Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3:

1.Deli Pebrina br Manik 181000036


2.Nur Ainina Shofie 181000081
3.Sonia Annisa br Ketaren 181000125
4.Yeni Maulida 181000190
5.Cynthia Gabriella Gea 181000197
6.Denisa Amelia 181000212
7.Nathasya Indah Afrilia Lubis 181000221
8.Destri Rhamadany Tanjung 181000234
9.Vina Mahdayanti Purba 181000257
10.Novan Fernando Sibarani 181000276
11.Rendy Septian Jabat 181000285
Surveilans PJK adalah pengamatan sistematik dan terus-
menerus terhadap kejadian PJK dan faktor risiko yang
mempengaruhinya.

Tujuan Surveilans:
Memberikan informasi tentang kondisi PJK kepada para
pengambil keputusan dalam perencanaan dan
pertimbangan
Surveilans Penyakit jantung dan pembuluh darah terdiri dari:

1. Surveilans faktor risiko penyakit


Surveilans faktor risiko merupakan prioritas karena lebih
layak dan peka untuk mengukur hasil intervensi jangka
menengah.Surveilans faktor risiko sebaiknya dilakukan dengan
memanfaatkan sistem yang sudah ada misalnya Susenas, SKRT,
SDKI dan Sukerti (Survei Kesehatan Rumah Tangga Indonesia)
pada tingkat nasional dengan mengembangkan dalam Survei
Kesehatan Daerah di daerah yang membutuhkan dan
melaksanakan.

2. Surveilans Registrasi Kematian


Survei maupun registrasi penyakit dan kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah pada populasisebaiknya
dikembangkan di kota-kota yang mempunyaifasilitas pelayanan
yang lengkap, sistem informasi kependudukan yang baik dan
memadai.
LANGKAH KEGIATAN SURVEILANS PJK

Pengolahan Analisis
Pengumpulan data & & Interpretasi
penyajian data data

Diseminasi &
Evaluasi Advokasi
Penerapan surveilans PJK (dilakukan secara berurutan) sebagai berikut:

a. Identifikasi PJK
Faktor risiko adalah karakteristik , tanda maupun gejala yang secara statistik
berhubungan dengan peningkatan insidensi suatu penyakit. Faktor risiko penyakit
PJK antara lain:
• Faktor risiko yang tidak dapat diubah antara lain faktor umur, genetik, gender, dan
ras
• Faktor risiko yang dapat diubah antara lain kebiasaan merokok, latihan olahraga,
berat badan berlebih, pola makan, stress, konsumsi alkohol, dan kondisi penyakit
lain
b. Perencanaan pengumpulan data

1. Pengumpulan Data
a. Data Rutin
b. Bila tidak ada maka dapat dilakukan dengan melakukan survei STEP 1
• Survei Step 1
• Survei faktor risiko PTM

Sumber Data: laporan puskemas dan laporan RS jumlah penderita PJK


2. Pengolahan dan Penyajian Data
• Data yang sudah terkumpul dari kegiatan diolah dan
disajikan dalam bentuk tabel, grafik (histogram, poligon
frekuensi), chart (bar chart, peta/map area).
• Penggunaan komputer sangat diperlukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data diantaranya dengan
menggunakan program (software) seperti epi info, SPSS,
lotus, excel dll.
3. Analisis dan Interpretasi Data
Data jumlah penderita PJK yang telah terkumpul di analisis
dengan melihat korelasional selanjutnya dibandingkan
denganstandar atau indikator yang telah ditentukan
sebelumnya. Setelah dianalisis lalu di interpretasikan untuk
mempermudah pembaca mengerti hasil penelitian
4. Diseminasi dan Advokasi
• Data jumlah penderita PJK yang sudah dianalisis dan
interpretasi kemudian disebarluaskan kepada pihak yang
berkepentingan untuk membantu dalam penanggulangan
PJK. Penyebarluasan informasi ini harus mudah dimengerti
dan dimanfaatkan dalam program pencegahan PJK.
• Bentuk penyebarluasan: membuat aporan yang digunakan
untuk rekomendasi kepada pihak yang bertanggung jawab
seperti Bupati, Walikota dan DPRD.

5. Evaluasi
Program surveilans PJK sebaiknya dinilai secara periodik
untuk mengevaluasi manfaatny a. Apa b i l a k e g i a t a n
surveilans yang dilakukan memberikan dampak yang positif
berarti kegiaatan surveilans yang dilakukan berhasil.
Laporan data penyakit PJK dapat diperoleh dan ditampilkan
dalam bentuk sebagai berikut
1. Report Data
• Kasus morbiditas PJK yang dilaporkan ataupun yang
diperoleh dari survei aktif yang berasal dari wilayah
terkecil yaitu kecamatan dalam hal ini puskesmas dan
berdasarkan hasil skrining PJK terhadap populasi
masyarakat
• Berdasarkan Berdasarkan laporan laporan yang ada
kemudian diketahui jumlah kasus PJK pada wilayah
tersebut, langkah selanjutnya kemudian melakukan upaya
pencegahan bagi kelompok populasi yang rentan terkena
PJK dengan pendekatan faktor risikonya dan pengobatan
bagi mereka yang sudah menjadi penderita PJK
2. Graphs
• Data morbiditas PJK dapat ditampilkan berdasarkan
wilayah atau daerah tertentu, sehingga jelas cakupan
wilayah mana yang memiliki penderita PJK terbanyak
atau dapat diketahui sebaran penderita PJK berdasarkan
wilayah
• Data juga dapat ditampilkan berdasarkan kelompok umur,
misalnya pada golongan muda dapat dilakukan bentuk
pencegahan seperti penyuluhan atau media promosi
kesehatan sedangkan untuk kelompok umur tua dapat
dilakukan dengan teknik yang tidak hanya mengandalkan
ingatan mereka
3. Line List
Data yang dilaporkan dan dipublikasikan secara
berkelanjutan sehingga dapat dilakukan upaya penanganan
yang tepat secara komprehensif
Contoh: Penyajian Data
Thank You

Anda mungkin juga menyukai