Kelompok 12 :
Yasinta Rahmawati (11161010000007)
Tanjung Air Gerbang SBPI (11161010000018)
KELAS 3 A SEMESTER 3
New Emerging Disease yaitu penyakit yang baru muncul di populasi, seperti
HIV/AIDS, Flu Burung (H5N1), Flu Babi (H1N1), SARS. Saat ini yang perlu
diwaspadai adalah Flu Burung, karena angka kematiannya tinggi dan telah mulai
merebak di daratan China. Meskipun pada tahun 2016 kita tidak menemukan
kasus Flu Burung.
Kemenkes RI. 2016. “Tetap Waspadai Penyakit Emerging, Re-Emerging dan New Emerging” diakses dari
http://www.depkes.go.id/article/view/17010400003/tetap-waspadai-penyakit-emerging-re-emerging-dan-new-
emerging.html pada 3 Desember 2017 pukul 11:08
Fauci, Anthony, S. 2017. Three Decades of Responding to Infectious Disease Outbreaks. Diakses dari https://www.niaid.nih.gov/news-
events/three-decades-responding-infectious-disease-outbreaks pada 3 Desember 2017, 13:54.
NEW EMERGING DISEASE
SARS
1 Flu Burung (H5N1)
PENGERTIAN
Determinan
(faktor risiko)
Piramida Frekuensi Flu burung
Di dunia, tahun 2016 jumlah kasus flu burung sebesar 10
kasus, 3 diantaranya meninggal dunia. Tahun 2017 jumlah
kasus flu burung sebesar 4 kasus, 2 diantaranya meninggal
dunia (WHO, 2017).
• Penyebab flu babi adalah virus influenza tipe A subtipe H1N1 dari
familia Orthomyxoviridae. Pada saat ini ada empat subtipe dari tipe A
yang diidentifikasi pada babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1.
• Agent utama virus ini adalah binatang khususnya babi tetapi binatang
lain seperti kera, kelelawar serta binatang berdarah panas lainnya perlu
kita waspadai. Belum ada bukti penyakit flu babi menular dari manusia
ke manusia layaknya flu biasa (comond cold) tetapi sifat ganas virus ini
memungkinkan untuk menular dari manusia ke manusia
Rantai Penularan
• Penularan penyakit flu babi yaitu secara kontak langsung
(bersentuhan, terkena lendir penderita) dan tidak langsung (virus ini
menyebar lewat udara, peralatan kandang, alat transportasi dll). Virus
ini sangat sangat mudah menular bisa lewat bersin dan batuk
penderita. Virus ini tidak menular lewat daging babi jika telah
dimasak dengan suhu minimal 710C atau lebih dari 800C.
Gejala Klinis
• Gejala umum penyakit ini hampir sama dengan influenza biasa dan
atau flu burung yaitu ditandai dengan demam (panas tubuh >39o C)
batuk, pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, nafas cepat (nafas anak
umur < 2 bulan yaitu 60 kali per menit atau lebih, anak umur 2 bln –
1 tahun 50 kali per menit atau lebih, anak umur 1 – 5 tahun 40 kali
per menit atau lebih), nafas sesak (whezzing atau stridor), kadang-
kadang terjadi iritasi pada mata dengan masa inkubasi (virus masuk
ke dalam tubuh sampai menimbulkan sakit) antara 3 – 5 hari.
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan umum: Laboratorium: pemeriksaan darah rutin (Hb,
leukosit, trombosit, hitung jenis leukosit), spesimen serum
1. Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran pencernaan
babi harus menggunakan pelindung (masker, kaos tangan, kaca mata renang, dll).
2. Bahan yang berasal dari saluran cerna babi seperti kotoran harus diletakkan dengan
baik (ditanam/dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
3. Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan.
4. Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan.
5. Menyemprotkan cairan desinfektan pada kandang dan area peternakan.
6. Melakukan dan menjaga kebersihan lingkungan.
7. Melakukan dan menjaga kebersihan
Frekuensi
- dunia Distribusi
- indonesia (menurut orang,
- banten tempat, waktu)
- tangsel
EPIDEMIOLOGI
Determinan
(faktor risiko)
Piramida Frekuensi Flu Babi
Di dunia, tahun 2009 flu babi mewabah secara global. pada 6
Juli 2009 kasus flu babi sebanyak 94.512 kasus dengan 429
kematian. Pada 6 agustus 2010 terdapat 18.449 orang
meninggal (WHO, 2010). Saat ini kasus influenza A H1N1 pdm09
sebesar 509 (21,4%). (WHO, 2017)
Di Indonesia, pada tanggal 14 Juli 2009 kasus
flu babi sebanyak 112 orang. (Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Depkes, 2009)
Di banten, 14 juli 2009 kasus
flu babi sebanyak 6 orang.
(Dirjen Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
Depkes, 2009)
Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) baru mengumumkan SARS di China sebagai wabah
pada tanggal 11 Februari 2003
RE EMERGING DISEASE
Difteri
Chikungunya
Ebola
1
EBOLA
Kasus ebola terakhir terjadi di Democratic Republic of the Congo (DRC),
Bas Uélé District pada 11 Mei 2017.
Total kasus (mungkin atau dikonfirmasi): 8
Laboratorium dikonfirmasi: 5
Kematian: 4
Sumber penularan
Nyamuk-nyamuk yang
mengandung virus
chikungunya menyebarkan
penyakit dengan menusuk dan
menghisap darah dari satu
orang ke orang lain
Selama tahun 2015 terdapat 10 kabupaten/kota terjadi KLB demam chikungunya dari 8 provinsi yaitu
Aceh (Kabupaten Aceh Selatan), Riau (Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak), Bengkulu (Kota Bengkulu),
Lampung (Kota Bandar Lampung), Jawa Tengah (Kabupaten Pekalongan), Jawa Timur (Kabupaten
Bangkalan dan Kabupaten Pasuruan), Sulawesi Tengah (Kabupaten Parigi Moutong), dan Sulawesi Selatan
(Kabupaten Sinjai)
WHO Regional Office for South-East Asia. 2009. Pandemic H1N1 2009. pdf