berisiko tinggi menular apabila kita menyentuh unggas yang telah terinfeksi, menghirup debu dari kotoran unggas sakit yang telah mengering, atau menyantap daging/telurnya dengan tidak dimasak sampai benar-benar matang. Selain itu, bahaya yang sama juga mengintai apabila kita mengunjungi pasar unggas dengan tingkat kebersihan yang buruk atau mengunjungi suatu daerah yang sedang dilanda wabah flu burung. Gejala Flu Burung Seseorang yang terkena flu burung akan mengalami gejala utama, seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, pilek, batuk, dan gangguan pernapasan. Namun sebelum gejala tersebut muncul, ada juga penderita yang terlebih dahulu mengalami:Sakit perut, Diare, Pendarahan gusi, Pendarahan hidung, Nyeri dada.
Pencegahan Flu Burung
Ketika flu burung mewabah di Indonesia, pemerintah banyak melakukan upaya penanggulangan, di antaranya dengan melakukan penyemprotan (sterilisasi) ke sejumlah peternakan atau pasar unggas, hingga pemusnahan jutaan unggas yang dicurigai membawa virus flu burung.Penyebaran virus flu burung memang sulit untuk dicegah. Namun terlepas dari hal itu, kita harus tetap melakukan hal-hal yang dapat memperkecil risiko terjangkit. Beberapa contoh sederhananya adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan, menjaga kebersihan kandang apabila kita memelihara unggas, memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik, dan tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan karena kita tidak tahu penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh mereka.Belilah daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang kebersihannya baik. Daging siap masak akan meminimalkan risiko terkena flu burung karena kita tidak perlu repot-repot memotong, mencabuti bulu, atau membersihkan isi perut unggas. Sebisa mungkin hindarilah lapak unggas hidup di pasar yang kebersihan di sekitar lapak tersebut tidak higienis.Selalu gunakan masker (penutup mulut dan hidung) ketika kita berada di tempat-tempat umum. Meski flu burung jarang menular dari manusia ke manusia, namun langkah ini tidak ada salahnya dilakukan sebagai tindakan preventif. Apabila Anda tinggal di wilayah yang aman dari flu burung, hindari melakukan perjalanan ke wilayah-wilayah yang sedang dilanda flu burung.Untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus influenza, upayakan untuk rutin mengikuti vaksinasi flu tiap tahun. Jika perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk menjaga diri dari komplikasi flu burung apabila sewaktu-waktu kita terjangkit kondisi tersebut.